Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

10

Bakugou akhirnya mengantar [Y/N] sampai keluar gedung sekolah, awalnya gadis itu menolak dengan alasan ingin menyendiri dulu.

Tentu Bakugou langsung marah, cowok itu menjawab nanti kalau ketemu setan bagaimana?

"Sudah kubilang, aku tidak takut hantu." Celetuk [Y/N] saat mereka berdua berdiri di depan salah satu stan makanan.

"Kau pikir aku peduli?"

[Y/N] mendecih, "Aku pulang saja." Katanya sambil membalikkan badan dan berjalan ke arah gerbang.

"Tunggu sialan!"

Tangan Bakugou yang terulur untuk meraih lengan [Y/N] tiba-tiba ditepis paksa oleh tangan lain.

"Apa-apaan kau!?" Bakugou mengangkat dagu kala mendapati Shouto berdiri di hadapannya.

"Kau yang apa-apaan." Shouto menatap dingin.

"Hah!?"

[Y/N] mendengus, "Tidak berguna." Lalu lanjut berjalan.

Tanpa berkata apapun, Shouto meraih lengan [Y/N] dan menarik gadis itu sehingga berjalan mengikutinya ke arah lain. Tangan Shouto terasa hangat di lengan [Y/N], juga agak lengket karena berkeringat.

"Kau mau membawaku kemana?"

Shouto menghentikan langkahnya dan berbalik tiba-tiba, menyebabkan [Y/N] ikut-ikut berhenti dan menabrak dada bidangnya.

Shouto memegang kedua bahu [Y/N] agak kencang, matanya menatap mata [E/C] gadis itu dalam, mengintimidasi perlahan.

"Kenapa?" Tanya [Y/N], kepalanya menunduk. Matanya melirik danau yang terbentang luas.

"Tatap aku." Kata Shouto terdengar dingin.

[Y/N] menggeleng keras, "Kalau mau bicara, bicara saja."

Tangan kanan Shouto memegang dagu [Y/N], mengangkatnya perlahan.

Shouto menelisik setiap detail wajah [Y/N]. Kening yang tertutupi beberapa helai rambut, pelipis yang sedikit berkeringat, pipi yang tirus, hidung mungil, hingga berakhir di bibir yang agak pucat karena kedinginan. Semuanya tak luput dari perhatian Shouto, [Y/N] memejamkan mata tidak nyaman ditatap se-intens itu.

Wajah mereka sangat dekat, bahkan hembusan nafas Shouto yang hangat dapat [Y/N] rasakan jatuh di pipinya yang kedinginan.

Hingga kejadian selanjutnya mengejutkan [Y/N], Shouto memegang resleting jaket yang berada di dekat leher gadis itu. Menariknya kasar, juga melucutinya dari badan [Y/N] secara paksa.

Setelah terlepas, jaket itu ia buang ke pinggiran danau. [Y/N] mundur selangkah, dengan kedua tangan menyilang di dada. "M-mau apa kau?"

Shouto menunduk, berjalan dua langkah mendekati [Y/N]. Memeluk gadis itu secara tiba-tiba dengan erat.

"Aku tidak suka ada laki-laki lain yang mendapat perhatianmu selain aku."

[Y/N] memejamkan mata erat di dada Shouto, "T-tapi kan-"

"Aku juga tidak suka ada laki-laki yang memperhatikanmu selain aku."

[Y/N] membalas pelukan Shouto pelan, "Dan aku lebih tidak suka lagi melihat jaket milik laki-laki sialan itu menempel di tubuhmu. Kau bisa minta bantuanku untuk memelukmu jika kedinginan, mengerti?"

[Y/N] mengangguk ragu.

Sepasang mata memperhatikan kejadian di tepi danau barusan dari balik sebuah pohon besar. Pemuda itu tersenyum tipis seraya mendengus pelan, "Aku tidak masalah hanya menjadi tempat pelarianmu. Yang penting kau bahagia."

Dengan begitu, Bakugou berbalik berjalan kembali menuju festival yang belum usai.

🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro