Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Page 23

Kihyun mempercepat langkahnya ketika mendengar suara tembakan saat ia menginjakkan kaki di Pusat Pelatihan Divisi 4, dan sudah bisa di duga bahwa keributan berpusat di area pelatihan tembak.

Kihyun mendengus, tampak kemarahan di wajah nya. Dengan segera langkah kaki nya mendekati keributan dan melihat banyak orang yang bersembunyi.

"Ketua, lebih baik Ketua tetap di sini."

Suara yang bahkan tak sampai pada pendengaran Kihyun yang terus berjalan ke tempat tujuan awal nya.

"Apa apaan ini?!" Bentakan pertama yang membuat ruangan hening.

Pandangannya tertuju pada sang pembuat kekacauan yang kemudian menarik seseorang sebagai sandra tepat setelah ia menyadari kehadiran Kihyun, dia berjalan mendekat namun segera terhenti ketika sebuah ancaman terlontar untuk nya.

"Berhenti di sana, atau akan ku hancurkan kepala orang ini."

"K-Ketua..." Lirih seseorang yang kini berada dalam tekanan ujung senjata api yang menempel pada kepalanya dan sontak hal itu justru memicu kemarahan Kihyun lebih dalam lagi, namun tidak ada yang bisa di lakukan kecuali menuruti sang penyandra yang tidak lain adalah salah satu penanggung jawab yang sudah senior di Pusat Pelatihan Divisi 4.

"Kau sudah tidak waras?" perkataan yang terlontar dengan begitu dingin nya. "Turunkan senjata mu!"

"Hentikan itu, Han Kang Woo!"

Teguran dari arah belakang Kihyun berhasil mendapatkan seluruh perhatian tertuju ke arah nya, Hong Joochan berdiri sejajar dengan Kihyun.

"Membuat keributan di Divisi dengan posisi mu, apa kau benar benar sudah tidak waras?!"

"Hehh, tikus kecil seperti mu berusaha untuk menggurui ku, lihat dirimu sendiri. Kau bukanlah apa apa jika saja Leader Team Im Changkyun tidak memungut mu dari tempat ini."

Joochan tiba tiba mengambil senjata api yang berada di balik bajunya dan langsung mengarahkan nya pada Kangwoo yang justru membuat Kangwoo semakin menekan sandra nya.
Melihat hal tersebut Kihyun segera menurunkan tangan Joochan menggunakan tangan kiri nya.

"Kendalikan dirimu, akan lebih baik jika tempat ini di kosongkan terlebih dulu."

Kihyun berujar pelan dengan kedua tatapan tajam mereka yang saling bertemu, dan Joochan yang kemudian mengalihkan pandangannya.

"Semuanya, segera tinggalkan tempat ini!"

"Berhenti di tempat kalian, atau orang ini akan mati di tangan ku!"

Titah Joochan terhalang oleh ancaman Kangwoo dan tak satupun orang yang berani beralih dari posisi nya barang sedikit pun.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan?"

"Bertahun tahun aku di Organisasi dan kalian hanya menjadikan ku sebagai sampah, bisa bisanya sampah seperti mu yang justru mendapatkan semuanya. Divisi 4, heh.. Apa yang bisa kalian banggakan dengan Divisi sampah ini, menggantinya dengan orang Divisi 1. Di mana otak kalian semua, aku menghabiskan masa muda ku hanya untuk masuk ke dalam Divisi sampah ini!"

"Hentikan! Jika hanya itu masalah nya, kau bertindak terlalu jauh."

"Berani nya kau mengatur ku, kau pikir kau siapa? Tidakkah kau sadar bahwa kau kembali menjadi sampah setelah Leader Team Im Changkyun membuang mu."

"Han Kangwoo...." Joochan yang tidak mampu menahan kemarahan nya lagi, dia berjalan mendekat.

Dorr...

Suara tembakan yang menggema, membuat semua orang menahan napas mereka untuk sepersekian detik di saat Joochan sendiri terpental kebelakang dan jatuh dengan darah yang terlihat di sekitar leher nya, ketika tembakan Kangwoo mengenai bahu nya.
Joochan meringkuk, menahan sakit dan kemudian Kihyun menghampirinya dengan khawatir.

"Joochan-a..."

Joochan mengangkat tangan nya ke udara sebagai isyarat bahwa dia baik baik saja, namun setelahnya terdengar lagi suara tembakan dan itu adalah ulah Kangwoo yang menembak secara acak dan berhasil mengenai beberapa orang.

"Han Kangwoo..."

Kihyun yang sudah geram akan tingkah laku Kangwoo segera berdiri dan mengambil senjata api nya, tanpa berpikir panjang Kihyun melepas tembakan dan sebuah kesalahan besar telah ia lakukan, karna Kangwoo menggunakan sandranya sebagai tumbal dan peluru Kihyun yang di tujukan pada nya justru mengenai dada orang yang telah di sandra oleh Kangwoo, dan hal itu cukup membuat semua orang terkejut dan berhenti bergerak, tak terkecuali dengan Kihyun yang tiba tiba bernapas dengan berat seakan emosinya benar benar tidak bisa lagi di kendalikan, tapi semua berhenti tepat setelah Kihyun mengenai sasaran yang salah.

Kangwoo melempar sandra nya dan segera melarikan diri, Kihyun pun segera menyusul nya dan perlahan, tepat setelah kedua orang tersebut tak terlihat lagi semua orang saling bahu membahu mengevakuasi para korban. Beberapa orang menghampiri Joochan dan hendak menolong nya.

"Wakil Ketua, kau tidak apa apa?"

Mereka membangunkan Joochan hingga terduduk, dan masih seperti sebelumnya, tak ada jawaban yang berarti keluar dari mulut Joochan, namun pandangannya menangkap sosok Jungkook yang berjalan melewati nya dan sekilas Joochan bisa melihat rahang Jungkook yang mengeras. Terlihat jelas kemarahan di wajah nya.



COME CLOSER


Kihyun melangkakan kaki nya dengan langkah yang lebar untuk menyusul Kangwoo yang sudah menghilang dari pandangan nya hingga langkahnya terhenti tepat di tengah tengah ruang kosong tanpa atap dan membuat langit biru yang membentang di atasnya terlihat dengan jelas.

Dorr...

Tubuh Kihyun sedikit terpental ke samping tepat setelah sebuah peluru menembus lengan nya dan seketika darah merembes pada kemeja putih yang di balut dengan jasa hitam yang kini ia kenakan, dan perlahan membuat telapak tangan nya memerah.

"Keluar sekarang!" Tegas Kihyun di saat dia telah kembali berdiri dengan normal dan mengamati pilar pilar besar yneg kemungkinan di gunakan Kangwoo untuk bersembunyi.

"Menyerang seorang Leader Team, kau tahu sanksi apa yang akan di berikan kepada orang tersebut? Menyerahlah sebelum Organisasi mengambil tindakan lebih, atas perbuatan mu!"

Perlahan Kihyun melangkahkan kakinya ke arah di mana tembakan pertama berasal, membiarkan darah yang menelusuri jemarinya membuat jejak di jalan yang ia tinggalkan, namun tiba tiba Kangwoo muncul dari balik salah satu pilar di hadapannya dan kembali melakukan serangan.

Dorr...

Suara tembakan yang menggema, Kihyun menghindar dengan berguling di lantai dan dengan sigap bangkit untuk membalas serangan dari Kngwoo yang telah kembali bersembunyi. Dengan kemarahan di raut wajah nya, Kihyun segera menghampiri tempat Kangwoo berada.

"Kau mengabaikan peringatan terakhir untuk mu, Han Kangwoo!!!"

Kihyun memberikan tembakan beruntun ke tempat dimana Kangwoo bersembunyi di saat langkahnya terus berjalan maju, namun sayang nya tepat saat langkahnya hampir menjangkau tempat Kangwoo, peluru nya telah habis dan membuat matanya sedikit melebar. Kangwoo yang menyadari hal tersebut segera keluar dari tempat persembunyian nya dan langsung menodongkan pistol ke arah Kihyun dengan mengulas senyum mengejeknya.

"Bagaimana? Kau sudah menyerah, kenapa dia saja? Cepat, tembak aku Leader-nim!"

Kihyun menatap Kangwoo dengan raut wajah datar nya, dan kemudian menurunkan tangan nya ketika peluru yang terdapat dalam pistol nya telah habis.

"Kau seorang senior di sini, tidak sepantasnya kau melakukan hal seperti ini."

"Hehh, apa kau berpikir untuk menggurui ku sekarang?"

Kangwoo tiba tiba menghampiri Kihyun dan langsung menempelkan ujung pistol nya tepat di pelipis Kihyun, dan bukannya takut Kihyun justru mengulas senyum miring nya yang membuat tatapan Kangwoo padanya semakin menajam.

"Kau tahu bahwa aku adalah seorang Leader Team yang paling Senior di Organisasi, seharusnya kau juga tahu berapa kali Leader Team ini menghadapi kematian."

Tangan Kihyun terangkat dan mencengkram tangan Kangwoo yang tengah menodongkan pistol ke kepalanya. Membuat Kangwoo terlihat kebingungan.

"Cara mu sangatlah kuno. tembak aku sekarang!"

Tatapan tajam keduanya saling bertemu dan ekor mata kihyun mengawasi pergerakan jari Kangwoo, di detik berikutnya Kangwoo benar benar melepaskan tembakan dan dengan sigap Kihyun mengarahkan ujung pistol tersebut kesamping kepalanya, dan tepat saat itu pula Kihyun memberikan serangan fisik peda Kangwoo dengan menendang tubuhnya ke samping dan membuat Kangwoo jatuh kelantai.

Kihyun segera menghampiri Kangwoo yang kmbali ingin menembak nya, namun dengan sigap dia menedang tangan kangwoo dan membuat pistol di tangan terlepas. dia bersiap untuk menghajar Kangwoo dengan tangan kosong, namun sayang nya tepat ketika dia berada tepat di hadapan Kangwoo, Kangwoo tiba tiba mendang perut nya sehingga dia terpental ke belakang dan jatuh kelantai.
Saat itulah Kangwoo segera bangun dan menghampiri Kihyun yang juga segera bangkit, dan setelah nya pertarungan fisik di antara keduanya terjadi.

Namun sayang nya, Leader Team Divisi 1 yang ahli dalam hal senjata dan juga strategi bukanlah seorang yang ahli dalam hal penyerangan fisik, terlebih dengan postur tubuh nya yang kecil, membuat Kangwoo dengan mudah menguasai pertarungan.

Setelah bertarung seri untuk beberapa waktu, tubuh kecil Kihyun terhempas dan menabrak pilar dengan cukup keras. Dia berusaha untuk bangkit namun saat itu Kangwoo menendang tubuhnya dan membuatnya berguling di lantai dengan napas yang terputus putus di saat wajahnya mendapatkan luka yang cukup banyak. Kangwoo menghampirinya dan menarik dasi nya, membuatnya sedikit mengangkat kepalanya.

Seulas senyum tersungging yang di tujukan ntuk merendahkan pangkat yang di sandang oleh Kihyun. "Hehh, Organisasi memang hanya di isi oleh orang orang buta, bagaimana mungkin orang seperti mu justru bisa menjadi seorang Leader Team." Kangwoo memukuli wajah Kihyun tanpa memberi ampun dan membuat sudut bibir Kihyun berdarah.

"Mati saja kau!!!"

Kangwoo memberikan pukulan terakhir di wajah Kihyun dan melepaskannya, namun tak lama setelah kepala Kihyun menyentuh lantai Kangwoo kembali menendang nya dan membuatnya berguling. Tubuh kecilnya itu meringkuk kesakitan ketika tangannya yang bertemu dengan lantai tergenggam kuat dan juga kening yang menyatu dengan lantai yang terasa begitu dingin baginya.

Kangwoo kembali menghampiri Kihyun dan menggulingkan tubuh Kihyun menggunakan kakinya, dia mengulas senyum kemenangan nya ketika melihat Kihyun yang tak berdaya di bawahnya, bahkan dalam jarak seperti itu Kangwoo bisa mendengar dengan jelas betapa pendek nya napas kihyun. Kangwoo kemudian berjongkok tepat di samping Kihyun.

"Bagaimana? Aku tidak tahu bahwa begitu menyenangkan melihat seorang Leader Team berubah menjadi seorang pecundang."

Kihyun menyunggingkan senyumnya meski tubuhnya sendiri pun tidak sanggup untuk bangkit. "Kau sepertinya sangat menikmati nya?"

"Aku sama sekali tidak memiliki rencana untuk membunuh mu, tapi jika kau yang memintanya, akan ku lakukan dengan senang hati."

Kangwoo tiba tiba memiringkan tubuh Kihyun dan menyibakkan jas hitam yang di kenakan oleh Kihyun, dia mengambil sebuah pisau dari balik baju Kihyun dan kembali melepaskannya. dia mengamati sebilah pisau yang kini berada di tangan nya.

"Aku pernah mendengar bahwa Leader Team Divisi 1 selalu menyimpan pisau di balik jas nya. Hehh, aku tidak percaya dia benar benar melakukannya."

Kangwoo menjatuhkan kembali pandangan nya pada Kihyun dengan senyum yang tersungging. "Bagaimaan jika kau mati di tangan senjatamu sendiri."

"Aku tidak yakin kau bisa menggunakan nya dengan otak mu yang kecil itu."

"Cih, bahkan kau tidak tahu kapan kau bisa menyombongkan diri mu, anggap saja ini bonus untukku karna bisa membunuh mu."

Kangwoo menarik kerah baju Kihyun yang hanya bisa berpasrah diri.

"Ya ampun, kenapa begitu banyak darah di sini?"

Suara seseorang yang tiba tiba datang dan menginterupsi keduanya yang kemudian serempak melihat ke arah datangnya suara tersebut. Cha Eunwoo, dengan langkah santainya menghampiri keduanya dan Kangwoo yang merasa dalam bahaya segera menarik tubuh Kihyun, memaksanya untuk berdiri dan menggunakannya sebagai tameng jika saja Eunwoo tiba tiba menyerang nya.

"Berhenti di sana!" Ancam Kangwoo yang kini telah menahan leher kihyun dengan lengannya dan juga dengan sebilah pisau yang menyentuh leher kotor Kihyun. Tak memiliki pilihan lain Eunwoo pun menghentikan langkahnya dan menatap miris kondisi Kihyun saat ini.

"Direktur sudah mengetahuinya, sekarang berhentilah!"

"Tutup mulut mu, hanya karna kau putra dari Direktur, kau bertindak seolah olah kaulah orang yang paling berkuasa."

"Setidaknya aku bisa menempati posisi Leader Team di Divisi baru, jika di bandingkan dengan ku, kau sangatlah menyedihkan." Cibiran yang terucap dengan begitu santai seakan tak memperdulikan jika terjadi sedikit kesalahan saja, Kihyun benar benar akan mati saat itu juga.

"Keparat kau!!!"

"Kau hanya memiliki pisau di tangan mu, kau pikir bisa membunuh berapa orang dengan menggunakan benda seperti itu. meski kau membunuh Kihyun Hyeong," Eunwoo mengeluarkan sebuah pistol dari balik punggungnya dan mengarahkan nya pada Kangwoo.

"Detik itu juga, kau akan mati di tangan ku."

Perkataan yang terdengar tak main main itu, membuat pikiran Kangwoo terbuka. Dia pun sedikt menarik paksa tubuh Kihyun yang bahkan tak mampu lagi untuk berdiri, membuat wajah nya mengernyit dan semakin membuat Eunwoo semakin tak sabar untuk segera melepaskan tembakan nya pada Kangwoo, namun melihat kondisi Kihyun saat ini membuatnya terjebak, karna sudah bisa di pastikan Kihyun tidak bisa lagi melepaskan diri dan justru membiarkan Kangwoo menjadikan tubunya sebagai tameng. Di balik wajah tenang nya, dia menyimpan kemarahan nya.

"Putuskan sekarang! Mati di tangan ku, atau di tangan rekan rekan mu. Han Kangwoo-ssi."

Tiba tiba suara langkah kaki memenuhi ruang kosong tersebut, dan Eunwoo menggunakan ekor matanya untuk melihat siapakah orang yang sempat membuat Kangwoo gentar karna kedatangan nya tersebut, dan ekor mata Eunwoo berhasil menangkap seseorang dengan aura dingin tersebut setelah langkah itu semakin mendekat dan berakhir tepat beberapa langkah di samping nya.

Jeon Jungkook, leader Team Divisi 4 yang pada akhirnya turun tangan untuk mengakhiri kerusuhan dalam Divisinya.

"Kau tahu bahwa Leader Team Divisi 4 bukanlah orang yang baik hati, lepaskan Kihyun Heyong!"

Kangwoo mengambil langkah mundur.

"Pastikan ini yang terakhir!"

Jungkook mengambil pistol di balik bajunya, dan tanpa ada sedikit pun rasa tertekan di wajahnya, dia langsung melepaskan tembakan ke arah Kangwoo dan Kihyun yang membuat mata Kangwoo dan juga eunwoo terbelalak dalam waktu yang bersamaan. berselang dua detik, Kihyun tersentak ketika peluru Jungkook menyentuh lehernya, di iringi dengan cipratan darah yang mengenai sebagian wajah serta leher nya sebelum akhirnya tubuhnya jatuh kelantai di susul oleh Kangwoo yang jatuh ke belakang karna peluru milik Jungkook yang kini bersarang di bahunya.

Dan saat itu pula beberapa orang segera menghampiri keduanya untuk menyelamatkan Kihyun dan juga mengamankan Kangwoo. dan entah sadar atau tidak, helaan napas Jungkook terdengar begitu keras dan menarik perhatian Eunwoo yang berdiri tidak jauh di sampingnya.

Setelah semua keributan selesai, Jungkook segera berbalik dan berjalan pergi tanpa sepatah katapun dan dengan tatapan Eunwoo yang mengiringi kepergian nya. Eunwoo pun mengalikan pandangannya dan mendekati kerumunan, membuat semua orang memberi jalan padanya untuk melihat kondisi Kihyun yang tak sadarkan diri.

Eunwoo berjongkok di hadapan Kihyun yang terduduk dengan bantuan dua orang yang menahan bahunya, dia menghela napas berat nya ketika pandangannya jatuh pada lantai yang kotor.

"Obati Han Kangwoo dan bawa dia ke penjara bawah tanah, Leader Team Divisi 1 biar aku yang membawanya."

"Baik, Ketua."

Eunwoo berbalik dan dengan bantuan beberapa orang dia menempatkan Kihyun pada punggung nya dan membawanya pergi, meninggalkan keributan yang masih tersisa, namun sayang nya dia merasa sedikit terganggu ketika merasakan sesuatu yang dingin mengenai leher nya.

"Hyeong, kau tahu? Aku sangat benci darah."

THE BLOOD WAR
DAZZLING SEOUL NIGHT IN CRIME
[JILID I]
28.03.2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro