Lembar 04.
06:30, Taehyung terlihat memasuki bangunan Apartement di daerah sungai Han. Dengan balutan jas yang sudah rapi, telah menunjukkan bahwa dia sudah bersiap untuk melakukan rutinitas nya hari itu. Namun dia menyisihkan sedikit waktu nya untuk mengunjungi bangunan tersebut.
Dia masuk ke dalam lift yang kemudian membawa nya berhenti pada lantai dua puluh. Dengan seulas senyum tipis di pagi hari dia melangkahkan kaki nya menyusuri lorong yang begitu sepi hingga langkah nya terhenti tepat di depan salah satu pintu di lantai tersebut.
Tangan kiri nya terangkat untuk menekan beberapa tombol di samping pintu hingga terdengar suara kunci yang terbuka, dia pun membuka pintu dan masuk ke dalam. Menutup pintu dan melepas sepatu nya lalu menaruh nya di dekat dinding sebelum berjalan memasuki bangunan yang tampak sedikit gelap tersebut.
Dia kemudian menyalakan lampu ruangan tersebut, mengedarkan pandangan nya ke sekeliling hingga pandangan nya menemukan sebuah tas selempang milik wanita dan juga sepatu hak tinggi yang tergeletak di lantai.
Hanya dua benda sederhana yang membuat senyum nya melebar, dia kemudian melangkahkan kaki nya menuju salah satu ruangan yang berada dalam Apartement tersebut.
Di buka nya dengan perlahan pintu tersebut, mencoba mengintip keadaan di dalam hingga mata nya menangkap sosok wanita muda yang tengah terlelap di balik selimut tebal nya. Dia pun masuk ke dalam dan menutup pintu dengan pelan sebelum berjalan ke arah ranjang sembari melepas jas nya dan menaruh nya di pinggiran ranjang, sedangkan ia berhenti tepat di samping sosok wanita muda yang tidur dalam posisi miring tersebut.
Dia kemudian merendahkan tubuh nya dan duduk di lantai tepat menghadap wajah wanita muda yang di ketahui bernama Yoo Yeonjoo, seorang model ternama yang selama setahun terakhir ini menyandang gelar sebagai kekasih nya. Berawal saat dia yang bertugas untuk mengawal nya, hingga keduanya saling menaruh ketertarikan satu sama lain.
Taehyung melipat tangan kiri nya di atas ranjang dan menaruh dagu nya, memperhatikan wajah seperti boneka milik sang kekasih yang terlihat begitu lelah dengan seulas senyum yang tak ingin memudar dari kedua sudut bibir nya. Tangan kiri nya kemudian terangkat untuk menangkup wajah Yeonjoo dengan hati-hati.
Di usap nya wajah sang kekasih menggunakan ibu jari nya, sejenak melepas kerinduan setelah perpisahan mereka yang hampir genap satu bulan di karenakan jadwal keduanya. Namun sentuhan lembut itu nyatanya berhasil mengusik alam bawah sadar Yeonjoo.
Perlahan kelopak mata itu terbuka, di susul oleh seulas senyum ketika netra nya menangkap sosok Taehyung yang tersenyum hangat padanya.
"Apa aku membangunkan mu?"
Yeonjoo menggeleng. "Kapan kau datang?" Lirih nya.
"Barusan, kapan kau sampai?"
"Aku baru sampai jam empat tadi."
Taehyung beranjak berdiri dan kemudian naik ke atas ranjang, memposisikan diri berbaring di samping Yeonjoo. Dia mengangkat kepala Yeonjoo dengan hati-hati dan menyusupkan lengan nya di bahwa kepala Yeonjoo, membiarkan lengan nya sebagai pengganti bantal.
Senyum nya mengembang dengan sempurna ketika pandangan nya terjatuh pada wajah Yeonjoo, di tangkup nya wajah sang kekasih dan mendaratkan kecupan singkat pada kening nya.
"Aku merindukan mu." Gumam nya.
Yeonjoo pun memeluk nya, menenggelamkan wajah nya pada dada bidang Taehyung. Namun tangan nya mendapati sesuatu yang sangat familiar di pinggang Taehyung.
Dia meraih senjata api yang terselip di pinggang Taehyung dan menaruh nya sembarangan di atas ranjang sebelum kembali memeluk Taehyung yang kemudian mengusap suara hitam nya.
"Kau mewarnai rambut mu lagi?" Tegur Taehyung, karna terakhir mereka bertemu. Rambut Yeonjoo tidaklah hitam.
"Aku harus mewarnai nya lagi setelah ini." Gumam Yeonjoo.
"Jangan terlalu sering, itu bisa merusak rambut mu."
"Itu sudah resiko pekerjaan."
"Arraseo... Tapi kau semakin kurus, aku tidak suka."
"Mereka akan memarahi ku jika aku terlihat gendut."
Mendengar jawaban Yeonjoo, Taehyung pun tertawa ringan. Di daratkan nya telapak tangan nya pada punggung sempit tersebut, mengakhiri pembicaraan di pertemuan singkat mereka hingga terdengar dengkuran halus yang menandakan bahwa wanita muda dalam pelukan nya tersebut kembali terlelap.
"Apapun yang ku lakukan nanti, jangan pernah meninggalkan ku. Yooa."
Yooa, panggilan kecil yang ia gunakan untuk memanggil Yeonjoo. Dia kemudian melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya yang menunjukkan waktu 06:55, dan itu artinya sudah hampir setengah jam ia berada di sana.
Dia pun mengangkat kepala Yeonjoo dengan hati-hati agar tak membangunkan nya kembali, dia menarik lengan nya dan kembali menaruh kepala Yeonjoo.
Dia kemudian beranjak turun dari ranjang, sejenak membenahi selimut sang kekasih sebelum mencondongkan tubuh nya untuk memberi kecupan kilat pada kening Yeonjoo sebagai pengganti salam perpisahan dan beranjak berdiri.
Di raih nya jas dan juga senjata api yang kemudian ia kembalikan ke balik punggung nya sembari berjalan keluar untuk segera memenuhi tugas nya pagi itu.
Start The Revenge
Dahi Taehyung sedikit mengernyit ketika ia berada di dalam rumah megah yang baru saja ia masuki, rumah yang tidak lain adalah rumah keluarga besar Kim Jaejoong. Dan entah kenapa, sejak dia memasuki rumah tersebut. Hanya ada kebencian yang menguasi perasaan nya.
Perasaan ingin segera menghabisi musuh nya yang begitu besar, namun dia tidak akan bertindak bodoh dengan menuruti ego nya. Setidaknya dia juga masih memikirkan masa depan nya bersama Yeonjoo.
Setelah menunggu beberapa menit, pandangan nya menangkap sosok seorang pria berkacamata datang mendekat. Garis di wajah nya yang kurus menampilkan sebuah keramahan, sangat berbeda dengan dirinya yang menampilkan aura dingin. Karna entah di sengaja atau tidak, seperti itulah karakter yang di tunjukkan oleh nya setiap kali ia bertugas.
"Kim Taehyung?" Ujar pria berkacamata yang tampak nya tak jauh lebih tua dari nya sembari mengulurkan tangan ke arah nya.
"Benar." Ujar nya sembari menerima uluran tangan pria berkacamata untuk saling berjabat tangan.
"Park Jaehyung, kau bisa memanggil ku Jae." Ujar pria berkacamata memperkenalkan diri seiring dengan jabatan tangan keduanya yang terlepas, dan Taehyung bisa melihat senyuman ramah itu tertuju padanya.
"Aku sudah menerima data mu dari KQ, dan senang bertemu dengan anak muda yang memiliki potensi tinggi seperti mu."
"Seonbaenim terlalu berlebihan." Ujar Taehyung dengan seulas senyum tipis yang terlihat di paksakan.
"Baiklah, karna kau sudah di sini maka mulai hari ini kau resmi bekerja di sini. Dan jika kau penasaran tentang siapa aku, aku adalah penanggung jawab keamanan di rumah ini. Jika ada hal yang tidak kau mengerti, maka aku lah orang yang harus kau datangi. Dan satu lagi, jangan memanggil ku dengan sebutan 'Seonbaenim', itu terdengar sedikit kaku."
"Aku akan mengingat nya."
Jaehyung tertawa ringan untuk melunturkan kecanggungan di antara keduanya. "Jangan secanggung itu dengan ku, mulai sekarang kau akan lebih sering bertemu dengan ku di bandingkan dengan Tuan Besar."
Jaehyung kemudian memberikan sebuah kunci mobil pada Taehyung. "Ini merupakan fasilitas yang akan kau terima, hari ini aku akan membawa mu untuk bertemu dengan Nona Sana. Orang yang harus kau pastikan keselamatan nya, pergilah dulu! Aku akan menyusul mu setelah ini."
"Ye."
Taehyung mengangguk singkat sebelum berbalik meninggalkan Jaehyung.
"Anak baru?" Teguran familiar dari arah belakang yang menarik perhatian Jaehyung, dia pun berbalik dan mendapati Seokjin telah berdiri di belakang nya dengan pandangan yang terjatuh pada punggung Taehyung.
"Dia yang akan bertugas di samping adik mu." Terang Jaehyung dan membuat sebelah alis Seokjin terangkat.
"Orang dari KQ? Terlihat masih muda."
"Benar, ayah mu sendiri yang memilih nya. Aku harus segera pergi." Jaehyung menepuk sekilas bahu Seokjin sebelum berjalan meninggalkan nya.
"Jae." Teguran dari Seokjin yang menghentikan langkah nya dan membuat nya sedikit berbalik.
"Ada apa?"
"Buang saja kacamata mu itu."
"Ck, kau ini! Urusi saja urusan mu sendiri." Kesal Jaehyung yang kembali melanjutkan langkah nya dan di iringi oleh tawa ringan Seokjin, namun tawa itu segera memudar ketika perhatian nya teralihkan oleh ponsel nya yang berdering.
Dia pun melihat layar ponsel nya dan menerima panggilan sembari sekilas menggaruk pelipis nya dan berjalan keluar. Dia berjalan ke luar rumah dan menuju mobil nya sembari berbicara dengan orang di seberang melalui sambungan telepon, dan kehadiran nya tersebut berhasil menarik perhatian dari Taehyung yang sudah berada di dalam mobil.
Netra tajam nya yang terkesan begitu dingin tampak memperhatikan setiap gerak-gerik Seokjin sebelum senyum itu tersungging.
"Kim Seokjin, sayang nya adik mu lebih menarik bagi ku." Gumam nya dan seketika wajah nya berubah menjadi datar namun sarat akan kemarahan, hingga mobil Seokjin meninggalkan halaman rumah.
Selesai di tulis : 20.09.2019
Di publikasikan : 02.10.2019
Oh My Girl Yooa
Yoo Yeon Joo.
DAY6 Jae
Park Jae Hyung.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro