
Part 47
daehyun mengetuk pintu kamar youngjae pelan dan membuka pintu kemudian,melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar youngjae dan mendapati youngjae yang menyembunyikan dirinya di dalam selimut,daehyun kemudian menutup pintu dan berjalan ke samping ranjang tepat dihadapan youngjae yang tidur dengan posisi miring,seperti biasa.
"youngjae-ssi" panggil daehyun dan tidak mendapat respon dari youngjae, apakah dia benar benar sudah tidur.
"aku menyuruhmu turun kebawah,kenapa malah tidur,youngjae-ssi..."
daehyun kemudian menyibakkan selimut yang menutupi wajah youngjae dan bisa dilihatnya dengan jelas bahwa mata youngjae masih berkedip.
"makan lah dulu lalu tidur"
"tidak mau" gumam youngjae dengan tatapan terarah ke bawah, daehyun kemudian duduk di sisi ranjang dan membelakangi youngjae,merasa pandangannya sedikit buram daehyun melepas kaca matanya dan membersihkannya.
"sejak tadi siang kau belum makan"
"aku tidak lapar"
daehyun memakai kaca matanya kembali dan melihat ke arah youngjae,"mau ku ambilkan"tawar daehyun.
"tidak usah,aku ingin hanya ingin tidur"
"kau sakit" daehyun menggerakkan tangannya dan menyentuh kening youngjae untuk memastikan apakah youngjae tengah demam dan sepertinya youngjae baik baik saja.
"sangat sakit" gumam youngjae sebelum daehyun menarik tangannya kembali dan hal itu membuat daehyun menjadi bingung,kenapa youngjae tiba tiba saja begini.
"kalau begitu tidurlah"
"tidak bisa" gumam youngjae lagi.
hampir saja daehyun menghela nafasnya,sebenarnya apa maunya anak ini,di suruh makan tidak mau dan malah ingin tidur dan ketika di suruh tidur dia bilang tidak bisa,daehyun menatap miris kearah youngjae bahkan tatapan youngjae hanya terarah ke lantai sejak tadi,padahal beberapa waktu lalu dia masih meneriaki daehyun tapi kenapa sekarang malah bersikap seperti orang sakit,apa itu benar benar sakit.
daehyun menghembuskan nafas beratnya dengan pelan seakan tidak membiarkan youngjae mendengarnya,dia kemudian menaruh kedua sikunya diatas lutut dan sedikit merendahkan tubuhnya sembari menyatukan kedua tangannya,jika sudah seperti ini dia pun juga tidak tahu harus bagaimana lagi,ingin pergi begitu saja tidak tega,menunggu di usir pun sepertinya youngjae tidak mau,youngjae kemudian menarik selimutnya untuk menutupi sebagian wajahnya dan hanya memperlihatkan bagian mata keatas.
"kau ingin tidur tapi tidak bisa tidur,apa.... itu benar benar sakit" tanya daehyun dengan hati hati,berdiam diri pun bukanlah solusi terbaik,tapi youngjae tidak memberi jawaban dan membuat daehyun menolehkan kepalanya ke arah youngjae yang sudah menutup mata tapi bukan berarti dia sudah tidur.
"jika aku buta dan dungu apa semua akan baik baik saja" gumam youngjae kemudian dengan mata yang tertutup.
"tidak bisa melihat bukan berarti kau tidak akan mengetahui apa apa,tidak bisa mendengar bukan berarti kau tidak bisa merasakan apa apa"
"lalu harus bagaimana lagi"
"bukan matamu atau telingamu yang bermasalah,tapi hati mu,perasaanmu yang membuat mu menjadi kebingungan untuk menentukan sikap,pelan pelan kau harus mengatasi nya sendiri karna hanya kau yang tahu apa yang benar benar kau inginkan"
"kenapa mereka harus datang di hidupku" lirih youngjae hampir tak terdengar.
daehyun kemudian menjatuhkan pandangannya ke lantai dan menunduk dalam.
"kau tidak pergi"youngjae kembali bergumam.
" jika kau mengusirku aku akan pergi"
"kalau begitu tetap di situ sampai aku tidur"
"kau takut"
"aku takut tidak ada orang yang ku lihat saat aku mati"
"tidak ada yang akan mati hari ini,tidurlah"
setelah hampir tiga puluh menit berlalu terdengar dengkuran halus di belakang daehyun dia pun menolehkan kepalanya dan sepertinya youngjae benar benar sudah tidur sekarang,sudut bibir daehyun terangkat ke atas,dia kemudian mengarahkan pandangannya ke langit langit kamar youngjae dan sedikit menghela nafas.
"apa yang akan terjadi setelah ini" gumamnya seakan akan dia tengah mengeluh,dia kemudian beranjak dari duduknya dan mendekat ke pintu,bukannya pintu keluar melainkan pintu balkon,daehyun membukanya dengan hati hati agar youngjae tidak terganggu,dia kemudian keluar dan berjalan ke arah balkon,daehyun menaruh kedua tangannya pada pembatas dan melihat langit yang gelap,dia kemudian menoleh ke samping ketika mendengar suara seperti pintu yang terbuka dan setelahnya menampakkan kihyun yang sepertinya sedikit terkejut melihat daehyun berada di balkon kamar youngjae, daehyun pun membalikkan tubuhnya menghadap kihyun dan keduanya sama sama menudukkan kepala mereka dengan canggung, daehyun kembali ke posisi awal begitupun kihyun yang mendekat ke pembatas dan berdiri dengan tatapan mata yang penuh keraguan seperti tengah mempertimbangkan sesuatu,hingga akhirnya dia mendekat ke arah daehyun.
"daehyun-ssi.."
panggil kihyun dengan suara yang sedikit bergetar,dia tidak yakin akan memulai pembicaraan dengan daehyun terlebih dulu,daehyun yang merasa terpanggil pun menolehkan kepalanya dan melihat kihyun yang sudah berada di pinggiran balkonnya sendiri,melihat posisi berdiri kihyun saat ini membuat daehyun berfikir,apakah kihyun ingin berbicara padanya.
"bisa...kita bicara sebentar" suara lembut kihyun terbawa angin dan tersampaikan pada telinga daehyun yang kemudian berjalan mendekat dan berhadapan dengan kihyun mungkin dengan jarak sekitar dua meter.
"aku rasa kita sudah mengetahui nama masing masing,jadi aku fikir tidak perlu melakukan perkenalan kembali,jika aku bisa menjawabnya aku akan menjawab semua pertanyaan mu" ujar daehyun dengan nada bersahabat seakan membuat keraguan di hati kihyun perlahan menghilang,cukup lega saat mengetahui bahwa daehyun adalah orang yang terbuka berbeda dengan penampilan luarnya yang sangat menakutkan ketika berjalan di belakang youngjae.
"apa....youngjae sudah tidur"
"sebelumnya dia mengeluhkan sakit dan tidak bisa tidur,tapi sepertinya dia sudah tidur sekarang"
"apa dia sakit"
daehyun melihat perubahan dari raut wajah kihyun ketika mengatakan kalimat tersebut,daehyun bisa melihat kekhawatiran dari sorot matanya,dan hal itu membuat daehyun ingin membuang nafasnya menyadari bahwa tidak ada kebencian diantara kihyun dan youngjae,yang mereka rasakan hanya kebingungan dan kemarahan yang tidak bisa di kendalikan,meski tidak saling bicara mereka tetap mengkhawatirkan satu sama lain,tapi mungkin pengartian kedua orang itu tampaknya berbeda,mungkin saja kihuun mengira bahwa youngjae benar benar membencinya mengingat sikap youngjae yang dingin padanya.
"dia baik baik saja,kau tidak perlu khawatir"
kihyun memalingkan wajahnya dan tampak mempertimbangkan sesuatu membuat daehyun bisa membaca garis wajahnya yang selalu terlihat ragu ragu.
"jika ada yang ingin kau ketahui,katakan secara terbuka,aku dengar kita sepantaran" daehyun tersenyum saat mengucapkannya seakan ingin membukakan pintu pertemanan pada kihyun agar dia menjadi lebih terbuka dan daehyun bisa lebih mengerti apa yang di inginkan dua bersaudara itu.
"kalau boleh tahu,sejak kapan kau mengenal youngjae"
daehyun memalingkan pandangannya dan terlihat seperti tengah mempertimbangkan sesuatu,"jika tidak salah,satu tahun yang lalu saat aku mulai bekerja menjadi kepala keamanan di sini"
"kau terlihat dekat dengannya" kihyun tersenyum ringan tapi tampak terbebani dengan hal itu.
"tidak juga"
jawaban daehyun membuat senyum kihyun kembali menghilang seakan menujukkan bahwa senyumnya benar benar senyum palsu,daehyun kemudian melangkahkan kakinya mendekat ke pembatas dan menaruh kedua tangannya di atas pembatas.
"pertama kali aku bertemu dengannya dia adalah anak yang gila" daehyun tersenyum tidak percaya, bahkan saat mengingat pertemuan pertama mereka daehyun merasa geli,"waktu itu hari pertamaku bekerja dan dia mengacaukan semuanya"
kihyun yang mulai tertarik dengan cerita daehyun mendekat ke pembatas dan melakukan hal yang sama dengan daehyun, "apa dia menyusahkan mu di hari pertama bekerja" tanya kihyun yang sepertinya sudah menguasai rasa canggung nya.
"benar,dia melakukannya,saat pertama aku datang ke sini aku di tugaskan untuk membawanya ke blue house dan kau tahu apa yang dia lakukan"
"dia melarikan diri"
daehyun sekilas menaikkan sebelah alisnya,bagaimana kihyun bisa tahu,hal itu membuat daehyun sedikit mencurigai tentang seberapa dekat hubungan youngjae dan kihyun di masalalu tapi jika di lihat dengan hubungan mereka sekarang cukup sulit membayangkan kehidupan di masa lalu mereka baik baik saja.
"aku tidak percaya dia masih melakukannya" ujar kihyun sembari tersenyum tidak percaya dan kembali melihat ke arah daehyun.
"dia selalu melakukannya jika seseorang memaksanya"
"tidak sampai di situ,dia memukuli orang di game station dan saat aku datang dia sudah di bawa oleh polisi,kau tahu betapa sulitnya hanya untuk menangkap bocah itu,bahkan setelah aku menjemputnya di kantor polisi dia malah menipuku dan melarikan diri,dia benar benar membuatku gila waktu itu" ujar daehyun yang tiba tiba menjadi semangat entah kenapa jika mengingat kembali tentang masa masa itu ada perasaan geli dan kesal yang bercampur menjadi satu.
"dia membuat ku harus berlari jauh,padahal jika waktu itu aku gagal menangkapnya,aku akan langsung di keluarkan dari pekerjaanku,ahh...rasanya aku ingin sekali memelintir lehernya waktu itu,aku selalu berfikir apakah aku bisa bekerja dengan anak seperti dia"
"dan sekarang sepertinya kau sudah terbiasa" daehyun yang sempat menceritakan pengalamannya saat pertama kali bertemu dengan youngjae dengan menggerakkan tubuhnya tak tentu arah,kembali melihat ke arah kihyun dan tersenyum tipis setelah melihat kihyun melakukan hal yang sama.
"jika di fikirkan kembali dia tumbuh dewasa dalam waktu yang cepat,hanya saja....dia memiliki tempramen yang buruk"
kihyun menjatuhkan senyumnya ke bawah,"dia sedikit berbeda,dia pasti sangat marah padaku"
daehyun menatap kihyun yang tengah tertunduk dengan raut wajah datar,dan sepertinya hubungan youngjae dan kihyun baik baik saja sebelumnya tapi kenapa sekarang menjadi berantakan.
"ini sudah malam,sebaiknya kau juga segera tidur,karna mulai besok kau harus bekerja berdampingan dengan youngjae,jangan terlalu di fikirkan,dia bukanlah orang yang akan melepas tanggung jawabnya begitu saja,sampai bertemu besok"
daehyun berbalik dan meninggalkan kihyun tanpa menundukkan kepalanya,tapi baru beberapa langkah dia kembali berbalik dan menangkap basah wajah kihyun yang seperti sedang ingin menangis.
"kihyun-ssi"
kihyun yang mendengar teguran daehyun segera melihat kearahnya dengan raut wajah yang sedikit terkejut karna dia fikir daehyun akan langsung pergi.
"jangan biarkan sikap youngjae padamu membebanimu,satu hal yang perlu kau tahu,dia juga mengkhawatirkanmu,itulah yang kudengar darinya"
daehyun tersenyum kearah kihyun sebelum berbalik dan masuk ke kamar youngjae,meninggalkan kihyun sendirian di balkon yang sangat sepi,sedangkan tatapan kihyun masih tertuju ke arah dimana daehyun menghilang sebelumnya,dia mendengar dengan jelas perkataan daehyun,tapi apakah daehyun mengatakannya hanya sekedar untuk menghiburnya atau memang youngjae yang mengatakan hal tersebut,mengatakan bahwa dia mengkhawatirkannya.
"mana yang harus ku percaya"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro