[7] Maafkan Aku!
Tubuh kecilnya gemetaran saat dia memaksa kan dirinya untuk terus berjalan. Angin malam terasa begitu menusuk kulitnya terutama karena pakaiannya yang sekarang hampir tidak layak. Hanya saja dia tidak memiliki kain pembungkus lain di tubuhnya, membuat dia mengenggam erat apa yang sekarat melekat.
Pintu ruangan UKS itu dia buka dengan susah payah. Tertatih saat dia meraih kotak P3K.
Dia sangat ingin pulang, tapi dia tidak bisa pulang dengan kondisi penuh luka seperti ini. Dia harus mengobatinya terlebih dahulu.
Penutupnya baru saja terbuka dan dia hendak meraih obat segera saat matanya mendarat pada surat yang ada. Dia gemetar. Trauma menghantamnya hingga dia menjatuhkan kotak itu ke lantai.
Dia terduduk keras saat dia menangis keras. Bertanya-tanya kenapa hidupnya begitu menderita. Kenapa hidupnya begitu sial. Apa dosa yang dia miliki sehingga harus melewati neraka ini?!
Manik emas itu sedikit gemetar saat surat tadi mendarat lembut di dekatnya, lipatannya terbuka dan sekarang memamerkan tulisan yang ada di dalamnya.
Dia tertegun sejenak. Meraih surat itu dengan tangan gemetar dia membaca isi nya berkali-kali. Membaca dan membacanya lagi hingga kemudian tawa histeris lolos dari mulutnya. Air mata kembali bocor mengalir deras hingga membasahi kertas membuat tinta tulisannya menyebar menutupi kata-kata asli yang ada di sana.
"Maaf! Tolong Maafkan aku! Maaf karena tidak percaya padamu! Maaf!"
.
.
.
"Ku mohon, cepatlah kembali..."
.
.
.
***
Apa yang menyambut Khun saat dia baru sampai di Akademi setelah cutinya adalah keheningan aneh yang menyelimuti Akademi. Semua orang tampak diam dan berbicara dengan nada berbisik seakan takut menyebarkan apa yang mereka bicarakan.
Dia pertama kali datang melapor pada para guru tapi saat dia bertanya apa yang terjadi, mereka denagn serius memintanya untuk menekan masalah yang ada sebisa mungkin. Hal ini membuat Khun merasa tidak enak. Berbagai dugaan negative sudah terbentuk di kepalanya dan bahkan tidak butuh waktu lama, dugaan itu segera dibenarkan.
Dia menatap tak percaya arsip-arsip yang di berikan oleh Shibisu padanya. Disana tercantum beberapa artikel yang diupload di blog sekolah dan juga berbagai foto-foto tak senonoh dan video buruk lainnya. Semuanya berisikan hal yang sama.
25th Baam
Pada awal artikel itu jelas di tulis oleh salah satu pelaku bully. Berisikan tentang bagaimana buruknya pribadi Baam dan hobi menguntitnya. Beberapa foto sebagai bukti perilaku menguntit Baam pada awalnya berisi bagaimana pemuda brunette itu diam-diam mengikuti gadis yang Khun ketahui sebagai Rachel. Foto di ambil dari berbagai macam sudut seakan pemotret memang sengaja mengumpulkan foto-foto tersebut sebagai bahan bukti sejak lam.
Tapi kemudian sebagian foto menampilkan diri Khun sendiri. Terkejut tentu saja. Dia tentu tahu bahwa Baam mengikutinya sejak pertemuan awal mereka di kantin, tapi itu semua tak lebih karena Baam tidak tahu bagaimana harus menyapanya untuk mengucapkan terima kasih! Tapi karena pengambilan kamera yang cerdas, itu terkesan sangat ambigu dan tidak benar.
Isi artikel kemudian tidak lebih dari kata-kata tak pantas yang menghina Baam dan kemudian beralih pada foto-foto yang membuat Khun hampir memuntahkan sarapannya pagi ini.
Tubuh kecil Baam tampak meringkuk seperti bola di lantai toilet yang kotor. Pakaiannya di lucuti sehingga menampilkan lebam dan luka yang beragam dari yang lama dan yang masih baru. Hanya beberapa hamparan kulitnya saja yang nampak halus dan bersih dari lebam yang ada.
Melihat file video berdurasi 1 menit, Khun menelan ludahnya saat dia mengetuk play.
Suara tawa orang-orang di video terdengar seperti suara paling terkutuk di telinga Khun. Ejekan dan cacian terdengar saling bersahutan sementara Baam dalam video itu tampak menyedihkan.
Bahkan dari sudut pengambilan yang tak sempurna ini, Khun bisa melihat bagaimana tubuh sang brunette gemetar hebat dan bahkan menangis. Samar-samar Khun bisa mendengar Baam meminta untuk dibiarkan pergi tapi disambut dengan ejekan yang lebih keras dan pukulan yang lebih kuat.
Tawa orang-orang itu bergema dan Khun bisa dengan cepat mendaftarkan beberapa orang yang menjadi pemilik suara sementara beberapa lainnya masih tidak dia ketahui.
Saat dia selesai menonton video itu, tubuhnya lemas di kursinya. Khun tidak pernah merasa sepengecut ini. Dia merasa terkalahkan dengan sangat buruk.
"Pihak Akademi bekerja cepat menghapus semua postingan yang terkait dengan segera dan mengingat kan para siswa untuk tidak menyebarkan masalah yang ada secara luas." Ujar Shibisu menjelaskan yang benar-benar sesuai dengan prediksi Khun sejak lama. Akademi benar-benar tidak ingin memperbesar masalah.
"Lalu," Khun mempertahan kan suara dinginnya, "Bagaimana keadaan Baam sekarang?"
Wajah semua orang disana jatuh muram, tidak ada yang berniat untuk membuka suara. Bahkan Hatz yang biasanya blak-blakan hanya diam memberi gesture agar Khun membaca arsip file lain.
Khun melihat arsip file lainnya, firasatnya jauh lebih buruk daripada sebelumnya. Dia menekan kegelisahannya sekuat mungkin saat dia mencoba untuk tetap tenang membaca kata demi kata pada semua infomasi terkait.
Dikatakan Baam pulang larut pada hari setelah perudungannya, dan sialnya rumahnya telah di bobol perampok dan saat dia pulang, dirinya disambut dengan mayat ibunya yang berantakan tanpa busana. Tidak perlu otak jenius untuk memperkirakan yang terjadi pada wanita itu menjelan ajalnya.
Hasil otopsi bahkan membenarkan bahwa sebelum di bunuh, ibu nya diperkosa berkali-kali hingga siapa yang tahu. Karena alat intim wanita itu bahkan sampai hancur dan rusak parah.
Baam berteriak minta tolong bahkan mengetuk pintu-pintu tetangga nya. Meminta bantuan mereka yang ada dirumah dan membukakan pintu. Tapi sayang orang itu hanya menatapnya jengkel sebelum menutup pintu tepat dihadapan anak yang sudah hancur itu.
Pada akhirnya saat polisi datang setelah ada tetangga yang mau membantu untuk menelpon polisi. Baam sudah mati bunuh diri dengan cara menusukkan pisau dapur tepat menembus jantungnya.
Karena hal inilah kasus pembullyan ini semakin besar dan pihak akademi mau tak mau harus menjaga nama baik yang mereka miliki sejak puluhan tahun akademia didirikan. Itu kejam tapi memang itulah cara paling logis dan rasional saat ini.
Para pelaku pembullyan sendiri hanya dikenakan skors beberapa hari karena pengaruh orang di belakang.
Meletakkan arsip file kembali, Khun memijat ruang antar alisnya. "Rachel dan Anaak, kalian berdua pergi dan pasangkan pemberitahuan baru di papan pengumuman."
"Baik." Rachel mengangguk dan langsung bangkit pergi.
Anaak disisi lain melirik Khun penuh arti sebelum mengekor mengikuti Rachel.
Setelah pasti mereka pergi lebih jauh, Khun mengangkat wajahnya. Ekspresinya serius dan dingin. Lauroe dan Hatz bahkan bisa melihat dengan jelas niat membunuh berkilat di mata kobalt itu.
"Shibisu, kau kumpulkan semua informasi tentang anak-anak bermasalah ini sekaligus coba selidiki siapa fotografer dari foto-foto 'bukti tindakan stalker Baam'. Hatz dan Lauroe, kalian coba cari hal-hal menarik yang terjadi sebelum kejatuhan perusahaan Grace. Endorsi, kau selidiki gadis bernama Rachel itu."
"Jalang sialan itu, kenapa itu harus menjadi bagian ku?" gerutu Endorsi yang diabaikan oleh semua orang.
Shibisu menatap Khun dengan ekspresi tak terbaca, "Khun, apa maksud mu ini..."
"Ya, ini jelas di rencanakan. Dan kemungkinan besar, ada tikus di antara kita."
***
Kelas itu ramai seperti biasa. Semua orang berbicara berbagai macam topik sebebasnya. Jelas tidak ada tekanan yang menyelimuti kelas itu jika dibandingkan dengan keadaan di luar.
"Hei hei, bukankah itu Kakak senior yang ada di video?"
"Iya benar, itu mereka."
"Ku dengar mereka di skors."
"Itu memang benar, tapi kurasa hukuman itu sudah dicabut."
"Hah? bukankah keluarga mereka tidak sekuat itu?"
"Hush, sudahlah. Kita tidak tahu siapa yang ada dibelakang jadi lebih baik diam."
Hwaryun, salah satu murid kelas satu di kelas itu mengikuti pandangan teman sekelasnya. Melihat itu adalah Angel dan Apple. Manik merahnya berkilau dengan cahaya samar saat senyum tipis terukir di wajah cantiknya.
Memainkan rambut merahnya, gadis itu berguman pelan. "Aura kematian mereka pekat sekali,..."
.
.
.
Tbc~
Yeay! Mulai bab depan horor nya jalan!! Siapin jantung semua nya!!!
15 Juli 2020
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro