[39] Feast!!
***
Suasana di puncak hari itu sangat damai.
Matahari yang bersinar cerah namun tidak menyengat kulit dengan bantuan awan putih yang juga tak menutupi indah langit biru. Angin yang berhembus membawa gemerisik daun dan udara segar. Suara muda para murid yang tengah giat belajar di aula pembelajaran.
Begitu damai dan menyejukkan hati pemandangan di Puncak Qin Jing.
Anehnya, kedamaian itu seperti tidak merasuk kedalam relung jiwa sang pemimpin puncak.
"Haaaa-"
Helaan nafas kesekian kali di lepaskan, menarik lirikan penasaran para murid yang tetap rajin melafalkan materi pembelajaran. Dalam hati bertanya-tanya, apa lagi yang dilakukan oleh saudara sepeguruan mereka yang merupakan iblis yang selalu memonopoli Shizun mereka.
Sistem, apa kau yakin semua akan baik-baik saja di dunia sana?
[Maaf Host, system tidak dapat memahami maksud pertanyaan anda]
Dunia asli! Dunia tempat Luo Binghe Asli berada! Jangan pura-pura bodoh! Aku tahu kalau kau ini salah satu instrument surgawi yang dipekerjakan Istana Ling Wen!
[Maaf Host, tingkatan Host saat ini tidak mencukupi untuk mengakses informasi di luar dunia tempat Host berada]
Jadi kau tidak menyanggah nya,...
[Peringatan! Host diharap untuk memperhatikan poin B milik protagonist]
[Dicatat poin B milik Protagonis sudah turun selama beberapa waktu terakhir!]
F*ck! Kau selalu mengubah topik!
Shen Yuan hanya bisa melempar kebelakang masalah yang mungkin menimpa Shen Qinqiu Asli, saat ini dia harus memberi perhatian khusus untuk murid cenggengnya atau kalau tidak bencana akan menghampiri bunga krisan nya.
.
.
.
CLANG—
Keringat dingin membasahi tubuh ramping Shen Qingqiu, membuatnya merasa tak nyaman akibat pakaian yang basah dan lengket karenanya. Kedua tangannya dirantai ke tiang tempat tidur, tidak terlalu erat sampai dia merasa sakit, tapi cukup kuat sehingga Shen Qingqiu tak bisa melarikan diri.
"Kau Anak Iblis Sialan! Kau berjanji tidak menggunakan kekerasan!!" seru Shen Qingqiu geram menatap tajam Luo Binghe di atasnya.
Sang Raja Ibis hanya tersenyum mengejek, "Shizun, bagian mana dari tindakanku yang melakukan kekerasan pada mu? Aku hanya mengikatmu untuk berjaga-jaga. Lagipula, cakar shizun sangat tajam. Terakhir kali kita melakukannya, Shizun mencakar punggungku sampai butuh lebih dari dua minggu sehingga luka itu bisa sembuh."
Shen Qingqiu melotot marah, "Hanya dua minggu!!! Kau pikir bagian bawahku juga tidak sakit karena tindakan mu!!!"
Luo Binghe mengangkat bahu acuh, "Shizun adalah dewa, immortal yang maha kuasa, jelas kemampuan shizun untuk beregenerasi lebih unggul dari ku. Buktinya, siang itu Shizun langsung melemparku keluar jendela dan berlarian ke Kota Hantu."
"Sakit tetap saja sakit!!"
"Shizun, aku juga kesakitan." Luo Binghe tersenyum sangat lembut sebelum sedetik kemudian wajah bak malaikat itu berubah kejam bak raja iblis sebenarnya -ah dia memang raja iblis— mengukir seringai kejam,"Jadi Shizun, bisa kita hentikan pembicaraan tak berguna ini dan mulai?"
Sungguh, Shen Qingqiu benar-benar menyesal untuk kembali menemui Luo Binghe!
Setelah menemui Yue Qingyuan di Kota Hantu, Shen Qingqiu tidak langsung kembali, tapi pergi mencari para dewa yang berspesialisasi dalam ilmu medis. Meminta beragam obat dan ramuan yang pasti akan dia perlukan. Tidak peduli seberapa kuat kemampuan regenerasi Shen Qingqiu, staminanya bukanlah sesuatu yang bisa kembali dengan mudah.
Dia tidak mau menderita rasa sakit terlalu lama.
Shen Qingqiu juga diliputi rasa takut, trauma nya pada sang iblis belum sepenuhnya berhasil dia hilangkan. Jadi dia secara tak sadar menunda-nunda rencana keberangkatannya sebelum satu minggu kemudian mendatangi istana Luo Binghe. Dan saat itu, jika saja Luo Binghe tidak menariknya masuk, Shen Qingqiu masih akan berdiri membatu di depan kamar Luo Binghe selama berjam-jam.
Seperti yang diharapkan, Luo Binghe benar-benar marah, tidak, dia mengamuk. Pria iblis itu sangat diam dan dingin, dan itu lebih menakutkan daripada saat dia menyerang membabi buta. Namun Shen Qingqiu juga tidak mudah menyerah, dia memaksa Luo Binghe untuk bersumpah melakukan semua hal dengan lembut. Menggunakan alasan penyiksaan masa lalu, yang mana itu tidak sepenuhnya bohong, agar Luo Binghe tidak bersikap kasar ataupun menggunakan kekerasan yang mungkin dapat memicu trauma Shen Qingqiu kembali.
Dan Luo Binghe, walau alis nya berkedut kesal jelas tak terima, setuju dengan apa yang Shen Qingqiu inginkan.
Kecuali,
Rantai—
"Shizun, kau baik-baik saja? Tubuhmu gemetar sangat hebat?" Tanya Luo Binghe khawatir, kecuali matanya bersinar merah dengan rasa lapar.
Menatap balik sang Iblis tajam, Shen Qingqiu bahkan tidak bisa mengatakan apa yang ingin dia katakan saat Luo Binghe terus memanjakan tubuhnya. Luo Binghe benar-benar melakukannya dengan lembut. Sentuhan yang diberikan sang iblis sangat lembut dan nyaman, membuat seseorang berada dalam delusi cinta.
Jika saja rantai itu tidak ada. Suara rantai yang terus menerus terdengar berdenting di tiap gerakan yang mereka lakukan benar-benar membuat Shen Qingqiu hampir gila.
Sentuhan Luo Binghe tidak membangkitkan traumanya, tapi suara dentingan rantai itu cukup untuk mengirim kembali ingatan penuh darah itu kepermukaan!!
Dia ketakutan, sangat.
Luo Binghe bukannya tidak menyadari hal ini, dia menyadarinya. Sedari dia masihlah seorang murid puncak Qin Jing, perhatiannya selalu tertuju pada Shizunnya ini, jadi pemahamannya untuk seorang Shen Qingqiu cukup tinggi. Yah tidak terlalu tinggi juga, terkadang dia masih salah yang menyebabkan beberapa kesalahpahaman terjadi.
Kesalahpahaman yang berakhir tragis.
Karena itulah Luo Binghe dapat yakin, trauma Shizunnya muncul. Dan itu memang yang diinginkan Luo Binghe sekarang ini.
Jika saja Shizunnya tidak tiba-tiba melarikan diri, dia mungkin akan tetap memperlakukan Shen Qingqiu dengan baik dan sabar. Yah walau dia tidak bisa menjanjikan diri untuk menahan diri, setidaknya dia akan berusaha untuk membuat Shen Qingqiu nyaman dan tidak memancing trauma lama itu kembali. Bagaimanapun, Luo Binghe juga ingin memperbaiki hubungan mereka.
Tapi sekarang tidak lagi, Shizun nya terlalu keras kepala dan seenaknya sendiri. Dan kesabaran Luo Binghe telah diuji selama beberapa waktu ini. Tidak cukupkan ia yang diharuskan untuk tidak dapat menyentuh Shizunnya sementara Shizunnya tepat di depannya, yang kemudian ditambah dengan Ning Yingying yang selalu datang dan bermanja ria tepat dihadapannya?
Luo Binghe bukan orang suci, dia IBLIS!
Shen Qingqiu harus di hukum! Dan ya, dia tidak bisa menghukumnya terlalu berat juga, atau Shizun nya ini akan benar-benar kabur.
Dan dengan merantai Shen Qingqiu adalah hukuman teringan yang dapat dipikirkan oleh Luo Binghe.
.
.
Ning Yingying berdiri di depan hutan bamboo yang berada tak jauh dari kamar Luo Binghe. Dia sudah berada di sana sedari pagi, berencana mengunjungi Shizunnya seperti biasa. Namun hari ini sepertinya kesabaran Luo Binghe sudah habis, array di sekitar kamar Luo Binghe beberapa kali lebih kuat dari sebelumnya, dan Shen Qingqiu juga tampaknya tidak membantu membuat celah seperti biasa. Sehingga Ning Yingying tidak bisa masuk.
Matahari sudah berada di ujung cakrawala, sinarnya yang merah seperti darah membuat pepohonan bamboo yang aslinya berwarna hijau tampak gelap sehitam tinta. Suasana nyaman hilang sudah digantikan suasana dingin nan mencekam.
"Ning-er, apa yang kau lakukan disini?"
Membalik badan, Ning Yingying memberi salam pada Liu Mingyan yang datang entah kapan. "Shijie, Yingying hanya melihat-lihat, baru saja saja hendak kembali."
Liu Mingyan jelas tidak percaya. Pelayannya memberitahu kalau Ning Yingying sudah sejak pagi berada di halaman Luo Binghe namun hanya berdiri didepan hutan bamboo tanpa mencari sang suami.
"Shijie datang untuk mencari Ah-Luo?"
Liu Mingyan mengangguk, "Hm, aku baru saja mendapat kabar kalau Luo Sheng dan guru nya akan datang ke Istana tak lama lagi. Sekedar singgah katanya."
"Ah-Sheng akan kembali? Itu bagus!" sahut Ning Yingying gembira, namun segera senyumnya berubah menjadi kaku, "Namun, guru nya juga akan datang. Gongyi Xiao? Apakah itu tidak apa?"
Bukannya Ning Yingying memiliki permusuhan dengan Gongyi Xiao. Mereka bahkan tidak pernah saling bertegur sapa sebelumnya. Hanya saja, mengingat hubungan masa lalu Gongyi Xiao dengan Xiao Gongzhu. Ning Yingying tidak bisa untuk tidak merasa resah. Dan juga,
Ning Yingying melirik kamar Luo Binghe.
Sejauh ini, hanya anggota harem lama yang mengetahui kalau Shen Qingqiu telah bersama dengan Luo Binghe.
Ah, kecualikan Xiao Gongzhu.
Putri dari istana Huanhua itu sama sekali tidak mengetahui kalau Shen Qingqiu ada di dekat Luo Binghe. Dia bahkan sama sekali tidak mengetahui kalau selir baru yang Luo Binghe bawa ke Hareem dan meletakkan dinding batu di halaman Luo Binghe adalah Shen Qingqiu. Dia hanya berpikir kalau itu adalah dewi rendahan yang terlalu sombong mengira bisa memonopoli Luo Binghe sendiri.
Luo FengMing yang mengetahui keberadaan Shen Qingqiu sendiri juga tidak memberitahukan hal ini kepada ibunya, Xiao Gongzhu. Dia tahu benar kepribadian ibunya yang penuh cemburu, jadi dia sengaja diam.
Liu Mingyan sendiri mengetahui bahwa Shen Qingqiu telah menjadi bagian dari harem dari ocehan berisik dua putra kembarnya. Namun walau dia mengetahui hal itu, dia tidak mengetahui tentang kunjungan Shen Qingqiu. Liu Mingyan bahkan pesimis kalau Shen Qingqiu mau mengunjungi Luo Binghe. Mengingat bagaiamana kelamnya masa lalu mereka, Liu Mingyan lebih percaya kalau Shen Qingqiu hanya menjadi pasangan Luo Binghe dalam nama.
Jadi, hanya Sha Hualing dan Ning Yingying sajalah, yang benar-benar mengetahui bahwa Shen Qingqiu secara harfiah berada didekat Luo Binghe sekarang.
"Shijie, bagaimana kalau menemui Ah-Luo esok hari saja?" Saran Ning Yingying sembari merangkul lengan Liu Mingyan. "Sejak pagi Ah-Luo masih belum keluar dari kamarnya, mungkin dia sedang berkultivasi, lebih baik tidak menganggu dan menunggu."
"Hm", Ragu, Liu Mingyan menatap kearah kamar Luo Binghe tampak merenung, sebelum kemudian mengangguk setuju.
.
.
.
Udara di kamar itu tersa begitu sesak dan penggap. Aroma feromon kedua pihak yang menguar kuat tapi hampir tidak dapat menutupi aroma musk khas seorang pria.
Terlalu kuat sampai membuat Shen Qingqiu mual.
Ini belum satu hari tapi tubuh Shen Qingqiu sudah serasa lumpuh setengahnya. Begitupun pakaiannya yang sekarang walau tidak robek ataupun rusak, itu tidak lagi rapi dan berada di tempatnya. Tempat tidur terasa begitu lembab sekarang, benar-benar tak nyaman untuk berbaring di sana. Dan Luo Binghe sepertinya tidak berniat untuk mengganti dengan yang baru.
Sungguh! Untuk apa Luo Binghe menganti sprei yang lembab itu dengan yang baru ketika di Dunia Tengah saja mereka bisa berhubungan selama beberapa hari di atas ranjang yang basah dengan darah?!
"Qingqiu, kau baik-baik saja kan? Hmm~" bisik Luo Binghe sembari menyingkirkan rambut Shen Qingqiu yang menempel di wajahnya. "Kenapa kau menangis? Apa itu sakit?" Tanya Luo Binghe dengan nada geli, melepas ikatan rantai di pergelangan tangan Shen Qingqiu.
Mata emerald itu melototi Luo Binghe marah, sambil terengah-engah pemiliknya mengutuk. "Kau ugh peranakan iblis sialan haaa!"
Tertawa renyah, Luo Binghe melempar rantai tersebut kebawah ranjang. Mata merahnya sama sekali tidak melewatkan bagaimana tubuh Shen Qingqiu tersentak ketika suara rantai itu terdengar. Memeluk tubuh Shizun nya lembut, mengecup sudut mata shizun nya yang masih mengalirkan air mata fisiologis. "Baik murid ini salah, shizun bisa menghukum murid ini nanti. Sekarang kita lanjut~"
"Ugh setidaknya biarkan aku makan ah", erang Shen Qingqiu tidak puas.
"Shizun, bahkan kultivator tidak butuh makan. Terlebih Dewa! Kau tidak memerlukan hal fana itu lagi." Alasan Luo Binghe acuh, melanjutkan kegiatannya.
"Tapi aku ingin!"
Selanjutnya yang bisa Shen Qingqiu keluarkan hanya beragam kutukan untuk Iblis tertentu.
.
.
.
.
.
Tbc~
Woah tidak disangka aku hampir setengah tahun ngk update!!
Terakhir update desember tahun kemarin yak. emang pemalas aku yak, haha //digampar readers//
Sebelumnya maaf ya, soalnya sibuk nyusun tugas akhir. Skripsi syukurnya udah kelar, walau belum jelas apakah bisa keterima atau tidak ama DosPem. Dan dalam waktu dekat juga aku harus siap-siap ujian Kompre. ampun dah ujiannya lisan ama dosen killer lagi.
Rambutku menipis sudah!!!
karena itu bagi reader sekalian, dimohonkan untuk jangan jadi black readers. mohon tinggalkan jejak nya, entah itu komen atau vote. karena ketika baca komen dan menerima vote stress aku rasanya kurang, hehehe
banyak minta aku nya yak? Maaf maaf
Happy reading semuanya!
18 May 2022
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro