Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 6

Mobil daehyun memasuki ruang parkir kediaman youngjae dan tentu saja masih bersama youngjae yang duduk di belakang,daehyun turun dari mobil dan hendak berjalan masuk rumah tapi ketika dia mengunci mobilnya terdengar seseorang memukul kaca mobilnya dia pun menoleh dan mendapati youngjae masih di dalam mobil, daehyun mengira youngjae sudah turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah lebih dulu,daehyun kemudian membuka kunci mobil,tapi youngjae malah membuka jendela mobil.





"apa kau sudah gila,apa kau sengaja melakukannya agar aku mati kehabisan nafas di dalam sini"



daehyun menggaruk keningnya dan memalingkan muka,dia kemudian menaruh kedua tangannya di pinggang dan menatap ke arah youngjae.





"kalau begitu tunggu apalagi cepat keluar"




"ne!?,bukankah kau bertugas untuk melayaniku,apa kau mau lari dari tanggung jawab di hari pertama mu bekerja,jika seperti itu pak tua itu tidak perlu susah susah untuk mencari orang lagi" cibir youngjae dengan gaya bicara yang santai.


"cepat buka pintunya untuk ku" youngjae menaikkan nada bicaranya sembari memukul pintu mobil dan membuat tangannya sakit.


daehyun menghela nafas dan berjalan ke arah youngjae, dia membukakan pintu dan tepat setelah youngjae keluar dari dalam mobil dia langsung memberikan jasnya pada daehyun atau lebih tepatnya dia sengaja mengenai wajah daehyun, dan setelahnya berlalu tanpa dosa.



"aku pulang....harabeoji......."

teriak youngjae mengiringi langkahnya masuk kedalam rumah di susul dengan daehyun yang merasa sebal padanya.



"harabeoji......"

teriak youngjae tapi kepala pelayan seo tidak muncul juga,"kemana perginya dia bukankah dia tidak pernah pergi kemana mana" gumamnya.


daehyun yang baru masuk berjalan ke arah youngjae tapi karna youngjae tidak mendengar suara langkah daehyun dia terlonjak kaget ketika mendapati daehyun berdiri tepat di belakangnya.





"aish,kamjagiya....kau sudah gila,kenapa tiba tiba berdiri di belakangku"




"berhentilah berteriak"

protes daehyun dengan malas,daehyun kemudian berjalan mendahului youngjae dan berjalan ke kamarnya yang berada di lantai bawah.


"orang ini benar benar,apa dia hantu kenapa aku tidak mendengar suara langkah kakinya" gerutu youngjae sembari berjalan ke lantai dua.





"harabeoji"

°

daehyun membuka pintu kamarnya,dia melihat ke setiap sudut ruangan yang masih kosong,tapi ruangan itu sudah lebih dari cukup untuk daehyun bahkan ini lebih besar dari kamarnya dulu,daehyun menaruh jas milik youngjae yang terbawa olehnya di atas kursi di depan sebuah meja berukuran sedang,dia juga melepas jasnya sendiri dan menumpuknya dengan milik youngjae.


dia kemudian melepas sepatunya dan berjalan ke arah tempat tidur sembari melepas dasinya,dia menjatuhkan diri di tempat tidur dalam posisi tengkurap,dia memiringkan kepalanya, hari ini benar benar hari yang melelahkan bagi daehyun bukan karna pekerjaan melainkan karna sifat youngjae yang berubah ubah,dan daehyun membenci saat saat seperti ini,saat dia merasa lelah dan mulai merindukan bang yongguk, meski sudah mengatakan bahwa mereka akan bertemu lagi,sampai saat ini daehyun tidak pernah mendengar tentang keberadaannya,apakah dia masih hidup jika benar apa yang sekarang ia lakukan,apa dia bekerja keras seperti daehyun, daehyun benci saat saat di mana dia harus melukai harga dirinya lagi saat dia ingin menangis ketika merasa lelah dia benci segala hal yang membuat nya merasa lelah dia benci harus hidup sendiri dan mengingat semuanya sendiri.

"0x1"






"apa yang kau lakukan"

daehyun mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah pintu,dia langsung menjatuhkan kepalanya dan menghela nafas,mau apa lagi bocah ini.






youngjae menghampiri daehyun dan menendang kaki daehyun beberapa kali.





"ya',jika aku ke sini kau harus bangun kenapa malah tidur,ya' jung daehyun kau sudah bosan hidup"



daehyun tiba tiba bangun dan duduk bersila di atas ranjang menghadap youngjae dengan tatapan malas.




"apa mau mu"



"aku lapar" ujar youngjae sembari memalingkan muka.




"jika kau lapar kenapa kemari,kau bisa kedapur"





"jinjja,apa kau bodoh eoh,tidak ada orang di rumah cepat keluar dan buatkan aku ramyeon"


setelah mengatakan hal tersebut,youngjae meninggalkan daehyun yang langsung melemparkan bantalnya ke arah pintu dengan kesal.





"dia fikir aku ini apa" gerutu daehyun.







"daehyun-ssi"


terdengar teriakan youngjae dari luar,daehyun dengan kesal turun dari tempat tidur dan berjalan keluar tanpa menggunakan alas kaki.




daehyun keluar dari kamar tapi dia terlihat bingung karna memang dia belum mengenal setiap sudut bangunan rumah tersebut sedangkan youngjae sudah hilang entah kemana,karna begitu banyak pintu daehyun tidak mau ambil pusing dan menuju ke arah selatan.







"ya'mau kemana kau"



teguran yang menjengkelkan itu datang dari arah belakang daehyun siapa lagi kalau bukan sang pemilik rumah,daehyun pun berbalik dan melihat tampang belagu milik youngjae tidak bisakah dia memperbaiki ekspresi nya.








"aku menyuruhmu memasak,jika kau mau memasak kau harus kedapur bukannya ke halaman belakang,dasar bodoh"






daehyun tidak memperdulikan youngjae dan berjalan melewatinya menuju dapur,sesampainya di dapur daehyun membuka setiap lemari kecil tempat penyimpanan tapi dia sama sekali tidak menemukan sebungkus ramyeon pun.







"ya' kau ini sombong sekali,jika kau tidak tahu harusnya kau bertanya"




daehyun berhenti sejenak dan melihat ke arah youngjae dengan sangat kesal.







"mwo,apa apaan dengan ekspresi wajahmu apa kau kesal padaku"







"ne" jawab daehyun singkat,"saking kesalnya aku ingin memasukkanmu ke kolam ikan"lanjutnya dalam hati






"heol,jujur sekali" gumam youngjae dia kemudian menaikkan ransel yang ia taruh di lantai ke atas meja di hadapannya,dia kemudian mengeluarkan tiga bungkus ramyeon.





daehyun mengernyitkan dahinya untuk apa menyimpan ramyeon di dalam ransel apa dia mau pergi piknik.





"jangan bilang bilang harabeoji jika aku menyimpan ramyeon, jika kau bilang padanya aku akan mengatakan pada harabeoji bahwa kau yang membawanya,mengerti"





daehyun baru tahu sekarang, rupanya bocah belagu di hadapannya ini takut jika ketahuan makan ramyeon, daehyun mengambil ramyeon tersebut sembari sedikit menarik sudut bibirnya setidaknya dia tahu kelemahan youngjae kali ini.







"tunggu sebentar" youngjae menahan ramyeon yang di ambil oleh daehyun dan memperhatikan daehyun dengan seksama.







"kenapa kau tersenyum"






"untuk apa aku tersenyum" elak daehyun sembari memalingkan muka.







"jangan bohong kau kira aku buta,kau tadi tersenyum bukan,kenapa kau tersenyum, jangan bilang kau akan mengadu pada harabeoji benarkan"






daehyun menarik ramyeon tersebut dan memukulkannya ke kepala youngjae dan meninggalkannya sebelum youngjae sempat protes.







"ya'apa kau sudah gila"






"berhentilah berulah jika kau tidak ingin melihat kegilaanku" ujar daehyun santai sembari membuka bungkus ramyeon di tangannya.




youngjae tiba tiba menggebrak meja yang mengkilap di hadapannya tapi sedetik kemudian dia menggenggam tangannya sendiri dan seperti sedang melafalkan kalimat yang tidak jelas.







sejenak suasana rumah menjadi hening,youngjae memperhatikan daehyun yang sedang memasak dari belakang sembari memutar mutar ponselnya di atas meja karna merasa bosan Youngjae bersenandung pelan seperti anak kecil yang menunggu makanannya.



kurang dari sepuluh menit ramyeon sudah siap di hidangkan,daehyun membawa panci berisi ramyeon ke hadapan youngjae dan mengambil mangkuk untuk mereka berdua.



daehyun menyodorkan sebuah mangkuk pada youngjae rupanya dia tidak sadar bahwa sedari tadi youngjae memperhatikannya.






"daehyun-ssi"



daehyun melihat ke arah youngjae yang menatapnya seperti orang bodoh sembari menggigiti sumpitnya.





"apa kau sering melakukannya"





"melakukan apa maksudmu" ucap daehyun acuh sembari menggulung lengan bajunya,tapi dia langsung berhenti dan menurunkan lengan bajunya kembali.






"apa lagi" ujar youngjae sembari menunjuk ke arah ramyeon seperti nya dia tidak tahu gerak gerik mencurigakan daehyun barusan.







"aku tinggal sendiri,jadi hampir setiap hari aku makan ramyeon"







"enak sekali hidupmu,sedangkan aku ingin makan ramyeon saja harus sembunyi sembunyi" protes youngjae.


"cepat makan sebelum harabeoji datang" ujar daehyun.






"selamat makan" teriak youngjae, baru kali ini ada orang yang menemaninya makan di rumah.



di balik pintu dapur seseorang tampak mengawasi mereka berdua,dan seperti nya mantan agen rahasiapun juga tidak menyadari kehadirannya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro