Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[4] I'll Search You and Never Let You Go, Again

Takdir selalu memainkan manusia dengan gila-nya, dan manusia juga dengan gila-nya membiarkan takdir memainkan mereka. Ketika mereka sadar, itu sering sudah terlambat,..


***

THUMP

Suara tubuh yang jatuh menghantam tanah terdengar keras dan nyaring, disambut tawa keras sekelompok anak remaja. Ming Fan adalah orang yang paling keras tertawa, pemuda itu mengangkat kakinya hanya untuk di hantamkan pada anak yang masih terbaring di tanah. Menendangnya beberapa kali, tidak mempedulikan rintihan sakit dari korbannya.

Shen Qingqiu memperhatikan pemandangan itu dari jauh dengan pandangan dingin. Dirinya sendiri tidak peduli apa yang dilakukan Ming Fan pada anak yang lebih muda selama itu tidak mengancam nyawa. Shen Qingqiu hanya akan menjaga janjinya. Hidup Luo Binghe akan di lestarikan hingga waktunya tiba, tapi kesejahteraannya Shen Qingqiu tidak akan turun tangan.

Segel yang dibuat Shen Qingqiu saat Luo Binghe bayi mulai melemah setiap waktunya, jadi hanya tinggal menunggu waktu hingga segel itu terbebas sepenuhnya. Dulu Shen Qingqiu hanya mengharapkan satu keajaiban, dan saat ini dirinya benar-benar sama sekali tidak peduli lagi dengan keajaiban itu.

Berharap kalau Luo Binghe akan tetap bersikap murni dan masih memiliki hati teratai putih walau sudah membangunkan darah iblisnya. Berharap Luo Binghe bisa menjadi iblis yang akan membantah semua pikiran negatif Shen Qingqiu terhadap iblis. Tapi semakin dirinya melihat aura anak itu, melihat perubahan hati Luo Binghe dari waktu ke waktu.

Shen Qingqiu tahu tidak ada harapan sama sekali.

Hanya masalah waktu ketika saatnya Luo Binghe membunuhnya. Dan hal itu sejujurnya sama sekali tidak melewati prediksi Shen Qingqiu. Malah sejak awal Shen Qingqiu sudah menduga hal itu sejak dulu. Hanya ada 15% peluang bagi Luo Binghe untuk memenuhi harapannya.

"Uhuk!"

Shen Qingqiu berkedip sekali saat melihat Luo Binghe memuntahkan darah, alis tipis Shen Qingqiu sedikit berkerut saat aura yang dimiliki Luo Binghe menghitam dengan kecepatan yang membuat Shen Qingqiu harus menahan diri untuk tidak berlari kesana dan memperkuat segel darah Luo Binghe.

"Ming Fan! Datang dan laporkan hasil misi-mu sekarang!" seru Shen Qingqiu segera membuat alasan. Ming Fan yang masih tertawa langsung tersentak diam, pemuda itu mengangkat pandangannya melihat Shen Qingqiu di kejauhan. Murid-murid lain di sekitarnya juga langsung terdiam dan langsung memberi postur hormat. Tak terkecuali Luo Binghe, walau dirinya butuh waktu lebih lama untuk memposisikan dirinya.

Ming Fan mengirimkan tatapan masam pada Luo Binghe sekilas sebelum kemudian mengambil langkah untuk pergi menghadap Shen Qingqiu yang sudah mulai melangkah pergi. Para murid lain yang kehilangan pertunjukan juga memutuskan untuk bubar, meninggalkan Luo Binghe yang langsung di hampiri Ning Yingying untuk membantu.

Luo Binghe mengukir senyum lemah untuk mengusir kekhawatiran Ning Yingying, matanya terangkat menatap dingin punggung Shen Qingqiu.

Shen Qingqiu memainkan kipas ditangannya sembari mendengarkan laporan Ming Fan. Langsung mengusir anak itu setelahnya. Ming Fan mencuri lirik Shen Qingqiu diam-diam, dirinya baru-baru ini menyadari perhatian Shen Qingqiu terhadap Luo Binghe, walau itu sangat tipis.

Dirinya selalu melihat Shen Qingqiu membiarkan saja semua penderitaan yang menimpa Luo Binghe. Namun, jika penderitaan yang di terima Luo Binghe mengancam nyawa, Shen Qingqiu akan langsung turun tangan atau secara diam-diam membantu. Benar-benar butuh pengamatan selama beberapa tahun dan itu pun harus dari dekat barulah seseorang dapat menyadari perhatian setipis tirai kabut itu.

"Kenapa kau masih belum pergi? Apa masih ada sesuatu?" tanya Shen Qingqiu dingin saat melihat Ming Fan masih duduk di depannya.

Ming Fan sedikit tergagap meminta maaf, lalu meminta izin untuk undur diri yang sama sekali tidak di acuhkan Shen Qingqiu. Pemuda itu baru saja hendak melangkah menjauh dari tempat Shizun-nya saat melihat Master Kepala Sekte datang.

Yue Qingyuan tersenyum ramah padanya sebelum kemudian memasuki ruangan Shen Qingqiu tanpa ada pemberitahuan. Dari luar, Ming Fan dapat mendengar bentakan Shen Qingqiu karena kehadiran Yue Qingyuan yang disambut suara tenang nan hangat milik Yue Qingyuan.

Takut terseret dalam masalah antar dua orang penting di dalam sana, Ming Fan sama sekali tidak berpikir dua kali untuk segera menjauh dari tempat itu sejauh yang dia bisa.

"Apa kau tidak ada pekerjaan lain sehingga kau selalu berdakwah ke tempat ku?! Aku sedang tidak ingin mendengar ceramahmu sekarang!! Jadi sana cepat pergi!!" bentak Shen Qingqiu seraya melambaikan kipas ditangannya pada Yue Qingyuan yang memasang ekspresi tabah.

"Shidi, aku kesini karena aku mengkhawatirkanmu."

Shen Qingqiu mengangkat satu alisnya saat matanya masih menatap dingin pria didepannya, "Aku baik, jadi sana pergi!!"

Yue Qingyuan, "Kau yakin? Pertemuan yang lalu sama sekali tidak menganggu dirimu bukan?"

Shen Qingqiu diam. Dirinya masih ingat dengan jelas semua tatapan menyalahkan dari para Lord puncak lain karena kematian Liu Qingge. Beberapa murid dari Puncak Baizhan yang tidak sengaja berselisih jalan dengannya bahkan menatapnya seakan dirinya sampah.

Semua orang yang tidak mengetahui kejadian sebenarnya di Gua Ling Xi tidak akan berpikir dua kali dalam mengambil kesimpulan. Bahkan Lord Puncak yang paling lemah dan bodoh seperti Shang Qinghua saja pasti akan berpikir penyebab kematian utama dari Liu Qingge adalah Shen Qingqiu yang membunuh Liu Qingge dengan alasan Penyimpangan Qi yang dialami Liu Qingge.

Shen Qingqiu sama sekali tidak membuka suara untuk membantah. Walau tidak seperti yang dipikirkan yang lain, Shen Qingqiu memang merasa kematian Liu Qingge adalah kesalahannya. Dirinya memang tidak membunuh Liu Qingge, tapi dirinya memang merasa bersalah karena meninggalkan Liu Qingge saat itu.

Jika saja dirinya tidak meninggalkan Liu Qingge sehingga Liu Qingge kembali terjebak dalam penyimpangan Qi. Jika saja dirinya bisa menyelesaikan pertarungan dengan Para Iblis itu lebih cepat, pasti dirinya bisa mencegah Liu Qingge. Jika saja dirinya bisa mengendalikan energi alam lebih baik, Liu Qingge pasti akan sembuh segera. Jika saja,...

Mengeratkan pegangannya pada kipas lipat ditangan, Shen Qingqiu menatap Yue Qingyuan tajam. "Enyahlah, aku tidak memilki kata untuk dikatakan pada mu!!"

Shen Qingqiu baru saja hendak berbalik untuk memasuki ruangannya yang lebih pribadi, saat Yue Qingyuan mencengkram pergelangan tangannya. Shen Qingqiu hendak melawan tapi keterampilannya jelas dibawah Yue Qingyuan sehingga dirinya hanya bisa melakukan perlawanan sia-sia saat dirinya dibenamkan dalam pelukan hangat.

"Aku percaya Qingqiu tidak melakukan itu pada Liu Shidi, aku tahu kau peduli pada Liu Shidi lebih dari siapapun."

Shen Qingqiu berhenti memberontak saat mendengar bisikan pelan Yue Qingyuan. Matanya memanas saat kata-kata menenangkan lainnya dibisikkan dengan hangat. Dibenamkannya wajahnya pada dada Yue Qingyuan yang terlapisi Jubah hitam mewah.

Yue Qingyuan menghentikan tangannya yang bergerak mengelus surai hitam milik Shen Qingqiu saat merasakan basah di dibagian jubahnya. Dirinya menunduk untuk melihat Shen Qingqiu yang masih menyembunyikan wajahnya.

"Qingqiu, kau menangis?"

"Jangan lihat!"

"Qingqiu?"

"JANGAN LIHAT!!!"

"Hahahaha,..."

***

Luo Binghe menatap kosong mayat yang sudah terbelah dua di hadapannya. Ingatan Shen Qingqiu saat masih hidup masih terbayang di kepalanya. Apa yang terjadi setelah kematian Liu Qingge tidak ada bedanya dengan apa yang Luo Binghe ingat, walau bagian pergi bersenang-senang ataupun melecehkan murid perempuan di sekte benar-benar hanya ilusi dan sesungguhnya tidak pernah terjadi.

Selain itu, semuanya sama.

Mengertakkan giginya kuat, Luo Binghe benar-benar ingin sekali berteriak keras untuk menanyakan apa yang sebenarnya Shen Qingqiu pikirkan.

Dia menyelamatkan Luo Binghe lebih dari beberapa kali, tapi dia juga memberi banyak kesulitan untuk Luo Binghe setelahnya. Dia merawat Luo Binghe dengan baik ketika yang lain tidak sadar, tapi dia memberi perawatan yang buruk ketika Luo Binghe sadar. Apa yang di inginkan orang gila itu sebenarnya?!

Tapi,...

Ada satu alasan jelas kenapa Shen Qingqiu lebih membencinya. Itu bukan hanya karena darah iblisnya, tapi itu juga karena provokasi Liu Qingge.

Shen Qingqiu tumbuh dalam kondisi keras, bahkan dia mendapat ilmu harus dengan melewati kekejaman. Rasa toleransi Shen Qingqiu terhadap perlakuan kejam jelas sudah mencapai batas yang belum pernah di tolerir orang lain. Sehingga setiap tindakan Shen Qingqiu yang menurut orang lain bahkan Luo Binghe menganggapnya sangat kejam, bagi Shen Qingqiu itu adalah sikap paling halus yang diberikannya pada manusia.

Hidup dalam kekejaman di tangan sesama manusia membuat Shen Qingqiu juga memperlakukan manusia seperti halnya yang di terimanya. Tapi kekejaman itu tidak bisa dianggap kejam bagi Shen Qingqiu yang hidup terbiasa dengan semua itu.

Sementara ketika Shen Qingqiu berbaur dengan para hantu maupun Siluman, para makhluk itu memperlakukannya dengan rasa pertemanan. Tentu Shen Qingqiu juga akan lebih terbuka pada makhluk seperti itu dibandingkan dengan manusia yang selalu mengkritiknya.

Pada akhirnya, hati Luo Binghe lah yang menjadi korban.

Karena hatinya mudah menghitam sehingga wajar bagi Shen Qingqiu menatapnya penuh penghinaan. Bagi Shen Qingqiu, Luo Binghe adalah makhluk lemah karena kalah akan semua tekanan yang diberikan. Karena jika membandingkannya dengan apa yang menimpa Shen Qingqiu, Luo Binghe sendiri bisa dibilang sangat beruntung.

Shen Qingqiu membenci Iblis hingga ke akarnya. Sejak awal Shen Qingqiu sudah mengatakan hal itu, dan dengan Luo Binghe yang menyebarkan kekacauan di saat Shen Qingqiu sendiri masih hidup, menghancurkan semua sekte Kultivator yang menentangnya di saat Shen Qingqiu hidup dan bisa mendengar berita tersebut, Memaksa Shen Qingqiu membuat jebakan seribu panah iblis hingga mengakibatkan kematian Yue Qingyuan sehingga Shen Qingqiu bisa dianggap pembunuhnya.

Kebencian Shen Qingqiu terhadap iblis, khususnya teruntuk Luo Binghe sendiri sudah dapat dipastikan semakin melonjak hingga ketingkat yang membuat Luo Binghe sendiri tidak mau memikirkannya.

Menipiskan bibirnya, Luo Binghe kembali melihat wajah pucat mayat itu. Pada akhirnya hati Luo Binghe juga sudah menghitam dan tidak mungkin kembali suci seperti saat pertama kali Shen Qingqiu mengendongnya.

Tidak ada waktu bahkan tempat yang tersisa di kepalanya untuk menyesal. Satu-satunya yang dipikirkannya sekarang hanyalah untuk mencari reinkarnasi Shen Qingqiu dan entah Shen Qingqiu membencinya atau tidak, Luo Binghe tidak akan melepaskannya.

"Sekarang, sebagai siapa kau akan terlahir kembali?"

.

.

.

.

.

Tbc~

Hayo tebak, kira-kira Shen Jiu tersayang kita terlahir sebagai siapa?

Up : 18 Juni 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro