Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 42

"daehyun-ssi,bisa tolong pergi kebawah dan cari minjae" ujar youngjae yang duduk di belakang meja kerjanya setelah beberapa kali mencoba menghubungi minjae dan tidak bisa tersambung,daehyun yang tengah duduk di sofa sekilas melihat ke arah youngjae dalam hatinya dia bertanya tanya ,apa youngjae sudah tahu bagaimana cara meminta tolong,daehyun kemudian berjalan keluar tanpa sepatah katapun.


youngjae kemudian meraih telefon kantor yang berada di sisi mejanya dan menekan salah satu tombol.



"yeonju,bawakan berkas yang ku minta tadi" youngjae menaruh kembali telefonnya dan melihat ke arah daehyun yang hendak membuka pintu,dan saat daehyun membuka pintu secara kebetulan yeonju datang berlawanan arah,daehyun menunduk sekilas dan melanjutkan langkahnya, youngjae menaikkan sebelah alisnya ketika melihat reaksi yeonju yang tidak perduli dengan daehyun bahkan tatapannya saat menatap daehyun lebih bisa di artikan sebagai tatapan seseorang yang tengah kesal,youngjae memperhatikan yeonju sampai ia berdiri di depan meja yeonju dan memberikan beberapa map yang cukup tebal ke hadapan youngjae.



"jika tidak ada yang presdir butuhkan lagi saya permisi" ucap yeonju dengan nada yang sedikit ketus dan berbalik berjalan keluar.




"yeonju-ah"


yeonju menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ke arah youngjae yang baru saja memanggilnya.



"carilah pria lain,daehyun-ssi bukanlah orang yang baik untuk mu"



yeonju menaikkan sebelah alisnya merasa heran dengan ucapan youngjae kenapa dia tiba tiba berbicara seperti itu,tiba tiba saja mata yeonju melebar seperti tengah mendapatkan sesuatu yang penting,dalam hati dia bertanya tanya apa maksud dari youngjae mengatakan hal tersebut apa itu berarti daehyun masih normal,dan apa itu berarti presdir juga masih normal dan intinya mereka semua adalah laki laki normal yang masih menyukai wanita,rasanya yeonju ingin melompat setinggi mungkin saat ini karna kesempatan untuk mendekati daehyun terbuka kembali.





"jadi.....maksud presdir.....bahwa..sebenarnya daehyun-ssi.."






"berhenti mengharapkan apapun dari pria itu,dia hanya akan melukai mu,jauhi daehyun dan cari pria lain"






"kenapa....presdir tiba tiba bicara seperti itu,apa daehyun-ssi"






"dia sudah menikah"



"ne!?" yeonju membulatkan matanya dengan mulut yang sedikit terbuka,dia berharap dia salah dengar atau mungkin youngjae sedang membodohinya lagi,dia kemudian tertawa ringan sembari memalingkan wajahnya.




"apa sekarang presdir ingin mempermainkanku lagi"




"tidak"



"ne!?"

jawaban singkat youngjae kembali menarik perhatian yeonju yang dengan terburu buru menghampiri youngjae dan menaruh kedua tangannya di meja youngjae seakan ingin menyergapnya.





"presdir bercanda kan" youngjae merasa sedikit ngeri melihat yeonju yang tiba tiba saja menjadi agresif,dia menggeleng pelan dan sedikit terkejut ketika yeonju menggebrak meja dengan kedua tangannya.





"kapan,kapan dia menikah dia masih muda kenapa sudah menikah" tuntut yeonju bahkan sepertinya dia sudah melupakan youngjae sebagai presdirnya.



"ku-kurang-kurang lebih empat tahun yang lalu" suara youngjae tiba tiba menjadi gelagapan karna jujur ini adalah pertama kalinya dia melihat yeonju seperti orang kesurupan.


lagi,yeonju menggebrak meja dan menjatuhkan pandangannya pada meja dan kembali menatap youngjae yang melihatnya dengan ngeri bahkan youngjae sudah menaikkan kedua kakinya di atas kursi dan menyilangkan tangannya di depan dada.





"bagaimana,bagaimana bisa bagaimana bisa dia menikah di usia yang masih muda seperti itu,bagaimana,bagaimana bisa......"




"m-mwo,mwo,mwo...kenapa kau malah marah padaku,aku atasanmu tidak seharusnya kau berteriak padaku eoh"





"persetan dengan semuanya bagaimana bisa dia melakukan hal ini padaku bagaimana bisa....."




"bagaimana aku bisa tahu kau tanyakan sendiri padanya....lagi pula kenapa kau mengejar ngejar pria sampai seperti itu memangnya kau tidak laku eoh..." youngjae berganti memaki yeonju meski tidak merubah posisi duduknya tapi sepertinya yeonju sudah benar benar hilang akal dan kembaali membentak youngjae.




"mwo......presdir bilang aku tidak laku,presdir kira presdir lebih beruntung dariku,bahkan sampai sekarang tidak ada satupun wanita yang mau dekat dekat dengan presdir" yeonju menurunkan nada bicaranya namun tetap pada caranya yang terdengar sangat mengintimidasi.






"kata siapa,kata siapa tidak ada wanita yang mau denganku,memangnya kau dengar itu dari mana"



"hongdae,myeongdong,itaewon dan bahkan cheongdamdong,para gadis hanya membicarakan aset presdir bukannya kebaikan yang presdir lakukan dan pada intinya jika presdir tidak menjadi pemegang perusahaan para gadis tidak akan mau dengan presdir...."




"mwo.....kau bilang apa,siapa,siapa yang sudah mengatakannya, katakan padaku siapa....eoh..."



"persetan dengan para jalang itu,sekarang juga presdir harus bertanggung jawab"




"aku.....memangnya apa yang sudah kulakukan padamu,daehyun yang kau sukai daehyun yang menikah dan kaunya yang bodoh kenapa juga aku harus bertanggung jawab apa kau sudah gila"





"aku tidak perduli,semua ini salah presdir,aku tidak akan memaafkanmu"



daehyun dan minjae tercengang di ambang pintu setelah membuka pintu dan mendapati pertarungan sengit antara presdir dan juga sekretaris nya,sebelumnya mereka sempat mendengar ribut ribut dan langsung bergegas ke sana takut jika sesuatu yang buruk terjadi tapi saat mereka membuka pintu yang mereka dapati adalah pertarungan mulut antara presdir dan juga sekretaris nya dan hal yang membuat daehyun bingung adalah kenapa mereka membawa bawa namanya.





"memangnya kau siapa,memangnya aku butuh maaf darimu,pergilah ke kaca dan lihat dirimu jika bukan karna kebaikanku kau tidak akan bisa berada di sini eoh......"



"mwo....apa sekarang presdir....℅...blah....℅"



daehyun menggelengkan kepalanya dan menggaruk keningnya yang tidak gatal mendengar dua orang yang sama saja tidak juga berhenti berdebat.




"ya' hentikan semuanya,apa yang sedang kalian lakukan"



suara teguran daehyun yang sudah lelah melihat tingkah mereka membuat mereka berdua serempak melihat ke arah pintu dan terkejut saat mendapati daehyun dan minjae berada di sana,dan kali ini mereka sependapat,kapan daehyun dan minjae datang.





"berhenti membuat keributan di kantor,kalian bisa saja mengganggu karyawan lain" ujar daehyun sembari berjalan menghampiri keduanya di ikuti oleh minjae di belakangnya.




yeonju yang sudah sadar diri berbalik menatap sengit kearah youngjae.



"mwo...." gumam youngjae dan sekilas melihat kearah daehyun.



"aku tidak bisa terima semua ini ingat itu baik baik presdir yoo" gumam yeonju hampir tak terdengar tapi tidak bisa di pungkiri bahwa youngjae merasakan aura gelap dari perkataan yeonju yang terdengar seperti sebuah ancaman,dan setelah selesai mengatakan hal tersebut yeonju membenahi posisi berdirinya dan merapikan sedikit bajunya,dia menundukkan sekilas kepalanya ke arah youngjae dan bersikap seperti tidak terjadi apa apa.




"saya permisi" ujarnya dan berjalan tanpa rasa bersalah.




"apa dia sudah gila" geram youngjae yang terputus karna melihat daehyun yang sudah berdiri di samping mejanya bersama minjae.



"apa yang kau lihat" ujar youngjae dengan nada kesal karna daehyun melihat kearahnya.





"apa presdir memanggilku" suara minjae mengalihkan perhatian youngjae dan membuatnya sadar akan posisi duduk nya dia pun segera menurunkan kakinya dan memperbaiki posisi duduknya.





"ah...benar,aku sudah menghubungi mu berkali kali tapi kau tidak menjawab"




"aku minta maaf sebelumnya presdir karna ponselku tertinggal di mobil"




"baiklah tidak masalah,lagi pula kau juga sudah di sini,sekarang duduklah,aku ingin mendengar apa yang kau dapat dari sana"



"ne"


minjae kemudian duduk berhadapan dengan youngjae sedangkan daehyun berdiri di samping youngjae.





"pembangunan gedung tersebut telah selesai dan sudah mulai beroperasi sejak tiga bulan yang lalu"terang minjae.




" gedung apa itu"



"gedung itu di gunakan sebagai gedung baru pangkalan militer rahasia"



youngjae tampak mempertimbangkan sesuatu begitupun daehyun,tapi pemikiran mereka jatuh ke hal yang berbeda karna di benak daehyun adalah mengapa youngjae menyelidiki tempat seperti itu.



"apa kau tahu apa saja aktifitas yang ada di sana"




"untuk itu saya belum bisa memastikan karna area itu sangat tertutup dan terlalu berbahaya untuk orang luar"



youngjae mengangguk anggukkan kepalanya mempertimbangkan kebenaran dari perkataan minjae.




"kalau begitu jangan berusaha terlalu keras dan carilah jarak aman"






"bagaiman jika aku yang kesana" cetus daehyun membuat semua perhatian tertuju kearahnya,"aku bisa kesana jika di izinkan"


minjae menatap intens kearah daehyun seakan akan mencari sesuatu yang ada pada diri daehyun.





"kau tidak akan kemana mana,berdiri di sampingku adalah tugas utamamu"



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro