Part 34
youngjae duduk di lantai di depan televisi,dia menghidupkan tv yang masih tersambung dengan dvd player,dia sedikit menyandarkan punggunya di ranjang.
youngjae memicingkan matanya ketika dia melihat video yang terputar di layar tv bukan karna itu adalah sebuah video seperti dokumenter dari pernikahan seseorang melainkan dia melihat daehyun berada dalam video tersebut.
"daehyun-ah....kita wawancara sebentar"
"apakah harus"
youngjae melihat wajah bahagia daehyun dalam video tersebut dan begitu banyak orang yang berada di sana,youngjae menaruh remot tv di lantai,dan memandangi layar tv yang terus bergerak.
"bagaimana perasaan mu hari ini"
"aku sangat gugup"
"jinjja...."
"oh ya sudah kalau begitu,dimana mempelai wanitanya"
youngjae melihat bahwa video tersebut terus berjalan,seperti orang yang tengah memegang kamera sedang mencari sesuatu, sekilas dia juga mendengar teriakan daehyun,dan kamera tersebut berhenti pada seorang wanita muda yang mengenakan gaun pengantin,youngjae belum bisa memikirkan apapun dengan apa yang sudah di lihatnya dia hanya melihat dan membiarkan video tersebut terus berjalan hingga sesuatu kembali menarik perhatian nya ketika melihat siapa yang tengah menunggu mempelai wanita tersebut di altar.
"cih,apa dia bercanda" ujar youngjae sembari tertawa tidak percaya setelah melihat mempelai pria yang tidak lain adalah daehyun,youngjae tidak habis fikir,kenapa daehyun tidak pernah mengatakan bahwa dia sudah menikah bahkan selama ini daehyun tidak pernah pergi lama lama dari rumahnya.
"kenapa tidak bilang jika sudah menikah,orang bodoh"
~|~
seungwoo berjalan menyusuri jalanan yang sebelumnya ia lewati saat pergi bersama daehyun,dia sempat menguap beberapa kali dan melihat ke sekeliling,dia kemudian berbelok ketika sudah sampai di depan rumahnya tapi tiba tiba dia ingin melihat ke arah rumah daehyun untuk sekedar memastikan apakah tetangga barunya tersebut sudah tidur,dan jawabannya sudah berada tepat di depan mata seungwoo ketika melihat daehyun yang berdiri sembari melihat ke arah rumahnya sendiri.
seungwoo sekilas memiringkan kepalanya dan bertanya tanya dalam hati,apa yang tengah di lakukan daehyun,dia kemudian berjalan ke arah daehyun dan semakin dekat jarak mereka semakin terlihat jelas pula raut wajah daehyun yang terlihat ragu ragu,tatapan seungwoo beralih menelusuri tangan daehyun yang ternyata memegang kantong plastik berwarna hitam,dia teringat tentang perkataan daehyun sebelumnya yang ingin membelikan makanan untuk youngjae tapi kenapa dia malah melihati rumahnya sendiri seperti itu,mungkinkah.
seungwoo mendekati daehyun yang belum sadar akan kehadirannya dan ikut melihat apa yang tengah di lihat oleh daehyun sedari tadi.
"apa yang ada di rumahmu itu benar benar presdir"
daehyun langsung menoleh ke arah.seungwoo ketika seungwoo bersuara tepat di telinganya,dia tampak terkejut,sepertinya dia benar benar melamun sebelumnya.
"kenapa ahjusi masih di sini"
"kenapa kau masih di sini"
"aku.....ini rumahku tentu saja aku ingin masuk,pergi kerumahmu sendiri dan jangan mengangguku"
seungwoo menatap daehyun dengan tatappan menyelidik,lagi pula kenapa dia harus marah seperti itu benar benar aneh.
"orang aneh" cibir seungwoo
"mwo"
"orang aneh,bagaimana tidak aneh sudah berapa lama kau berdiri di sini dan melihat ke arah rumahmu sendiri seperti memandangi rumah seorang gadis jika kau masih waras seharusnya kau segera masuk dan menutup pintu pagar bukannya berdiri di sini,jika seseorang melihat mu mereka akan mengira,bahwa kau tengah merencanakan sesuatu yang buruk"
daehyun menatap seungwoo dengan wajah bodoh,kenapa seungwoo tiba tiba bicara sepanjang dan secepat itu bahkan daehyun sendiri tidak yakin seberapa banyak dia memahami ucapan seungwoo.
seungwoo tiba tiba meraih kantong plastik di tangan daehyun dan membuka pintu pagar.
"bedirilah di situ sampai rambutmu beruban,menangani orang gila sepertimu membuatku ikut menjadi gila" gerutu seungwoo yang berjalan menuju pintu rumahnya dan menghilang di balik pintu,bukankah seharusnya dia lebih dulu meminta izin kepada sang pemilik rumah.
"dia yang tidak waras,aku yang bisa gila" daehyun berbalik dan duduk di pinggir jalan seperti sebelumnya.
~|~
seungwoo mengetuk pintu kamar di mana youngjae berada dan membuat youngjae melihat ke arah pintu.
"masuklah" ujar youngjae dan kembali melihat ke arah televisi.
seungwoo perlahan membuka pintu dan menghampiri youngjae.
"aigoo....presdir rupanya kau benar benar di sini"
youngjae dengan cepat menoleh ketika mendengar suara seseorang yang ia kira adalah daehyun,dia sedikit terkejut melihat seungwoo berada di sana,dan tiba tiba ia teringat dengan orang yang pergi bersama daehyun beberapa waktu lalu,mungkinkah seungwoo orang nya.
"kenapa ahjusi bisa di sini"
"eoh,aku" seungwoo menempatkan diri duduk di samping youngjae dan membuat mata youngjae mengikuti pergerakan, seungwoo menoleh ke arah youngjae dan membuat mereka bertemu pandang.
"aku tinggal di sekitar sini,aku tidak sengaja melihat daehyun di depan jadi kuputuskan untuk menyapamu sebentar,dan ini anak itu membelikannya untuk mu,aigoo.....kenapa di perhatian sekali"
seungwoo yang sebelumnya tertawa ringan saat ia berbicara tiba tiba menutup mulutnya menyadari ekspresi youngjae yang diam dan melihat kearahnya.
"apa ahjusi minum"
"ne?ah....aku tadi mampir ke kedai sebentar,hanya sedikit"
"apa daehyun-ssi-"
"aniya,aniya" sangkal seungwoo seakan tahu apa yang ingin di tanyakan oleh youngjae.
"dia tidak pernah mau ku ajak minum,dia bilang dia memiliki tanggung jawab yang besar jika dia mabuk dia pasti akan mengacau,apa yang sedang kau lihat"
seungwoo mengarahkan pandangannya ke layar tv begitupun youngjae.
"heol,mwoya......apa apaan anak itu rupanya dia sudah menikah,pantas saja dia selalu menolak ajakanku"
"ahjusi tidak tahu" tanya youngjae masih dengan suara lembutnya dan tatapan yang terarah ke televisi.
"ahh....sebenarnya aku tidak sedekat itu dengannya"
"kemana"
"ne?apanya-yang kemana"seungwoo menatap youngjae yang tidak bisa mengalihkan pandangannya dari televisi dengan penuh tanya,memangnya sampai mana pembicaraan mereka.
" ahjusi bilang ingin mengajaknya,kemana ahjusi ingin mengajaknya"
seungwoo meraba tengkuknya yang tiba tiba terasa merinding,dia kemudian sedikit menjauh dari youngjae seperti nya aura dingin yang barusan itu keluar dari youngjae.
"ahhh.....itu,aku tidak serius mengatakannya,hanya sebagai candaan"
seungwoo kemudian ikut menyandarkan punggungnya dan sejenak mengarahkan pandangannya ke bawah dan memainkan jarinya seperti tengah mempertimbangkan sesuatu,setelah beberapa waktu hening seungwoo melihat kembali ke televisi dan melihat daehyun yang tersenyum lebar bersama seorang wanita yang bisa di pastikan bahwa itu adalah istrinya.
"dia beruntung sekali bisa menikahi wanita secantik itu" dia sekilas melihat ke arah youngjae yang tidak memberikan respon apapun.
"dia terlihat bahagia sekali....."
"di mana dia"
"siapa,daehyun"
youngjae tidak menjawab.
"dia masih memperhatikanmu dari luar,dia sangat menyedihkan,dia mengalami kesulitan setelah kembali ke rumah ini"
youngjae perlahan melihat ke arah seungwoo, menuntut jawaban dari maksud perkataannya barusan.
"aigoo....aku salah bicara lagi,sepertinya kesadaranku sudah mulai hilang,tidurlah dengan nyaman" seungwoo beranjak dan membungkuk sekilas ke arah youngjae.
"aku pergi dulu,semoga kau betah tinggal di sini,presdir"
seungwoo kemudian berjalan keluar dan menutup pintu dengan pelan tapi beberapa detik kemudian terdengar suara benturan yang keras di iringi dengan suara seungwoo yang mengumpat seperti nya dia menabrak sesuatu atau mungkin akan lebih baik jika dia jatuh dari tangga,video yang di lihat youngjae berhenti dan tepat memperlihatkan daehyun yang tersenyum bahagia dengan seorang wanita di sampingnya.
youngjae meraih ponselnya yang berada tidak jauh di sebelah tangannya,dia menuliskan pesan singkat untuk nayeon.
yoo youngjae
aku pergi dari rumah sekarang
beberapa detik kemudian nayeon ternyata membalas pesan youngjae.
kim nayeon-ssi
berhenti membuat masalah.
kembalilah kerumah dan berhenti membuat orang lain susah.
"kapan aku melakukannya" gumam youngjae, dia kemudian menghubungi nayeon,dia mendekatkan ponselnya ke telinga setelah menekan nomor telfon nayeon.
setelah terdengar beberapa kali nada dering youngjae pun tersambung dengan nayeon.
"berhenti bercanda,berhenti bermain main denganku, ini sudah tidak lucu lagi" nada bicara youngjae tiba tiba meninggi berbeda dengan saat dia berbicara dengan seungwoo beberapa waktu lalu.
"apa kau masih menganggap ini sebagai lelucon,berhentilah berfikir kau bisa mendapatkan yang kau mau hanya karna kau menginginkannya"
"hentikan,kenapa tiba tiba bicara seperti itu,apa yang salah denganmu" suara youngjae terdengar semakin berat nayeon yang mendengarnya dari sana pun juga menyadari hal tersebut,bukan hanya youngjae yang terluka,nayeon pun juga terluka dengan semua yang sudah terjadi.
"tidak ada yang salah jika kau mau berfikir,sekarang pulanglah dan kembalilah pada ayahmu"
"apa yang kau bicaran,sudah ku bilang jangan bercanda lagi,kau tidak tahu aku membutuhkanmu saat ini, kenapa kau tidak mengerti juga,aku benar benar membutuhkanmu,jebal" suara youngjae tiba tiba menjadi lirih.
"tapi aku tidak membutuhkanmu lagi,lupakan aku dan jangan muncul lagi di hadapanku jika kau masih melakukannya aku akan membencimu seumur hidupku"
"kalau begitu lakukan,benci aku seumur hidupmu" ujar youngjae yang tampak pasrah,tiba tiba saja sambungan terputus,nayeon yang berada di rumahnya menutup mulutnya untuk meredam tangisnya yang bukannya mereda malah semakin menjadi.
sedangkan youngjae, dia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari nayeon,ponselnya perlahan terlepas dari tangannya bersamaan satu tetes air mata yang meluncur melewati pipinya.
"kenapa kau lakukaan ini padaku" lirih youngjae perlahan sebuah isakan kecil lolos dari bibirnya, meski sudah mencoba menahannya tapi sepertinya air matanya terlalu keras kepala.
dia memegangi keningnya dengan tangan kiri dan menepuk dadanya dengan tangan kanannya mencoba untuk meredam rasa sakit yang bersembunyi di sudut hatinya bahkan membuatnya sulit untuk bernafas,dia menangis tanpa suara di malam yang semakin gelap dan sunyi,hanya sedikit isakan yang bisa lolos dari bibirnya,dia bahkan sampai menunduk agar suara tangisnya tidak terdengar sampai luar dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama youngjae kembali menangis,karna terakhir kali dia mengeluarkan air matanya untuk yoo kihyun saat ia berangkat ke daegu dan kali ini dia kembali menangis saat kihyun kembali dari daegu,tapi rasa sakit yang dialami youngjae saat ini jauh lebih sakit dari pada saat melihat kihyun pergi,rasanya berat dan makin lama makin berat bahkan saat tersungkur di lantai pun semuanya masih sangat berat,jika ada hal yang ingin youngjae sesali mungkin hanya satu,kenapa dia tidak bisa sekuat yoo kihyun yang terlihat sangat lemah,kenapa yoo kihyun begitu kuat dengan tubuh yang lemah itu.
"kenapa jadi seperti ini"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro