Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Finale: Black Jeans


After a Month...

Taehyung terus memandangi jalanan yang ramai dari jendela kamarnya.

Oh, suasana di luar sana kelihatan benar-benar ramai. Tapi entah kenapa kata ''ramai'' bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan hati cowok bermarga Kim yang satu ini.

It's been a month since he last met her wife, Chaeryong. Atau harus Taehyung bilang... mantan istri?

Soal perceraian itu, sampai detik ini belum ada pemberitahuan lebih lanjut. Belum ada surat undangan dari pengadilan atau pemberitahuan dari Yoongi. Status Taehyung dan Chaeryong jadi nggak jelas, ngambang.

Semenjak kejadian itu, waktu Chaeryong tiba-tiba nyium Taehyung di kantor, di saat itulah Taehyung terakhir ketemu sama cewek itu. Setelah itu-sampai detik ini-Chaeryong nggak pernah kelihatan lagi.

Dan, ya, perasaan itu masih terus ada dalam diri Taehyung.

He regret all of the stupid things that he has done.

Rasanya dia begitu bodoh sampe mainin Chaeryong. Dia bohong soal kehamilan Chaeryong dan ngebuat cewek itu nikah sama dia.

Nggak ada yang tau kalau pernikahan itu bakal seribet. Termasuk Taehyung. Dia pikir semuanya bakal berjalan kayak biasanya. Tapi dia salah.

He feel so stupid. Apalagi waktu Chaeryong tetap mau jadi istrinya dan ngelanjutin pernikahan yang lebih mirip dengan pernikahan kontrak itu.

Taehyung kira Chaeryong ngelakuin itu semua karena uang. Tapi dia salah. Nyatanya, waktu itu Chaeryong jelas-jelas menolak untuk membagi perusahaan jadi dua. She said she didn't need anything. Dia bilang dia hanya mau ngebantu.

Dan setelah melalui banyak hal, Chaeryong pergi setelah ngasih satu ciuman yang buat Taehyung nggak bisa tenang sampe sekarang.

Seharusnya Chaeryong bertanggung jawab. Tapi Taehyung rasa dia nggak pantas buat dapat yang namanya ''tanggung jawab'' dari Chaeryong.

So, this is it.

He was suck. Love is sucks. Ya, everything. And people keep doing that suck thing because they are suckers.

Taehyung tiba-tiba menjatuhkan kepalanya ke atas meja, membiarkan keningnya menyerap rasa dingin meja setelah ada terdengar bunyi ''tuk'' yang dibuat kepalanya. Peduli dengan rasa sakitnya, hatinya lebih sakit daripada keningnya.

Sebuah ketukan pintu membuat Taehyung langsung mengangkat kepalanya malas. Dia memandangi Baekhyun yang muncul dari balik pintu.

''Kalau lo mau nyuruh gue jaga Darrent, mending lo keluar. I'm not in mood.''

Baekhyun bergidik mendengar nada bicara Taehyung yang dingin dan sempoyongan itu.

Oh, he must love that girl so much.

Liat aja sekarang. Taehyung yang notabenenya dikejar cewek sekarang jadi pecundang karena ditinggal sama cewek yang dulu dia mainin. It's karma, right?

Masih dengan tangan yang memegang kenop pintu, Baekhyun mengeluarkan suaranya. ''Actually gue dateng bukan mau nyuruh lo jaga anaknya Daehyun. Tadinya gue mau bilang gue dapet sesuatu.''

''What? New problem? New girl?'' tebak Taehyung dengan malas.

''Hey, I'm not such a player like you, Tae,'' dengus Baekhyun. Dia kemudian melanjutkan. ''Gue dapet alamatnya Chaeryong. Tapi karena lo ngusir gue, jadi gue pergi. Have a good day then, Tae. Gotta go.''

Sebenarnya Taehyung tidak keberatan kalau kakaknya itu pergi. Tapi tidak dengan pergi setelah mengucapkan nama Chaeryong.

''Wait, wait. Lo bilang alamat Chaeryong?''

Baekhyun tersenyum. Dia menoleh ke belakang, lebih tepatnya ke arah Taehyung kemudian berkata, ''Yeah... i got her address.''

Taehyung tidak mengatakan apa pun, tapi matanya seakan berbicara pada Baekhyun kalau dia butuh alamat istrinya itu.

''Nggak mau minta nih?''

Oh, astaga. Taehyung ingin sekali menendang Baekhyun. Dia sudah memohon lewat sorot matanya, kan? Memangnya tidak cukup?

Baekhyun tertawa kecil kemudian melangkah mendekati Taehyung. Tangannya merogoh saku celananya, mengeluarkan kertas putih kecil dan meletakkannya di atas meja kerja Taehyung.

''Ok, you don't need to beg in front of me,'' kata Baekhyun dengan ringan. Dia kembali tersenyum pada Taehyung.

''Tapi untuk kali ini, gue harap lo cut-off deh ego loh. At least, beg her to come back.'' Baekhyun menghela napas panjang.

''Without her lo bener-bener kayak gembel. Miris banget.''

Taehyung langsung tersenyum. Rasa-rasanya dia punya harapan baru lagi. Dia bisa ketemu sama cewek itu lagi. Dan bagaimana pun, dia harus bisa bikin cewek itu balik lagi sama dia.

Cause he fucking needs her. She makes him complete. Taehyung tanpa Chaeryong itu kayak Roma tanpa Irama. Ya apa pun itu, he have to meet Chaeryong and make her his. Once more.

''Untuk kali ini gue bersyukur kalau Kim Baekhyun itu abang gue.'' Taehyung nyengir sebelum mendorong kursinya dan berjalan menjauh dari mejanya.

''Pray for me.''

Baekhyun tersenyum. ''I'll always pray for you, bastard.''

***


Mungkin Taehyung terlalu semangat sampe lupa buat ganti baju. Dia mulai menyumpahi diri sendiri. Dia mau bikin Chaeryong balik lagi ke dia... but with this black jeans?

Oh, astaga. Should he go back to change?

Taehyung masih berdiri di depan apartemen yang alamatnya ditulis di kertas kecil yang Baekhyun kasih ke dia.

Tadinya dia benar-benar yakin kalau dia bisa buat Chaeryong balik lagi. But with this...

Mungkin Taehyung bakal dikira cowok yang mau pergi clubbing.

''Goddamn it, I'm screwed.'' Tangannya mengacak rambutnya sendiri, menjambaknya untuk melampiaskan kemarahan atas stupiditynya sendiri.

Taehyung baru saja mau berbalik, dan di saat yang sama ada suatu suara yang menusuk telinganya.

''Taehyung?''

Kekhawatiran Taehyung soal penampilannya semakin membesar, tapi dia nggak bisa nahan diri buat tersenyum.

''Oh, Christ. Chaeryong ....''

Dan kemudian mereka masih sama-sama melongo sampe akhirnya Taehyung mengeluarkan suaranya.

''Aku harap kamu nggak keberatan buat jalan bareng aku sebentar.''

***


Ini udah lama banget.

Ya, satu bulan yang berasa kayak satu abad bagi Chaeryong.

Actually, she miss this guy so much. Dia bahkan sesekali nelpon ke kantor buat nanya kabar Taehyung. But of course, dia minta biar nggak ada laporan apa-apa ke Taehyung. Tau kalau cowok ini baik-baik aja udah lebih dari cukup buat Chaeryong.

Dan sekarang di sinilah mereka, di jembatan penyeberangan yang ada di jalanan Seoul.

Dan setelah sekian lama, Chaeryong kembali merasa sisinya yang kosong kembali terisi dengan adanya Taehyung di sampingnya.

''So, everything good?'' tanya Taehyung yang mencoba untuk tersenyum.

''Ya, pretty good.'' Chaeryong membalas sambil ikut tersenyum. Matanya kemudian memandangi langit gelap dengan beberapa bintang di atasnya dan balik bertanya pada Taehyung.

''Kamu sendiri gimana?''

Taehyung bersyukur kalau Chaeryong baik-baik aja. Itu udah cukup buat dia seneng. Tapi kalau ditanya soal dia sendiri ....

''My life was sucks. I'm screwed, Chae,'' jawab Taehyung pelan. Kepalanya kemudian menoleh ke arah Chaeryong.

''Setelah kamu ninggalin aku, semuanya jadi screwed-up, Chae. Aku ngerasa kayak orang linglung yang nggak punya tujuan hidup. Funny, right?''

Chaeryong nggak bisa bilang kalau itu konyol. Karena nyatanya, dia juga merasakan hal yang sama. Satu bulan berpisah memang benar-benar merubahnya. Dia jadi serawutan.

Taehyung tau ini terlalu cepat. But at least, dia harus kasih tau ke Chaeryong apa yang dia rasain. Chaeryong harus tau betapa gilanya dia karena ditinggalin cewek itu gitu aja, dengan perasaan yang masih ngeganjal.

''You know, I miss you so bad.''

Taehyung kembali berbicara, menimbulkan kesan kalau dia sedang bermonolog karena Chaeryong yang terus diam. But he don't even care about that. Dia hanya pengen Chaeryong tau.

''Kamu bisa bilang aku egois. Tapi aku pengen kamu balik, Chae. Balik lagi ke aku dan coba buat bikin keluarga yang manis.''

Dada Chaeryong tiba-tiba berdebar. Detak jantungnya langsung berubah cepat. Dia bahkan takut kalau-kalau dia mati karena jantungnya yang nggak beres saat ini.

Dan lagi, Taehyung tiba-tiba menggenggam tangannya, menyalurkan sensasi seperti tersengat listrik. Chaeryong nggak tau apa kelamaan nggak megang tangan cowok bisa buat dia kesengat listrik begini.

''Lately, I've been having fantasies about you.'' Taehyung jadi terlihat semakin serius.
Memandangi wajah Taehyung terlalu dekat membuat Chaeryong menelan ludahnya sendiri. Damn him. Dia makin ganteng dan makin seksi. Dan lagi, black jeans yang dia pake ngasih kesan kalau dia tuh bukan orang kantoran.

''I got a lot of dirty dream about you.''
Taehyung semakin erat menggenggam tangan Chaeryong.

''Aku jadi sering mikirin kamu. Aku mulai ngebayangin gimana rasanya tidur bareng sama kamu, make love and give you some pecks and kisses, meluk kamu dari belakang dan nyanyiin lagu sebelum kamu tidur. You know, aku ngebayangin itu semua. Dan semuanya buyar begitu aku sadar kalau kamu nggak ada lagi di ranjang yang sama kayak aku.''

Chaeryong meleleh. Dia baru tahu kalau bulan bisa membuatnya meleleh begini? Apa ini karena bulan? Atau karena cowok yang ada di depannya ini?

Beberapa detik kemudian Chaeryong merasa perasaan bersalah kembali merasukinya. Rasa sakit itu kembali. Rasa sakit yang dia kubur dalam-dalam bersama dengan rasa cintanya untuk Taehyung.

Chaeryong kira dia bisa lupain Taehyung, living a new life and have a great time herself.

Tapi dia salah. Melihat cowok itu kembali ke depannya membuat rasa yang dia kubur dalam itu kembali menyeruak.

Nggak. Bahkan sebelum cowok ini muncul, perasaan itu tetap ada. Chaeryong nggak pernah ngubur perasaan itu.

Kemudian, keheningan menyelimuti keduanya. Yang kedengaran hanya bunyi kendaraan yang lalu lalang di bawah jembatan. Sementara itu, mata mereka saling bertatapan.

''Aku tau ini telat. But at least you have to know that I've loved you since the start.'' Suara Taehyung kedengaran serak. ''Dan kalau kamu nanya kenapa waktu itu aku milih kamu, jawabannya simple. I choose you because it's you.''

Chaeryong nggak tau kapan terakhir dia disodorin kalimat manis kayak gitu sama cowok. Tapi kapan pun itu, Taehyung berhasil buat Chaeryong gila.

''I want you to come back to me, Kim Chaeryong. Bisa kamu kasih ke aku second chance? I will change, Chae.''

Taehyung jadi malu begitu Chaeryong tiba-tiba tertawa. Setelah semua kata-kata manis dan dadanya yang berdetak nggak karuan, Chaeryong malah ketawa? Oh, God.

''Kenapa malah ketawa?''

''Aku nggak tau kamu jadi semanis ini,'' jawab Chaeryong yang masih belum bisa berhenti tertawa. ''Diajarin siapa?''

Taehyung menggeram. Dia tidak mengerti kenapa Chaeryong tertawa. Semua kata-kata tadi itu yang ada di kepalanya. Bisa-bisa Chaeryong ....

''Thanks, Tae.''

Taehyung seketika meleleh karena senyum manis yang Chaeryong sunggingkan untuknya. But... just thanks? Nggak ada lagi?

''Just it?''

''Terus, apalagi?'' Chaeryong pura-pura tidak tau, membuat Taehyung kebakaran janggut. Ah, this girl.

Suara tawa Chaeryong kembali terdengar. Tangannya balas menggenggam tangan Taehyung. Kemudian Chaeryong bergumam, ''Thanks, Tae untuk semuanya. Thanks for marrying me.''

Gadis itu melebarkan senyumannya. ''Tanpa kamu tanya juga, kesempatan itu selalu aku kasih ke kamu, Tae. Because I know. Kamu itu obat dari luka aku. Kamu yang buat, dan kamu juga yang bakal nyembuhin.''

Dadanya kembali berdebar, tapi Chaeryong ingin menyelesaikan kalimatnya.

''You don't need to change, Tae. I love you because it was you.''

Taehyung terkejut.

What did she just sp... Oh, God. She love him. Ini bukan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Iya, kan? Chaeryong masih sayang sama dia?

''I love you, Kim Taehyung. Thanks for everything that you've done for me.'' Chaeryong tersenyum sebelum melirik ke pakaian yang Taehyung gunakan.

''Black jeans, hmm.''

''Please, jangan ketawa. Aku sempet minder karena nggak ganti-''

''Aku suka kamu pas make black jeans, Tae. It suits you really well,'' potong Chaeryong. ''Pertama kali aku ketemu kamu juga, karena black jeans ini.''

Seketika Taehyung jadi ingat sesuatu. Pertemuan pertamanya dengan Chaeryong. Cewek ini memang bilang dia liat Taehyung.

''Cowok yang make black jeans," katanya. Nginget hal itu buat Taehyung senyum-senyum sendiri.

Dia kemudian menarik lengan Chaeryong dan menangkap cewek itu ke dalam pelukannya.

Oh, damn it. He really misses this girl. Finally, he can hug her once more. Dan kali ini, Taehyung nggak bakal pernah ngelepasin Chaeryong lagi.

Tangan Taehyung bergerak mengelus pipi Chaeryong. Dan di detik berikutnya, mereka saling memejamkan matanya, membiarkan bibir mereka saling bertemu dan melampiaskan rasa rindu yang selama ini mengusik keduanya.

Dan sekali lagi, mereka kembali bersama.

Dan akan terus begitu.

Forever... and ever.

***

Love is sucks. Tapi ketika lo bersama orang yang tepat, that suck thing turns into a beautiful thing that you have never expect before.
-TH

I'm in love with that sucker. Tapi karena cinta, lo bakal ngerasa kalau it will be alright to give your heart to such a sucker with that shit black jeans.
-CR

***

Written: Sept, 25

Iya, aslinya aku udah nulis ending ini dari tanggal 25 September. Makanya aku bilang nggak mau ubah ending.

Dan ya... this is the end. Finale.

Aku udah bilang aku bukan tipikal orang yang suka sama something belibet. Aku simple dan receh. Ya gitu deh lah.

Dan lagi, makasih buat kalian yang mau nemenin aku, rusuhin ff ini sampe bisa nyampe sini.

Nggak nyangka gila.

Aku pengen banget nyebutin nama kalian satu-satu, tapi sayangnya... tanganku pegel.. Maaf juga kalo ada comment kalian yang belum kubalesin.. Nanti pasti kubales, tukang rusuh aku mah x'D

ya pokoknya, kalian semua, makasih. Tanpa kalian aku ini Roma tanpa Irama, seriously. :)

btw, ini belum end kok. Manis manisnya ChaeTae belum ada, so I prepare something. Ada epilogue nanti.

Dan aku ada buat beberapa part bonus. Mau baca?

Fix ChaeTae udah official. Udah sah, bukan gadungan lagi. Jadi sekarang aku bakal fokus ke AnMin (Anne-Jimin).

Aku berharap kalian mau mampir ke sana, karena aku udah nyiapin lika-liku hubungan lainnya di AnMin. Semoga nggak kalah seru sama Black Jeans. :)

Anyway, sebelum epilogue di post, boleh kali tinggalin kesan dan pesannya di komentar? :)

*Dec 4

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro