Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 21

Youngjae duduk dengan tenang di dalam mobil menunggu daehyun yang masih berbicara dengan jonghyun di luar.

"Aku dengar banyak majalah bisnis yang menginginkan wawancara khusus denganmu,kau mungkin harus mencobanya untuk menciptakan hubungan baik dengan para paparazi"

youngjae teringat kembali akan perkataan presiden yang mengatakannya dengan senyum yang mengembang di bibirnya, jika presiden melakukannya saat mereka hanya berdua mungkin youngjae akan menganggap bahwa itu adalah sesuatu yang istimewa tapi kenyataan yang di hadapinya berbeda,presiden tidak pernah bersikap manis padanya jika tidak ada orang asing di samping mereka.

youngjae menghidupkan layar ponselnya dan membuka pesan yang ia kirim pagi tadi belum juga mendapat balasan,youngjae kemudian mengetik sesuatu di layar ponselnya.

~yoo youngjae
aku sudah selesai, aku akan kembali ke seoul sekarang,kenapa kau tidak menjawab,lihatlah apa yang kulakukan hari ini kau pasti akan terkejut

youngjae menekan tombol kirim dan menaruh ponselnya di tempat duduk sampingnya,dia melihat keadaan di luar tampaknya para petinggi sudah mulai pergi dan hanya menyisakan presiden bersama sekretaris dan beberapa petugas keamanan lainnya,seperti nya presiden akan pergi ke suatu tempat karna dia tidak mengikuti rombongan untuk kembali ke seoul.

perhatian youngjae teralihkan ketika daehyun masuk ke dalam mobil,"kita kembali ke seoul sekarang " ujar daehyun sembari memasang sabuk pengamannya.

youngjae melihat ke luar seperti nya presiden sudah pergi,sejenak ia terlihat tengah berpikir hingga mobil yang di kendarai daehyun mencapai trotoar dan mengambil jalan ke kanan untuk kembali ke seoul sedangkan youngjae mengarahkan pandangannya ke arah sebaliknya tepat ke arah rombongan presiden melajukan mobilnya yang berarti bahwa presiden tidak akan kembali ke seoul secepatnya.

"apa yang kau bicarakan tadi dengan ahjusi"

"dia mengatakan bahwa kau harus melakukan wawancara untuk majalah bisnis secepatnya"

youngjae tidak bereaksi sama sekali,"putar balik"

"ne?" daehyun melihat youngjae dari spionnya.

"kau tuli aku bilang putar balik" ujar youngjae dengan menaikkan nada bicaranya membuat daehyun menyunggingkan senyumnya,dia sudah kembali.

daehyun mengamati jalanan di sekitarnya dan memotong jalur untuk menuruti permintaan youngjae.

"kemana tujuan kita sekarang"

"jalan saja,nanti jika sudah sampai akan ku beri tahu,pelan sedikit jangan buru buru aku tidak mau celaka karna kecerobohanmu"

"ne..........."

setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam mereka melewati lahan kosong yang cukup luas di sepanjang jalan dan hanya terlihat satu atau dua rumah itupun jauh dari jalan raya,daehyun bertanya tanya dalam hati sebenarnya kemana tujuan youngjae yang sebenarnya, apa sebelumnya dia pernah ke gangwon-do bagaimana bisa dia menemukan tempat seperti ini.

daehyun melihat pagar besi di sisi jalan dan di dalamnya tampak sebuah bangunan yang cukup luas,daehyun melihat sekilas papan yang tertempel di pagar.

~Area terlarang warga sipil di larang mendekati area ini~

kurang lebih seperti itulah bunyinya sebelah alis daehyun terangkat,dia tampak mempertimbangkan sesuatu sembari melihat ke arah bangunan yang membentang sepanjang jalan,daehyun bertanya tanya dalam hati,seberapa luas bangunan tersebut,seperti nya dia pernah melihat bangunan itu sebelumnya.

daehyun dan youngjae telah melewati kawasan terlarang tersebut dan kembali melewati lahan kosong yang di tumbuhi rumput liar yang cukup tinggi,tapi fikiran daehyun tiba tiba tersentak seperti tengah menemukan jawaban akan pertanyaannya.

"di gangwon-do terdapat markas militer rahasia yang hanya presiden dan beberapa orang penting lainnya yang boleh masuk"

dia teringat akan perkataan himchan salah satu rekannya di divisi 0xforce,daehyun masih tampak tidak percaya karna waktu itu dia justru acuh saat himchan membahasnya dan menganggapnya sebagai hoax.

"berhenti"

daehyun tersentak dengan ucapan youngjae yang tiba; tiba dan secara refleks dia menginjak remnya dan membuat youngjae hampir tersungkur ke depan

"ya' kau sudah gila,kau ingin membunuhku eoh....kau tidak tahu seberapa mahal nyawaku,jinjja"

"aku tit akan melakukannya jika kau tidak bicara memdadak" ujar daehyun santai membela diri, Youngjae yang merasa kesal langsung turun dari mobil dan meninggalkan daehyun yang bersikap acuh.

daehyun menyusul youngjae dan melihat pemandangan di hadapannya dan beralih ke arah youngjae yang tampak melihat ke sekeliling,daehyun merasa heran untuk apa mereka berhenti di sana jika tidak salah jarak mereka cukup dekat dengan pangkalan rahasia militer yang baru mereka lewati.

"apa yang sebenarnya kau cari di sini"

youngjae sekilas melihat ke arah daehyun tapi sama sekali tidak mau mebuka mulutnya dia malah berjalan ke depan menyibak rumput alang alang yang setinggi pinggang membuat daehyun menganggat sebelah alisnya,apa yang sebenarnya di lakukan anak ini.

mau tidak mau daehyun melangkahkan kakinya mengikuti youngjae entah apa yang akan di lakukan anak seorang presiden sekaligus seorang CEO hingga dia harus menerobos rumput liar yang mungkin bisa menggores kulitnya,setelah berjalan beberapa meter dari jalan raya,youngjae tiba tiba berjongkok seakan ingin menyembunyikan diri di balik rumput ilalang,daehyun mengarahkan pandangannya jauh ke depan dan melihat sebuah bangunan yang masih dalam proyek pengerjaan,daehyun melihat bangunan tersebut dan youngjae secara bergantian apa youngjae sedang mengawasi bangunan tersebut.

tiba tiba saja seseorang menarik tangan daehyun hingga dia terjatuh,siapa lagi kalau bukan youngjae.

"ya'"

"sstttttttt,jika kau tidak diam ku robek mulutmu" ujar youngjae yang tiba tiba memelankan suaranya.

"apa yang kau lakukan"

"kau tidak lihat"

"ishhh maksudku untuk..."

daehyun berhenti bicara ketika youngjae membekap mulutnya, "sudah ku bilang diam jika mereka tahu kita bisa mati"

daehyun menyingkirkan tangan youngjae dan terlihat kesal,harusnya dia bilang sejak awal jika dia ingin melakukan pemantaun dari jarak jauh,"diam dan tunggu saja" ancam youngjae dan kembali melihat ke arah bangunan,dia menyipitkan matanya ketika melihat seseorang yang sangat familiar,dan sudut bibirnya terangkat tidak salah lagi bahwa orang orang yang di lihatnya tidak lain adalah rombongan terakhir presiden yang berjalan dengan arah sebaliknya menuju seoul.

daehyun yang tidak tahu apa apa atau lebih tepatnya tidak ingin tahu hanya duduk di belakangnya dengan santai sembari melipat kakinya,dia mengarahkan pandangannya ke langit dan jatuh pada punggung youngjae di hadapannya.

"0x1di sini,konfirmasi lokasi"

"0x2"

"0x3"

"0x4"

"0x5"

"dimana 0x6"

"di belakangmu"

sudut bibir daehyun terangkat ke atas ketika bayangan itu kembali lagi di benaknya,bayangan di mana dia tengah menjalankan misi pengintaian dan yang di lakukannya hanya menjadi mata di punggung yongguk,daehyun masih ingat dengan jelas bagaimana kerja sama mereka yang membuat rekan rekan satu teamnya menjuluki mereka sebagai brother in crime meski mereka tidak pernah melakukan hal kriminal julukan itu di berikan karna mereka adalah partner yang sangat sempurna dan kerap menyelesaikan misi bersama.

kenangan itu buyar ketika youngjae melakukan pergerakan,dia merogoh ponselnya sembari berbalik dan duduk berhadapan dengan daehyun.

"Minjae-ya...,eoh.aku ingin kau melakukan sesuatu"

"Apa yang bisa ku lakukan untuk presdir"

"Pergilah ke gangwon-do,aku ingin kau mencari tahu tentang lahan yang telah di beli atas nama perusahaan beberapa waktu lalu,lakukan dengan hati hati karna wilayahnya sangat berbahaya"

Youngjae menutup panggilannya dan bertemu pandang dengan daehyun.

"Wae,kenapa melihatku seperti itu"

"Bangunan apa yang ada di belakangmu"

"Mana aku tahu kau lihat saja sendiri" jawab youngjae acuh.

"Kau memata matainya bagaimana kau bisa tidak tahu,lagi pula bukankah ini dekat dengan pangkalan rahasia militer,jika sampai ada yang tahu kau di sini mungkin mereka akan langsung menembak kepalamu" ujar daehyun santai tapi bagaikan sengatan listrik.

"Tidak ada yang akan membunuh anak presiden" ujarnya sembari memalingkan muka dan mendongak menatap langit"setidaknya bukan di sini"gumamnya dan kembali menjatuhkan pandangannya kembali pada daehyun.

Angin berhembus menerbangkan alang alang yang menimbulkan suara gemerisik mengusik telinga siapapun yang mendengarnya,langit yang perlahan berubah menjadi jingga udara yang tiba tiba menjadi dingin dan menusuk kulit.

"Daehyun-ssi"

"Mwo"

"Apa ada seseorang yang kau rindukan"

"Mungkin"

"Jika kau merindukan seseorang yang tidak bisa kau lihat atau kau temui,apa yang akan kau lakukan"

"Menyakiti diri sendiri"

"Ne?"

"Merindukan hal seperti itu hanya akan menyakiti diri sendiri,bisa melihatnya atau tidak,bisa bertemu dengannya atau tidak kau akan tetap terluka saat meridukannya itu seperti syndrome yang sudah melekat dalam diri manusia"

"Siapa...."

"Siapa orang yang membuatmu menyakiti diri sendiri,beritahukan padaku"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro