Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

11

"Tumben semangat." Kata Hitoshi sarkas, diliriknya [Y/N] yang masih memasang senyum bahkan ketika operasi akan segera dimulai.

"Aku ingin bertemu Kaa-san dulu sebentar, ya?"

Hitoshi mengerjap, kursi roda yang ia dorong berhenti tiba-tiba. "Maksudmu apa?"

[Y/N] mengerutkan dahi, "Ibu Shouto."

Hitoshi mendengus seraya memutar bola mata perlahan, "Kukira siapa."

[Y/N] melempar cengiran, "Habisnya dia memperbolehkanku memanggil ibu. Ya sudah."

"Iya-iya." Hitoshi kembali berjalan mendorong kursi roda yang ditempati adiknya, tersenyum tipis kala mendengar tawa ringan yang keluar dari mulut [Y/N].

Pintu ruangan 315 digeser, senyum [Y/N] yang terpatri sejak pagi hari perlahan memudar.

"Aku sudah menyukaimu dari awal kita menjalani tes praktek bersama." Suara Shouto terasa menggema di telinga [Y/N]. Shouto tersenyum tipis seraya menepuk-nepuk kepala perempuan yang diketahui teman sekelasnya.

"Kalian cocok." Kata Ibu Shouto seraya tersenyum lebar.

Hitoshi menghela nafas.

"Konichiwa." Kata Hitoshi pelan.

Semua atensi beralih pada [Y/N] dan Hitoshi, senyum palsu mulai gadis itu paksakan keluar.

"Konichiwa, Todoroki-san."

"Ara? [F/N]-chan?" Ibu Shouto tersenyum, " 'Kenapa tidak memanggilku dengan panggilan seperti biasa?"

[Y/N] menggaruk tengkuknya pelan, "Rasanya tidak sopan saja.."

"[F/N]?" Shouto berjalan mendekati gadis itu, [Y/N] tiba-tiba menepukan tangannya seraya menunduk. "Ah, maaf aku tidak bisa lama-lama. Jaa~"

[Y/N] membalikan kursi rodanya sendiri, saat Hitoshi berjalan menyusul adiknya yang sudah duluan, seorang gadis di dalam ruangan memanggilnya.

"Hitoshi-kun?"

Sepasang alis dinaikkan tanpa berkata sedikitpun.

"Memangnya [F/N]-san mau kemana? Buru-buru sekali." Tanya Yaoyorozu yang sedari tadi diam.

Hitoshi menghela nafas pelan, "Operasi jantung."

Shouto membulatkan matanya, "A-apa maksudmu-"

"Maksudku kau bodoh. Membiarkan [Y/N] pergi dengan rasa sakit akibat melihat kalian berdua seperti sepasang kekasih."

Shouto menahan nafas, "Tapi sebelumnya [F/N] pernah bilang bahwa dia sembuh total, jadi-"

Hitoshi menghela nafas, "Aku bahkan tidak berharap operasi ini akan berjalan lancar."

Para guru-pun mengakui, Hitoshi adalah salah satu orang paling rasional. Laki-laki itu tidak pernah mementingkan perasaan saat bertindak, lebih ke melihat kemungkinan lalu menyimpulkan keadaan.

Jika orang seperti Hitoshi saja sudah hilang harapan tentang kondisi [F/N], lalu apa alasan yang membuat Shouto yakin [Y/N] akan kembali kepadanya?

Suatu penyesalan muncul di benak Shouto, tentang betapa ragunya kemarin laki-laki itu menyatakan perasaannya pada [Y/N]. Kenapa kemarin aku begitu ragu?

Karena keraguan selalu disusul sebuah penyesalan.

✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌✌

hayoooooo endingnya happy atau bad atau gantung?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro