Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[27] Your Driver is Come🤣

***

Sudah beberapa hari ini Shang Qinghua menjaga mata terhadap EarthWorm yang di budidayakan di tanah Puncak Qing Jing. Setelah banyak usaha dan tekanan pada mentalnya, pada akhirnya Shang Qinghua mulai terbiasa dengan makhluk budidaya yang lebih mirip naga dari pada cacing tanah mengingat kerasnya kulit mereka.

Dirinya akan dengan tekun memeriksa informasi dalam tablet giok -pemberian Bailian Huaxin setelah di paksa oleh Shen Qingqiu- yang berisikan semua informasi mengenai EarthWorm dan setelahnya mulai merasa kalau makhluk ini seharusnya tidak berada di Puncak Qing Jing. Dibalik tubuh mereka yang menakutkan dan juga ukuran mereka yang tidak normal, hewan ajaib ini membudidayakan tanah tempat mereka tinggal sehingga tanah menjadi subur dan bergizi. Sehingga semua tumbuhan entah itu tumbuhan fana maupun spiritual akan berkembang dengan sangat baik disana.

Contohnya seperti pohon bamboo di sekitaran Puncak Qing Jing yang tampak semakin dan semakin subur dan memberi udara bersih. Juga beberapa tanaman spiritual yang ditanam para Murid Puncak Qing Jing mengalami peningkatan dalam semalam. Sebelumnya tanaman yang bisa ditanam hanyalah tanaman tingkat rendah dengan kultivasi tingkat 1 atau 2. Tapi setelahnya tanaman tingkat rendah itu memiliki peningkatan kultivasi sehingga khasiatnya menyaingi tanaman tingkat menengah di alam liar.

Mu QingFan menemukan hal ini pertama kali setelah menerima paket daun teh yang selalu diberikan Shen Qingqiu kepada para tamu Puncak Qing Jing. Teh nya sendiri di tanam dan dirawat oleh Ming Fan dan memang sedari awal sangat menyegarkan, dan peningkatan pada kualitas tanah membuat daun teh tersebut tak ada ubahnya dengan obat yang lezat dan juga mengandung seidkit energi spiritual untuk memberi makan kekuatan rohani.

Juga tidak lupa Ning Yingying yang heboh di minggu pertama setelah penempatan EarthWorm dimana dia tengah menemani beberapa murid untuk mencari kayu bakar seperti biasanya dan malah menemukan diameter pohon yang biasa mereka temui sekarang bertambah secara signifikan. Jika dulu satu orang saja sudah cukup untuk menebangnya dalam waktu 15 menit, sekarang dibutuhkan 3 orang untuk bekerja sama untuk waktu yang sama.

Karena banyaknya keuntungan yang dihasilkan baik itu untuk tumbuhan biasa dan juga tumbuhan spiritual. Bailian Huaxin dengan dalih kalau dia juga seorang Lord Peak puncak Qing Jing membuat sebuah peraturan yang menaikkan ekonomi Puncak Qing Jing dengan 20% keuntungan di berikan kepada sekte.

Yaitu pertama, jika ada murid dari puncak lain menitipkan tanaman spiritualnya untuk di tanam di puncak Qing Jing, dia harus membayar beberapa batu spiritual tergantung apa jenis tanaman yang hendak dia tanam. Kedua, jika ada murid dari puncak lain yang berkultivasi tanpa izin di tanah puncak Qing Jing maka Lord Puncak mereka haru membayarkan denda yang cukup besar. Ketiga, Ming Fan di serahkan tugas lain untuk merawat dan mengatur penjualan Daun Teh, entah itu untuk di jual untuk puncak lain maupun ke luar sekte.

Jika saja para murid Puncak Qing Jing berinisiatif untuk menanam kebutuhan lainnya, maka Puncak An Ding sebagai puncak yang mengatur dan menyuplai kebutuhan Logistik tidak akan dibutuhkan lagi. Beruntung para Murid Qing Jing memiliki waktu ketat dan disiplin untuk belajar dan berkultivasi.

Shang Qinghua merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku setelah hampir seharian berjongkok untuk mengamati pertumbuhan dua bayi earthworm yang masih dalam penjagaan. Dia dengan cepat membersihkan diri dari kotorang yang melekat dan memakai kembali bajunya.

Untuk menjaga kesehatan mental Shang Qinghua dan juga moral para murid, Yue Qingyuan dengan sangat sadar memberi kan satu lahan khusus dimana Shang Qinghua bisa bebas mengurus earthworm dan melarang keras pada semua orang untuk menjauhi daerah itu. Sehingga Shang Qinghua bisa dengan tenang bertelanjang disana.

"......" Shang Qinghua hanya diam tidak tahu harus tertawa atau menangis saat Yue Qingyuan dengan senyum halus mengatakan hal itu di Pertemuan antar Lord Peak.

(A/N ; aku juga tidak tahu harus berkata apa untuk nasib mu Airplane BroJ,...)

Setelah memastikan semuanya beres, Shang Qinghua dengan segera kembali ke puncak An Ding. Dirinya tidak akan lupa kalau dia masih memiliki hal yang harus dirawat disana.

Luo Binghe sudah kembali normal dan dia mengekori Shen Qingqiu seperti gadis kecil yang cenggeng. Raja iblis itu hanya akan kembali ke alam iblis saat Shen Qingqiu mengusirnya karena ingin mengambil waktu untuk berkultivasi dengan tenang. Walau Luo Binghe tidak puas dengan itu, dia juga tahu kalau itu untuk kebaikan Shen Qingqiu. Dia tidak akan lupa dengan apa yang dikatakan Bailian Huaxin di pertemuan para Lord sebelumnya.

Karena jiwa Shen Qingqiu(SY) bukan jiwa asli Dunia Cermin, dia diharuskan memiliki kultivasi yang stabil atau kalau tidak Aturan Dunia akan menendangnya keluar. Alasan kenapa Shen Qingqiu ditendang keluar sebelumnya juga jelas tidak hanya karena kerusakan celah antar dunia. Tapi juga karena kultivasinya yang tidak stabil karena bersama dengan Luo Binghe dan tinggal di alam iblis.

Shang Qinghua baru saja memasuki rumah santainya saat tubuhnya ditarik dan masuk dalam rengkuhan milik Iblis Es. Jantungnya secara spontan berdetak liar tapi wajah Shang Qinghua lebih tenang. Sejak beberapa waktu setelah merawat earthworm, mungkin karena kesibukannya itu Mo Beijun menjadi kurang dia perhatikan sehingga Mo Beijun sering memeluknya.

Pada awalnya Mo Beijun hanya akan berdiri atau duduk dekat dengannya, tapi seiring berjalannya waktu Mo Beijun memilih untuk langsung saja memeluknya. Walau Shang Qinghua merasa ada yang salah, tapi dia juga tidak memikirkannya setelah hal itu terjadi dua kali. Lagipula tubuh Mo Beijun sangat sejuk sehingga kualitas tidur Shang Qinghua menjadi lebih baik dan meringankan beban stress yang menyerangnya.

Tapi walaupun begitu, jantungnya tetap harus berolahraga keras setiap kali kontak itu terjadi. Secara alami Shang Qinghua bisa merasakan kalau kontak hubungan antara dia dan Mo Beijun semakin hari menjadi semakin intim. Terutama karena ia sebagai Airplane Toward The Sky adalah seorang fanboy Mo Beijun, dia merasa lebih gelisah.

"Uhm,... raja ku, apa ada yang salah dari hamba mu ini?"

Mo Beijun tidak langsung menjawab. Dia memeluk Shang Qinghua erat dan membenamkan hidungnya di perpotongan leher orang yang dipeluknya. "Aroma mu berubah."

Shang Qinghua mengerutkan alis saat dia mengangkat satu tangan mencoba mencium aroma tubuhnya. Tapi dia tidak aroma apapun selain bau air sungai yang menyegarkan pertanda kalau dia mandi di sungai untuk membersihkan diri sebelumnya. Bahkan walaupun ada itu hanya aroma samar dupa yang dia pakai saat hendak tidur pemberian dari Mu Qingfan untuk kesehatan pikirannya.

Berpikir ke belakang, Shang Qinghua sama sekali tidak menemukan perubahan dari aroma tubuhnya. Ini masih bagaimana aromanya selalu tercium. Tapi karena yang mengatakan kalau aromanya berubah adalah Mo Beijun, Shang Qinghua tidak berani membantah.

Mo Beijun tidak berbohong saat dia mengatakan kalau aroma Shang Qinghua berubah. Dia sudah merasakan hal ini sejak hari pertama Shang Qinghua mengurus earthworm. Pada awalnya hanya aroma samar dan tipis dan Mo Beijun tidak terlalu memperhatikan. Tapi semakin hari aroma itu menjadi lebih dan lebih kuat dan Mo Beijun perlahan menjadi candu. Dia penasaran tapi saat Shang Qinghua di periksa sama sekali tidak ada masalah.

Meletakkan kekhawatirannya jauh kebelakang. Mo Beijun pada akhirnya memilih menikmati candu baru miliknya. Berguman pelan nyaris tidak terdengar.

"....... Aroma manis......"

***

Emosi Luo Binghe benar-benar rentan sekarang. Dikarenakan Festival Surgawi sudah selesai, pada akhirnya Dunia Tengah kembali pada ketenangannya yang gelap dan sunyi. Bangunan-bangunan penginapan yang beberapa waktu lalu masih berdiri tegak dan bersinar menghilang dan hanya menyisakan array sihir di tanah bekas bangunan berdiri. Stan-stan penjualan dan juga kedai-kedai juga menghilang seakan tidak pernah ada di dunia yang kosong.

Hanya dua bangunan yang masih berdiri permanen. Colloseum, tapi tidak seperti di masa lalu cahaya bangunan Colloseum tampak lebih redup. Dan satu lagi, Penginapan milik Shen Qingqiu a.k.a Bailian Huaxin.

Secara jelasnya tidak ada pelayan di penginapan, semua pelayanan yang ada adalah sebuah kinerja sihir dan kontrol array. Dan juga secara khusus Shen Qingqiu sudah membuat agar penginapan akan tetap ada bahkan setelah berlalunya Festival Surgawi selama masih ada orang yang betah tinggal menginap di sana. Bagaimanapun mereka bisa pergi kembali ke dunia mereka masing-masing dengan mudah.

Luo Binghe tetap tinggal. Lagipula dia juga tidak mau kembali ke Istana nya yang penuh Hareem yang tidak henti-hentinya saling membingkai satu sama lain. Juga, dia percaya kalau Luo FengMing, Putra nya, akan menjaga saudara-saudara nya yang lebih muda. Selain itu, dia juga tidak mau kembali dengan tangan kosong.

Bahkan walau dia tahu benar sangat kecil kemungkinan Shen Qingqiu untuk kembali ke Dunia Tengah setelah membereskan masalah kembarannya, Shen Yuan. Setidaknya masih ada harapan. Dia lebih suka berpegang erat pada harapan yang tipis itu daripada pergi untuk kembali. Karena dia yakin, jika dia pergi kali ini maka benar-benar tidak akan ada kesempatan untuk bertemu dengan Shen Qingqiu di masa depan.

Luo Binghe keluar dari Colloseum setelah sebelumnya mengitari semua sudut bangunan tersebut.

Pada awalnya dia hanya pergi untuk melihat dan membuang waktu luang, tapi pada akhirnya perhatiannya di tarik akan relief-relief kemenangan di dinding. Sama seperti Shen Yuan saat pertama kali melihat, dirinya juga sedikit tertegun dan secara langsung dapat mengenali Shen Qingqiu bahkan walau perawakan dan wajahnya jauh berbeda.

Melihat-lihat di sekeliling, sang Raja Iblis muda mengukir seringai kecil saat mendapati beberapa ukiran Shen Qingqiu dalam wujud perempuan. Luo Binghe sangat yakin seyakin-yakinnya sikap mudah cemburu Shen Qingqiu pasti sangat jelas di wujud perempuannya. Pada akhirnya dia memilih keluar setelah puas melihat.

Dunia Tengah sangat gelap dan begitu sunyi, bahkan seseorang manusia normal pasti akan dapat mendengarkan detak jantung mereka seakan bergema di dunia yang tampak kosong. Pandangan Luo Binghe jatuh pada bangunan penginapan yang sekarang masih dia tinggali. Itu bercahaya lebih terang dari Colloseum dan sekilas tampak seperti satu bintang di langit yang sunyi.

Dirinya baru saja hendak langsung kembali ke kamar tempat dia berada saat telinga tajamnya tidak sengaja mendengar suara kehadiran orang lain. Berharap itu adalah Shen Qingqiu, Luo Binghe mempercepat langkahnya tapi dia tidak menemukan kehadiran yang dia ingin kan.

Pihak lain yang juga berjalan yang berlawanan arah dengan Luo Binghe menghentikan langkahnya. Pihak lain itu memakai pakaian hitam dengan border merah mencolok, secara jelas menunjukkan identitasnya sebagai Kultivator Iblis. Rambutnya hitam panjang dan dibiarkan tergerai jatuh begitu saja, manik matanya berwarna abu-abu dengan sedikit warna ungu pucat yang hampir tidak terlihat jika tidak diperhatikan dengan baik.

Wajah pria itu tampan tapi lebih tepat jika dikatakan cantik dan menawan, tapi aura yang dibawanya berbeda dengan aura Duo Shen ataupun Dewa Putra Mahkota. Jika Duo Shen memiliki aura menyendiri dan dingin, dan Dewa Putra Mahkota memiliki aura ibarat lotus putih yang selalu suci. Maka aura orang ini sedikit nakal dan memprovokasi seseorang untuk melakukan hal-hal yang tidak lurus(?)

Orang itu memperhatikan Luo Binghe sebentar sebelum kemudian mengukir senyum cerah sebagai sapaan dan kembali melanjutkkan langkahnya. Luo Binghe mengikuti kepergian orang lain dengan tatapan matanya, melihat kalau arah yang dituju oleh orang lain adalah dapur.

Luo Binghe heran. Apakah orang itu hendak memasak? Tapi setiap kamar memiliki dapur sendiri dan juga bahan-bahan yang tersedia jika habis akan langsung di isi kembali setelah beberapa menit kemudian. Tapi setelah Luo Binghe ingat, seperti nya persediaan teh dan juga bumbu untuk makanan yang relatif pedas hanya bisa diambil secara manual jika itu habis. Bagaimanapun sepertinya sangat jarang bagi orang lain untuk menghabiskan dua benda itu.

Sejauh ini yang sering bolak-balik hanya untuk mengambil teh yang habis adalah Shen Yuan yang sejak tiba di Dunia Tengah menjadi kecanduan teh. Persedian teh di kamar Duo Shen itu sering cepat habis karena Shen Yuan. Shen Jiu sendiri memiliki pasokan teh herbalnya sendiri di ruang dimensinya. Jarang bagi dirinya untuk meminum teh yang tersedia di penginapannya sendiri kecuali kalau Shen Yuan sudah membuatkan untuknnya.

Luo Binghe juga sedikit terkejut, karena selama beberapa hari ini dia mengira kalau hanya dirinya lah yang tinggal di penginapan Shen Qingqiu. Dirinya tidak menduga bahwa masih akan ada tamu lain yang belum memutuskan untuk kembali. Tapi kenapa dia tidak pernah melihat keberadaan orang tadi selama beberapa hari ini? apa mungkin orang lain begitu senang mengurung diri di kamar?

Kembali ke kamarnya, Luo Binghe memperhatikan pita hijau yang terlipat rapi di atas meja. Membaringkan diri di atas tempat tidur, Luo Binghe memutuskan untuk menyelami ingatan Shen Qingqiu dengan bantuan Iblis Mimpi. Bagaimanapun jelas dia sepertinya melewatkan beberapa hal akan garis kehidupan Shen Qingqiu yang seharusnya dia ketahui.

***

Di belakang bagian hutan Puncak Qing Jing, satu daerah khusus yang dijadikan sebagai hutan larang sementara disana terlihat begitu berkilau mempesona. Tumbuhan bamboo yang tumbuh di sana berwarna hiaju transparan hingga tampak seperti batu permata emerald yang indah, berkilau di kala sinar matari menyinari dan berpendar terang menerangi kegelapan di malam hari. Semuanya tampak begitu indah hingga terkadang Shen Qingqiu a.k.a Shen Yuan merasa sedikit kehilangan ketika mengingat fakta bahwa semua ini akan segera menghilang ketika Bailian Huaxin kembali ke Dunia Nyata.

Di bagian terdalam hutan bamboo yang indah itu, terdapat satu goa yang dalam. Di sana tampak Rubah Putih dengan Sembilan ekornya berbaring di panggung batu. Tidak terlihat seperti itu berkultivasi sama sekali, lebih seperti itu berbaring malas tidak tahu harus melakukan apa. Seluruh tempat di dalam aura tampak dipenuhi dengan kunang-kunang yang berkerlip indah di sana-sini, dan setelah di liat lebih dekat kunag-kunang tersebut ternyata adalah peri yang terbang kesana kemari dengan gembiranya.

Mereka terlihat seperti manusia dengan ukuran tubuhnya bahkan tidak sampai 3 inchi dengan sayap yang tipis seperti capung dan seluruh tubuh bercahaya. Wajah mereka penuh dengan semangat riang dan suara mereka terdengar seperti lonceng kecil yang merdu. Bermain di sekitaran batu gua dan beberapa pergi terbang untuk merawat tumbuhan di sekitar gua.

Mata milik rubah itu terbuka perlahan menampakkan manic hijau emerald saat satu peri terbang mendekati. Peri itu berdenting dengan suara loncengnya sembari menunjuk keluar gua, seakan ingin menunjukkan sesuatu. Rubah besar itu berdiri dan merenggangkan tubuhnya malas sebelum kemudian berjalan keluar gua dengan anggun. Mengikuti arah yang ditunjuk, Rubah Putih itu melihat keatas langit tepat di atas puncak Qiong Ding.

Disana langit tampak seperti terbelah dan sinar keemasan keluar seakan menyinari puncak Qiong Ding. Tidak sampai satu detik saat sinar illahi itu mencapai puncak Qiong Ding, bumi bergetar hebat dan angin berhembus kencang. Mengumumkan dengan sombong turunnya seorang Dewa ke alam fana.

Semua orang di benua serempak berlari panic, beberapa orang berkultivasi tinggi menatap langit di arah Sekte Cang Qiong dengan mata penuh arti. Apakah salah satu orang hebat di Sekte Cang Qiong naik menjadi Dewa? Atau apakah Dewa itu sendiri yang turun kesana?

Semua jenis dugaan terbersit di benak mereka, tapi tidak ada yang pasti apa arti nya. Hanya satu hal yang mereka ketahui, yaitu adalah baik untuk tidak memiliki permusuhan dengan Sekte Cang Qiong di masa depan.

Di sekte Cang Qiong sendiri, murid-murid berlarian mencari tempat yang aman dari guncangan gempa besar. Dan para Lord Puncak serentak menahan nafas, satu dugaan terbersit di benak mereka. Jemputan seseorang akhirnya datang, tapi, apakah harus jemputan itu datang semegah dan semeriah ini? apa yang harus mereka jawab nanti ketika semua sekte kebenaran mengadakan pertemuan?

"Shizun, menurut Shizun siapa yang akan datang menjemput Tuan Bailian?" Tanya Luo Binghe pada Shen Qingqiu yang tampak serius mengendalikan pedang terbang yang mereka tengah naiki.

"....... Entahlah, Tuan ini juga ragu." Ujar Shen Qingqiu jujur. Dia tidak bisa memastikan siapa yang mungkin akan datang menjemput. Jika ini sebelum dia bertemu dengan para Dewa lain dan juga sebelum dia bertemu dengan Yue QingYuan asli, dia akan yakin 100% kalau yang datang menjemput pastilah Liu Qingge asli. Tapi setelah berkenalan dengan beberapa dewa di sana.

Shen Qingqiu ragu.

Bencana akan terjadi di alam fana saat mengumumkan turunnya Orang dari Surga ataupun naiknya seseorang menjadi bagian Masyarakat Surga. Dan ada banyak kemungkinan Dewa yang mungkin menjemput Bailian Huaxin. Bisa saja Liu Qingge, bisa jadi salah satu dari Tiga Dewa yang memanggil Bailian Huaxin dengan panggilan 'Mama', bisa juga Dewa Besar sang Kaisar Surgawi itu sendiri.

Yue Qingyuan asli sudah dia hilangkan dari daftar kemungkinan karena kalau Yue Qingyuan asli benar-benar ingin datang, dia hanya perlu pergi ke Kota Hantu dan pergi mencari batas antara Dunia Ghaib dan Dunia Fana. Karena Dunia Cermin dan Dunia Nyata mungkin berbeda, tapi Dunia Ghaib keduanya sama dan bersatu sehingga bisa menjadi jembatan penghubung.

Dan dengan identitas Yue Qingyuan Asli saat ini sebagai salah satu dari 4 Raja Iblis Tertinggi, dirinya bisa saja datang tanpa pemberitahuan yang begitu megah ini.

Lagipula, Shen Qingqiu tidak bisa membayangkan reaksi para Lord Peak lainnya jika mereka mengetahuia kalau Zhangmen Shixiong yang di hormati ternyata di dunia lain malah menjadi Raja Iblis yang disegani. Mengingat mereka hanya tahu tentang Liu Qingge yang lain yang menjadi Dewa.

Halaman di Puncak Qiong Ding dengan cepat di penuhi oleh banyak orang. Para Lord Peak berdiri di bagian paling depan sembari menjaga para murid tetap di belakang. Menatap cahaya terang di atas langit yang perlahan makin memudar seiring stabilnya bumi yang sebelumnya berguncang hebat.

Shen Qingqiu menyipitkan matanya sesaat untuk membiasakan penglihatannya. Sebuah siluet tampak terlihat perlahan menampilkan sosok seseorang. Bukan! Tapi ada dua?

"Ah, Penatua Shen!" seru Gongyi Xiao sembari mengukir senyum lembut. Pakaiannya yang berwarna emas mewah dengan bordiran bunga peony dan berbagai ornament lainnya tampak begitu memukau, membuatnya sama sekali tidak ubahnya seorang Pejabat Surgawi walau pada kenyataan tidak.

Terlepas dari kejutan di banyak mata orang karena terlepas dari fakta bahwa Gongyi Xiao yang mereka kenal sudah mati dibunuh oleh Zhu Zhilang. Shen Qingqiu dengan tenang mengangguk menjawab sapaan yang lebih muda, "Ah-Xiao, Tuan ini tidak menduga kalau kau juga akan datang."

Gongyi Xiao memberi salam pada Lord Peak lainnya sebelum menanggapi. "Shizun dan murid ini sebelumnya sudah memiliki perjanjian untuk bertemu, tapi tertunda karena hal tidak terduga ini. Karena itu murid ini mengambil kesempatan untuk datang bertemu dengan Shizun."

Mencoba mengabaikan tatapan menuntut orang disebelahnya -Luo Binghe, Shen Qingqiu mengangguk dan beralih menatap Liu Qingge Asli. "Liu Shidi datang begitu cepat, aku mengira mungkin saja Liu Shidi akan datang begitu waktu satu bulan sudah terlewat."

Liu Qingge yang berdiri di kerumunan sedikit tersentak saat Shen Qingqiu memanggil 'orang lain' dengan 'Liu Shidi'. Mata hitam jernihnya menilik Pria yang memang memakai Topeng perak yang sepenuhnya menutupi wajah sehingga Liu Qingge sedikit terlambat menyadari kalau orang lain memang adalah dirinya yang lain.

Liu Qingge Asli - Dewa Po Lang, mengangguk acuh sembari menyapu pandangannya ke semua orang. "Jadi, dimana rubah itu?" tanya nya saat tidak mendapati kehadiran Bailian Huaixin, terlebih Bailian Huaxin memang sering menutupi hawa keberadaannya.

"Kasar! Hanya tidak bertemu beberapa hari dan begini kau memperlakukan ku?! Kenapa kau tidak kembali saja ke Surga dan biarkan Qin Wang menjemputku!"

Suara dingin itu bergema di halaman tidak diketahui dari mana asalnya. Di saat semua orang sibuk menengok kiri kanan mencari sumber suara, Dewa Po Lang dengan acuh melirik kesisi kirinya. "Kenapa kau tidak kembali sendiri saja, sebagai Dewa Paradoks, melintasi antar dunia seharusnya bisa kau lakukan dengan mudah."

Perlahan sosok samar Rubah putih raksasa tampak berdiri anggun di samping Dewa Po Lang dan tubuh yang awalnya terlihat transparan perlahan menjadi memadat. Mata hijau milik Rubah itu menatap tajam Dewa Po Lang sebelum pikirannya teralihkan oleh pelukan tiba-tiba dari Gongyi Xiao.

"Shizun, senang bisa bertemu denganmu lagi!" seru anak muda itu.

Rubah raksasa itu menundukkan kepalanya menatap pemuda yang memeluk lehernya yang penuh bulu putih. "Sepertinya kau berhasil melakukan latihanmu dengan tuntas, hm" gumannya pelan.

Gongyi Xiao baru saja hendak meminta hadiah tapi diurungkan saat merasakan tatapan menusuk seseorang. Bertindak sewajarnya, Gongyi Xiao melepaskan pelukannya dari sosok Rubah Bailian Huaxin.

"Ehem, Shizun, akan ada rapat di Pengadilan Surga beberapa waktu lagi. Jadi karena itu kami menjemput Shizun lebih cepat dari jadwal." Ujar Gongyi Xiao menjelaskan.

"Huh! Seseorang hanya tidak bisa jujur mengatakan kalau dia merindukan Tuan ini! betapa pengecutnya!" kata Bailian Huaxin ketus sembari mengubah wujud rubahnya menjadi wujud manusia. "Dan aku bertaruh bahkan orang itu tidak akan sadar yang mana aku kalau aku memakai wujud manusia dan berdiri di samping Ah-Yuan."

Ekspresi Dewa Po Lang di balik topeng sedikit terpelintir. Ucapan sarkastis shixiongnya satu ini benar-benar tajam. Tapi juga begitu penuh kontradiksi. Bukankah jelas orang yang merindukan disini adalah si rubah satu ini. Sepertinya penyakit susah jujur itu benar-benar tidak bisa disembuhkan.

"Kita harus pulang, Huaxin."

.

.

.

.

.

Tbc~

Ori!ShenQingqiu itu tsundere akut, bahkan lebih akut daripada Liu Qingge~

UwU ada cameo lewat gan,...

02 April 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro