Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

16

"Hati-hati," Hitoshi menepuk pundak Shouto pelan. "Hari ini dia sedang berubah wujud."

Shouto mengerutkan dahi, "Berubah wujud?"

Hitoshi mengangguk, "Menjadi iblis pikiran negatif."

Kerutan di dahi Shouto kian tercetak jelas, tidak mengerti sepenuhnya apa yang Hitoshi katakan.

"Hari ini tanggal sembilan." Katanya seraya mengangguk, lalu berbalik dan pergi.

Shouto benar-benar tidak mengerti, ada apa dengan tanggal sembilan?

x

"Shouto," laki-laki yang dipanggil menengok. "Kenapa?"

[F/N] berkedip beberapa kali, "Tidak jadi ah."

Shouto mengendikan bahu cuek, meneruskan kegiatan menulisnya yang sempat terganggu. Laki-laki itu tidak mengetahui bahwa percakapan itu adalah percakapan terakhir antara ia dan [F/N] selama seminggu kedepan.

"Kau melihat [F/N]?" Shouto bertanya pada Kaminari sesaat setelah bel istirahat berbunyi.

Kaminari tampak menimang, "Di dekat kolam ikan sih aku lihat, sedang menyendiri." Shouto menggumamkan kata terima kasih lalu berlari keluar.

Laki-laki itu kesal, selama hampir seminggu ini [Y/N] mengabaikannya. Tidak pernah merespon apapun yang Shouto tanyakan, akhirnya Shouto memutusukan untuk bertanya langsung.

Shouto menoyor kepala [Y/N] agak keras. Saat gadis itu membuang muka, Shouto mencubit pipinya gemas seraya ikut dudum disamping [Y/N].

"Kau kenapa belakangan ini menjauhiku?" Tanyanya frontal.

[Y/N] meringis seraya mengelus-elus pipinya yang memerah akibat perbuatan Shouto. "Bukan urusanmu."

Shouto mengangkat sebelah alisnya, "Tentu saja urusanku, memangnya kita sudah sedekat apa?"

[Y/N] kembali membuang muka, "Jangan tertawa."

"Apa?"

"Saat aku bercerita. Jangan tertawa."

Shouto mengangguk pelan.

[Y/N] menghela nafas, "Berbeda dengan gadis lain, aku cenderung berpikiran negatif jika sedang-you know, period."

"Memangnya apa yang kau pikirkan?"

[Y/N] menatap Shouto dalam, matanya mulai berkaca-kaca.

"Aku membayangkan, kau memperkosaku puluhan kali. Setelah itu pergi menikah dengan Yaoyorozu."

Shouto cengo. Mendapati khayalan [F/N] sudah melewati takdir. "Kenapa bisa berpikiran seperti itu?"

[F/N] menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, "Tidak tahu." Jawabnya seraya terisak pelan.

"Hei yang disana!" Shouto menengok, mendapati security yang menunjuk kearahnya. "Kenapa gadis itu menangis? Kau melakukan apa padanya?"

Shouto menggeleng cepat, "Bukan begit-u"

"Dia hamil?!" Security dengan nametag Oikawa Tooru itu menuding, Shouto makin cengo.

[Y/N] terisak makin keras, memperkuat tudingan Oikawa yang mengatakan bahwa Shouto menghamili [Y/N].

Shouto memijat pelipis pelan saat beberapa siswa mulai mengerubuni mereka, apa lagi kalau bukan karena suara satpam yang terlampau keras?

Akhirnya ia bertindak, Shouto menggunakan quirk-nya untuk membentuk sebuah dinding es yang besar. Kini hanya [Y/N] yang bisa ia lihat.

Kedua tangan Shouto bergerak, melingkari badan [Y/N] yang lebih kecil darinya. Pucuk kepala gadis itu dikecup lama, punggung diusap pelan berusaha menenangkan.

[Y/N] akhirnya berhenti terisak, tangannya ikut melingkar di perut Shouto. "Jangan melakukan itu, ya?"

Diam-diam Shouto tersenyum, "Melakukan apa? Memperkosamu atau menikahi Yaoyorozu?"

[Y/N] mendorong badan Shouto agar menjauh, "Terutama menikah dengan Yaoyorozu, tapi dua-danya jangan!"

"Kenapa?"

[Y/N] mengerjap, "Ya pokoknya jangan!"

Shouto mendengus, "Kau berpikir aku akan benar-benar memperkosamu?"

[Y/N] membuang muka, "Habisnya.."

Tangan Shouto kembali terulur untuk merangkul bahu [Y/N], "Aku tidak akan merusak orang yang kusayang."

[Y/N] menahan senyum, namun sesaat kemudian ia merasakan bibir Shouto yang menyentuh telinga. "Kecuali kau yang memintanya. Dan aku tidak keberatan bertanggung jawab."

[Y/N] berbalik dan memeluk Shouto erat, menenggelamkan wajahnya di dada laki-laki dengan niat menyembunyikan wajah yang sepenuhnya memerah. "Sialan kau."

Shouto terkekeh.

Beberapa detik hening, hingga Shouto kembali bersuara.

"[F/N],"

"Hng?"

"Mau pacaran?"

xxxxx

Diterima gak tuh? xD

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro