Part 15
daehyun terduduk di atas ranjang dengan tatapan mata tertuju ke arah ujung kakinya,hal terakhir yang ia ingat adalah saat ia berada di dalam mobil bersama youngjae dan saat ia bangun dia tidak melihat siapapun kecuali seorang perawat yang datang ke kamarnya sepuluh menit kemudian,daehyun menyentuh bagian wajahnya yang di perban,jika tidak sedang malas bicara daehyun pasti sudah protes karna perban di wajahnya sangat mengganggu bahkan lukanya juga tidak terasa sakit karna daehyun hanya bisa merasakan sakit di bagian betisnya.
daehyun melihat ke arah jendela di lihat dari pemandangan yang ia lihat sekarang dia bisa tahu seberapa tinggi ruangan yang ia tempati saat ini,daehyun menghela nafas,setidaknya meskipun dia seorang anak presiden dia tidak perlu menempatkan daehyun di tempat yang mahal seperti ini karna di bawa kerumah sakit saja daehyun sudah sangat bersyukur,jika seperti ini caranya dia tidak akan bisa menikmati gaji pertamanya karna harus membayar tagihan rumah sakit yang sangat mahal.
daehyun memegang betis kirinya dan perlahan bergeser dan menurunkan kakinya perlahan,meski sakit dia merasa bahwa kakinya masih kuat untuk berjalan,meski terasa sedikit berat karna mereka memasangkan gibs di betis daehyun, daehyun menapakkan kakinya di lantai sejenak ia terdiam dan menatap ke luar jendela,ke arah matahari pagi yang menyilaukan,perlahan kedua matanya tertutup dan sudut bibirnya terangkat ke atas.
~|~
youngjae masuki halaman rumahnya yang sangat luas,pagi pagi sekali dia meninggalkan rumah sakit saat teringat akan sisa sisa kekacauan yang di sebabkan oleh daehyun semalam,jika sampai presiden tahu mungkin daehyun akan langsung di usir dari sana,entah kenapa youngjae sendiripun tidak tahu apa yang terjadi padanya dia hanya tiba tiba merasa perduli pada seseorang,dia bisa saja menelantarkan daehyun begitu saja toh daehyun mengalami kecelakaan saat dia tidak sedang bertugas tapi hati dan fikiran youngjae memberontak,sebisa mungkin dia tidak akan membiarkan daehyun pergi dari sana,untuk masalah alasan fikirkan belakangan.
youngjae menghentikan mobilnya di depan pintu dan langsung turun dari mobil,tapi ketika dia baru satu langkah masuk ke dalam rumah dia berbalik ke pintu setelah melihat bahwa mobil daehyun telah di derek,sejenak youngjae terpaku dan seperti tengah berfikir,sebelum akhirnya melebarkan matanya dan terlihat panik,dia kembali keluar dan berjalan menuju garasi dengan buru buru dan langkahnya terhenti ketika dia melihat jonghyun membungkuk pada kepala pelayan seo dan bertemu pandang dengannya.
jonghyun berjalan ke arah youngjae, sebaliknya youngjae tetap diam di tempat nya seakan menunggu jonghyun yang datang padanya,youngjae berfikir bahwa jonghyun akan menginterogasinya tapi setelah melihat jonghyun membungkuk sekilas dan langsung pergi dia merasa ada yang tidak beres,apa jonghyun datang kesini atas kemauannya sendiri.
"tunggu sebentar"
jonghyun berhenti dan berbalik melihat youngjae yang perlahan berbalik dan berhadapan dengannya,jonghyun menggerakkan bola matanya ketika menyadari raut wajah youngjae yang mungkin bisa di bilang seperti manusia jika mengingat kelakuan youngjae sebelum sebelumnya yang tidak mau perduli terhadap apapun kecuali dengan kegilaannya bermain game.
"siapa?"youngjae menghentikan perkataannya.
" minggu depan,aku harap kita bertemu di gangwon-do"
ujar jonghyun yang kemudian membungkuk sekilas dan meninggalkan youngjae.
youngjae melihat punggung jonghyun yang menghilang setelah masuk ke dalam mobil,dia merasa ucapan jonghyun barusan seperti sebuah kesepakatan,youngjae menyunggingkan senyumnya.
"apa dia sudah gila" sinisnya meski dalam hati dia sangat bersyukur,jika jonghyun bilang begitu itu berarti presiden belum tahu kejadian ini,youngjae berbalik dan melihat kepala pelayan seo yang masih di tempatnya sebelumnya.
youngjae menaikkan sebelah alisnya ketika pelayan seo membungkukkan badan dan langsung masuk ke dalam,bukankah kepala pelayan seo akan selalu menyapanya ketika ia datang,youngjae menggelengkan kepalanya sembari berjalan ke pintu utama,dia terlalu pusing untuk memikirkan kelakuan aneh orang orang pagi ini.
youngjae keluar dari kamarnya dengan pakaian dan rambut yang lebih rapi,seperti rencana awal setelah masalah daehyun selesai dia akan segera ke kampus karna tidak mungkin baginya untuk mengambil cuti lagi setelah baru masuk satu hari,tapi siapa sangka masalah daehyun selesai lebih cepat dari bayangan youngjae.
ketika dia melewati ruang tamu dia berpapasan dengan para pelayan yang menunduk sekilas ketika melihat kedatangan nya,sebelum youngjae menghilang dari ruang tamu dia sempat melihat kepala pelayan seo tengah berada di dapur.
"bahkan dia tidak perduli aku sudah makan atau belum,hehh ada apa dengan orang orang ini" gerutu youngjae sembari mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang ketika ia membuka pintu mobil.
"min jae-ya,pergilah kerumah sakit,aku tunggu kau di sana."
"...."
"tidak,bukan begitu,datanglah kesana dan jangan bawa mobil"
youngjae memutuskan sambungan dan melajukan mobilnya melewati halaman rumahnya yang terlalu luas.
~|~
youngjae menjangkau pintu ruangan daehyun, dia berdehem dan sedikit membenahi pakaiannya sebelum membuka pintu,youngjae berjalan masuk dan menutup pintu perlahan namun saat ia berbalik dia terdiam di tempat,melihat ruangan daehyun yang kosong,pintu di belakang youngjae terbuka dan membuatnya segera berbalik.
seorang perawat yang melihat youngjae sedikit terkejut dan menundukkan kepalanya sekilas.
"anda sudah datang"
"dimana pasien yang ada di ruangan ini" ujar youngjae sembari menunjuk ke arah ranjang yang kosong.
"ne?"
dari raut wajah perawat tersebut youngjae bisa tahu bahwa dia tidak mengetahui apapun dan kemungkinan besar nya adalah daehyun menyelinap keluar.
"dia baru sadar pagi ini dan beberapa waktu yang lalu dia masih di sini" ucap perawat tersebut dengan panik.
"tidak apa apa,dia mungkin mencari udara segar di luar,aku akan mencarinya,dan jangan khawatir" ujar youngjae menenangkan perawat tersebut,bagaimanapun juga itu bukanlah kesalahan pihak rumah sakit karna youngjae sendiripun tidak yakin daehyun akan patuh saat di suruh untuk diam dan menunggu di sana.
"aku permisi"
youngjae memberi salam dan keluar dari ruangan sembari menghela nafas,meski dia tidak tahu di mana daehyun tapi seperti nya daehyun masih berada di dekat sana karna tidak mungkin dia bisa berjalan jauh dengan kaki yang masih di gibs lagi pula dia tidak akan kabur dengan membawa infus yang menempel di tangannya, ponsel youngjae tiba tiba bergetar,dia merogohnya dan menerima panggilan.
"min jae-ya,eoh kau tunggu saja di bawah aku masih ada urusan"
~|~
daehyun melihat ke bawah gedung,begitu banyak orang yang berlalu lalang sejak ia berdiri di sana,tatapan kosongnya tertuju pada halaman rumah sakit yang begitu luas.
entah karna melamun atau saking seriusnya melihat halaman rumah sakit dia bahkan tidak sadar saat youngjae berdiri di sampingnya dan mengamati wajahnya.
"apa kau bukan manusia"
celetuk youngjae membuat daehyun kaget dan menoleh ke arahnya,youngjae sedikit heran melihat sorot mata daehyun yang berbeda dari sebelumnya,jika sebelumnya dia bisa melihat kekesalan di mata daehyun padanya,kali ini yang di lihat youngjae hanyalah kesedihan,dan hal itu membuat youngjae menjadi tidak nyaman.
"apa kau sudah gila,apa itu masih belum cukup untuk membuatmu menurut dan tetap berada di ruanganmu" ujar youngjae sembari menunjuk ke arah kaki daehyun yang di gibs,youngjae juga heran bagaimana bisa daehyun berjalan sejauh ini tanpa tongkat atau apapun untuk membantunya berjalan saat kakinya sedang di gibs,apa dia tidak merasa keberatan.
"jika kau ingin keluar setidaknya pakai kursi roda atau tongkat,apa kau sengaja melakukannya untuk memperparah lukamu eoh,kau kira aku punya waktu untuk bermain main di sini dengan mu"
daehyun tidak menghela nafas,mengggaruk kening ataupun memalingkan muka,dia hanya menatap youngjae dalam diam membuat youngjae menjadi salah tingkah,apakah perkataan nya sudah keterlaluan,youngjae kemudian memalingkan wajahnya dan berbicara dengan suara pelan seakan akan bicara pada dirinya sendiri.
"setidaknya jangan buat orang lain khawatir"
"sudah membuatmu khawatir, aku minta maaf"
"mwo....kau bilang apa,aku,mengkhawatirkanmu memangnya kau fikir kau siapa kenapa aku harus mengkhawatirkanmu eoh"
daehyun menghela nafas dan menarik sudut bibirnya, jelas jelas dia mendengar sendiri bahwa youngjae mengkhawatirkannya,daehyun kemudian berbalik berjalan kembali menuju kamarnya dengan langkah tertatih.
"ya' kau mau kemana,ishhh orang ini benar benar lagi pula untuk apa aku mengkhawatirkannya" gerutu youngjae dan menyusul daehyun.
"apa kakimu tidak sakit" tanya youngjae yang berjalan dengan santai di samping daehyun.
"luka sekecil ini tidak akan bisa membunuhku"
"sombong" cibir youngjae jelas jelas dia melihat daehyun mengernyitkan dahinya setiap kali melangkah.
"tunggu saja di sini,akan ku ambilkan kursi roda"
ujar youngjae yang kemudian mendahului daehyun.
daehyun menghentikan langkahnya,sudut bibirnya terangkat melihat youngjae yang semakin menjauh,meski terlihat sangat arogan dan bersikap seenaknya ternyata dia adalah orang yang berhati lembut.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro