Part 12
"ya', apa kau ingin menipuku eoh.....informan macam apa kau eoh....."
seorang pria berumur sekitar 30 tahunan terlihat sedang memaki di telefon dia bahkan meneriaki ponselnya sendiri.
"kau kira aku buta eoh.....jika kau sudah bosan hidup tunggu sampai aku datang padamu,kupastikan akan membunuhmu hari itu juga"
pria itu memutuskan sambungan dan menghela nafas kasar dia mendengus kesal dan melemparkan pandangannya ke arah lain,tapi matanya menangkap sesuatu yang sangat familiar dalam ingatannya ketika melihat daehyun dan youngjae berjalan keluar dari kampus,senyum tidak percaya menghiasi wajahnya dan berubah menjadi tawa ringan.
"hehhhh,apa aku tidak salah lihat,hehehhh aku bisa gila"
dia berjalan ke arah kampus dengan wajah yang berbeda dengan beberapa waktu lalu seperti dia telah menemukan sesuatu yang lebih berharga dari apa yang ia harapkan.
~|~
daehyun berjalan di belakang youngjae dengan sedikit kesal karna sampai saat ini pun bekas gigitan youngjae masih terasa sakit,sedangkan youngjae yang berjalan di depannya jauh lebih kesal lagi setelah mendapatkan satu pukulan di wajahnya ketika ia menangkap kim youngjae yang melarikan diri,dia bahkan tidak bisa mengendalikan ekspresi wajahnya dia tidak perduli jikapun ada paparazi yang melihat wajah kesalnya dan menuliskan artikel artikel buruk tentangnya.
daehyun membuka kunci mobil dan youngjae langsung masuk dan menutup pintu dengan kasar sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras dan cukup untuk membuat daehyun menghela nafasnya,daehyun membuka pintu mobil sembari menggaruk keningnya dan sedikit mengernyit.
daehyun memakai sabuk pengamannya sembari melihat youngjae dari kaca spion,youngjae masih terlihat sangat kesal dia bahkan melihat kearah luar seperti ingin memecahkan kaca jendela mobil di hadapannya.
daehyun menaruh tangannya pada kemudi dan menghidupkan mesin mobil sekilas dia melihat ke arah lengannya,"pakai sabuk pengamanmu"
youngjae bertingkah seperti tidak mendengar apapun tapi perhatian keduanya teralihkan oleh suara ketukan pada kaca jendela di samping daehyun, daehyun mematikan kembali mesin mobilnya dan membuka jendela mobil,seseorang membungkukkan badannya dan menaruh tangannya pada jendala mobil di samping daehyun, daehyun mengangkat sebelah alisnya heran,apa yang sedang di lakukan orang ini.
"hehehhh ternyata memang benar jika itu adalah kau, tidak kusangka akan bertemu dengan mu dengan cara seperti ini"
ujar pria tersebut membuat youngjae menatapnya curiga apakah dia teman daehyun tapi seperti nya bukan bahkan daehyun sendiri bertanya tanya tentang siapa orang di hadapannya saat ini.
"maaf,apa kita pernah bertemu sebelumnya"
bukannya menjawab pria itu malah melihat ke kursi belakang tepat ke arah youngjae yang menatap curiga ke arahnya.
"eoh,bukankah itu anak presiden,anyeonghasimnikka"
ujarnya sembari membungkukkan badannya sekilas dan kembali ke posisi awal,lagi dia tersenyum bahkan hampir tertawa melihat ke arah daehyun.
"bertemu ya?entahlah" meski terlambat dia tetap menjawab pertanyaan daehyun dengan ekspresi seperti ingin mempermainkan daehyun.
"apa mau mu" ujar daehyun dengan nada bicara yang tiba tiba menjadi dingin karna merasa ada hal yang tidak beres dengan orang di hadapannya saat ini.
"jika tidak ada yang ingin kau jawab,menjauhlah dari mobilku"
daehyun menutup kaca jendela tapi pria itu menghentikannya dengan tangannya membuat mata daehyun semakin menajam melihatnya.
"hehhh kau bukan orang yang sabaran rupanya,aku akan menjawab semua pertanyaan mu tapi bukan di sini tempatnya"
pria itu mendekatkan wajahnya ke arah daehyun dan berbicara dengan suara yang pelan.
"0x6"
daehyun membulatkan matanya, bagaimana bisa orang di hadapannya bisa mengetahui namanya saat menjadi bagian dari divisi 0xforce,siapa sebenarnya orang ini.
pria tersebut memberikan daehyun sebuah kartu nama sembari mengedipkan sebelah matanya ketika daehyun melihatnya dengan tatapan bertanya.
dia mundur satu langkah,daehyun menatap pria itu dengan tatapan curiga namun pria itu malah tersenyum penuh arti,daehyun kemudian menyalakan mesin mobilnya, dia menjalankan mobilnya sembari menutup jendela mobil dan melewati pria tersebut yang membungkuk memberi salam.
"hati hati di jalan"
"siapa dia" selidik youngjae meski wajahnya masih terlihat kesal.
"hanya seorang ahjussi yang tersesat"
"jinjja?" ujar youngjae seakan tidak percaya dengan ucapan daehyun, "jangan membuat skandal apapun saat kau bekerja denganku"
"arraseo"
~|~
"bagaimana dengan proyek di gangwon-do"tanya presiden pada sekretarisnya.
" menurut laporan yang sudah ku terima,pembangunan sudah berjalan 45%"
presiden tersenyum puas mendengarnya, "susun kunjunganku untuk minggu depan"
"aku mengerti,tapi apa anak itu akan datang ke gangwon-do"
"datang atau tidak bukan masalah dia juga tidak terlalu di butuhkan di sana,biarkan dia berbuat sesuka hatinya" ujar presiden acuh bahkan dia tidak menganggap hal tersebut sebagai masalah yang serius.
~|~
"aku akan pergi sebentar,jangan kemana mana sampai aku kembali"
youngjae teringat kembali akan perkataan daehyun beberapa waktu lalu saat dia membuka pintu kamarnya, lagi pula untuk apa youngjae keluar saat malam seperti ini,yang dilakukannya setiap hari hanyalah tidak lebih dari merenungi nasibnya di balkon kamarnya, melihat para pelayan di rumahnya berjalan menuju paviliun belakang dan terkadang hanya melihat pesan pesan lama yang sudah usang di ponselnya.
youngjae mengambil ponselnya dari dalam saku dan membuka browser,dia mengetikkan sesuatu di sana.
"0x6"
meski terdengar samar samar youngjae sempat mendengar percakapan daehyun dengan pria asing siang tadi,ketika hasil penelusuran muncul youngjae menaikkan sebelah alisnya karna hasil penelusuran yang keluar adalah 0xforce,youngjae mengalihkan pandangannya ke arah lain dan terlihat mempertimbangkan sesuatu,nama yang tidak asing lagi seperti dia pernah mendengar atau melihatnya di suatu tempat sebelumnya.
youngjae kemudian menekan salah satu situs web yang menyediakan informasi tentang 0xforce,di sana tertulis bahwa 0xforce merupakan nama dari salah satu divisi agen rahasia korea selatan yang di duga telah di lenyapkan oleh pemerintah namun kabar itu masih simpang siur karna pemerintah sendiri mengklaim bahwa tidak ada divisi yang bernama 0xforce ataupun usaha untuk melakukan pembantaian dan sampai saat ini tidak ada yang tahu pasti divisi apa itu dan siapa yang menyebarkannya,youngjae melihat tanggal penyuntingan terkahir artikel tersebut tepat dua tahun lalu dan setelah mencari cari situs lain tidak ada pembahasan terbaru tentang adanya divisi 0xforce,youngjae pun tidak mengerti kenapa pria tadi mengatakan nama yang mirip dengan divisi 0xforce.
youngjae menurunkan ponselnya dia berbalik masuk ke kamar nya sembari menggaruk keningnya yang tidak gatal seperti sedang menghadapi masalah yang serius.
~|~
daehyun menghentikan mobilnya di pinggir jalan setelah keluar dari bangunan bangunan menjulang tinggi di tengah kota,dia mengeluarkan kartu nama yang ia terima siang tadi dari seorang pria asing yang tiba tiba muncul dan memanggilnya dengan nama 0x6,daehyun membalik kartu nama tersebut dan melihat profil pria itu kembali yang tidak lain adalah Joo seungwoo seorang kepala detektif yang berkantor di gangnam.
seseorang mengetuk jendela mobil daehyun dan membuatnya tersentak karna saat ini dia kembali dalam mode seorang agen rahasia yang selalu merasa dalam bahaya di manapun mereka berada,daehyun bisa melihat dengan jelas wajah kepala detektif tersebut sedang melambaikan tangan sembari menunjukkan senyum sok akrab dengannya, daehyun kemudian memasukkan kembali kartu nama ditangannya sembari membuka sabuk pengamannya,dia kemudian keluar dengan wajah yang tidak bersahabat sama sekali bagaimanapun juga daehyun tidak tahu apa tujuan seungwoo dan bagaimana dia bisa mengetahui identitasnya karna yang ia tahu bahwa setiap orang yang bekerja sebagai seorang agen rahasia maka semua informasi tentang mereka akan di rahasiakan.
"kau datang juga rupanya tapi aku tidak menyangka kau akan datang secepat ini,apa aku begitu mengganggumu" ujar seungwoo sembari tersenyum puas seperti dia tengah menang dalam sebuah kompetisi.
"sebelum kau bertanya aku akan mengajukan pertanyaan terlebih dulu" ujar daehyun dingin.
seungwoo menyunggingkan senyumnya dan berjalan menuju pembatas jalan,"aigoo,seperti nya kau memang tidak sabaran"
tatapan daehyun tidak meredup sama sekali dia mengikuti pergerakan seungwoo dengan matanya tapi tidak dengan kakinya bukannya dia tidak tahu maksud dari seungwoo berjalan ke pembatas jalan melainkan karna di depan pembatas jalan tersebut adalah sungai han,dan hal itu membuat daehyun sangat terganggu karna hal itu mengingat kannya pada pertemuan terakhirnya dengan bang yongguk meski di tempat berbeda tetap saja itu sungai han dan kenangan tentang sungai han selalu sama untuknya.
seungwoo menoleh kearah daehyun yang sama sekali tidak bergerak dari tempatnya, "apa yang kau lakukan di sana,bukankah kau ingin bertanya"
"aku hanya ingin bertanya bukannya membuang buang waktu denganmu disini"
seungwoo tersenyum tidak percaya sembari memalingkan wajahnya,"ya' apa semua agen rahasia sebodoh dirimu,jika kita bicara dengan jarak sejauh ini kau tahu berapa orang yang akan mendengarnya eoh..."
seungwoo kemudian berbalik melihat ke sungai han sembari menggerutu tidak jelas,sedangkan daehyun dia sekilas melihat ke sekeliling,sebagai seorang agen dia memang sudah melakukan kesalahan karna membiarkan seungwoo memanggilnya dengan sebutan agen rahasia dengan lantang,dengan terpaksa daehyun menghampiri seungwoo dan berdiri di sampingnya,dan perasaan itu kembali ketika angin berhembus tiba tiba dan menerpa wajahnya dia seakan kembali pada saat itu,saat yongguk lah yang berdiri di sana dan bukannya seungwoo.
"apa tidak masalah seorang kepala keamanan anak presiden meninggalkannya malam malam begini"
daehyun tersadar setelah seungwoo menegurnya,dia menyunggingkan senyumnya seakan ingin menertawai kebodohannya sendiri,seungwoo bahkan sempat melihatnya seperti sedang melihat orang aneh.
daehyun kemudian berbalik dan menghadap seungwoo yang menyandarkan kedua lengannya dengan santai di pembatas jalan.
"dari mana kau tahu tentang divisi 0xforce"
"kau tidak tahu" ujar seungwoo dengan dahi mengernyit.
daehyun tidak menjawab,dan membuat seungwoo tersenyum tidak percaya dia kemudian menegakkan tubuhnya dan menghadap daehyun.
"sekitar dua tahun yang lalu informasi tentang agen rahasia korea selatan bocor di internet dan dari semua informasi, divisi 0xforce lah yang berhasil di retas oleh para hacker dan dari semua informasi mereka mendapatkan daftar anggota dari 0xforce yang menurut rumor telah di bantai oleh pemerintah"
daehyun tampak terkejut dengan apa yang baru ia dengar dari seungwoo, memang tidak mungkin ada orang yang mengetahui identitas para agen rahasia kecuali dua kemungkinan yang pertama dia adalah seseorang yang pernah menjadi seorang agen dan yang kedua adalah bahwa informasi mereka bocor di internet yang menjadi pertanyaan daehyun adalah jika informasi tentang mereka bocor dua tahun yang lalu itu berarti satu tahun setelah operasi sapu bersih divisi 0xforce,tapi kenapa dia tidak tahu apapun tentang hal itu dan lagi pula kenapa mereka harus membawa pemerintahan dalam hal ini.
daehyun memijat pelipisnya yang terasa berdenyut,seungwoo yang melihat reaksi aneh dari daehyun berfikir bahwa daehyun seperti nya tidak tahu apa apa tentang hal itu.
daehyun menurunkan tangannya dan kembali melihat ke arah seungwoo dengan wajah yang sedikit frustasi.
"lalu apa yang terjadi setelahnya"
"apa kau benar benar hidup dalam pengasingan" ujar seungwoo tidak percaya.
"katakan saja" daehyun menjeda perkataan untuk mendapat jawaban dari seungwoo, tapi seungwoo seperti tidak memiliki keinginan untuk menjawab.
"jebal"
seungwoo menghela nafas dia mendekati daehyun sembari menoleh ke sana kemari untuk memastikan bahwa tidak ada yang mengawasi mereka,seungwoo menatap prihatin ke arah daehyun dia tidak percaya bahwa anak muda seperti daehyun di jadikan sebagai anjing pemerintah.
"kau dengar ini baik baik,ini adalah rahasia jika sampai ada orang yang tahu kita berdua akan mati,kau mengerti eoh" ujar seungwoo dengan memelankan suaranya.
"aku dengar masih ada satu orang lain selain kau yang masih selamat dari operasi sapu bersih malam itu"
seungwoo tidak melihat perubahan dari raut wajah daehyun,apa daehyun tidak mengerti apa yang baru saja ia katakan atau daehyun tidak perduli.
"benarkan" tuntut seungwoo.
"dimana dia" suara daehyun kembali mengeras dengan ekspresi yang dingin.
"heol,kau membuatku merinding" seungwoo memegangi tengkuknya dan melihat ke arah lain namun dia dengan cepat kembali melihat ke arah daehyun.
"yang aku dengar sekitar satu tahun yang lalu dia terbunuh dalam perjalan jeju ke seoul dan jasadnya di tenggelamkan di laut,0x1"
seungwoo menaikkan sebelah alisnya ketika daehyun memalingkan wajahnya,seungwoo melihat celah dalam tatapan tajam daehyun, seperti mengatakan bahwa dia benar benar terpukul sekarang.
"aku sudah menjawab semua pertanyaanmu,sekarang giliranku yang bertanya"
daehyun mengarahkan pandangannya kembali pada seungwoo.
"simpan itu untuk lain waktu"
daehyun meninggalkan seungwoo begitu saja dan berjalan menuju mobilnya.
"kau adalah anak yang di besarkan oleh organisasi itu dan kau di habisi sendiri oleh organisasi yang membesarkanmu aku tahu kau pasti sangat terpukul"
daehyun tidak memperdulikannya lagi dan tetap berjalan ke mobil dan hendak membuka pintu mobil.
"tapi apa kau tahu alasan kenapa mereka menghilangkan divisimu"
daehyun berhenti setelah berhasil membuka pintunya,"divisiku sudah lama hilang,jika kau masih sayang dengan nyawamu pergilah dan lupakan divisi itu dan juga pertemuan ini"
ujar daehyun tanpa melihat ke arah seungwoo dan setelah ia menyelesaikan kalimatnya dia masuk ke dalam mobil dan segera meninggalkan tempat tersebut.
"dia sangat menyedihkan" gumam seungwoo sembari tertawa ringan seperti orang gila tapi tampak sedikit frustasi.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro