Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 26

nayeon berjalan di tepian pantai seperti yang di katakan daehyun sebelumnya,dia harus berjalan ke arah utara jika ingin bertemu youngjae tapi sampai sekarang dia belum juga melihat tanda tanda bahwa youngjae akan muncul,dia mengeluarkan ponselnya hendak menghubungi youngjae,tiba tiba angin berhembus cukup kencang menerbangkan rambut nayeon dan menutupi penglihatannya,setelah angin mulai mereda nayeon merapikan rambutnya dan menyingkirkan beberapa helai rambut yang mengganggu pandangannya,dan saat ia benar benar sudah bisa melihat dengan jelas,dia menemukan seseorang yang berdiri memunggunginya tepat beberapa langkah di depannya,perlahan youngjae berbalik dengan suasana alam yang mendukung,angin yang berhembus pelan dan ombak kecil yang menerpa ujung sepatu mereka,membuat youngjae terlihat seperti aktor aktor dalam kdrama yang berbalik menatap wanita yang kini di hadapannya dengan cara yang dramatis.

"lama tidak bertemu, aku harap kau tidak membawa pria lain pulang ke rumahmu" ujar youngjae yang terlihat sangat berwibawa tapi sedetik kemudian sudut bibirnya terangkat ke atas,begitupun nayeon,youngjae menghampirinya dan langsung memeluknya.

"maaf,aku baru menemui mu sekarang, kemarin aku sangat sibuk"

"aku tahu daehyun-ssi sudah mengatakan nya"

"eoh..." youngjae melepas pelukannya tapi tangannya masih berada di bahu nayeon,"daehyun-ssi"ujar Youngjae tampak tak percaya,nayeon hanya menangangguk menanggapinya.

"apa saja yang dia katakan padamu"

"banyak"

"sebanyak apa"

"sebanyak kau membuat masalah selama aku pergi" ujar nayeon sembari mecubit perut youngjae membuatnya berteriak kesakitan,nayeon kemudian berjalan melewatinya.

"ya' apa dia mengadu padamu"

"tidak"

"sudah jelas dia mengadu padamu" ujar youngjae yang berjalan beberapa langkah di belakang nayeon,nayeon menghentikan langkahnya dan berbalik,youngjae menghentikan langkahnya tepat di hadapan nayeon.

"apa saja yang dia katakan padamu,hahh...aku sudah bilang padanya untuk tidak mengajakmu bicara kenapa dia masih melakukannya benar benar lihat saja setelah ini akan ku beri dia pelajaran,akh.."

youngjae berteriak sembari mengangkat kakinya ketika nayeon tiba tiba menginjak kakinya.

"apa yang kau lakukan,kita kan baru bertemu kenapa langsung menyiksa ku kau bisa melakukannya besok atau besoknya lagi" protes youngjae.

nayeon tiba tiba meraih kerah baju youngjae dan membuatnya menegakkan tubuhnya.

"yoo youngjae babo,tangkap aku" ujar nayeon yang kemudian memukul dada youngjae dan berlari sembari tertawa

youngjae menyunggingkan senyumnya tapi mungkin terlalu lebar hingga terlihat seperti dia akan tertawa.

"ya' kenapa kau memanggilku seperti itu, bukankah sudah ku bilang untuk memanggilku oppa"

"jika kau tidak bisa menangkapmu,aku akan tetap memanggilmu youngjae babo,youngjae baboya....."

teriak nayeon membuat youngjae mendengus tapi berbeda dengan raut wajahnya yang terlihat di penuhi oleh kebahagiaan dia akhirnya mengambil langkah pertama dengan mantap dan mengejar nayeon.

"ya' kim nayeon jangan jauh jauh...."

"shireoyo...."

untuk beberapa waktu mereka saling berlari menyusuri pantai seperti anak kecil yang tidak memiliki rasa lelah,dan youngjae yang terlihat lebih bahagia berada di samping nayeon,tawa keduanya seperti ingin mengalahkan suara ombak yang menari nari di tengah lautan dan menghilang ketika mencapai tepian.

~|~

daehyun menepikan mobilnya di sekitar sungai han tidak jauh dari jembatan,dia keluar dari mobil dan menghampiri seungwoo yang berkacak pinggang sembari melihat ke arah sungai han.

"ahjusi......"

mendengar panggilan daehyun seungwoo langsung menoleh dan mendengus kesal sembari mengumpat tidak jelas.

"anak ini" ujarnya kesal sembari turun ke trotoar,dia kemudian melepas sepatunya dan melemparkannya pada daehyun.

"sudah berkali kali ku katakan jangan panggil aku ahjusi....ahjusi,ahjusi memangnya kapan aku menikah dengan bibimu eoh....." murka seungwoo,daehyun hanya tertawa ringan sembari menghindari lemparan seungwoo.

"apa susahnya memanggilku hyung,jika kau memanggilku ahjusi lagi kupatahkan lidahmu" ancamya daehyun malah menertawainya,beginilah hubungan mereka selama setahun ini,semuanya terjadi secara alami,daehyun yang awalnya menolak kedatangan seungwoo entah sejak kapan tapi dia benar benar nyaman jika berada di dekat seungwoo terlebih lagi seungwoo memiliki humor yang tinggi bahkan saat dia tidak melawak pun daehyun kerap tertawa karnanya misalnya seperti saat ini.

melihat daehyun yang menertawainya seungwoo melepas sepatunya lagi dan melemparkannya ke arah daehyun yang berkacak pinggang sembari tertawa tanpa suara.

"sudah selesai,kau tidak punya sesuatu untuk di lempar lagi" ujar daehyun seakan mengejek seungwoo, seungwoo mencari cari sesuatu untuk melempar daehyun di semak semak.

"ahjusi.....sudahlah berhenti melakukan hal konyol"

seungwoo tidak menemukan sesuatu untuk melempar daehyun tapi dia menemukan ranting pohon kering dan langsung mengambilnya.

seungwoo menodongkan ranting kayu tersebut kearah daehyun sembari berjalan kearahnya,"kemari kau,jangan banyak bicara"

daehyun malah sembunyi di balik mobilnya.

"ya'...." teriak seungwoo.

"hentikan,aku tidak punya waktu untuk bermain main,cepat ambil sepatumu sebelum ada anjing liar yang membawanya pergi"

"kau satu satunya anjing liar di sini" bentak seungwoo dan mengambil sepatunya,memakainya sembari menggerutu.

setelah keadaan kembali tenang keduanya duduk di pinggir jalan,seungwoo memberikan minuman kaleng pada daehyun.

"kemana presdirmu pergi,bukankah biasanya dia selalu menempel padamu" ujar seungwoo sembari meminum minuman kalengnya.

"entahlah,dia tiba tiba mendapatkan gadis cantik dan sedang berkencan sekarang"

"woah....bukankah itu luar biasa eoh....bahkan dia tidak membiarkanmu bersenang senang dengan gadis ibu kota"

mungkin saking semangatnya seungwoo sampai tersedak,daehyun melihatnya sekilas dan menepuk punggungnya.

"apa untungnya buatku" ujar daehyun acuh dan meminum minuman kalengnya.

seungwoo sekilas menatapnya tidak percaya dan kemudian menyunggingkan senyumnya,dia kemudian merapatkan duduknya dengan daehyun membuat daehyun memundurkan kepalanya.

"kau tahu ada banyak wanita yang mengantri untuk mu di luar sana,bagaimana kalau malam ini kita pergi bersama eoh....jika kau tidak mau berikan saja mereka untuk ku eoh,bagaimana kau setuju"

daehyun memalingkan wajahnya sembari tersenyum tidak percaya,"menjauhlah dariku"daehyun mendorong seungwoo dan kembali meminum minumannya tampak tidak perduli dengan tawaran seungwoo yang menyesatkan.

"berhentilah bermain main dengan wanita,kau sudah berada di usia di mana kau tidak bisa bermain main terus bersama mereka,setidaknya ambil satu dan bawa pulang setidaknya untuk melihatmu sampai mati"

"woah....apa apaan ini,dari mana kau mendapatkan perkataan seperti itu eoh....."

seungwoo tiba tiba menarik bahunya membuat daehyun sekilas melihat ke arah tangan yang memegang bahunya dan bersikap tidak perduli.

"sebentar lagi akan di lakukan pemilihan presiden yang baru,presdir kecil itu pasti akan sangat sibuk"

"dia sudah bertambah satu tahun,dia bukan anak kecil lagi"

daehyun menurunkan tangan seungwoo yang masih menemmpel di bahunya tapi seungwoo menaruh kembali tangannya di bahu daehyun,daehyun melihatnya sekilas kenapa entah itu youngjae atau seungwoo kenapa mereka sangat suka menempel pada daehyun.

"kau tahu apa yang paling di benci oleh pria lajang "

"apa itu"

"saat mereka bertambah tua dan semakin merasa kesepian"

"bukankah sebagian dari mereka pergi ke club untuk bersenang senang"

"mereka hanya merasakan senang sesaat dan ketika mereka keluar dari sana semuanya tetap sama"

"lalu kenapa tidak menikah saja"

"kau sendiri" ujar seungwoo sembari melihat ke arah daehyun yang tiba tiba menarik sudut bibirnya tapi dia segera meminum minuman kalengnya seakan ingin menyembunyikan senyumnya.

"kenapa apa kau tidak suka dengan perempuan"

"mwo" ujar daehyun datar sembari menatap tajam lawan bicaranya,bahkan dia baru saja terlibat skandal kemarin karna hal itu.

"kau masih normal kan"

daehyun tertawa tidak percaya,tapi tawanya menjadi berkepanjangan dan membuat seungwoo menatapnya aneh.

"hah,hah,haha....,kau lucu" tegasnya di akhir tawanya membuat seungwoo tertawa dengan terbata bata seperti yang baru saja di lakukan oleh daehyun.

"kau tidak pergi"

"dia masih berkencan untuk apa aku menunggui orang yang tengah berkencan"

"wae,kau cemburu,pada kekasih presdir"

daehyun langsung menyemburkan minuman dari mulutnya dan menatap kesal ke arah seungwoo.

"ahhh...aku kan hanya bercanda,kau serius sekali" ujar seungwoo sembari tertawa ringan dan menepuk punggung daehyun.

~|~

youngjae dan nayeon duduk berdampingan di hamparan pasir yang mulai menggelap begitupun langit dan pemandangan di sekitarnya,sejak beberapa menit yang lalu keduanya terdiam dan hanya melihat ke arah matahari yang tampak seperti akan tenggelam ke dasar laut.

"jika dia tenggelam apa dia masih bisa kembali lagi" youngjae akhirnya membuka suara memecah keheningan di antara mereka dan deburan ombak yang mulai terdengar dengan jelas saat sore hari.

"dia bukannya tenggelam dia hanya terus berjalan,terus dan seterusnya"

"dia pasti lelah"

"aku juga"gumam nayeon.

youngjae melihat ke arahnya sembari tersenyum ringan.

" jika lelah kau bisa istirahat dengan nyaman malam ini,besok mungkin aku baru bisa menemuimu saat malam hari"

tiba tiba ponsel yang berada di dalam jas yang ia taruh di sampingnya berbunyi,dia pun mengambil jasnya dan mencari cari saku jasnya,setelah ketemu dia langsung menerima panggilan yang tidak lain adalah daehyun.


" sudah waktunya untuk pulang"

"aku tahu,tunggu sebentar" youngjae memutuskan panggilannya dan mengambil jasnya.

dia kemudian menggemgam tangan nayeon menuntunnya untuk berdiri.

"kkaja,sudah waktunya untuk mengantarkanmu pulang"

youngjae menarik tangan nayeon dan berjalan ke arah di mana daehyun tengah menunggu,nayeon melihat ke arah tangannya yang di genggam oleh youngjae seakan akan Youngjae tidak ingin melepaskannya,langit semakin gelap dan membuat jalanan semakin gelap.

"hati hati" ujar youngjae sembari membantu nayeon menaiki tangga batu.

youngjae menghampiri daehyun yang bersandar santai di mobil sembari melihatnya dengan tatapan sinis,nayeon merendahkan kepalanya saat berhadapan dengan daehyun membuat daehyun sedikit panik karna bukannya memberi salam terlebih dulu dia malah berdiri seenaknya,daehyun pun ikut merendahkan kepalanya.

youngjae menarik tangan nayeon,membawanya menuju kursi penumpang bagian belakang,tapi saat melewati daehyun,seperti kebiasaan lama youngjae melemparkan jasnya ke wajah daehyun tapi tidak dengan ponselnya yang masih setia di tangan kirinya.

youngjae membukakan pintu untuk nayeon tanpa melepaskan genggaman tangannya.


"kkaja"

youngjae menatap heran ke arah nayeon yang hanya diam saja ketika youngjae menyuruhnya masuk.

"kenapa, apa ada yang tertinggal"

sikap nayeon tiba tiba berubah berbeda dengan sebelumnya,dia terlihat sedang bingung.


"nayeon-a..." Youngjae menggerakkan tangannya di depan wajah nayeon.

nayeon mengangkat kepalanya dan menatap wajah youngjae yang terlihat bingung,"ada apa " tanya youngjae khawatir karna meski dengan penerangan yang minim wajah nayeon tiba tiba terlihat pucat.

"kau sakit, apa kau merasa tidak enak badan" youngjae mulai panik.


"youngjae-ya" teguran nayeon menghentikan kepanikan youngjae.

nayeon meraih tangan youngjae yang memegang tangannya dan melepaskan tangan youngjae seperti mengembalikannya pada youngjae membuat youngjae semakin tidak mengerti apa maksudnya,ada apa dengan raut wajah nayeon yang berubah 180° dari sebelumnya,bukankah beberapa waktu yang lalu dia baik baik saja,daehyun yang melihatnya menaikkan sebelah alisnya,dalam fikirannya saat ini tersirat,jika di lihat dari bahasa tubuh nayeon sepertinya dia akan minta putus,tapi daehyun langsung menyangkalnya tidak mungkin mereka putus bahkan mereka baru bertemu satu hari.

"nayeon-a...." lirih youngjae.

"Geuman Kkaja....youngjae-ya"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro