Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[21] The Hidden Memory

***

Aroma karat besi menyelimuti udara bersamaan dengan genangan darah yang membasahi tanah. Ruang dimensi itu gelap sehingga bahkan walau dia mengangkat jarinya didepan mata, dia tidak akan bisa melihatnya.

Sosok itu berbaring tengkurap di lantai yang dingin. Nafasnya di usahakannya untuk mengalir teratur, meredam rasa sakit. Satu tangannya sudah putus dan potongannya berbaring beberapa senti di depannya. Kedua kakinya sudah hilang, dan siapa yang tahu apa yang dilakukan bajingan itu pada kedua kakinya. Rantai berat yang mengalungi leher dan pinggangnya membatasi geraknya sehingga akan ada suara gemerincing logam setiap kali dia bergerak.

KREAK

Pintu besar itu terbuka membuat cahaya dari dunia luar masuk. Cahaya yang mengenai sosok itu terasa menusuk matanya sehingga sosok itu menyipit saat dia dengan keras kepala duduk. Wajahnya yang dingin mencemooh saat melihat pihak yang memasuki ruangan sebelum kemudian satu set alis tipis itu terajut merasa heran.

"Lord Peak Shen, senang bertemu dengan anda." Sapa sosok itu dengan anda bermartabat tapi cahaya yang berkilau di matanya begitu ambigu sehingga Shen Qingqiu merasa was-was.

"Apa kebutuhanmu berada disini?" tanya Shen Qingqiu dingin saat matanya menatap sosok yang berdiri didepannya. Pandangan matanya melihat kebelakang punggung yang lain mencoba mencari kehadiran bajingan yang selama ini menyiksanya.

Sosok itu, Lao GongZhu, sepertinya mengetahui apa yang dicari oleh orang lain sehingga dia mengukir senyum dalam. "Menantu-ku saat ini tengah melakukan bisnis, dia tidak akan mengunjungi anda untuk beberapa hari kedepan."

Bisnis? Shen Qingqiu merasa firasat buruk akan menimpa seseorang tertentu, tapi untuk sekarang dia hanya bisa fokus pada dirinya sendiri. Bagaimanapun, kedatangan rubah tua ini benar-benar membuatnya tidak tenang.

Clang

Bunyi rantai yang saling bergesekan terdengar nyaring saat Shen Qingqiu menyentak tubuhnya yang tidak lengkap untuk menjauh dari tangan keriput Lao GongZhu. Matanya menatap marah penuh kebencian, "Apa yang kau lakukan?!"

Lao GongZhu diam saat senyum tipis menghiasi wajahnya. Matanya membawa jejak nostalgia saat menatap orang didepannya. "Aiya, Tuan Shen begitu mirip dengan seseorang. Tuan ini tidak tahan."

Seseorang? jangan bilang,...

Mengetatkan rahangnya, Shen Qingqiu menatap sosok tua dihadapannya tajam. Dia tidak masalah disiksa oleh Luo Binghe maupun Anggota tertentu dari Hareem Luo Binghe. Bagaimana pun dia memang memiliki kesalahan di masa lalu kepada mereka sehingga dia akan diam menerimanya sebagai karma. Tapi dia jelas tidak melakukan kesalahan pada orang tua didepannya, dia bahkan tidak memiliki komunikasi dengan orang didepannya di masa lalu.

Karena itu, motif orang ini hanya satu. Itu hanya untuk melecehkan Shen Qingqiu!

Semua orang di dunia kultivasi ini buta! Shen Qingqiu bersumpah akan hal itu. Pertama kali diadakannya pertemuan untuk membahas pengepungan terhadap iblis TianLang-Jun. Shen Qingqiu sudah merasa ada yang aneh. Dimulai dari cerita yang digambar oleh Tuan Istana Hua hingga spekulasi tentang rencana besar TiangLang-Jun.

Shen Qingqiu tidak pernah bertemu dengan TianLang-Jun. Tapi sebagai seorang yang sering bertemu dengan Hantu selama perburuan malam. Shen Qingqiu tidak lepas dari gossip yang diedarkan oleh para hantu. Mereka semua mengatakan hal yang serupa. TianLang-Jun, walau dia adalah penguasa suci di alam Iblis. Dia tidak berbeda dengan Sarjana yang suka melihat-lihat buku dan pertunjukan. Dia hanyalah pemuda iblis yang senang melihat hiburan-hiburan yang di buat oleh manusia.

Bagaimana mungkin Iblis yang gila romansa itu bisa memiliki pemikiran untuk menghancurkan alam Manusia disaat dia sendiri menyukai manusia?

Pertanyaan itu yang terus tergiang di kepala Shen Qingqiu. Saat pertempuran di pegunungan Bailu, dia hanya datang dan menonton dari kejauhan. Tapi Shen Qingqiu pasti akan satu hal. TianLang-Jun jelas tampak patah hati.

Saat pemantapan segel di Gunung Bailu. Saat dimana dia menemukan sosok berdarah Su Xiyan. Shen Qingqiu mendapat pencerahan.

Tidak ada yang namanya percobaan dari iblis untuk menghancurkan dunia manusia. Tidak ada yang namanya siasat pendekatan Su Xiyan kepada TianLang-Jun. Hanya ada satu kebenaran. Pertempuran di pegunungan Bailu tidak lebih dari sikap tidak masuk akal Tuan Istana Hua dari kecemburuannya. Cemburu karena objek obsesinya lebih memilih Iblis dari pada dirinya.

Selama penyergapan di Gunung Bailu. Su Xiyan tidak pernah tampak sehingga banyak semua orang bertanya-tanya, apa yang terjadi pada wanita tangguh itu. Dan saat Shen Qingqiu membelah perut orang lain untuk mengeluarkan anak iblis dari nya. Walau dia mengabaikan bagaimana tubuh wanita dihadapannya, Shen Qingqiu tidak dapat mengabaikan ruam dan lebam yang memenuhi tubuh wanita itu.

Wanita itu jelas di kurung di Penjara Air di Istana Huahua. Dan apa yang menimpanya disana, Shen Qingqiu merasa mual.

"Ah, andai kau dikurung di Penjara Air. Betapa miripnya itu." ujar Lao GongZhu menarik kembali kesadaran Shen Qingqiu. Dia mencoba menghindar dan terus menghindar dari tangan cabul, tapi bagaimana mungkin dia bisa saat kondisinya begitu menyedihkan.

"Kau binatang menjijikan!! Jauhkan tanganmu dari ku!" bentak Shen Qingqiu. Mengabaikan rasa sakit yang timbul saat dia bergerak kasar, Shen Qingqiu menepis tangan Lao GongZhu dengan tangannya yang masih utuh.

Lao GongZhu mendengus dingin saat dia mengangkat tangannya yang lain, menjambak rambut hitam yang lebih muda dan menghempaskan kepalanya kelantai. Menahan kepala itu untuk tidak terangkat. Lao GongZhu mengukir seringai lebar saat melihat mata penuh kemarahan di mata yang lebih muda saat tangannya yang bebas membelai punggung yang masih halus.

"Kalian begitu keras kepala dan tak tersentuh. Kesamaan sifat kalian sungguh mengejutkan ku, andai wajah kalian juga sama. Maka aku akan menyelamatkan mu."

Shen Yuan tersentak bangun hingga dia terduduk. Keringat dingin membasahi tubuhnya saat bayangan mimpi itu terus menghantui kepalanya. Satu tangan terangkat menyangga dahinya saat nafasnya tidak beraturan. Mencoba menenangkan dirinya sendiri.

Dia tahu itu bukan mimpi biasa. Dia juga seharusnya bisa lebih tenang karena dia melihat mimpi itu dari pandangan pihak ketiga.

Tapi, karena dia melihatnya dari pihak ketiga lah dia merasa merinding. Karena dia bisa melihatnya dengan lebih jelas semua yang terjadi.

Selama ini Shen Yuan selalu merasa kalau ingatan yang membuat Shen Qingqiu paling tersiksa adalah ingatan saat dia masih kecil dan saat Luo Binghe menyiksa nya. Memikirkan kembali, Shen Yuan sadar kalau ingatan itu tidak terlalu membuat Shen Qingqiu merasa putus asa. Karena saat dia menyelami ingatan Shen Qingqiu, itu sejelas air yang jernih.

Dan apa yang dia mimpikan tadi adalah ingatan yang selama ini selalu kabur. Ingatan yang rusak dan yang paling ingin di buang oleh Shen Qingqiu.

Shen Yuan dapat memahami kenapa Shen Qingqiu tidak terlalu merasa trauma dengan siksaan yang diberikan Luo Binghe kepada nya. Bukan karena Shen Qingqiu masokis, tapi karena ada kejadian yang lebih mengerikan dibandingkan apa yang diberikan Luo Binghe kepadanya.

Shen Yuan tidak yakin kenapa ingatan yang rusak itu tiba-tiba terlihat begitu jelas sehingga tampak baru saja diperbaiki. Shen Yuan juga tidak yakin apa yang memicu perbaikan ingatan itu. Dengan pribadi Shen Qingqiu, tidak mungkin ingatan itu diperbaiki oleh nya. Yang mana berarti satu hal.

Ingatan itu terpicu oleh faktor luar.

Bergerak hendak turun dari ranjang. Shen Yuan membeku saat mendengar suara gemerincing rantai. Efek mimpi tadi begitu menakutkan sehingga Shen Yuan paranoid. Melihat kebawah pada salah satu pergelangan kakinya yang dirantai, membuatnya perlahan sadar kalau dia tidak berada di Penginapan Shen Qingqiu sekarang.

Menyapu pandangannya kesekitar ruangan. Dirinya mendapati kalau dia dikurung di sebuah kamar bergaya eropa abad pertengahan yang mewah. Kamar itu luas dan indah, dihiasi dengan beragam lukisan alam dan juga ukiran dinding berupa rune-rune yang tampak begitu mistis. Jika saja kakinya tidak dirantai pada kaki ranjang, Shen Yuan pasti sekarang sudah menempel ke dinding untuk mengamati ukiran-ukiran kuno itu.

Jendela prancis yang besar tampak indah membingkai pemandangan hutan asri di luar. Sekali lagi, jika saja dia tidak dirantai, Shen Yuan akan dengan senang hati pergi kesana untuk menghirup udara segar dan menikmati pemandangan.

Rantai yang mengekangnya sebenarnya cukup panjang sehingga dia bisa bergerak leluasa di ranjang luas. Tapi panjangnya hanya bisa membuatnya berkeliling dua langkah dari ranjang. Sehingga yang namanya pengekangan tetap saja pengekangan.

Pintu besar ruangan itu terbuka. Sekelompok pelayan memasuki ruangan saat mereka menundukkan kepala mereka. Bertindak seakan mereka tidak melihat siapa yang berada di dalam ruangan. Shen Yuan hendak bertanya pada mereka saat matanya melihat telinga runcing para pelayan. Menyentak ingatannya tentang dia yang lengah dan diculik oleh Shu Yong dan gerombolannya.

Para pelayan itu meletakkan baki berisi pakaian bersih dan nampak mewah di atas ranjang dan sebagian dari pelayan tampak menyihir sesuatu dari ketiadaan ruang. Memanggil satu bathup mewah dan mengisinya dengan air yang berbau harum seperti taman bunga. Satu pelayan mendatangi Shen Yuan. Menyentuh rantai di kakinya sehingga rantai itu memanjang cukup hanya untuk Shen Yuan bisa mandi.

Mereka pergi setelah semua itu. membiarkan Shen Yuan mengatur masalah kebersihannya sendiri. Yang mana sebenarnya membuat Shen Yuan lega karena tidak harus di layani oleh para pelayan yang notebane nya adalah para wanita Elf yang tidak diragukan kecantikan mereka.

Shen Yuan yakin para pelayan itu akan kembali, jadi dia mau tidak mau dia harus mandi. Lagipula, pakaiannya yang berlapis-lapis mungkin cocok di daerah asia yang sejuk. Tapi di dunia yang ini, daerahnya panas dan cerah sehingga pakaiannya sudah basah karena keringat. Dan sebagai orang yang cukup peduli pada kebersihan, Shen Yuan dengan senang hati mandi.

Setelah membersihkan diri dengan cepat dan mengenakan pakaian khas Elf yang diberikan padanya. Bertepatan saat mengikat tali pinggang , pintu kamar terbuka kembali. Para pelayan itu memang kembali, tapi bukan hanya mereka. Shu Yong juga berjalan memimpin mereka masuk. Senyum bahagia terukir di wajahnya yang tampan.

"Tuan Bailian, seperti yang sudah saya duga. Anda sangat cocok dengan pakaian itu."

Shen Yuan tidak langsung menjawab. Tangannya mencari-cari kipas lipatnya yang beruntung masih ada dan membukanya untuk menutupi setengah wajahnya. "Tuan Shu, keberatan jika anda menjelaskan maksud anda?"

"Bukankah saya sudah menjelaskan keinginan saya ketika kita bertemu di penginapan tempo lalu." Shu Yong mengitari ranjang mewah dan mendudukkan dirinya dengan nyaman di tepian. "Saya ingin anda menunaikan hutang pertunangan anda dengan kami, Bangsawan Kaum Elf, bukankah begitu?"

Bibir Shen Yuan yang tersembunyi di balik kipas turun hingga membentuk cemberut. Dia benar-benar harus memberi Shen Qingqiu paket merah. Bagaimanapun dia(SJ) selalu saja mengundang masalah karena bisnis pertunangan lama. Di dalam novel asli <<Proud Immortal of Demon Way>> juga, kejatuhan nama Shen Qingqiu ditandai dengan munculnya Qiu Haitang yang mengungkit-ungkit bisnis pertunangan masa lalu dan juga masa kelam Shen Qingqiu.

Shen Yuan mencoba mentralkan suaranya dari jejak cemooh saat berkata, "Mengingat status yang Tuan ini miliki sekarang, Tuan ini khawatir kalau hutang itu tidak akan bisa ditunaikan."

"Tuan Bailian, semua perhitungan bagaimana hutang itu dilunaskan tidak berada ditangan anda." Ujar Shu Yong sembari mengelus bantal berbalut kain mewah di atas kepala ranjang. "Entah anda setuju maupun tidak, anda akan tetap menikah dengan bangsawan ini."

Shu Yong hendak menghampiri yang lain saat Shen Yuan mengirimkan tatapan tajam padanya. Pangeran Elf itu sedikit tertegun sebelum kemudian tertawa keras. "Silahkan berlaku sombong untuk waktu ini Tuan Bailian, karena segera anda hanya akan berlaku patuh pada Pangeran ini."

Menatap tajam pintu besar yang mengeluarkan suara berat dan juga suara gesekan dari luar. Shen Yuan tahu benar kalau dia benar-benar terkurung dan tidak memiliki kekuatan banyak saat ini. Dirinya sudah berkultivasi sejak sehari setelah dia bersama dengan Shen Qingqiu, dan kemajuan kultivasinya sungguh cepat dan tingkatan kultivasinya hanya selangkah menuju Dewa Fana. Tapi sejak dia terbangun dia jelas merasakan betapa rentannya tubuhnya sekarang, seakan tubuhnya sama sekali tidak berbeda dengan manusia fana pada umumnya.

Menduduk kan dirinya di sudut ranjang, Shen Yuan mencoba menenangkan pikirannya. Memandang pemandangan dari jendela prancis saat hatinya mengkhawatirkan keadaan Luo Binghe-nya. Jika masalah ini tidak terjadi, maka malam ini seharusnya dia sudah bisa kembali. Tapi jelas takdir tidak berkata seperti itu.

Mengenggam erat kipas lipat di tangannya. Shen Yuan membaringkan dirinya di atas ranjang saat bibirnya menipis hingga membentuk garis. Mengingat mimpi tentang pelecehan yang menimpa Shen Qingqiu ketika dulu ditahan, Shen Yuan tidak bisa membantu tapi mulai gemetar.

'Aku takut,...'

***

"Tuan Bailian, makan malam anda sudah siap."

Luo Binghe mengetuk pintu yang dipenuhi ukiran itu beberapa kali, menunggu jawaban. Dia memanggil yang lain dan mengetuk pintu tapi hanya ada kesunyian panjang. Makanan yang ditempatkan di atas nampan sihir melayang di belakang punggungnya. Uap di tiap makanan perlahan menipis, menandakan kalau makanan itu secara bertahap menjadi dingin.

Tidak ingin pihak lain memakan makanan dingin. Luo Binghe menguatkan tekadnya untuk membuka pintu kamar yang ternyata tidak terkunci. Membuat alis tipis milik Raja Iblis muda itu bertaut tidak senang.

Orang ini terlalu ceroboh, bagaimana jika masih ada pihak yang mencoba menculiknya?

(A/N : Dan kau salah satu pihak yang punya pemikiran seperti itu kan?)

"Tuan Bailian?"

Melihat ruangan tamu yang kosong, Luo Binghe melangkahkan kakinya menuju kamar tidur. Mendapati pihak yang sedari tadi dia panggil tengah duduk di atas ranjang. Shen Qingqiu tampak melamun saat tatapannya menatap kosong kedepan. Pakaian putih yang menjadi dalamannya tampak menyatu dengan rambut putih bersih miliknya. Cahaya bias lampu festival dari luar membuat sosok yang dekat dengan jendela tampak seperti ilusi.

Luo Binghe berdiri di ambang pintu kamar, ragu apakah dia harus masuk atau tidak. Disaat dia hendak melangkah Shen Qingqiu menoleh dan dengan cepat dua ekor putih lembut milik rubah itu melilit Luo Binghe erat.

Luo Binghe yang lengah terkesiap kaget saat dia ditangkap dan di agntung terbalik. "Tu...an...ugk..."

Shen Qingqiu turun dari ranjang saat dia mengambil satu jubah hijau dari ketiadaan. Menyampirkannya di bahunya saat dia menghampiri Luo Binghe, menatap yang ditahan dengan mata dingin menusuk. "Katakan! Siapa kau sebenarnya?" tanya Shen Qingqiu dingin saat salah satu ekor miliknya menunjuk tepat pada ruang di antara alis Luo Binghe.

Luo Binghe ingin menjawab, tapi dia tidak bisa karena keadaannya. Shen Qingqiu sepertinya juga tidak terlalu mengharapkan jawaban dari Luo Binghe saat dia menggerakkan ekor putih miliknya. Melepas topeng yang menutupi setengah wajah Luo Binghe. Dia masih tidak bisa melihat bagaimana wajah orang lain karena kabut tebal hasil mantra yang dia gunakan masih menempel pada Luo Binghe. Tapi bukan berarti dia tidak bisa meraba nya bukan.

Luo Binghe belum sempat merespon saat kedua tangan Shen Qingqiu menangkup wajahnya. Membelainya halus mencoba mengambarkan lekuk wajah yang lain. Mata hijau bak permata itu tampak menerawang saat membayangkan fitur wajah orang lain.

"Su Xiyan? Tidak, TianLang-Jun? tapi aku bahkan belum pernah bertukar kata dengan Iblis penggila roman itu." guman Shen Qingqiu saat dia mendekatkan wajahnya pada lekuk leher Luo Binghe yang digantung terbalik. Membuat wajah Luo Binghe sendiri harus dihadapkan dengan lekuk leher putih milik Shen Qingqiu.

Mengabaikan bagaimana kakunya tubuh Luo Binghe karena perlakuannya. Shen Qingqiu mengendus leher ramping pemuda itu cermat. Menemukan aroma lama yang sangat akrab dengannya. "Hm, Kau putra Su Xiyan dan TianLang-Jun. Siapa nama mu kemudian? Entahlah, aku tidak bisa ingat." Ujar Shen Qingqiu santai saat dia berbicara di perpotongan leher yang lain.

Hidung tajam silumannya mencium aroma emosi Luo Binghe, dirinya tidak bisa menahan diri untuk tidak mengukir seringai meremehkan. "Ada apa? Kenapa dengan emosi mu yang penuh hasrat dan kemarahan ini? kau kekurangan harem di dunia mu dan mencari anggota baru disini?"

Mengertakkan giginya erat. Luo Binghe menatap tajam leher yang berada didepan matanya yang hanya berjarak beberapa mili dari jangkauan gigitannya. Jika saja tubuhnya bisa bergerak sekarang, leher putih orang ini pasti sudah dipenuhi dengan gigitannya.

"Shen Qingqiu! Jangan mencoba menguji ku!" geram Luo Binghe.

Shen Qingqiu tidak mengindahkan ancaman pihak lain. Ingatannya tidak lengkap tapi jiwanya samar-samar ingat kalau dia pernah disiksa oleh pihak ini. Sedikit balas dendam seharusnya boleh bukan?

Mengelus pelan kulit leher Luo Binghe, membuat tubuh pemuda iblis itu merinding karena sentuhan tiba-tiba. Shen Qingqiu sedikit mengangkat alisnya, terhibur melihat reaksi yang diberikan. Dirinya secara spontan meniupkan nafas panas di leher Luo Binghe.

"SHEN QINGQIU!!"

Mungkin karena Shen Qingqiu sebelumnya tidak pernah menggunakan insting Rubah-nya, sehingga saat sekarang dia tanpa sadar menggunakannya untuk menggoda orang lain. Dia tertarik untuk mencoba lagi dan lagi. Bagaimanapun Shen Qingqiu memang gila mempelajari sesuatu yang menarik minatnya.

Tunggu! Ada apa dengan ku?! Kenapa tiba-tiba aku menjadi seperti ini?! Sialan brengsek! Karena inilah aku benci menjadi rubah!!

Shen Qingqiu menjauhkan dirinya beberapa langkah mundur, "Batuk batuk, Tuan ini ingat kalau kau adalah menantu Bajingan Istana Hua, apa Bajingan tua itu masih hidup?"

Luo Binghe sedikit terengah-engah, mencoba menahan hasrat yang tiba-tiba datang. Bagaimanapun dia sudah hampir satu setengah tahun tidak bergaul, tiba-tiba dihadapi dengan godaan seperti tadi. Hasrat protagonist yang biasanya selalu tersalurkan siang malam pada lima atau sepuluh Hareem, dan ditahan selama lebih dari satu tahun, siapa yang bisa membayangkan penderitaan protagonist ini sekarang?!

Sialan kau Shen Qingqiu!! Aku bersumpah akan meniduri mu sampai kau setengah mati!!

"Lao GongZhu sudah meninggal..."

PA!

Tamparan keras memotong ucapan Luo Binghe. Sebelah pipinya memerah karena di tampar dengan kipas lipat, membentuk jejak kemerahan di kulit yang adil. Luo Binghe hendak protes tapi dia berhenti saat melihat wajah kosong dan tatapan penuh kebencian di mata hijau itu. Dibandingkan dengan mata yang selalu di terima dulu, kebencian di mata itu sekarang bahkan tidak bisa dibandingkan.

"Jangan menyebut nama Bajingan Sialan itu di depan ku! Kau benar-benar tidak hanya mengecewakan penilaianku, tapi kau sudah mengecewakan kedua orang tua mu!" ujar Shen Qingqiu datar membuat Luo Binghe sadar, Shen Qingqiu saat ini benar-benar sangat marah.

Dirinya tidak tahu mengapa Shen Qingqiu menanyakan Mertua nya. Tapi melihat kebencian yang tidak wajar di mata itu, Luo Binghe merajut alis. Apa aku melewatkan beberapa ingatan saat membaca ingatan lama nya?

Lao GongZhu sendiri sudah lama mati. Penyebabnya sendiri adalah karena shock yang berlebihan hingga menyebabkan jantung tua itu berhenti. Luo Binghe tidak tahu penyebab mertua nya itu shock. Pada awalnya hubungan mereka dekat hingga menyerupai Ayah dan putra nya. Ini membuat Luo Binghe senang karena merasa mendapatkan perhatian seorang ayah yang selalu dia impikan sedari dulu.

Tapi saat dia mengungkapkan garis keturunan iblisnya didepan semua kultivator pada masa itu. Pada saat itu kira-kira satu bulan setelah kematian Yue Qingyuan. Tepat pada saat Shen Qingqiu kehilangan lidahnya.

Lao Gongzhu berdiri gemetar saat mendengar secara langsung kebenaran dan langsung jatuh setelahnya. Semua yang berada di sana mengutuk dan menyalahkan Luo Binghe atas kematian Lao Gongzhu yang mana Luo Binghe sama sekali tidak terlalu memikirkan semua ocehan mereka.

Pada akhirnya mereka akan mati, jadi apa yang harus di khawatirkan akan semua kutukan yang datang.

Luo Binghe mencoba mengumpulkan ingatannya pada saat waktu itu. Benar. Setelah dari Istana HuanHua, Luo Binghe segera kembali untuk menemui Shen Qingqiu yang berada dibawah siksaannya. Dia menjalani rutinasnya menyiksa Shen Qingqiu sembari menceritakan apa-apa saja yang terjadi didunia luar seperti biasanya.

Luo Binghe pada saat itu terlalu terfokus pada teriakan yang biasanya tidak bisa dia dengar, jadi dia mengabaikan satu detail kecil. Pada saat dia menceritakan bagaimana Lao Gongzu mati, wajah yang menahan sakit itu, bibir yang terbuka mengeluarkan teriakan itu, itu sedikit mengukir senyum lega!

Apa? Apa yang disembunyikan oleh ingatan Shen Qingqiu? Dia yakin sudah melihat semua ingatan Shen Qingqiu, tapi setelah diteliti, ada beberapa ingatan yang tidak cocok. Seakan seseorang memotong salah satu bagian filem dan menyambungkannya paksa.

Menghirup nafas dalam, Luo Binghe memutuskan untuk mencari tahu di lain waktu. "Dia sudah mati. Dulu, aku sudah memberitahukan hal ini pada mu secara langsung."

"Ah, jadi Bajingan Tua itu sudah mati. Sayang sekali aku tidak bisa melihatnya." Ujar Shen Qingiu sembari menguncang kipasnya pelan. Luo Binghe diam saat dia berkata dalam hati, bagaimana kau bisa melihatnya ketika kedua kaki dan satu mata mu sudah ku ambil? Bahkan kemampuan kultivasi mu saat itu sudah hancur.

Shen Qingqiu sepertinya menyadari sesuatu saat dia menatap Luo Binghe tajam, "Apa yang kau pikirkan? Apa kau dalang kenapa aku tidak bisa melihat Bajingan Tua itu mati?"

Luo Binghe, "Ya, itu salah ku."

Mata bermanik hijau menyipit melihat pemuda yang masih berlutut, kipasnya menyembunyikan bibirnya yang turun cemberut. "Tuan ini pasti sangat membenci mu, bahkan walau Tuan ini kehilangan sebagian ingatan tentang dirimu, Tuan ini masih saja membenci mu." Ujarnya datar.

Luo Binghe diam menipiskan bibir. Tentu dia tahu kalau Shen Qingqiu membenci nya. Tidak perlu dirinya memiliki kekuatan membaca pikiran atau apapun itu. Bagaimana pun dia ahli dalam mempelajari emosi orang lain.

Di luar, pasar-pasar yang didirikan di untuk Festival Surgawi ada beberapa yang sudah menghilang menjadi udara kosong karena si pemilik sudah menutupnya. Pertandingan Semi final dan final dari Pertarungan Colloseum akan segera dimulai. Banyak makhluk abadi yang berbondong-bondong pergi ke bangunan paling megah di Dunia Tengah itu. Shen Qingqiu melirik kereta terbang dan alat-alat transportasi ajaib yang melayang menuju Colloseum. Dengan acuh membuat gerakan memutar kecil dengan jari nya, secara ajaib mengubah pakaiannya menjadi pakaian mewah dan megah khas Dewa-Dewa Surgawi.

"Kau, enyahlah ke dunia mu sendiri!" tukas Shen Qingqiu dingin saat dia memasuki portal teleportasi. Meninggalkan Luo Binghe sendirian berlutut di kamar yang kosong.

Luo Binghe menatap residu cahaya bekas portal yang tersisa. Mengeratkan gigi menahan geram dan amarah.

"...maka kau harus ikut aku ..."

.

.

.

.

.

Tbc~

Aku tidak tahu harus mengetik apa di bawah sini, jadi ya happy reading dan jangan lupa sedekah vote dan komennya.

Ah btw, karena aku sedang masa ujian di kuliahku saat ini. Waktu buat ngetik benar-benar hampir ngk ada, jadi sebagai gantinya aku bakal Double Up hari ini. 

Published : 09 Dec 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro