Part 17
youngjae melangkahkan kakinya menuju lift,langit seoul sudah mulai gelap,youngjae benar benar memiliki hari yang buruk ketika daehyun tidak ada di sampingnya, masih teringat dengan jelas di kepalanya tentang insiden pagi tadi saat dia terlibat perkelahian lagi di kampusnya bahkan sudut bibirnya sedikit terluka,youngjae juga merasa bersalah pada min jae karna di bandingkan dengan lukanya yang tidak seberapa,min jae mendapatkan cukup banyak lebam di wajahnya jika seperti ini setiap hari mungkin youngjae akan segera keluar dari kampus itu.
youngjae keluar dari lift dengan tangan kiri memegang ponsel dan tangan kanan membawa jasnya,karna daehyun tidak ada di sana tidak ada yang membawakan jasnya dengan suka rela meski pada nyatanya daehyun belum tentu melakukannya dengan suka rela.
youngjae membuka pintu ruangan daehyun dan terpaku setelah mendapati orang asing duduk di sofa.
"eoh,anyeonghasimnikka presdir kau sudah datang rupanya,senang bertemu denganmu"
youngjae tersenyum canggung melihat ke arah seungwoo yang membungkuk memberi salam padanya secara formal,youngjae menutup pintu dari dalam dengan pelan seakan akan dia sedang memikirkan sesuatu,sudah pasti apa yang membuat youngjae berfikir,kenapa seungwoo bisa ada di sana atau yang pertama siapa seungwoo sebenarnya, mata youngjae menangkap daehyun yang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut,dia pun berjalan ke arah daehyun.
"eoh,dia tadi sempat bangun untuk makan dan setelah makan dia tidur lagi,dia pasti sangat kesakitan,kau tidak perlu khawatir karna aku yang menjaganya seharian ini"
youngjae menaikkan alisnya ketika mendengar bahwa seungwoo sudah seharian berada di sana,"dia anak yang keras kepala jadi akan sangat susah membujuknya"
sedari tadi youngjae bertingkah seperti tidak memperdulikan seungwoo yang terus saja bicara dan masih sama sampai sekarang,youngjae menyingkap selimut daehyun hingga ke pinggang,youngjae sedikit menyipitkan matanya mengamati wajah daehyun yang tengah tertidur dan beberapa saat kemudian sorot matanya berubah menjadi malas.
"berhenti berpura pura,cepat bangun"ujar youngjae dengan suara yang pelan dan malas seakan menggerutu.
daehyun membuka sedikit sebelah matanya untuk melihat wajah youngjae, dari mana youngjae tahu bahwa dia hanya pura pura.
"daehyun-ssi" ujar youngjae penuh penekanan dia tidak mungkin bersikap lebih dari itu karna ada orang asing di sana.
daehyun menghela nafas dan bangun dengan malas dia kemudian mendongak melihat wajah youngjae seperti nya dia sedikit kesal,daehyun memicingkan matanya ketika melihat sesuatu di sudut bibir youngjae.
"kenapa dengan bibirmu"
"di gigit ikan" jawab youngjae acuh.
"mana ada ikan yang berani menggigitmu"
seungwoo menaikkan sebelah alisnya ketika mendengar percakapan antara keduanya yang tidak mirip sama sekali dengan seorang atasan dan bawahan mereka lebih terlihat seperti teman akrab.
youngjae kemudian menggerakkan ekor matanya dengan malas ke arah seungwoo sebagai isyarat agar daehyun menjelaskan siapa seungwoo.
daehyun menoleh ke arah seungwoo dan menatapnya dengan malas,daehyun kemudian menggaruk keningnya dia juga bingung harus bicara apa pada youngjae, akan tidak masuk akal jika daehyun menjawab bahwa tiba tiba saja seungwoo datang dan tidak mau pergi.
"apa yang harus ku katakan padamu" ujar daehyun dengan suara yang malas.
"apa kau bodoh,bagaimana aku tahu apa yang ada di otakmu" ujar youngjae tak kalah malas dari daehyun
"kalau begitu lupakan saja dan cepat pulang sana"
"kau sudah gila,kau ingjn mati ishh" youngjae mengangkat sedikit tangannya seakan ingin memukul daehyun.
seungwoo memasang telinganya baik baik namun meski begitu dia hanya mendengar gumaman mereka yang terdengar seperti suara lebah.
~|~
helaan nafas panjang daehyun seakan ingin memutari seluruh ruangan,dia melihat ke arah seungwoo yang masih saja bersantai di atas sofa bahkan seperti nya dia sudah tidur lihat saja posisinya,dia terbaring di sofa,satu tangan di atas kening dan satu kaki ia angkat keatas,benar benar tidak sopan,daehyun menjadi tidak tenang setelah kepergian youngjae entah apa yang saat ini di fikirkan youngjae tentangnya bahkan sikap youngjae beberapa waktu lalu terlalu mudah untuk daehyun,bukankah seharusnya dia menginterogasi seungwoo dan bukannya hanya manggut manggut ketika seungwoo mengatakan kebohongan bahwa mereka adalah teman lama dan tengah menjalani reuni.
persetan dengan reuni jikapun daehyun ingin melakukan reuni dia pasti akan datang ke kuburan tapi entah kuburan mana yang akan dia datangi karna yang ia tahu jasad dari rekan rekannya tidak lah di makamkan kecuali di buang di laut lepas sama halnya seperti yang terjadi pada yongguk setahun yang lalu.
"ya' apa kau sudah gila,kembalikan padaku,sialan,kenapa kau memanggilku anjing liar"
daehyun menghela nafas lagi entah yang ke berapa kali mungkin dia terlalu banyak menghela nafas hari ini,danmsepertinya seungwoo benar benaar tidur terbukti dari bicaranya yang ngelantur.
"apa dia tidak punya rumah"
daehyun mengacak rambutnya frustasi dan berbaring menutupi wajahnya dengan selimut.
~|~
Youngjae menutup pintu kamarnya dari luar,dia kemudian melangkahkan kakinya menuju sebuah pintu di samping pintu kamarnya, perlahan youngjae membuka pintu tersebut dan berusaha agar tidak menimbulkan suara dan menutupnya kembali dari dalam,youngjae melihat ke setiap sudut ruangan yang sama besarnya dengan kamar miliknya hanya saja ruangan tersebut masih dalam keadaan kosong,dan meski ruangan kosong,kepala pelayan seo selalu memastikan agar tempat itu tetap bersih dan menyuruh beberapa pelayan membersihkannya setiap hari,youngjae sempat beberapa kali memasuki ruangan tersebut terkadang dia hanya duduk atau berbaring di atas ranjang dan sekedar mengecek ruang ganti yang masih kosong atau seperti sekarang,berdiri di balkon dan mengawasi balkon kamarnya sendiri,meski menyadari akan sikapnya yang aneh youngjae tetap tidak bisa berhenti mengunjugi kamar tersebut,mungkin bisa di bilang bahwa kamar itu memiliki sihir yang selalu menarik youngjae agar dia kesana,tatapan sunyi youngjae bagaikan menidurkan malam yang semakin gelap,sisi lain yang hanya bisa ia tunjukkan saat berada di balkon sembari menatap kegelapan malam di sekitarnya.
"Gangwon-do ya...haruskah aku pergi sendiri" gumamnya dan menarik sudut bibirnya.
Angin malam tiba tiba berhembus menerpa wajahnya dan menerbangkan helaian rambutnya,dia mengeluarkan ponselnya dan melihat agendanya selama seminggu kedepan.
"Gara gara si ceroboh itu ponselku jadi penuh,lihat saja nanti kalau dia kembali kupatahkan kakinya" gerutunya dan sedikit memiringkan kepala nya tampak mempertimbangkan sesuatu.
"Tunggu sebentar,jika ku patahkan kakinya lagi bukankah dia akan libur lagi,heol dia benar benar serius,harus ku apakan dia"
Youngjae tiba tiba membuang nafasnya ke udara dan merasa sedikit bosan,"kenapa tiba tiba jadi sepi lagi,sialnya hidupku"gerutunya dan berjalan masuk.
"Haruskah aku tidur di rumah sakit,haruskah aku melakukannya,untuk apa aku melakukannya memangnya dia siapa,ahh.....menyebalkan kenapa sepi sekali"
Suara youngjae terdengar semakin mengecil hingga semuanya menjadi benar benar hening dan hanya ada suara angin yang menerbangkan gorden karna youngjae tidak menutup pintu menuju balkon entah sengaja atau tidak tapi dia sering melakukan hal tersebut saat dia pergi dari sana.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro