Part 53
Pagi yang cerah di langit seoul,dua pemuda bermarga yoo yang tengah sibuk dengan persiapan mereka di pagi hari di dalam kamar mereka masing masing.
setelah selesai memasang dasinya kihyun keluar dari ruang gantinya dan bersiap untuk segera pergi ke kantor,tak berbeda dengan youngjae,setelah beberapa hari tidak mengenakan dasinya untuk kali pertama dia kembali terlihat sibuk mengikat dasinya sembari berjalan keluar kamarnya karna untuk hari ini tujuannya akan berbeda dengan kihyun.
pagi ini dia harus pergi ke blue house dan kemudian mengikuti rombongan presiden yang akan menuju gwangju untuk acara kepresidenan dan tentu saja dia harus kembali menjadi anak baik baik meski dia sangat membencinya.
youngjae keluar dari kamarnya dan segera berjalan menuruni tangga dan tak berselang waktu lama kihyun pun terlihat keluar dari kamarnya,dia sejenak menghentikan langkahnya dan melihat ke arah pintu kamar youngjae,mengira bahwa youngjae masih berada di dalam kamarnya,sebelum akhirnya berjalan ke arah tangga dan langkahnya kembali terhenti saat ia menjangkau tangga ketika melihat youngjae yang berjalan ke arah garasi.
dia kemudian mengarahkan pandangannya ke sekeliling,hanya ada beberapa pelayan yang tengah bersih bersih dan sekilas terdengar samar samar suara daehyun yang sepertinya tengah berbicara dengan soonyoung.
kihyun kemudian kembali menuruni tangga dan setelah ia sampai di lantai dasar dia kembali melihat ke arah di mana kamar soonyoung dan daehyun berada yang terdengar sedikit berisik,meninggalkan semua kebisingan yang berhasil di tangkap oleh pendengarannya kihyun melangkahkan kakinya ke arah dia melihat youngjae menghilang sebelumnya.
kihyun sampai di pintu garasi dan menghentikan langkahnya,mencoba menemukan keberadaan youngjae tapi dia merasa heran karna tidak melihat youngjae di sana,bukankah sebelumnya youngjae berjalan ke sana.
perlahan dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam garasi dan mendekati mobil yang biasanya di gunakan oleh youngjae,namun langkahnya terhenti ketika mendapati youngjae berjongkok di samping mobil sembari memegangi kepalanya seperti tengah menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
hal itu membuat kihyun khawatir tapi mengingat sikap youngjae yang begitu dingin padanya membuatnya enggan untuk mendekat,tapi youngjae tiba tiba merendahkan tubuhnya,membuatnya terlihat seperti orang yang tengah menahan sakit.
melupakan semua sikap dingin youngjae padanya,dia memutuskan untuk menghampiri youngjae,dia menjatuhkan satu lututnya di samping youngjae dan memberanikan diri untuk memegang bahunya.
"youngjae-ya"
perlahan youngjae menurunkan tangannya dan menolehkan kepalanya ke arah kihyun dengan dahi yang mengernyit dan mata yang sedikit menyipit.
"gwaenchana?"
youngjae tiba tiba menepis tangan kihyun dan beranjak berdiri,menyisakan kekecewaan untuk kihyun saat ia melangkahkan kakinya pergi namun hanya beberapa langkah tubuhnya tiba tiba limbung,kihyun yang melihatnya pun segera bergerak dengan cepat untuk meraih tubuh youngjae namun karna pergerakannya yang tiba tiba dia kehilangan ke seimbangan dan ikut terjatuh bersama tubuh youngjae yang limbung dan tak sadarkan diri.
kihyun mengernyit tampak kesakitan ketika sikunya menghantam lantai dengan cukup keras tapi beruntung kepala youngjae tidak sampai terbentur lantai,kihyun segera bangun dan memastikan keadaan youngjae dengan panik.
"youngjae-ya,buka matamu,kau mendengarku?"
kihyun menepuk pelan pipi youngjae namun sepertinya hal itu tidak memberi efek apapun pada wajah youngjae yang terlihat pucat,kihyun menempelkan punggung tangannya ke kening youngjae,dia terhenyak ketika mendapati youngjae mengalami demam tinggi.
"youngjae-ya"
kihyun kembali memanggilnya dan setelah itu dia membangunkan tubuh youngjae dan menaruhnya di punggungnya untuk segera membawanya masuk ke dalam rumah.
kihyun sedikit mempercepat langkahnya meski sangat sulit menggendong youngjae dengan ukuran tubuhnya sendiri yang bisa di bilang kecil.
"kihyun hyung"
seru soonyoung ketika kihyun menjangkau ruang tamu dan berhasil menarik perhatian ketiga orang yang tengah berada di dalam ruang tamu dan segera menghampirinya.
"apa yang terjadi dengannya?"tanya daehyun dengan nada bicara yang khawatir.
"dia mengalami demam tinggi"terang kihyun.
"kalo begitu cepat bawa ke atas,aku akan segera memanggilkan dokter"ujar kepala pelayan seo yang membuat kihyun kembali melangkahkan kakinya di ikuti oleh soonyoung,sementara kepala pelayan seo menghubungi dokter,daehyun sendiri yang terlihat begitu gelisah mengeluarkan ponselnya dan menghubungi jonghyun.
"ahjussi..ada sedikit masalah"
"..."
"youngjae-ssi,dia jatuh pingsan,sepertinya dia tidak mungkin pergi ke gwangju"
"..."
"aku mengerti"
daehyun memutuskan sambungan telepon dan bergegas menuju lantai dua menyusul lainnya.
BREAK UP.
Blue House.
Jonghyun memasuki ruang kerja presiden di mana presiden tengah duduk di belakang meja kerjanya dan juga hyukjae yang berdiri tepat di sampingnya.
"apa anak itu belum datang juga?"tanya presiden ketika jonghyun telah berdiri di hadapannya.
"maaf presiden,sepertinya tuan muda yoo youngjae tidak bisa mengikuti agenda kali ini"
"apa maksudmu?"raut wajah presiden tiba tiba mengeras dengan tatapan mata yang menajam.
"tuan yoo youngjae terkena demam tinggi dan jatuh pingsan"terang jonghyun meski dia sendiri tahu bahwa apapun yang ia katakan youngjae akan tetap terlihat buruk di mata presiden.
"omong kosong macam apa ini?!"
presiden tersenyum tidak percaya dan tampak sangat terganggu dengan kelakuan youngjae saat ini.
"pergilah kerumahnya dan bawa dia ke gwangju!"
jonghyun sedikit melebarkan matanya setelah mendengar pernyataan dari presiden.
"pak"jonghyun sengaja menghentikan ucapannya untuk memberitahukan penolakannya terhadap perintah presiden.
presiden menatap tajam ke arah jonghyun,"kau tidak mengerti arti dari kata balas budi"
"dia sedang sakit"tentang jonghyun secara halus.
"kau pikir siapa yang akan percaya dengan anak itu?"
"saya akan membawa tuan yoo kihyun untuk menggantikan tempat tuan yoo youngjae"
hyukjae tampak tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari jonghyun tapi tidak dengan presiden,dia malah terkekeh pelan yang kemudian memudar ketika pandangannya bertemu lagi dengan tatapan jonghyun yang terlihat begitu tenang.
"apa sekarang kau sudah cukup hebat untuk melakukannya?,apa kau mulai menyerah mempertahankannya sebagai putramu?"sinis presiden.
"sejak awal dia adalah putra anda"
raut wajah presiden semakin menjadi merah padam seakan menunjukkan seberapa marahnya dia pada pernyataan jonghyun barusan,dan hyukjae yang menyadari hal tersebut mencoba menengahi keduanya untuk mencegah hal hal buruk yang kemungkinan akan terjadi.
"presiden,sudah waktunya untuk pergi"tegur hyukjae dan sekilas mengalihkan perhatian jonghyun.
"tanpa kehadiran anak itu semua akan baik baik saja,lebih baik kita meninggalkan hal yang tidak begitu penting ini untuk segera mengurus hal yang penting terlebih dulu"
Hal yang tidak penting,jonghyun menggaris bawahi kalimat tersebut,bagaimana mungkin seseorang yang sudah menjadi seorang kakek bisa mengatakan hal tersebut dengan begitu mudahnya.
setelah mendapatkan nasehat dari hyukjae,presiden berdiri dari duduknya dan bergegas keluar dengan langkah kaki yang terlihat begitu marah.
hyukjae yang berjalan di belakang presiden sejenak menghentikan langkahnya ketika hendak berpapasan dengan jonghyun.
"setidaknya kau harus tahu tempat jika ingin berbicara"perkataan terakhir yang di ucapkan oleh hyukjae sebelum akhirnya menyusul presiden.
jonghyun tetap terpaku di tempatnya bahkan sampai pintu yang berada di belakangnya tertutup.
"kenapa kau melakukan hal ini pada putramu sendiri,yoo sejin"gumamnya penuh dengan kekecewaan dan kemarahan yang tak bisa ia lampiaskan.
BREAK UP.
perlahan youngjae membuka matanya yang terasa begitu berat,hawa dingin yang berbeda membuatnya menyadari bahwa hari sepertinya sudah malam,dia mengangkat tangan kanannya ke udara ketika merasakan sesuatu yang berat di punggung tangannya dan bisa di lihat selang infus yang menancap di punggung tangannya,helaan nafas pelan yang kembali membawa ingatan youngjae akan insiden sebelum ia kehilangan kesadarannya dan satu satunya orang terakhir yang ia lihat saat itu adalah kihyun.
youngjae kemudian menolehkan kepalanya ke arah samping ketika ekor matanya menangkap sesuatu yang tampak asing di sisi sebelah kanan ranjangnya.
terkejut!,itulah yang di rasakan oleh youngjae saat ini,ketika melihat bahwa kihyun lah yang saat ini tengah tidur di sampingnya dan menghadap ke arahnya,bagaimana dia bisa tidur di sana,itu lah hal yang akan di katakan oleh youngjae jika dia tidak malas untuk berbicara,namun sesuatu yang berbeda tampak saat youngjae melihat ke arah kihyun.
tatapan yang melembut tidak seperti tatapan dingin yang selalu ia berikan setiap kali bertatap muka dengan kihyun,youngjae kemudian bergerak sepelan mungkin memiringkan tubuhnya dan membuatnya saling berhadapan dengan kihyun.
cukup lama youngjae memandangi wajah kihyun yang tampaknya tidur dengan lelap seakan ia benar benar ingin mengamati perubahan yang terjadi pada wajah kihyun setelah pertemuan terakhir mereka.
"wasseo"
sebuah gumaman yang di iringi oleh cairan bening yang keluar dari sudut matanya,dia kemudian menarik selimutnya sedikit ke atas hingga menutupi sebagian wajahnya dan seperti kebiasaan lama dia hanya menampakkan kedua bola matanya dengan sudut mata yang berair.terlihat seperti dia tengah menangis tanpa suara ketika melihat yoo kihyun kali itu dan dengan jarak yang begitu dekat.
THE CLAN : CHAPTER 1
[BREAK UP]
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro