Chapter 16
"Kalian lihat tadi? Bukankah pria tadi jelas Feng Jia Hou, pemilik Nightshade Florist?"
"Tidak salah lagi, itu benar dia orangnya, tapi bukankah dia paling tidak suka berurusan dengan wanita? Apa itu hanya rumor saja?"
"Sungguh beruntung menjadi Li Yun Bei, andai aku bisa mengganti posisinya tadi ... pasti sangat menyenangkan."
"Apa mereka ada hubungan? Bukankah ini pertama kalinya Jia Hou terlibat dengan wanita?"
"Apa mungkin Jia Hou menyukai Yun Bei? Jika tidak, tidak mungkin seorang Jia Hou yang anti wanita bisa melakukan hal tadi dengan sukarela."
"Kupikir tadinya Jia Hou memang seorang penyuka sesama jenis, tapi tampaknya pikiranku salah selama ini."
"Pikiranmu sangat konyol. Syukurlah kau datang dan menyaksikan semuanya hari ini."
"Teman wanitaku yang menyukai Jia Hou pasti akan sedih setelah ini."
"Tidakkah posisi Yun Bei mulai sekarang akan dalam bahaya?"
"Lan Mei, bangunlah. Mari kita pergi," ajak Wu Shan dan Lai Rong.
"Yun Bei! Yun Bei! Lagi-lagi dia mendapatkan semuanya! Kenapa harus dia, kenapa harus dia yang selalu di atas kita?!" murka Lan Mei, menatap setiap orang tak suka di sekitaran, tapi bagaimana bisa dirinya mendiamkan mulut semua orang hanya dengan pandangan saja? Jelas tidak mungkin. Apalagi dirinya yang salah dalam pertunjukan kekacauan yang diciptakannya sendiri.
Sementara itu, orang yang menjadi pusat kebencian Lan Mei masih saja gencar mengejar Jia Hou. Tak peduli bagaimana dirinya memanggil, Jia Hou hanya melesat pergi tanpa melirik bagaikan kedua indra pendengarannya tersumbat akan suatu benda tak kasatmata.
"Kurasa lebih baik kau bicara dengannya," ujar Ming Hai.
" .... "
"Kau tahu sikapnya seperti apa, jika tidak sekarang maka besok, besok dan besoknya bahkan seterusnya dia akan ...." Meskipun nyatanya Ming Hai hanya asal berucap, tapi hal itu berhasil menghentikan laju Jia Hou.
"Baiklah! Tidak perlu mengatakannya lagi, memikirkannya saja sudah membuatku jengkel dan pusing," potong Jia Hou cepat.
"Bicaralah baik-baik, aku pergi ambil mobil dulu." Menepuk ringan sebelah bahu Ji Hou, sedikit mengalihkan pandangan ke Yun Bei yang mendekat, barulah kemudian Ming Hai menjauh.
"Ehhh! Apa kau tuli atau sengaja menghindariku?"
Masih perlukah bertanya? Tidak bisakah kau melihat dengan jelas?
"Apa kau lagi sakit tenggorokan? Karena itu kau tidak suka banyak bicara?"
"Tidak perlu bertele-tele dan katakan apa yang ingin kau sampaikan."
"It-itu ... aku ingin mengucapkan terima kasih. Meskipun kau menyebalkan, tetap saja kau menyelamatkanku tadi."
"Jangan pernah berpikir tidak-tidak. Jika bukan atas permintaan Zi Han, aku tidak mungkin menolongmu bahkan jika kau kehabisan darah sekalipun," ketus Jia Hou.
"Zi Han ...? Dia meminta permintaan seperti itu? Untukku? Lalu, kenapa kau menyetujuinya? Kau tidak tampak seperti orang yang akan menepati janji," singgung Yun Bei tak ingin kalah, pria ketus bukankah akan lebih baik dilawan daripada tidak? Lagian, Yun Bei bukanlah orang yang bisa diam saja jika dirinya diperlakukan tak sopan.
"Zi Han pria yang baik, jujur dan hangat. Sayang, terlahir dalam keluarga kacau ... memiliki sosok ayah yang tak seharusnya dimiliki."
"Kau terlihat kasar dan dingin di luar, tapi hatimu hangat dan penuh kepedulian. Apa mungkin, itu karena kau menyukai Zi Han?"
"Jangan sok kenal dan urus urusanmu sendiri. Mulai sekarang aku tidak ingin terlibat dalam situasimu, apa pun itu."
Mobil merah dengan bagian atapnya terbuka mendekat, tampak Ming Hai melambaikan tangannya pada Yun Bei. Tanpa menunggu lebih lama, layaknya alergi dekat dengan wanita. Jia Hou segera masuk dalam mobil, duduk tepat di sebelah kursi pengemudi sambil mengenakan kaca mata hitam, menambah kesempurnaan akan dirinya yang sudah luar biasa sebelumnya.
"Ini, tampaknya barang mahal jadi kubawakan." Yun Bei menyerahkan pecahan kristal ungu dari bros Jia Hou. "Apa perlu aku ganti?"
"Tidak perlu dan buang saja," jawab Jia Hou dingin, masih saja ketus tanpa melirik sedikit pun.
"Kenapa kau tidak berurusan lebih lanjut pada Lan Mei? Dia sudah berusaha mencemarkan nama baikmu," sela Ming Hai. "Kudengar, kemarin pun begitu."
"Tanpa aku ikut campur saja, aku yakin nama baik mereka sudah tercemar. Jadi, tidak perlu repot-repot bagiku mengurus hal itu."
"Berhati-hatilah jika bertemu dengan mereka lagi. Tidak selalu ada orang yang akan melindungimu terus," ucap Ming Hai serius, dan Yun Bei jelas mengetahui hal itu karena memang begitulah kenyataannya.
"Kurasa, atasanmu yang harus berhati-hati mulai sekarang."
"Apa maksudmu?" tanya Ming Hai.
"Kalian akan tahu nanti," jawab Yun Bei serius, memandang Ming Hai dan Jia Hou bergantian.
"Berapa lama lagi kalian akan bicara?" sela Jia Hou, mendesah kesal menjadikan kedua orang yang mengobrol pun enggan melanjutkan.
Tanpa menunggu lagi, Ming Hai melajukan mobil melesat dalam keramaian, meninggalkan Yun Bei yang terdiam menatap pecahan kristal ungu. Sontak, Yun Bei terkesiap, tersadar akan sesuatu yang bergegas melangkah pergi dengan terburu-burunya, kembali ke restoran yang kini telah tenang kembali.
Ke mana Ren Cheng? Tidak mungkin belum datang, ini sudah lewat dari jam yang dijanjikan.
Celangak-celinguk, seorang pelayan pun mendekat, menyerahkan sepotong kertas yang terlipat. Begitu Yun Bei membuka, dirinya segera keluar restoran dan kembali pulang setelahnya.
Siapa yang membuat janji siapa juga yang mengingkari, perkataan pria memang tidak bisa dipercaya.
***
Kini seminggu sudah waktu berlalu, Yun Bei lebih banyak menghabiskan waktu di rumah semasa itu. Namun, tidak dengan hari ini. Tampak mobil merah melesat pergi dari rumahnya, membawa ke Nightshade Florist, lebih tepatnya melewati pintu belakang alih-alih pintu depan.
"Kenapa lewat sini?"
"Kau akan tahu setelah masuk," jawab Ming Hai yang melangkah masuk ke dalam.
Setelahnya, Yun Bei hanya mematung, melihat begitu berisik dan beringasnya para wanita yang memenuhi area depan toko. Jelas mereka meneriaki dan memanggil Jia Hou, lengkap dengan spanduk yang meminta penjelasan terkait hubungannya dengan Yun Bei. Sontak, Yun Bei hanya tertawa geli akan reaksi para wanita dan segera mengekori Ming Hai, naik ke lantai dua gedung toko mereka.
Terdapat sekitar 30an orang atau lebih karyawan, jelas semuanya pria. Tentu, ini bukanlah jumlah keseluruhan pekerja Nightshade Florist. Ini hanyalah jumlah karyawan yang menduduki posisi kantor pusat. Sisanya, tentu berada di wilayah pergudangan toko mereka. Mungkin, terdapat sekitar 300an pekerja yang berada di sana, jelas juga bahwa mereka semua adalah pria.
Oleh karena itu, saat ini semua pasang mata melihat Yun Bei, menatap dengan mata laser layaknya sedang melakukan scan dari ujung kepala sampai kaki. Membuat Yun Bei berada dalam situasi canggung, melangkah cepat mendekati Ming Hai, lebih tepatnya menjadikan tubuh Ming Hai sebagai tameng.
Ming Hai yang sadar, hanya tersenyum sambil mengeleng kecil. Mengalihkan pandangan pada para karyawan dengan tatapan seriusnya, membubarkan pandangan tertuju mereka dan kembali fokus bekerja.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro