Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 7

"daehyun-ssi,cepat sedikit,aku ada meeting pagi ini"

teriak youngjae sembari menuruni anak tangga dengan pakaian yang sudah rapi.

"daehyun-ssi"

youngjae mendengus kesal karna daehyun tidak juga muncul,"daehyun-ssi jangan main main denganku,jika sampai aku terlambat ku bunuh kau,daehyun-ssi"

mendengar teriakan youngjae yang memenuhi ruang tamu kepala pelayan seo menghampirinya.

"maaf tuan muda,tuan jung daehyun sudah menunggu di luar"

"eoh,jinjja" ucapnya sembari melebarkan matanya,"kenapa tidak bilang dari tadi" gerutunya dan berjalan keluar.

saat pintu terbuka youngjae melihat mobil daehyun terparkir di depan pintu tapi dia tidak mendapati daehyun, dia berkacak pinggang dan melihat jam tangannya.

"daehyun-ssi"

"ne......."

sahut daehyun yang tak kalah keras dari suara youngjae,youngjae mengarahkan pandangannya ke sumber suara daehyun yang berada tidak jauh darinya dia melangkahkan kakinya keluar dan melihat daehyun tengah berjalan ke arahnya dan tepat di belakang daehyun, youngjae melihat jonghyun ahjussi berjalan ke arah mobilnya yang terparkir tidak jauh darinya.

youngjae memicingkan matanya ketika daehyun mendekat,dia melihat selembar kertas di tangan kiri daehyun.

"untuk apa ahjussi kemari" selidik youngjae.

"urusan pekerjaan,cepat masuk atau ku tinggal"
ujar daehyun yang langsung menuju pintu kemudi dan langsung masuk.

youngjae berjalan mundur beberapa langkah karna melihat mobil jonghyun ahjussi yang meninggalkan halaman rumahnya,dia kemudian menyusul daehyun.

"ya'apa itu di tanganmu tadi"

"agenda untuk seminggu ke depan"

"apa pak tua itu memberikanmu pekerjaan tambahan"

"bukan untuk ku tapi untuk mu"

"ne!?" seru youngjae tidak berbeda dengan saat dia berteriak.

"a-apa maksudmu dengan agendaku,sejak kapan pak tua itu mencampuri urusanku"

daehyun sama sekali tidak terpengaruh meski reaksi youngjae yang menurutnya terlalu berlebihan.

"ini agenda negara,besok malam kau akan ikut makan malam bersama perdana menteri dari jepang"

"wae.......kenapa aku jadi harus mengikuti kegiatan pak tua itu,eoh"

"karna kau putra presiden yang sangat terkenal"ujar daehyun dengan santai meski dia tahu bahwa youngjae telah bersungut sungut di belakangnya.

" jika kau melihat majalah dan koran pagi ini,kau akan menemukan wajahmu di halaman depan"

"jinjja"

"berhati hatilah sepertinya kau akan menjadi the most wanted selama beberapa minggu jangan sampai kau tertangkap kamera saat melakukan hal hal buruk" daehyun menarik sudut bibirnya seakan akan dia sudah puas menggoda youngjae pagi ini.

"bukankah mereka terlalu berlebihan" gumam youngjae.

~|~

daehyun menghentikan mobilnya di depan kantor youngjae, dia menaikkan sebelah alisnya ketika melihat youngjae yang langsung turun dari mobil tanpa menunggunya membukakan pintu terlebih dulu.

daehyun menyerahkan kunci mobilnya pada salah satu petugas keamanan di sana dan segera bergegas menyusul youngjae dengan langkah lebar karna dia cukup tertinggal jauh dengan youngjae,daehyun baru bisa menjangkau youngjae ketika youngjae menunggu lift terbuka,youngjae menarik sudut bibirnya ketika melihat daehyun seakan dia sedang menyindirnya.

"lain kali kau harus lebih cekatan agar tak tertinggal lagi"

youngjae masuk lebih dulu ke dalam lift di susul daehyun yang tersenyum tidak percaya,apa youngjae baru saja mengguruinya.

ketika berada tepat di depan ruang meeting daehyun bergegas membukakan pintu dan youngjae masuk dengan terburu.

"apa masih ada yang belum datang" ujarnya sembari menuju tempat duduknya.

"semua sudah hadir di sini sesuai perintah anda presdir"

"baiklah kita mulai meeting pagi ini"

sekretaris kim memberikan sebuah berkas ke hadapan youngjae yang langsung membukanya.

youngjae mendengarkan dengan seksama apa yang bawahannya katakan dan sesekali dia tampak berfikir bahkan sampai dahinya berkerut,daehyun memperhatikan dari dekat pintu dan dia bertanya tanya dalam hati,inikah alasan youngjae bisa memegang sebuah perusahaan besar di usia yang sangat muda,dia sedikit mengerikan.

"sekretaris kim,siang nanti bawakan aku laporan keuangan perusahaan dan jangan sampai ada yang terlewatkan dan satu lagi jangan berikan data apapun pada presiden sebelum aku melihatnya,mengerti"

"mengerti presdir"

"meeting pagi ini selesai,silahkan kembali ke tempat kalian masing masing"

ujar youngjae dengan tegas dan berwibawa,dia kemudian beranjak dan menuju ke arah pintu,dengan sigap daehyun membukakan pintu dan kali ini tidak ada protes dari youngjae.

daehyun mengikuti youngjae menuju ruangannya dan ketika membuka pintu youngjae tiba tiba berhenti bahkan daehyun hampir saja menabraknya.

"waeyo"

youngjae menyunggingkan senyumnya,"apa mereka ingin balas dendam padaku"

daehyun mengikuti arah pandang youngjae dan sedikit terkejut melihat ada begitu banyak dokumen di meja kerja youngjae, youngjae kemudian berjalan masuk.

"kita lihat apa yang mereka inginkan dariku"

youngjae duduk di kursinya dengan santai,melihat ke arah daehyun yang menutup pintu dan berjalan ke arahnya.

"kau bisa membaca bukan"

daehyun tidak mengerti dengan maksud perkataan youngjae, bukankah sudah pasti dia bisa membaca jika dia tidak bisa membaca dia tidak akan mendapatkan pekerjaan sebagai kepala keamanan.

"kalau begitu bawa beberapa dokumen ke sana dan teliti baik baik,aku menyuruhmu bukan karna aku percaya padamu,aku hanya ingin menguji seberapa kesetiaanmu padaku,jika pun kau menghianatiku dan menghancurkan perusahaan ini tidak ada ruginya bagiku,aku bisa hidup di jalanan dengan baik"

daehyun terlihat malas mendengar perkataan youngjae yang sangat panjang dan mengganggu telinganya,tanpa bicara sepatah katapun dia mengambil setumpuk dokumen dan membawanya ke meja tamu di samping meja youngjae, youngjae tersenyum menang sembari melihat daehyun berjalan menuju mejanya,sepertinya dia jauh lebih bisa di andalkan jika sudah kesal.

untuk bebera jam selanjutnya ruangan hening hanya terdengar suara kertas yang saling bergesekan,daehyun tidak menyangka anak yang terlihat sangat manja di luar ternyata memiliki kepribadian seorang pemimpin,meski dia tidak pernah bekerja di sebuah perusahaan dan memegang dokumen dokumen seperti ini,daehyun mengerti mana hal yang menguntungkan dan merugikan,setidaknya dia tidak harus berdiri di depan pintu seharian karna harus menunggu youngjae menyelesaikan pekerjaannya.

tepat setelah jam makan siang berakhir daehyun menaruh berkas terakhir di tangannya,dia mengarahkan pandangannya pada youngjae yang ternyata tertidur di kursinya,hal yang wajar jika dia tertidur karna banyaknya file yang harus di teliti ulang sebelum di tanda tangani,meskipun tidak ada satupun kesalahan dari file tersebut,kerja keras youngjae patut di beri penghargaan tapi apa semalam youngjae tidak tidur bisa bisanya dia tertidur di siang bolong.

terdengar suara ketukan pintu"masuk"seru daehyun menggantikan youngjae.

daehyun berdiri ketika melihat sekretaris kim masuk sembari membawa beberapa dokumen,lagi.

daehyun menghampiri sekretaris kim agar tidak mengganggu tidur youngjae, "presdir sedang beristirahat jika ada hal yang penting sampaikan saja padaku" ujar daehyun menghalangi sekretaris kim yang sepertinya tidak lebih tua darinya.

"aku hanya membawa berkas yang di minta presdir saat rapat tadi pagi" ucap sekretaris kim sembari tersenyum malu,seperti nya dia menaruh hati pada daehyun, tapi si hati batu tersebut sepertinya tidak memahaminya.

"berikan saja padaku dan kau boleh keluar"

sekretaris kim memberikan dokumen tersebut pada daehyun,"baiklah kalau begitu aku permisi"

daehyun menunduk sekilas membalas salam dari sekretaris kim,dia kemudian kembali ke tempat duduknya dan menaruh dokumen tersebut di atas sofa agar tidak bercampur dengan dokumen lainnya,sepertinya hari ini dia harus menghabiskan waktu di sana dengan melihat youngjae bergulat dengan berkas berkas di hadapannya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro