Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 29

kihyun menyangga dagunya dengan tangan yang ia taruh di jendela mobil yang terbuka,merasakan hembusan angin seoul yang sudah bertahun tahun tidak ia rasakan.

"abeoji....soonyoung iyeyo...ne,kami sudah sampai di seoul,ne?...aku mengerti"

kihyun menggerakkan ekor matanya sekilas ketika soonyoung selesai berbicara dengan jonghyun di telefon,kihyun menarik sudut bibirnya,dia bertanya pada dirinya sendiri kapan terakhir kali dia melihat jonghyun mungkin sudah sangat lama,kihyun menegakkan tubuhnya dan menyodorkan tangannya keluar seakan menangkup angin,soonyoung sekilas melirik ke arahnya.

"kita akan pergi ke blue house"

"aku tidak ingin pergi" ujar kihyun namun hanya dialah yang bisa mendengar saat mulutnya sendiri terkutuk untuk mengatakannya.

~|~

setelah beberapa menit menunggu youngjae yang tak kunjung turun,daehyun memutuskan untuk melihatnya tapi langkahnya terhenti tepat di bawah tangga ketika youngjae muncul,daehyun menaikkan sebelah alisnya seperti ada yang berbeda dengan penampilan youngjae saat ini.

"apa yang kau lihat" ujar youngjae ketika berpapasan dengan daehyun dan berjalan keluar.

"dimana dasimu" tanya daehyun yang menyadari perbedaan dari penampilan youngjae bukankah sebelum ia tinggal youngjae tengah merapikan dasinya.

"ku buang,aku juga perlu bernafas sesekali" ucapnya acuh seperti biasa tapi mungkin terlalu acuh sampai sampai dia harus berpura pura tidak melihat kepala pelayan seo yang menundukkan kepala sekilas ketika dia melewatinya bukankah biasanya dia selalu berteriak memanggil kepala pelayan seo.

"kami pergi dulu"

pamit daehyun, dia memiringkan kepalanya merasa aneh dengan tingkah youngjae, daehyun bertanya tanya apa dia benar benar baik baik saja.

tanpa menunggu daehyun youngjae langsung membuka pintu penumpang bagian depan dan langsung masuk,ini lebih aneh lagi.

daehyun menyusul youngjae sembari menggaruk keningnya, seperti nya dia harus berfikir lebih keras lagi.

"kau tidak duduk di belakang"

"aku tidak bisa melihat apapun di sana,jalankan mobilnya"

~|~

youngjae dan daehyun memasuki ruang rapat, "berdirilah di sampingku" ujar youngjae tanpa melihat kearah daehyun dan langsung menuju kursinya.

daehyun melihatnya dengan ekspresi wajah yang datar,meski terlihat seperti biasanya tapi tetap saja ada yang berbeda dengan youngjae hari ini,bahkan raut wajahnya sekarang menjadi lebih tenang bukan tenang dalam kategori damai melainkan tenang dalam kategori dingin,dia bersikap dingin seakan akan mengatakan pada orang orang untuk tidak mencari masalah dengan nya,daehyun melanjutkan langkah nya yang sempat terhenti ketika youngjae melihat ke arahnya,dan seperti perintah youngjae dia berdiri di samping youngjae.

"dimana sekretaris ku" ujar youngjae dengan wajah datar.

"dia bilang akan mengambil absen dalam rapat kali ini"

"di mana manager lee"

"dia masih dalam perjalanan"

"rapat akan di mulai setelah di datang"

semua orang terkejut dengan perkataan youngjae yang begitu mudahnya bahkan mereka terlihat tidak percaya bahwa yang berada di hadapan mereka sekarang adalah presdir yoo nya yang biasa.

setelah hampir sepuluh menit berlalu tanpa kata karna tidak ada seorang pun yang berani bertanya pada youngjae pintu akhirnya terbuka dan menampakkan wajah ketakutan dari manager lee,seperti nya dia berlari untuk bisa mencapai ruang rapat,youngjae dengan santai mengarahkan pandangannya pada manager lee yang membuatnya susah payah menelan ludahnya.

"presdir,aku minta maaf,tadi aku harus melihat anakku yang masuk ke rumah sakit,aku benar benar minta maaf"ujar manager lee sembari menunduk beberapa kali,dan ekspresi wajah youngjae yang datar justru membuat semua karyawan di ruang rapat menjadi takut,jika di suruh memilih mereka pasti lebih
memilih presdir yang banyak omong tapi tetap memperdulikan pegawainya dari pada harus berhadapan dengan seorang presdir yang bersikap tenang namun belum tentu dalam fikirannya dia baik baik saja.

" duduklah"

"ne?"

"duduklah sekarang dan kita mulai rapatnya" ujar youngjae tanpa merubah nada bicaranya sebelumnya.

para karyawan di sana saling bertukar pandang,apa yang terjadi pasa presdir mereka hari ini.

setelah manager lee duduk di kursinya rapat pun di mulai,berbeda dengan sebelum sebelumnya, youngjae akan selalu mencari celah untuk mencela kinerja para karyawan nya tapi kali ini dia hanya diam dan mendengarkan,bahkan suasana ruang rapat terasa sangat panas meski AC telah di hidupkan,setelah lebih dari satu jam lamanya youngjae mengakhiri rapat tersebut dan beranjak dari mejanya sembari memberikan sebuah berkas pada daehyun.

"manager lee"

"ne,ahh..ye presdir" jawab manager lee gelapan karna tiba tiba di panggil.

"mulai hari ini aku tidak ingin melihatmu ada di kantor ini"

suara youngjae bagaikan petir di kemarau panjang dan menyambar seluruh orang di ruang rapat.

"ne?...ta-tapi-tapi presdir"

"pergi dan temani anakmu,ambillah cuti untuk beberapa hari kedepan, dan manager kang,ambil alih pekerjaannya"

"n-ne,ne presdir"

"presdir...."

youngjae melihat sekilas kearah manager lee sebelum meninggalkan ruang rapat.

"ada apa dengan presdir hari ini"

"dia terlihat sangat menakutkan"

"aku tidak ingin bertemu lagi dengannya hari ini"

"dia seperti bukan presdir"

~|~

soonyoung menuntun langkah kihyun memasuki blue house,soonyoung tiba tiba menghentikan langkahnya dan berbalik ketika sudah berada di depan ruang kerja presiden, dia menatap kihyun yang menatapnya balik dengan tatapan bertanya.

"hyung,boleh aku memelukmu"

"ne?"

tanpa menunggu jawaban dari kihyun,soonyoung langsung memeluknya membuat kihyun sedikit terkejut.

"dengan begini semuanya akan baik baik saja" ujar soonyoung sembari tersenyum ringan dan melepas pelukannya,kihyun tidak mengerti mengapa tiba tiba soonyoung memeluknya bahkan saat bertemu kemarin dia hanya membuka mulutnya lebar lebar dan mengucapkan kata heol layaknya membaca mantra.

soonyoung berbalik dan mengetuk pintu pelan,setelah beberapa detik pintu terbuka dari dalam dan menampakkan jonghyun.

"ab..,"

"anda sudah datang" ucapan kihyun terhenti ketika tiba tiba jonghyun menundukkan kepalanya dan membuat kihyun menatapnya dengan heran.

"silahkan masuk,presiden sudah menunggu"

jonghyun menyingkir dari pintu seakan membukakan jalan untuk kihyun,kihyun sama sekali tidak bergerak dari tempatnya dan hanya melihat ke arah jonghyun sebelum tangan soonyoung meraihnya dan membuatnya berjalan masuk.

"aku bukanlah orang yang bisa kau panggil ayah,mengertilah dengan hal itu"

kihyun membuang pandangannya yang terlihat sangat kecewa ketika teringat perkataan tersebut.

"aigoo,lihatlah siapa yang ada di sini"

pandangannya kihyun teralihkan ketika sebuah suara yang berat menyapa telinganya,dia melihat presiden yang tengah tersenyum lebar ke arahnya.

"kemarilah dan peluk ayahmu ini....hahaha...."

langkah berat kihyun mendekati presiden yang sudah membuka tangannya bersiap untuk memeluknya,tapi dalam hati kihyun dia bertanya tanya,siapa presiden sebenarnya dia bukanlah orang yang ingin dia panggil dengan sebutan ayah.

"kemarilah,kemarilah"

presiden meraih bahu kihyun dan langsung memeluknya,berbeda dengan wajah presiden yang di penuhi kebahagiaan,kihyun tampak tidak menginginkan hal tersebut namun di sisi lain dia juga tidak bisa menolak,presiden melepaskan pelukannya dan melihat wajah kihyun seakan ingin melihat setiap inci wajahnya.

"aigoo,aku tidak percaya kau sudah sebesar ini,jika di lihat lihat kau mirip dengan ayah waktu masih muda dulu" presiden menepuk bahu kihyun beberapa kali sembari tertawa ringan.

raut wajah soonyoung tak berbeda dengan raut wajah kihyun saat ini,perlahan dia menolehkan kepalanya dan bertemu pandang dengan jonghyun dan lagi lagi jonghyun hanya mengangguk sekilas tidak lebih dari itu

"bagaimana perjalananmu apa menyenangkan"

"ne"

"syukurlah,soonyoung-ah...mulai sekarang jaga tuanmu baik baik"

"ne,saya akan mengingatnya baik baik"

kihyun terkejut ketika mendengar hal tersebut, tuan,siapa yang presiden maksud kenapa soonyoung harus memanggilnnya tuan,kihyun menatap ke arah soonyoung seakan menuntut penjelasan tapi soonyoung malah menundukkan kepalanya.

"kalau begitu duduklah dulu ada banyak hal yang ingin ku tanyakan padamu"

"kenapa jadi begini"





Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro