Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

PART 36

jonghyun sampai di blue house dan menghampiri presiden yang baru saja di tinggalkan oleh tamunya,senyum yang menghiasi wajahnya tiba tiba menghilang setelah melihat kedatangan jonghyun,dia kemudian kembali duduk di sofa.

"kau sudah melihatnya,bagaimana keadaannya"

"pagi ini dia pergi ke universitas bersama soonyoung, dia terlihat baik baik saja"

"baguslah kalau begitu,sekretaris shin bagaimana dengan jadwal kampanyeku"

"minggu depan anda harus pergi ke gwangju dan daerah sekitarnya"

presiden mengangguk anggukan kepalanya,"jonghyun,apa kau sudah mengatakan pada anak itu"

"presiden" raut wajah presiden berubah ketika mendengar nada bicara jonghyun,hyukjae juga melihat ke arahnya.

"ada apa,apa ada masalah"

"tuan yoo youngjae,pergi dari rumah"

"apa apaan ini,apa maksudnya dengan dia pergi dari rumah" presiden seketika meninggikan nada bicaranya.

"sepertinya dia belum bisa berfikir dengan dewasa,jika menurutku sebaiknya presiden biarkan saja dulu dia melakukan apa yang dia mau,setelah dia menyadari betapa sulitnya kehidupan dia pasti akan kembali dengan sendirinya" saran hyukjae yang jelas tidak di terima oleh jonghyun tapi bagaimanapun juga jabatan hyukjae lebih tinggi darinya dan lagi pula selama ini presiden hanya mendengarkan saran yang hyukjae berikan.

"cari tahu keberadaannya dan awasi dia,tapi ingat satu hal,jangan pernah menyuruhnya pulang" ujar presiden yang memberikan penekanan di kalimat terakhirnya.

"saya mengerti presiden"

"kenapa aku harus memiliki anak seperti dia"

jonghyun menatap tidak suka ke arah presiden dan mengarahkan pandangannya pada hyukjae dengan tatapan yang sama, sedangkan hyukjae hanya bersikap seperti biasa.

"sekali lagi kau menang,pak tua" batin jonghyun

~|~

youngjae dan daehyun sampai di bandara international incheon sedikit lambat karna jalanan yang begitu padat,youngjae keluar dari mobil sembari menghubungi yeonju dan berjalan masuk ke dalam bandara di ikuti daehyun di belakangnya.

"di mana kau"

"presdir,aku sudah bersama presdir Ma sekarang"

"baiklah,aku segera kesana"

youngjae mempercepat langkahnya dan melihat ke sekitar pintu keluar.

"presdir,anda sudah datang" sapa minjae yang datang menghampirinya.

"dimana yeonju"

"dia berada di sana" minjae menunjuk ke arah yeonju yang berdiri bersama beberapa orang yang mengenakan setelan jas rapi,youngjae menepuk dada minjae sebelum berjalan pergi.

"kita bicara lagi nanti,maaf sudah membuatmu repot"

minjae menundukkan kepalanya sekilas,dan ketika mengangkat kepalanya lagi daehyun menepuk bahunya dua kali dan berjalan di belakang youngjae, minjae melihat ke arah daehyun yang selalu berada di samping youngjae setiap saat dengan tatapan yang sulit di artikan,tiba tiba ponselnya bergetar,dia pun merogoh ponselnya sembari berjalan menjauh dari sana.

"presdir Ma,maaf seperti nya aku terlambat untuk menyambut anda,bagaimana perjalanan anda,pasti sangat melelahkan" youngjae membungkukkan badannya sekilas ketika berhadapan dengan presdir Ma.

presdir Ma yang melihat kedatangan youngjae tertawa ringan,"kau tidak perlu melakukan hal seperti itu"presdir Ma mengulurkan tangannya yang langsung di jabat oleh youngjae dengan sedikit merendahkan bahunya,presdir Ma menepuk bahu youngjae beberapa kali dan terliht sangat senang akan pertemuannya dengan youngjae,presdir Ma menarik tangannya kembali dan mengurangi dosis tawanya.

"aigoo....tidak sia sia aku kembali lebih cepat,ternyata kau jauh lebih tampan dari pada yang ku lihat di majalah"

"anda terlalu berlebihan" ujar youngjae sembari tersenyum ramah,berbeda dengan kemarin sikapnya saat ini benar benar sikap youngjae yang seperti biasanya.

"bagaimanapun aku benar benar minta maaf karna sudah datang terlambat"

"tidak,tidak,kau tidak perlu meminta maaf,aku juga baru keluar dan sekretaris mu langsung menyambutku,aku juga sedikit terlambat tadi,pesawat yang ku tumpangi di delay"

"benarkah,jika begitu akan ku tarik permintaan maaf ku yang sebelumnya"

presdir Ma tertawa keras dengan candaan yang youngjae berikan,untuk sesaat daehyun merasa youngjae telah kembali seperti sebelumnya tapi entah akan bertahan berapa lama yang jelas youngjae tidak akan kembali semudah itu,daehyun mengarahkaan pandangannya ke samping tepat ke arah yeonju pasalnya dia merasa bahwa yeonju memperhatikannya sejak tadi,tapi ketika daehyun melihat ke arahnya yeonju langsung memalingkan wajahnya dan sedikit menjauh,daehyun berfikir mungkin dia benar benar mempercayai lelucon youngjae,jika sudah seperti ini mungkin satu kantor juga sudah mendenggarnya,tanpa sadar daehyun menghela nafas beratnya dengan pelan,dan tepat mengenai telinga youngjae.
youngjae menolehkan kepalanya ke arah daehyun seakan bertanya,apa yang sedang kau lakukan.

daehyun yang tidak mengerti maksud dari tatapan youngjae hanya menggeleng pelan,dan youngjae kembali melihat kedepan sembari mengusap telinganya pelan beberapa kali agar tidak membuat presdir Ma curiga.

"kalau begitu,bagaimana jika kita segera pergi ke tempat yang sudah ku persiapkan untuk anda"

"ahh...aku sampai lupa jika ini masih di bandara,kalau begitu ayo tunjukkan jalannya untukku"

"mari silahkan" youngjae mempersilahkan presdir Ma dengan sedikit menunduk meski jabatan mereka sama tapi presdir Ma bahkan lebih tua dari pada presiden,tapi tiba tiba presdir Ma memegang bahunya dan membuat mereka berjalan beriringan,youngjae sempat terkejut bahkan ayahnya sendiri tidak bisa sedekat ini dengannya tapi kenapa justru orang lain yang bersedia melakukan ini padanya,mungkin bagi beberapa orang itu adalah hal biasa tapi bagi youngjae itu adalah hal yang istimewa,seandainya yang menjadi ayahnya adalah presdir Ma mungkin dia akan menjadi anak yang paling bahagia atau mungkin sama saja jika sudah menyangkut takdir.

~|~

"choi seungcheol-ssi" panggil seorang wanita yang bertugas di bagian administrasi sebuah kantor pembuatan sim,seorang pemuda kemudian mendekat.

"choi seungcheol-ssi" ulang petugas tersebut memastikan,dan pemuda yang bernama choi seungcheol tersebut mengiyakan.

"ini lisensimu" petugas itu memberikan sim pada seungcheol yang langsung mengambilnya.

"berhati hatilah ketika kau mengemudi dan jangan lupa perhatikan setiap rambu lalulintas yang ada" ucap petugas tersebut memberikan nasehat pada seungcheol.

"aku akan mengingatnya,terimakasih banyak" seungcheol menundukkan sekilas kepalanya dan berjalan keluar,dia meninggalkan kantor pembuatan sim sembari mengeluarkan ponsel dari dalam jaketnya dan menghubungi seseorang.

"kau dimana"

"...."

"bagaimana dengan gangwon-do"

"...."

"aku baru saja mendapatkan lisensiku,bagaimanapun juga aku tidak bisa pergi kemana mana dengan mudah tanpa lisensi,aku sudah meminta izin dari hyung,aku akan menemuinya sebelum berangkat ke gwangju,berhati hatilah"

seungcheol memutuskan sambungan dan melambaikan tangannya untuk menghentikan taksi,dia memasukkan ponselnya dan membuka pintu mobil.

"ahjusi, apa kau bisa mengantarkanku ke showroom mobil terdekat di daerah sini"

"baiklah,saya mengerti"

"terimakasih"

~|~

jonghyun menghentikan mobilnya di depan kantor youngjae, dan langsung bergegas masuk ke dalam,minjae yang waktu itu tidak sengaja melihat kehadirannya berlari menghampirinya karna mungkin tujuan jonghyun kesana adalah youngjae.

"ahjusi....."

jonghyun berhenti dan menoleh ke samping tepat ke arah minjae yang berjalan kearahnya.

"apa ahjusi sedang mencari presdir"

"apa di di sini"

"tidak,dia tidak ke kantor hari ini,dia sedang menangani proyek di luar"

"menangani...proyek" ulang jonghyun seakan ingin memastikan lagi,minjae merasa sedikit heran kenapa jonghyun terlihat tidak percaya.

"ne,pagi tadi dia menjemput presdir Ma di bandara dan sekarang berada di proyek pembangunan gedung baru yang masih dalam pengerjaan"

"baiklah kalau begitu,aku pergi dulu,terimakasih untuk informasinya"

jonghyun segera meninggalkan kantor youngjae setelah tahu keberadaannya,jonghyun juga masih bingung dengan sikap youngjae,dia kabur dari rumah tapi masih menangani proyek perusahaan,sebenarnya apa yang sedang di fikirkan youngjae,jalan satu satunya adalah menunggu,menunggu apakah youngjae akan pulang malam ini.

~|~

youngjae membukakan pintu mobil untuk presdir Ma,membuat presdir Ma tertawa ringan sembari menepuk bahunya.

"aku benar benar senang hari ini,aku harap kerja sama ini akan berjalan lama"

"saya juga mengharapkan hal yang sama,lain waktu mungkin jika ada waktu saya berharap bisa membawa anda ke tempat yang lebih bagus lagi" meski sudah berulang kali di tegur oleh presdir Ma youngjae tetap merendahkan bahunya.

"aku akan selalu menunggu hari itu,tapi sepertinya kau akan sibuk sampai terpilihnya presiden yang baru,aku dengar ayahmu sudah memulai kampanyenya,aku menantikan bisa melihatmu berdiri di samping ayahmu secara langsung"

senyuman youngjae perlahan memudar ketika presdir Ma mengungkit tentang presiden dan kampanye,hal itu tiba tiba membuat youngjae berfikir apakah presdir Ma baik padanya karna presiden,apakah dia hanya ingin mencari keuntungan besar dalam kontrak kerja ini.

youngjae membungkuk ketika mobil presdir Ma meninggalkannya,dia menegakkan tubuhnya dengan ekspresi yang sudah kembali ke sedia kala,wajah yang membuat seluruh bawahannya menjauhinya,dia melihat mobil presdir Ma yang semakin jauh,senyum tidak percaya terukir di wajahnya.

"bajingan itu bersikap baik padaku hanya karna dia menginginkan sesuatu yang lebih besar"

yeonju dan daehyun yang berada di belakangnya serempak melihat youngjae dengan tatapan bertanya,bukankah beberapa waktu yang lalu sikapnya sangat manis,daehyun mungkin sudah mulai terbiasa dengan hal itu tapi tidak dengan yeonju.

"yeonju"

"n-ne presdir"jawab yeonju yang tiba tiba menjadi gugup.

"berikan surat perjanjiannya"

"ne,"

yeonju mendekat dan menyerahkan kontrak kerja yang sudah di tanda tangani oleh presdir Ma sebelumnya pada youngjae,youngjae menerima surat tersebut dan melihatnya.

"sangwon group, aku tidak akan bekerja sama dengan sampah seperti mereka,simpan di kantor dan bawakan jika sewaktu waktu aku memintanya"

youngjae memberikan kembali surat perjanjian tersebut pada yeonju.

youngjae kemudian melihat ke arah yeonju,"sekarang pulang lah dan besok baru kembali ke kantor"

"t-tapi presdir bukankah ini masih jam bekerja"

"apa urusannya dengan itu aku yang membayarmu,pulanglah sekarang" ujar youngjae acuh,membuat daehyun menatapanya.tanpa ekspresi, kenapa youngjae selalu bisa memanipulasi keadaan bahkan saat dirinya sendiri mengalami hal yang sulit sekalipun.

"daehyun-ssi,kita pergi sekarang"

youngjae berjalan menuju mobil mereka,daehyun merendahkan kepalanya sekilas kearah yeonju,"jaga dirimu baik baik"

yeonju menatap tidak rela kepergian daehyun yang mengejar youngjae.

"kenapa dunia sangat tidak adil,presdir sudah punya segalanya setidaknya berikan daehyun-ssi padaku apa susahnya,kenapa dia serakah sekali menyebalkan" gerutu yeonju dan berjalan ke arah berlawanan dengan daehyun dan youngjae.

daehyun menyusul youngjae yang duduk di bagian depan mobil,bukankah sebelumnya dia mengajaknya untuk segera pergi kenapa tiba tiba justru duduk bersantai seperti itu,daehyun pun mengikuti youngjae,mereka duduk berdampingan di bagian depan mobil di pinggir jalan raya,dan keadaan youngjae kembali seperti semula,menjadi sedikit pendiam dan sangat misterius.

untuk sejenak mereka terdiam dan hanya melihat beberapa mobil yang melintas di samping mereka.

"di mana istrimu" tanya youngjae yang membuka pembicaraan terlebih dulu dengan tatapan yang masih tertuju kedepan,daehyun sekilas melihat kearahnya,lalu membuang nafasnya sembari memalingkan wajahnya menatap langit.

"kau sudah tahu"

"kenapa kau tidak mengatakan sebelumnya"

daehyun mengarahkan tatapan ke bawah dan sudut bibirnya terangkat menciptakan seulas senyuman di sana.

"aku tidak tahu apakah itu penting atau tidak untuk seseorang mengetahui statusku"

"apa dia mencampakanmu"

daehyun mengangkat kepalanya melihat ke depan dan kemudian mengarahkan pandangannya pada youngjae dan menunduk kembali.

"aku tidak tahu apakah itu bisa di bilang, bahwa dia mencampakanku,yang aku tahu dia tiba tiba saja pergi" daehyun melemparkan pandangannya ke langit di kalimatnya terakhirnya,"sangat jauh"

dia kemudian mengarahkan pandangannya ke youngjae dan sedikit tersentak ketika youngjae melihat kearahnya,dia bertanya tanya dalam hati sejak kapan youngjae memperhatikannya.

"kau merindukannya"

"meski aku merindukannya dia tidak akan pernah bisa kembali" ujar daehyun sembari membuang pandangannya ke samping dan mengangkat tangannya untuk mengusap sudut matanya yang sedikit berair.

"kau terlihat sangat menyedihkan"

"aku sudah melewati masa masa itu,sekarang kaulah yang terlihat menyedihkan"

youngjae tertawa tidak percaya dengan apa yang baru saja di ucapkan oleh daehyun dan hal itu pula yang membuat daehyun menarik sudut bibirnya dan secara kebetulan mereka saling menyembunyikan wajah mereka dan mengusap sudut mata mereka masing masing.

"kau menangis" tegur youngjae yang kembali lebih dulu.

"tidak,kau yang menangis,matamu sembab pagi tadi semalam kau pasti menangis"

"jangan menuduh seseorang bahkan saat dirimu tertangkap melakukannya"

"apa maksudmu dengan tertangkap"

"kau melakukannya hari ini,di depan ku"

"tidak kau hanya salah lihat,mataku hanya kemasukan debu"

"kalau begitu mataku kemasukan batu,itu akan impas"

tanpa sadar mereka saling menghibur satu sama lain dan tertawa ringan di sela pembicaraan mereka yang terdengar seperti pertengkaran anak kecil.

"wanita memang kejam"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro