Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 15 | Orang Yang Seperti Rumah

Chen Yi memandang pria di pagar rumahnya yang melangkah dengan langkah besar, menghampirinya dengan cepat dan memeluknya. Chen Yi mencium aroma dupa dan embun segar dari tubuh Gu Ming, tanpa sadar ia memeluknya dan mencium baunya dengan rakus. Seolah-olah untuk menyadarkannya bahwa semua yang terjadi sebelumnya adalah mimpi.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Gu Ming lembut sambil mengusap punggung Chen Yi.

Tidak ada jawaban dan masih ada sisa airmata juga isakan di wajah Chen Yi. Gu Ming menenangkan Chen Yi sebisanya, lalu mengulur pelukannya untuk melihat wajah Chen Yi yang memerah. Hatinya sakit saat melihat ger ini menangis begitu menyedihkan dan begitu lama.

"Bisakah kau katakan padaku apa yang terjadi?"

Chen Yi terisak lagi dan ia merasa sangat aneh, tidak pernah ada yang begitu lembut memeluk dan membujuknya seperti ini. Perasaan disayangi ini begitu baru untuk Chen Yi dan dia tidak ingin menolaknya, ia bisa merasakan jemari Gu Ming dengan lembut menyapu anak-anak rambut Chen Yi.

"Jangan takut, aku ada di sini untuk melindungimu dan menyayangimu. Kehidupan di sini mungkin membutuhkan banyak kerja keras untuk menikmati hidup yang nyaman, namun aku pasti akan ada di sini denganmu."

Lalu Chen Yi merenung sejenak, menyadari bahwa di mimpi itu tidak ada Gu Ming di sisinya. Mungkin keberadaan Gu Ming adalah penentu dari mimpi itu, hatinya menghangat dan akhirnya Chen Yi menceritakan mimpi-mimpi yang dimilikinya juga perasaannya.

"Rasanya sangat menakutkan."

"Apakah aku tidak ada di mimpi itu?" tanya Gu Ming lembut.

Chen Yi menggeleng, "tidak ada. Karena itu aku berpikir yang membuat semua ini berbeda mungkin adalah kehadiranmu."

"Benar, aku ada di sini. Dan aku tidak akan membiarkan hal-hal buruk itu terjadi."

Mendengar apa yang dikatakan oleh Gu Ming, Chen Yi semakin merasa lebih baik. Jadi ia bangkit dan mereka berjalan masuk ke gubuk, Gu Ming tidak sopan dan membakar kompor untuk merebus air. Ia juga melihat beras dan berniat untuk membuat sarapan hari ini, setelah pergi ke kandang ayam untuk mengambil beberapa butir telur. Ia dengadengan cepat ia memecah telur dan mengocoknya untuk membuat telur goreng dengan garam dan sedikit daun bawang.

Lalu ia melihat bahwa Chen Yi merendam kacang hijau untuk dibuat toge, jadi dia mengeluarkan segenggam untuk membuat sup yang dicampur dengan daun bawang dan bawang putih. Tidak lupa ia juga menggoreng beberapa pangsit dan menyajikannya. Kemampuan memasak Chen Yi dan Gu Ming bisa dibilang standar namun aroma makanan yang kaya tentu lebih baik dibanding orang-orang di desa.

Chen Yi terkejut dengan menu sarapan pagi ini yang cukup kaya dan beraroma. Anak-anak telah menggosok gigi dan mencuci wajah mereka, rumah itu kembali hidup juga ceria. Chen Yi merasa lebih baik dan ia tersenyum tulus ke arah Gu Ming.

Karena agenda hari ini ada membuat cemilan, Gu Ming tidak pergi dan ikut membantu. Anak-anak dan Chen Yi sibuk membuat isian dari kacang hijau dan kacang merah untuk pasta isian kue beras.

Chen Yi meminta Gu Ming untuk menjaga api dan menunggu beras ketan yang ia kukus matang. Pembuatan kue beras sangat mudah dan Chen Yi berniat membagikan beberapa ke tetangganya sebagai salam tahun baru. Gu Ming tentu dengan senang hati membantu, pagi yang sibuk di rumah Chen Yi menambah suasana hidup.

"Kita akan mengisinya dengan pasta kacang ini, lalu membungkusnya dan melumurinya dengan tepung.

Chen Yi mempelajari hidangan ini saat ia berusia enam belas tahun, saat itu Kaisar sedang marah kepadanya dan menolak membiarkannya mengikuti jamuan tahun baru istana. Meski sedih Chen Yi pergi ke dapur istana dan menanyakan tentang pembuatan cemilan sederhana, koki istana sangat menyukai tempramen Chen Yi dan bersedia mengajarinya. Ada hidangan kue ketan isi, tanghulu, sup buah dan kue bulan. Namun Chen Yi tidak handal dalam membuat kue bulan juga ia tidak terlalu menyukai makanan yang manis.

Jadi kue ketan adalah satu-satunya cemilan yang paling sering Chen Yi buat. Dengan bantuan anak-anak juga Gu Ming untuk membuatnya akhirnya tiga ratus kue ketan selesai. Chen Yi menyiapkan kertas minyak untuk membungkus masing-masing sepuluh kue ke dalamnya, ia hanya membagikan dua puluh paket kali ini, Chen Yi memberitahu anak-anak untuk mengantarnya. Kecuali Chen Yue yang pergi dengan Chen Yi, sisanya pergi ke rumah-rumah lain di desa dengan membawa keranjang tangan yang biasanya digunakan Chen Yi untuk memetik tumbuhan herbal.

Gu Ming membawa lima paket untuk di antarkan ke tempat lain, ia menaiki kuda dan berjanji kembali sebelum sore hari. Chen Yi pergi ke rumah Mo Rui dan memberikannya satu paket, pergi ke dua tetangga lain Mo Rui yang sangat terkejut dengan kedatangan Chen Yi, terakhir Chen Yi membawa Chen Yue ke rumah kepala desa dan memberi tiga paket cemilan, mengingat keluarga kepala desa cukup besar dibanding keluarga lain yang Chen Yi kunjungi.

"Chen-er terlalu sopan, membantumu adalah salah satu kebaikan hati kami sebagai sesama penduduk desa. Tidak perlu merasa terbebani."

Chen Yi menggeleng pelan mendengar apa yang dikatakan kepala desa.

"Sejak saya di sini, saya telah banyak dibantu oleh semua orang. Jadi di tahun pertama saya di desa, saya ingin berbagi kebaikan sebanyak mungkin dan berintegrasi dengan semua orang."

"Kamu terlalu sopan."

Li Zhimu dan Ibunya keluar dari dapur, Li Zhimu mengemas satu kati mie yang dibuat tangan oleh para ger di rumah untuk Chen Yi bawa pulang.

"Bawalah ini dan makan untuk hari pertama tahun baru."

Chen Yi tidak menolak dan berterima kasih, Chen Yue juga dengan suara susu mengucapkan terima kasih yang membuat penantua Li tersenyum bahagia. Sangat jarang melihat seorang ger lajang yang mau merawat anak-anak seperti Chen Yi, ditambah lagi ia sedang dalam pengasingan. Banyak yang menduga bahwa Chen Yi memiliki identitas istimewa, mungkin juga pengasingannya adalah cara untuk menjauhkannya dari sebuah konflik rumit.

Orang-orang desa senang bergosip, namun mereka tetap orang-orang yang tidak memahami apa yang terjadi pada perputaran kekuasaan, politik ataupun perang. Bahkan mereka mungkin tidak pernah mendengar nama Jendral Chen ataupun Jendral Kecil Gu.

Pada senja Gu Ming kenbali dengan beberapa petasan dan kembang api. Kemeriahan yang ia bawa membuat banyak anak dan orang-orang desa keluar saat petasan diledakkan. Chen Yi jarang memiliki perayaan tahun baru yang meriah dan membahagiakan seperti ini—melihat Gu Ming tersenyum bahagia bersama anak-anak, Chen Yi merasa ia ingin terus bersama orang itu seumur hidupnya.

Berbeda dari suasana hangat di Desa Huamei, Istana Barat menjadi semakin sepi dan layaknya pemakaman. Setelah pengusiran Chen Yi banyak pelayan dialih tugaskan, kematian Kasim Wu juga membuat banyak orang tertekan. Orang-orang itu memiliki interaksi yang dekat dengan mantan tunangan Kaisar saat ini, mereka juga memahami karakternya dengan baik. Tanpa sadar ada kebencian yang tertanam di benak orang-orang itu pada Kaisar dan pasangannya yang baru.

Wei Yuanyi memiliki tempramen yang kasar pada pelayannya, ia tidak akan segan memukul para pelayan yang ia rasa tidak cukup menghargainya sebagai calon permaisuri baru. Latar belakang keluarga Wei kuat, perdana menteri Kaisar sebelumnya adalah keluarga Wei. Namun jika dibandingkan dengan keluarga mantan calon permaisuri sebelumnya, itu jelas jauh lebih berpengaruh dan lebih kuat. Siapa yang akan membantah kemenangan Da Yan atas suka barbar di medan perang utara? Keluarga Gu dan Chen adalah yang paling berpengaruh, namun bagaimana sikap Jendral Chen?

Begitu ia kembali setelah membawa kemenangan, ia melihat istrinya yang sakit semakin kehilangan nafas kehidupannya dan putranya yang paling berharga telah diasingkan dalam keadaan terluka setelah keguguran. Semua orang yang mengetahui apa yang terjadi tentu tidak memiliki wajah yang asam pada saat ini, Kaisar saat ini sangat dingin dan kejam. Itu masih ger yang memberikan ginjalnya untuk Kaisar, yang memberi darah dan juga hidupnya selama delapan tahun. Bahkan hewan sekalipun akan mengingat kebaikan manusia kepadanya dan tidak akan menggigit.

Jendral Chen telah merasa tidak tahan dengan semua itu, jadi ia tidak datang ke perjamuan dan tetap di rumah menjaga istrinya yang tidak bisa keluar dari rasa sedihnya. Banyak orang merasa kasihan pada keluarga Chen namun tidak sanggup menunjukkan hal itu karena melibatkan Kaisar baru.

"Malang sekali, anak itu telah dibawa ke istana saat berumur sembilan atau sepuluh tahun, ginjalnya diambil pada saat berusia empat belas dan sekarang dia bahkan diusir setelah kehilangan bayinya. Entah itu beban dari membunuh lawan di medan perang atau apa, tapi sangat malang."

Jendral Chen atau Chen Tingyan duduk di ruang belajarnya dan membaca beberapa surat yang ada. Salah satunya adalah sebuah pesan yang diberikan oleh almarhum kasim Wu sebelum kematiannya. Tentang bagaimana kesehatan Chen Yi semakin menurut, bagaimana ia harus menjaga diri lebih lagi karena kondisi salah satu ginjalnya memburuk setelah cangkok, lalu bagaimana kaisar memperlakukannya, bagaimana ia bisa kehilangan bayinya dan bagaimana dia diusir dari istana.

Hati Chen Tingyan sangat sakit, ia memiliki banyak penyesalan mengirimkan Chen Yi ke istana. Namun desakan kaisar lama saat mengetahui golongan darah putranya membuat Chen Tingyan tidak punya pilihan lain selain membawanya ke istana. Ia pikir dengan pergi ke medan perang dan membawa kemenangan—posisi Chen Yi di mata kaisar akan jauh lebih kuat. Tetapi hal seperti ini terjadi, Chen Yi meninggalkan semuanya tanpa membawa satupun keagungan yang seharusnya ia dapatkan.

Tok tok tok

"Masuklah."

Wajah kepala pelayan Su juga muram, ia adalah orang yang membantu merawat Tuan muda Chen saat masih berada di rumah.

"Tuan, Patriaki Gu ada di sini."

Chen Tingyan bangkit dan berjalan ke ruang tamu, Patriaki Gu saat ini adalah ayah dari tiga bersaudara Gu. Gu Qian melihat temannya yang terlihat lebih tua dari saat ia pergi membuatnya merasa asam.

"Tuan Gu, apa yang kau lakukan di sini."

"Saya di sini untuk memberitahumu pesan penting."

Chen Tingyan mendongkak.

"Chen Yi dan Gu Ming bersama di pengasingan. Gu Ming masih hidup, namun ia memilih untuk dianggap mati dan menemani Chen Yi dalam pengasingannya, ia mengirimkan surat melalui merpati pos dan mengatakan keduannya akan menikah saat musim semi."

Kabar itu membuat Chen Tingyan terkejut namun juga senang, ia mengenal Gu Ming dan saudara-saudaranya dengan baik. Mengetahui bahwa Gu Ming mengambil keputusan seperti itu membuat Chen Tingyan dan Gu Qiao hanya bisa berharap mereka hidup dengan baik di tempat mereka saat ini.

"Bila ada kabar baru dari mereka, tolong beritahu saya akan memberitahu keluarga Chen. Namun ini harus menjadi rahasia, mengingat keduanya pergi dan bersembunyi."

"Tentu, demi ketenangan anak-anak itu tentu saja kita harus melindungi mereka."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro