Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 20

"daehyun-ssi........."

"ne........"

sahut daehyun yang tak kalah keras dari suara youngjae yang berasal dari lantai dua,daehyun merapikan bajunya sembari keluar dari kamarnya.

"daehyun-ssi........"

terdengar teriakan youngjae kembali,membuat daehyun mempercepat langkahnya menuju ke arah suara youngjae berasal.

"DAEHYun-ssi" suara youngjae melemah ketika dia melongokkan kepalanya keluar dan melihat daehyun yang sudah berada di samping pintu kamarnya.

"ini masih terlalu pagi berhenti lah berteriak" protes daehyun dengan suara datarnya youngjae hanya meperlihatkan deretan giginya yang putih.

"lagi pula siapa yang terganggu,rumah rumahku sendiri" ucap youngjae membela diri sembari bersedekap di tengah pintu kamarnya.

"kita harus segera berangkat ke blue house"

"kau lihat dasiku"

"mwo"

sebuah cengiran tercipta di wajah youngjae, daehyun menggaruk keningnya yang tidak gatal dan bergegas masuk ke kamar youngjae.

"di mana kau menaruhnya"

"mana aku tahu,jika aku tahu aku tidak akan memanggilmu" jawab youngjae santai bukannya mencari dia malah bersandar santai di pintu sembari memainkan ponselnya,dia mengetik sesuatu di ponselnya.

~yoo youngjae
hari ini lihatlah aku di gangwon-do

dia menekan tombol kirim dan sudut bibirnya terangkat,tiba tiba daehyun datang dari belakang dan mengikatkan dasi ke leher youngjae seakan ingin mencekiknya membuat youngjae menatap tajam ke arahnya,tapi daehyun malah mendahului youngjae keluar dengan membawa jas milik youngjae.

"ya' bawakan berkas di mejaku"

"sudah ku bawa" ujar daehyun sembari mengangkat sebuah berkas di tangannya saat menuruni tangga,"cepatlah sedikit kita bisa terlambat"

youngjae menutup pintu kamarnya dan berjalan dengan santai menyusul daehyun.

"harabeoji.....aku pergi" teriak youngjae ketika melewati ruang tamu dan berjalan menuju garasi.

saat sampai di garasi daehyun sudah berdiri di sebelah pintu penumpang bagian belakang dan membukakan pintu untuk youngjae tanpa di minta sekalipun.

"tumben sekali" cibir youngjae sembari masuk ke dalam mobil,daehyun kemudian menutup pintu mobil dan berjalan ke kursi kemudinya.

"jika kakimu masih sakit biar aku saja,aku tidak mau terjadi hal buruk denganku karna kelalaianmu"

"bagaimana pun juga aku lebih berpengalaman darimu diam dan nikmatilah perjalananmu"

youngjae menarik sudut bibirnya dan daehyun menjalankan mobilnya keluar dari garasi menyusuri halaman yang sangat luas sebelum akhirnya melajukan mobilnya di jalan raya.

"daehyun-ssi..." panggil youngjae dengan suara pelan sembari melihat ke luar jendela.

"mwo"

"tidak ada"

daehyun melihat youngjae dari spion,sepertinya sekarang daehyun benar benar mulai memahami youngjae meski dia tidak mengerti kenapa terkadang youngjae terlihat begitu sedih dan bahkan kehilangan dirinya yang selalu ia tunjukkan setiap hari ketika tidak ada satupun orang di sampingnya,daehyun pun juga tidak akan tahu jika waktu itu youngjae tidak membiarkan pintu kamar nya terbuka.

lebih tepatnya dua hari yang lalu saat daehyun ingin menemui youngjae untuk membicarakan tentang biaya rumah sakit dan juga mobil yang telah di rusak olehnya tapi pintu kamar youngjae dalam keadaan terbuka,daehyun berdiri di ambang pintu dan tidak melihat youngjae dia berfikir mungkin saja youngjae sedang berada di bawah tapi tiba tiba dia mendengar suara seseorang terbatuk dan suara itu berasal dari kamar youngjae, daehyun melihat pintu balkon yang terbuka dan memutuskan untuk melihatnya.

tapi daehyun mengehntikan langkahnya tepat di ambang pintu balkon ketika melihat wajah youngjae dari samping,daehyun tidak yakin apa yang tengah di lihat oleh youngjae karna setahu daehyun tepat di samping kamar youngjae terdapat kamar kosong yang juga memiliki balkon dan letaknya sama persis dengan arah di mana tatapan youngjae tertuju,entah kenapa saat itu daehyun malah bergeser mendekat ke gorden seakan akan ingin bersembunyi dan untuk pertama kalinya dia melihat wajah sedih youngjae,daehyun bertanya tanya dalam hati apakah ini wajah asli sebenarnya dari youngjae di balik sifat nakalnya bahkan setelah beberapa menit berlalu youngjae sama sekali tidak beralih dari posisinya dan pada akhirnya dia memutuskan untuk pergi tanpa mengucapkan apapun.



daehyun menghentikan mobilnya di halaman blue house tidak jauh dari mobil mobil yang sudah berjajar rapi di depan blue house,daehyun turun dari mobil dan bergegas membukakan pintu untuk youngjae.

"aku akan menunggu disini"

"ne?"

"tujuan kita gangwon-do tidak akan menjadi masalah jika aku tidak turun di sini"

menyadari suasana hati youngjae yang sudah berubah daehyun menutup pintunya kembali dan melihat jonghyun keluar dari blue house dia pun segera menghampirinya dan meninggalkan youngjae.

youngjae melihat kepergian daehyun dari dalam mobil dia juga melihat daehyun yang tengah memberi salam pada jonghyun dan berbincang bincang dan sesekali melihat ke arahnya,sudah jelas apa yang mereka bicarakan,youngjae membenarkan posisi duduknya dan menyandarkan kepalanya melihat atap mobil sebelum akhirnya memejamkan matanya.


~|~

mobil yang di kemudikan oleh daehyun memasuki wilayah gangwon-do tepat di depan mobil mereka terdapat mobil presiden,suasana mendadak sepi semenjak mereka meninggalkan blue house beberapa waktu lalu,sesekali daehyun memastikan keadaan youngjae dari spion namun dia masih enggan untuk membuka mulutnya karna bisanya youngjae lah yang selalu berisik jika bersamanya.

mobil rombongan melintasi lahan kosong yang cukup luas hampir seperti lahan pertanian yang berhasil menarik perhatian youngjae.

"daehyun-ssi"

"ne" jawab daehyun sembari melihat ke arah spion.

"tolong buka jendelanya"


daehyun menaikkan sebelah alisnya,tolong,apa dia tidak salah dengar,benarkah youngjae mengucapkan tolong,dengan fikiran yang masih ragu daehyun membuka jendela belakang.

youngjae menaruh lengannya di jendela mobil dan melongokkan kepalanya keluarmmenikmati pemandangan yang tidak bisa di lihatnya di seoul,sejenak menikmati udara segar meski membuat rambutnya berantakan.

daehyun sekilas melihat youngjae dari spion,youngjae memang terlihat berbeda sejak meninggalkan rumah pagi tadi apakah ada hal yang tengah mengganggu fikirannya,setelah beberapa saat mobil rombongan memasuki sebuah lahan kosong yang cukup luas dan satu persatu mobil berjajar dengan rapi.

"rapi kan rambutmu" ujar daehyun mengingatkan youngjae sebelum keluar lebih dulu




Satu persatu dari para rombongan presiden keluar dari mobil,begitupun youngjae yang keluar dari mobil setelah daehyun membukakan pintu,youngjae bertemu pandang dengan presiden tapi entah kenapa tatapan youngjae kepada presiden tidak pernah berubah sedikitpun daehyun juga merasa penasaran kenapa youngjae memperlakukam ayahnya sendiri layaknya musuh bebuyutan,seseorang tampak menghampiri presiden dan memberi salam sebelum berbincang bincang sebentar,perhatian youngjae dan daehyun teralihkan ketika jonghyun menghampiri mereka.

"Kau harus berdiri di samping presiden"

Ucapnya,youngjae hanya memandangnya dengan wajah datar sebelum akhirnya melangkahkan kakinya menuju ke tempat presiden.


"Daehyun-ssi jangan jauh jauh dari ku"

Ujarnya sembari berlalu,daehyun menatap jonghyun seakan bertanya bagaimana.


"Turuti saja kemauannya" ujar jonghyun seakan bisa membaca fikiran daehyun.



Youngjae berdehem pelan ketika hampir menjangkau tempat presiden dan para petinggi lainnya,dan juga tidak lupa memberikan senyum ramahnya ketika bertegur sapa dengan para petinggi yang juga mengikuti acara amal di gangwon-do.

Tapi senyuman youngjae perlahan memudar ketika bertemu pandang dengan presiden.


Setelah acara bercengkrama dengan putra presiden selesai para rombongan mulai berjalan menuju lokasi,youngjae bisa melihat sebuah bangunan yang cukup luas tidak jauh dari tempat mereka,halamannya cukup luas tapi sudah di dirikan tenda dan terpasang beberapa tempat duduk di sana tidak heran jika mereka menggunakan lahan kosong sebagai area parkir,youngjae menyipitkan matanya ketika wajahnya terkena sinar matahari,dia ingin tahu di mana daehyun berada tapi posisinya saat ini tidak memungkinkan untuknya menoleh ke sana kemari hanya untuk mencari daehyun, dan lagi pula ini adalah momen langka di mana dia bisa berjalan berdampingan dengan ayahnya meski youngjae tidak pernah mengharapkannya terjadi dalam hidupnya yang selalu di kasihani oleh orang yang tahu tentang kehidupannya yang sebenarnya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro