Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1

Gadis bersurai coklat itu menengok, mendapati kakaknya yang berdiri menjulang dihadapan. Hitoshi menyodorkan susu kotak rasa coconut dengan tatapan datar seperti biasa lalu duduk di kursi yang terletak disamping ranjang adiknya.

"Kenapa lama sekali?" [F/N] mulai menyeruput susu yang kakaknya berikan, pandangannya menerawang ekspresi datar Hitoshi.

"Bertemu teman sekolah, sedikit mengobrol."

"Hee? Siapa?" Kedua alis [F/N] terangkat tanda penasaran -meskipun dirinya sudah tahu siapa yang ditemui kakaknya- matanya menerawang wajah Hitoshi.

"Todoroki."

"Permisi, Shinsho-san?" Dua orang perawat membuka pintu dengan satu orang membawa kursi roda, atensi mereka berdua teralihkan begitu saja. Hitoshi membuka suara, "Ada apa?"

"Mulai hari ini, anda sudah bisa menempati ruang perawatan biasa, kami kemari untuk membantu anda membereskan barang-barang dan segera pindah."

[Y/N] tersenyum, "Oke!"

Satu orang perawat membereskan barang-barang seperti selimut dan pakaian, sementara yang satu lagi membantu [F/N] duduk di kursi roda. Namun pergerakan perawat itu tiba-tiba terhenti dan pandangannya terlihat kosong, Hitoshi menahan badan [F/N] yang hampir terjatuh.

"Jangan pernah sentuh adiku."

Kejadian lampau yang membuat [F/N] harus menetap di rumah sakit selama hampir dua tahun membuat Hitoshi sangat amat overprotective kepada adiknya.

Terlebih karena quirk adiknya yang terkadang digunakan tanpa sadar membuat Hitoshi harus lebih memperhatikan [Y/N].

Perawat yang membereskan barang melirik sekilas temannya yang terkena efek quirk Hitoshi, beberapa detik kemudian -setelah [F/N] duduk di kursi roda dengan tenang- perawat itu dapat bergerak kembali.

"Tunjukan dimana kamar yang akan ditempati adiku."

"Ruang 314, disana tertera nama Shinso-san." Kata perawat yang baru saja lepas dari efek cuci otak Hitoshi.

Hitoshi mendorong kursi roda yang ditempati adiknya, setelah beberapa menit barulah mereka menemukan ruangan yang dimaksud. Saat hendak membukakan pintu, seseorang yang baru keluar dari ruangan sebelah menyapa mereka.

"Shinso?" Tangan Todoroki memegang pegangan pintu seraya menggesernya, atensi berpusat pada Hitoshi dan seseorang yang duduk di kursi roda.

"Oh, Todoroki." Hitoshi menyahut singkat seraya mendorong kursi roda yang ditempati [F/N]. Kali ini, pandangan mereka bertemu. Kedua pasang iris heterokrom saling pandang untuk beberapa saat sebelum badan [F/N] tertelan oleh pintu kamar inapnya.

Diliriknya nama yang terpasang di dinding sebelah pintu, bertuliskan Shinso [F/N]. Meskipun hanya beberapa sekon, Todoroki yakin ada hal yang sangat familiar dari tatapan gadis itu. Tatapannya dingin dan hampa, juga fakta bahwa gadis itu  tidak banyak bicara, persis seperti dirinya dulu.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro