18
[P.S: yang gasuka adegan fight gaje kayak di chap sebelumnya langsung skip ke next chap aja ya😂]
Semua gelap.
Layar yang terpampang di ruang pemantau pun tidak menampilkan apa-apa, para murid serta recovery girl hanya mengerutkan dahi tidak mengerti.
"Apa yang terjadi?" Tanya Kaminari penasaran, "Apa kamera pemantau-nya rusak?"
Recovery girl menggeleng, "Tidak mungkin."
"Quirk [F/N]," Bakugou berkata pelan.
Midoriya tampak berpikir, "Lunakinesis?"
"Oh!" Kirishima menjentikan jarinya, "Bukankah itu kemampuan mengendalikan cahaya?"
Tsuyu ikut menimpali, "Tidak kusangka bisa sehebat ini, kero."
"Sialan." Sementara Aizawa-sensei menggertakan giginya. Gadis ini lebih hebat dari dugaanku, dia mengaktifkan quirk-nya 0.2 detik lebih cepat.
[Y/N] menghela nafas, "Kita sudah cukup jauh dari Aizawa-sensei."
Genggaman tangan Shouto mengerat, "Ini ulahmu?"
[Y/N] tersenyum meski ia tahu Shouto tidak akan melihatnya, "Jadi, kita langsung keluar dari sini atau-"
"Atau melawan guru kesayangan kalian dulu?"
Cahaya telah kembali, sementara quirk [F/N] telah terkunci. Aizawa-sensei menerjang sementara Shouto menghadang dengan bongkahan es yang sangat besar.
"Ayo." Shouto menarik [Y/N] sementara Aizawa-sensei terperangkap dengan bongkahan es-nya.
"Sialan." Aizawa-sensei menarik dan melempar badan [Y/N] dengan tali yang melingkar di lehernya, sementara matanya menatap tajam Shouto. Yang berarti quirknya telah mengunci quirk Shouto.
Badan [Y/N] terlempar ke belakang, Shouto mendecih pelan.
"Gadis itu memiliki quirk yang hebat," Aizawa-sensei menurunkan goglass yang terkait di kepalanya. "Sayangnya ia lemah."
Akhirnya Aizawa-sensei dan Shouto berkelahi dengan tangan kosong. Perbedaan usia dan pengalaman membuat Shouto tumbang duluan, saat tangan Aizawa-sensei terkepal dan siap menonjok Shouto untuk membuat laki-laki itu pingsan, tiba-tiba tangannya digenggam oleh sepasang tangan yang lebih kecil.
Terilihat [Y/N] yang membawa tangan Aizawa-sensei ke depan wajah, menyentuh hidungnya yang mancung.
"Tolong biarkan kami lewat."
Dahi Aizawa-sensei mengerut, "Apa yang kau lakukan, bodoh?"
Namun badannya berkata lain, Aizawa-sensei mulai berjalan mundur. Meninggalkan Shouto yang tergeletak dan [Y/N] yang membantunya bangun.
Badan Aizawa-sensei akhirnya berhenti beberapa meter dibelakang, sementara [Y/N] membopong Shouto di pundaknya tersenyum tipis. "Terima kasih sensei."
All Might berkata lewat mikrofon dari ruangan pemantau. "Aizawa-kun, kenapa kau tidak mengunci quirk [Y/N] yang satu lagi?"
Sedikit jeda sebelum pahlawan nomer satu itu melanjutkan pertanyaannya. "Kau tahu quirk-nya yang satu lagi bisa mempengaruhi pikiran orang yang disentuhnya, bukan?"
Dari layar, Aizawa-sensei menghela nafas. "Aku sudah menguncinya, tidak mempan."
xxxxx
next chap udah ringan lagi bahasannya kok hehe stay tuned ya:>
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro