Chapter 2 : 'Holiday'
BITTERSWEET
Chang Min sedang latihan di tempat karate, pasti ada saja yang meneriakinya untuk menyemangatinya latihan. Siapa lagi kalau bukan wanita-wanita yang mengaku sangat menyukainya, mereka menamai dirinya dengan 'GantleMin'. Sedang disisi lain ada kumpulan penggemar Young Woon yang tak kalah hebohnya, mereka menamai dirinya adalah 'Youngstar'.
"Chang Min Oppa, Hwaiting (Semangat)!" teriak Jung So Min pemimpin GantleMin, dia wanita periang yang selalu mengikuti Chang Min.
Rasa sukanya sudah lebih dari seorang fans pada idolanya. Padahal Chang Min bukan artis atau bahkan anggota boyband. Tapi Chang Min selalu mengacuhkan kumpulan penggemarnya itu, setidaknya membuat Zhoumi berkomentar pedas tentangnya.
"Chang Min-ah, setidaknya kau sapa mereka jangan hanya memperlihatkan gaya keren seperti itu!" gerutu Zhoumi yang sebenarnya iri, karena begitu banyak yang menyukai Chang Min, sedang dia?
"Kalau kau mau, sapa saja mereka. Sudahlah Zhoumi aku capek!" Chang Min pergi begitu saja, dia masuk keruang ganti dan dengan setia Zhoumi mengikutinya sambil melempar senyum dengan melambaikan tangan pada GantleMin. Dan yang diberi lambaian mendengus kecewa.
"So Min-ah, kenapa Chang Min sangat acuh pada kita?" dengan wajah tak yakin So Min menjawab, kalau itu adalah gaya Chang Min untuk menyatakan ucapan terima kasihnya pada mereka. Teman dekatnya yang bertanya itu, hanya bisa mengangguk lemas.
***
Ryeo Wook selalu saja kesal ketika ia selesai mengikuti latihan di club voice, dia bilang Jong Woon itu menyebalkan. Selalu saja mengoreksi suaranya, dan itu membuat Ryeo Wook berpikir untuk berhenti dari club voice.
"Jangan, kau jangan keluar! Suara mu itu bagus, cuma melengking sedikit," cegah Ju Yeon membuat Ryeo Wook menatapnya "Akh, tidak maksudku suara melengkingmu adalah ciri khas bernyanyimu!" ralat Ju Yeon diakhiri senyuman.
"Benar, jadi jika kau bernyanyi akan ada orang yang mengenali suaramu." tambah Ji Hyun.
Si Won datang dengan menggebrak meja ia juga kesal kenapa teriakan untuknya lebih sedikit dari teriakan untuk Chang Min dan Young Woon. Diikuti dengan Henry yang terlihat murung.
"Aigoo, jangan mentang-mentang kau jago karate. Sehingga ingin mematahkan meja ini! Datang-datang bikin keributan!" Ryeo Wook tambah kesal dan terganggu dengan perbuatan Si Won, makanya ia yang paling sewot.
"Ryeo Wook-ah, aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya kesal pada kakakmu dan kakaknya Seo Hyun! Kenapa teriakan untuk mereka lebih keras dibanding untukku yang seorang model!?"
Ju Yeon dan Ji Hyun tertawa serempak, Ryeo Wook pun ikut tertawa meski tak seberlebihan kedua sahabatnya. Sedang Henry hanya tersenyum dibalik kemurungannya.
"Dan Henry, kau kenapa?" dengan masih terkekeh Ji Hyun melihat kearah Henry yang sejak datang bersama Si Won murung dan sekarang ia mengangkat wajahnya yang sejak tadi ditekuk.
"Ji Hyun, kenapa kau suka Jung Soo!?" mendengar nama Jung Soo, Jihyun semakin memfokuskan diri untuk mendengarkan Henry. Dia memang salah satu Lead Angle (nama fansclub Jung Soo).
"Jelas-jelas dia malas, sukanya marah-marah, lalu pergi begitu saja, membuat club music terabaikan! Aku bisa berlatih tanpanya!" semua keluh kesah diucapkan Henry.
Seperti biasa meja yang dihuni mereka, akan menjadi meja teramai. Dan kedatangan Seo Hyun menambah keramaian tersebut, dia lebih rewel dengan terus membicarakan tingkah Jung Soo yang seenaknya. Padahal dia butuh buku besar itu, dan berbicara tentang malaikat pelindung?
"Siapa juga yang ingin dilindungi olehnya, malaikat pelindung apaan coba! Seharusnya dia menjauhiku agar aku tenang dan tidak dikejar-kejar sasaeng fans-nya!" dengan kesalnya Seo Hyun berbicara, membuat teman-temannya ngeri karena tak biasanya Seo Hyun marah-marah seperti itu.
Dan yang kena imbasnya tetap saja Ju Yeon dan Ji Hyun yang harus mencari buku sejarah itu, lalu membuat resensinya. Ju Yeon dan Ji Hyun hanya mampu menghela napas panjang, lalu membuangnya kasar. Henry sendiri sangat senang karena memiliki teman yang sama-sama sedang kesal pada leader Power Boys itu.
***
Chang Min, Eun Hyuk, dan Dong Hae menutup telinga. Sebenarnya mereka ingin pergi, tapi Seo Hyun terus menahan mereka. Semenjak pulang dari kampus, Seo Hyun terus saja bercerita tentang Jung Soo. Kependiamannya hilang seketika, sehingga ketiga kakaknya tidak dapat mengelak setiap keinginan Seo Hyun.
"Kalian sedang apa?" ujar tiba-tiba Ji Woo, yang melihat aneh ke empat anaknya. "Ayo turun, makan malam special sudah siap!" barulah ketiga puteranya tersenyum senang, dan langsung meluncur ke meja makan.
"Eomma, aku kan sedang curhat pada mereka" manja Seo Hyun menatap kecewa pada ketiga kakaknya yang menghilang dibalik pintu, seketika kamarnya menjadi sepi.
"Aigoo, putri Eomma curhat apa? Nanti setelah makan ganti curhat pada Eomma saja!" usul Ji Woo, mereka sangat akrab. Ibu dan anak yang paling dekat dan lebih terlihat seperti sahabat. Benar-benar keluarga yang harmonis.
***
Namgwang University dikejutkan dengan kejadian Jung Soo yang dengan kerennya melindungi Seo Hyun dari lemparan telur. Seketika Lead Angles yang melempar telur tersebut menghentikan aktivitasnya. Jung Soo berbalik tak seperti biasanya, yang selalu mengeluarkan aura angel-nya. Dia menyeringai membuat fans-nya takut, dengan menundukan kepalanya. Dengan tegas ia berkata, memperjelas pendapatnya tentang kejadian yang memalukan ini.
Shin Dong berlari tergesa menghampiri Chang Min dan Zhoumi, ia memberitahukan bahwa Seo Hyun dalam masalah. Tentu Chang Min sangat khawatir, ia bergegas pergi ketempat yang Shin Dong maksud diikuti Zhoumi. Sedang Shin Dong berdiri terdiam untuk beristirahat, maklumlah tubuhnya berukuran paling besar dari kedua sahabatnya itu. Jadi ia merasa capek, walau-pun hanya berlari sebentar saja.
"Kalian bukan mahasiswa yang baik, hanya karena melihatku meminta maaf atas kesalahanku dan bertanggung jawab dengan apa yang telah aku perbuat. Apa itu salah!? Aku juga butuh privasi, aku tidak butuh penggemar seperti kalian yang hanya merugikanku! Sebaiknya kalian tidak usah menyukaiku!" dengan serempak fans Jung Soo yang kebanyakan wanita itu meminta maaf pada Jung Soo, dan berjanji kalau mereka akan mendukung apa-pun yang Jung Soo lakukan selama itu baik. Mudah sekali untuk Jung Soo menjinakkan Lead Angles.
"Mianhae, kita janji kita tidak akan mengekangmu lagi" ucap wanita yang selama ini menjadi provokator Lead Angles. Kerumunanpun bubar, diantara mereka ada yang tetap mendukung Jung Soo dan ada pula yang tidak.
Chang Min yang memperhatikan diantara Lead Angles merasa lega, karena keadaan sudah membaik. Dia menyunggingkan senyuman kepada Jung Soo, dan lelaki itu menyadarinya. Chang Min dan yang lain menghampiri Jung Soo dan Seo Hyun.
"Kau benar-benar mirip dengan appa-mu, bijaksana." puji Chang Min membuat Seo Hyun mengeryitkan dahinya.
Apa mereka teman dekat? Pikir Seo Hyun.
Ke empat anggota Power Boys datang menghampiri Jung Soo, mereka menanyakan beruntun tentang keadaanya. Han Geng yang paling sibuk membersihkan baju Jung Soo, sedang Hee Chul memandang jijik.
"Sebaiknya kau segera mandi saja!" protes Hee Chul memegang hidungnya.
"Seo Hyun!!!" teriak Ju Yeon berlari menghampiri Seo Hyun, ketika dia hendak memeluk Seo Hyun, ia reflek mundur kembali dan berkomentar sambil memegangi hidungnya. "Ukh, sebaiknya kau segera mandi!"
"Aigoo, kakak dan adik sama saja!" respon Zhoumi membuat Ju Yeon menatapnya, seakan menyelidik maksud perkataan Zhoumi.
"Kau menyindirku dengan Hee Chul Oppa!" tebaknya membuat semua orang yang mendengarnya tertawa, terlebih lagi Eun Hyuk yang baru datang bersama Dong Hae.
Semua pasang mata memandang aneh kearah Eun Hyuk, yang mereka bingung apa Eun Hyuk tahu yang sedang dibicarakan mereka? Sehingga tertawa lebih over dari yang lain. Tak lama kemudian Eun Hyuk menggeleng, kalau begitu kenapa ia tertawa. Ia menjawab karena melihat yang lain tertawa maka ia-pun memilih untuk tertawa juga.
***
Chang Min menjelaskan pada Seo Hyun bahwa Jung Soo cukup dekat dengannya, karena ia adalah anak sahabat ayah mereka. Bahkan Yong Joon pernah meminjamkan modal pada ayah Jung Soo saat mereka kesusahan.
Dengan seriusnya Seo Hyun mendengarkan cerita kedekatan keluarga Lee dan Park. Sampai-sampai Seo Hyun tertidur dibahu Chang Min, itu membuat debaran jantung Chang Min bekerja lebih cepat. Tanpa sadar tangannya membelai lembut rambut Seo Hyun, wajahnya terlihat damai dan begitu polos membuat Chang Min nyaman didekat adiknya itu.
Adik? Aku rasa aku sudah gila, karena mencintai saudara sendiri. Batinnya menikmati kedekatannya dengan Seo Hyun, harum sampo yang dihapalnya tercium. Membuatnya suka akan aroma gadis yang tertidur pulas dibahunya.
Chang Min pun tertidur dengan senyuman, berharap ketika ia bangun nanti kenyataan akan berubah. Ji Woo yang melihat kedekatan mereka merasa risih, tapi ia tak sampai berpikir bahwa Chang Min akan mencintai Seo Hyun. Ia hanya berpikir bahwa Chang Min sangat menyayangi adik perempuannya. Lalu ia melanjutkan tujuannya, setelah tersenyum melihat kedua anaknya yang tertidur pulas diruang keluarga.
"Lihatlah Dong Hae-ya, mereka seperti sepasang kekasih saja" Eun Hyuk berdiri dilantai dua, yang membuatnya bisa melihat ruang keluarga yang berada dibawah.
"Bukankah kita sering seperti itu Hyukie!" canda Dong Hae, sambil mencolek dagu Eun Hyuk, yang langsung Eun Hyuk bersihkan belaga jijik.
"Panggil aku Hyung!" protes Eun Hyuk, Dong Hae mengabaikannya dengan pergi memasuki kamarnya.
Diikuti Eun Hyuk yang masih menuntut agar Dong Hae memanggilnya Hyung, dia juga ikut masuk kekamar yang dimasuki Dong Hae.
"Kenapa Appa dan Eomma tidak membuat satu kamar lagi sih! Akukan tidak ingin terus-terusan sekamar dengan monkey ini!" kini giliran Dong Hae yang protes, sekaligus membuat Eun Hyuk tak terima dipanggil monkey. Akhirnya terjadilah perang hebat di kamar Eun Hyuk dan Dong Hae.
***
Semenjak kejadian Lead Angles melemparkan telur pada Seo Hyun, lalu Jung Soo datang melindunginya dari lemparan tersebut. Mereka menjadi lebih akrab, bahkan Seo Hyun kini membenarkan julukan Jung Soo sebagai malaikat pelindung. Jung Soo menjadi lebih sabar, ketika Seo Hyun mengajarinya untuk sabar menghadapi anggota klub musik. Dan Henry menyadari perubahan ketua klub-nya itu.
"Seo Hyun-ah, liburan musim semi nanti kau akan kemana?" Jung Soo sudah tak sabar menyambut musim berseminya tumbuhan, yang kini masih terlihat gersang. Hanya ranting dengan beberapa daunnya yang mulai tumbuh.
Dengan nada malas Seo Hyun menjawab pertanyaan Jung Soo. "Molla, sepertinya sama dengan musim semi kemarin." Seo Hyun merasa bosan karena liburan musim seminya selalu ia habiskan ditaman gaedon bersama ketiga kakaknya.
"Memangnya liburan kemarin kemana?" Jung Soo menambah kesal Seo Hyun dengan terus bertanya, tapi kenyataannya Jung Soo memang tidak tahu.
"Di taman gaedon, taman dekat rumahku." jawaban Seo Hyun membuat penasaran Jung Soo tentang taman yang dimaksud Seo Hyun, dia sering mendengar tentang taman itu. Karena memang taman gaedon adalah taman terbesar dan terindah di Busan, dan taman itu milik Keluarga Lee.
Seo Hyun pun menjelaskan lebih detail suasana taman gaedon ketika bersemi, pohon-pohon pinus akan kembali rindang begitu-pun dengan pohon lainnya yang menyejukan. Bunga-bunga bersemi, merekah menyebarkan harumnya masing-masing.
Apalagi bunga lily yang sangat ia sukai akan berbunga banyak, Seo Hyun sangat bersemangat ketika menceritakan bunga lily. Musim semi adalah musim yang sangat ia sukai karena tumbahan ditaman gaedon akan terlihat rimbun, dan keindahannya membuat kita betah untuk melihatnya lebih lama.
Tapi ia juga suka musim gugur, karena musim itu menjatuhkan setiap daun dari berbagai tumbuhan. Apa lagi ketika bunga mae jatuh menimpa tubuh, dan setelah musim gugur akan ada musim semi kembali.
Jung Soo mendengarkan penjelasan Seo Hyun dengan seksama, pandangannya tidak lepas dari wajah Seo Hyun. Rupanya Jung Soo suka menatap Seo Hyun ketika berbicara, menurutnya itu akan terlihat cantik karena hanya dia yang melihatnya saat itu. Akhirnya ia memutuskan untuk ikut berlibur di taman gaedon, dan akan mengajak anggota Power Boys yang lain.
Chang Min yang sejak tadi memperhatikan mereka merasa cemburu, dia berpikir untuk menghampiri mereka saja dan ikut bergabung. Tapi disisi lain dia menolaknya, karena itu akan terasa kaku mungkin?
"Aku harap bisa meredam perasaan ini, berbalik dan pergi! Hanya itu saja Chang Min," suara Chang Min terdengar bergetar, lalu ia-pun melakukan apa yang ia ucapkan. Meninggalkan tempat persembunyianya dibalik pohon yang berada tak jauh dari tempat Seo Hyun dan Jung Soo duduk.
***
Liburan musim semi membuat kegembiraan tersendiri di taman Gaedon, tapi itu-pun membuat kebosanan yang menumbuhkan rasa ingin ketempat yang lain selain taman yang berada didekat rumah. Bahkan liburan kali ini lebih ramai karena ada Power Boys yang ikut mengurusi tumbuhan ditaman Gaedon. Tapi tetap saja Lee bersaudara ini merasa bosan.
"Pagi anak-anak!" sapa Ji Woo, dibalas semangat oleh Power Boys tapi tidak dengan keempat anaknya. "Loh kenapa anak-anak eomma murung?" Tanya Ji Woo yang menyadarinya, ia mendekati Seo Hyun seakan bertanya padanya.
"Ahjumma, mereka merasa bosan karena liburannya selalu mengurusi tumbuhan ditaman ini!" jelas Jong Woon sambil menyiram tumbuhan yang terlihat subur dimusim semi, sehingga ia-pun ikut bersemi. Sambil bersenandung dengan burung-burung yang berada ditaman.
"Hmm, bagaimana kalau kalian berlibur ke Seoul. Pasti sangat menyenangkan!" kali ini perkataan Ji Woo mendapat respon luar biasa dari anak-anaknya dan Power Boys. Jong Woon sampai menyiram Han Geng, dan itu membuat Han Geng kesal. Ia-pun melempar pupuk yang sedang ia pegang pada Jong Woon.
"Haha, Jong Woon Oppa kau terlihat tampan dengan pupuk diwajahmu!" tawa Seo Hyun diikuti oleh yang lainnya, bahkan Ji Woo sampai memegangi perutnya saking sakitnya tertawa. Sedang yang ditertawakan malah sibuk menyiram wajahnya sendiri, seketika pupuk pun hilang dan Jong Woon ikut tertawa.
Hee Chul kini lebih tertawa keras, dan Young Woon tersenyum merasa malu memiliki kakak seperti Jong Woon mungkin. Tanpa sadar Chang Min memergoki Jung Soo yang sedang memperhatikan Seo Hyun, itu membuat tawanya hilang seketika.
Eun Hyuk yang tidak mau kalah tawanya dari Hee Chul, memukul Chang Min dengan ranting yang ia pegang. Entah apa maksud sebenarnya, tapi itu membuat Chang Min marah dan Dong Hae sudah tebak pasti adiknya itu marah bukan karena perbuatan Eun Hyuk.
***
Di Seoul mereka menginap di hotel Cho Hyun yang cukup terkenal di Seoul, group Cho Hyun ini selain memiliki 13 hotel di setiap kota besar di Korea Selatan. Mereka pun memiliki perusahaan kosmetik dan fashion yang membuat group Cho Hyun semakin dikenal. Selain itu perusahaan juga ikut andil dalam distrik perdagangan dongdaemun.
Seo Hyun satu-satunya wanita yang ikut dalam liburan musim semi ini. Karena Ju Yeon dan Ji Hyun sudah memiliki acara sendiri yaitu pergi kerumah kakeknya Si Won di Jeju, tanpa memberitahu Seo Hyun. Seperti biasa Ryeo Wook dan Henry pun selalu membohonginya.
Bahkan Zhoumi ikut? Kesal Seo Hyun, sedangkan dia sama sekali tak diajak. Tapi dia-pun merasa senang karena dapat berlibur di ibukota negaranya. Dihotel-pun ia memiliki kamar sendiri, sedang kakaknya satu kamar bertiga. Yang lebih parah Power Boys yang dikumpulkan dalam satu kamar, itu membuat Hee Chul terus saja menggerutu bahwa dia akan memesan kamar sendiri tapi kenyataannya tidak. Ia malah memaksa masuk ke kamar Lee bersaudara.
"Akh, Hee Chul Sunbae kenapa kau harus pindah kesini?!" gerutu Dong Hae, diikuti anggukan setuju Eun Hyuk.
"Terus aku harus pindah kemana lagi? Masa kekamar Seo Hyun!?" Seo Hyun yang disebut namanya dengan cepat menggeleng, ia berada didepan pintu kamar kakaknya.
"ANDWAE!!!" serempak Lee bersaudara, disini Chang Min adalah penolak yang paling keras, padahal ia tahu kalau Hee Chul hanya bercanda.
Seo Hyun yang mendengar pembicaraan mereka didepan kamar nomor 17, hanya bisa tersenyum. Ia mengurungkan niatnya untuk memencet bel kamar ketiga kakaknya ditambah Hee Chul. Lalu dengan senyum yang masih mengembang ia kembali ke kamarnya.
Sebelum Seo Hyun menutup pintu kamar, seseorang menahannya menyerobot masuk. Lelaki itu segera menutup pintu, seketika itu juga suara segerombolan langkah kaki terburu melewati kamar tersebut.
Seo Hyun sempat mengira bahwa salah satu dari kakaknya-lah yang datang. Seperkian detik kemudian matanya membulat mendapati lelaki asing penuh luka di wajahnya, bergegas membekap mulutnya agar tidak berteriak. Keringat terlihat membasahi wajah lelaki tersebut,
"Aku mohon jangan berteriak, aku tidak akan menyakitimu." ucapnya lemas, lalu terjatuh tak sadarkan diri membuat Seo Hyun panik.
***
Pagi yang indah di Seoul saat musim semi, Seo Hyun dibangunkan oleh teriakan ke delapan lelaki yang dari tadi bergantian memencet bel kamarnya. Sesekali diantara mereka ada yang menggedor pintu saking tak sabarnya.
"Mwo!? Jam 8!" kaget Seo Hyun, menyadari kejanggalan kenapa dirinya tidur dikasur. Seingatnya ia tertidur di sofa, tapi dia tidak mau memusingkannya sekarang.
Dengan kecepatan kilat Seo Hyun berganti pakaian tanpa mandi, ketika ia hendak membuka pintu ada secarik kertas yang menarik perhatiannya. Dalam kertas yang menempel dipintu itu tertulis 'Terima kasih telah menolongku'. Singkat memang, tanpa nama tertera.
Tapi ia langsung teringat lelaki yang penuh luka, menerobos masuk kamarnya tadi malam dan Seo Hyun mengobati lukanya ketika ia tak sadarkan diri. Lelaki itu terbangun, tersenyum melihat Seo Hyun yang tertidur disofa sedang dirinya tidur dikasur. Lelaki itu merasa tidak enak dan memindahkan Seo Hyun kekasur, kini ia yang tidur di sofa. Dan sekarang lelaki itu sudah pergi tanpa Seo Hyun ketahui.
"SEO HYUN-AH! PPALIWA (CEPATLAH)!" teriakan lelaki-lelaki itu membuatnya tersadar, segera ia buka pintu lalu terlihatlah berbagai wajah kesal yang sulit diartikan.
Jelas mereka itu marah, karena janjinya mereka akan berangkat keliling Seoul tepat jam setengah 8. Tapi Seo Hyun membuatnya mundur setengah jam.
"Mmm, Mianhae." ucap Seo Hyun polos, menyadari kesalahannya.
***
"Aigoo, Jung Soo kenapa kau mengajak kita untuk mendaki! Seharusnya kita itu ke Lotte World, Sungai Han, Namsan, atau Dongdaemun! Itu lebih baik dari pada mendaki!" cerocos Hee Chul sejak tadi, Eun Hyuk dan Dong Hae menyetujuinya.
Sedangkan yang lain terlihat menikmati pemandangan dari atas gunung Bukhansan, yang sering disebut dengan nama 'Gunung Han Utara'. Karena lokasinya yang berada di sebelah utara Sungai Han.
"Lihatlah pemandangan kota Seoul sangat indah!" seru Jong Woon mengajak Han Geng berputar-putar, Young Woon merasa kesal karena kakak-nya lebih sering dengan orang lain.
"Hyung! Ajak aku berputar juga!" protes Young Woon tak cocok dengan postur tubuhnya, ketua karate jika terlihat kekanakan seperti itu pasti aneh.
Mendengar Young Woon yang berbicara dengan nada cemburu membuat Jong Woon tertawa, dan Han Geng senang terlepas dari genggaman Jong Woon yang terasa seperti cengkraman.
"Daebak, Amazing!" seru Chang Min ditambah dengan seruan Seo Hyun "Benar Oppa, neomu daebak! Ternyata Jung Soo oppa bisa juga memilih tempat tujuan pertama dipagi yang cerah ini!" Seo Hyun merentangkan kedua tangannya merasakan angin yang berhembus menerpa tubuhnya, rambutnya yang terurai terlihat melambai-lambai membuat Chang Min dan Jung Soo yang ada disetiap sisinya merasa terpesona.
"Kenapa kalian jalan begitu cepat!? Atau aku yang lambat?!" ujar Eun Hyuk yang baru datang, disusul dengan Dong Hae dan Hee Chul.
"Angin pagi hari memang menyegarkan!" Dong Hae sudah berada disebelah Chang Min ikut merentangkan tangannya seperti apa yang Chang Min, Seo Hyun dan Jung Soo lakukan. Merasakan angin.
"Sejak kapan kau di sini?" kaget Chang Min membuka matanya yang tak terasa terpejam karena belaian angin yang lembut.
"Makanya jangan memejamkan mata, nanti kau bisa tertinggal." selalu ada tawa disetiap hari mereka, seperti saat ini.
Bergabung dengan Kim bersaudara, membuat Han Geng risih akan keanehan keduanya. Jadi ia memilih untuk bergabung dengan Hee Chul dan Eun Hyuk yang sedang memandang keindahan yang menurutnya lebih indah dari pemandangan dibawah sana.
"Yeoppo..." mata Eun Hyuk menangkap sesosok wanita dengan rambut hitam panjang terurai, tertawa lepas bersama teman-temannya.
Begitupun dengan Hee Chul yang menatap wanita berambut sebahu didepannya. Tanpa mereka sadari yang lain sudah mulai turun kembali, Dong Hae berulangkali memanggil mereka. Sampai akhirnya Dong Hae dan Han Geng naik lagi, dan mendapati keduanya yang masih terdiam. Dengan kekuatan penuh Dong Hae menyeret Eun Hyuk. Sedang Han Geng menyeret Hee Chul.
Menuruni gunung terasa lebih cepat, begitulah yang dirasakan ke 8 pendaki. Kecuali Eun Hyuk yang terus saja mencoba kembali keatas, tapi ia takut juga kalau harus ditinggal. Mereka melanjutkan ketempat yang lebih seru dan banyak permainan, dimana tempat ini adalah kompleks belanja dan wisata.
Arena hiburan ala Disney Land, dilengkapi dengan arena bermain ice skating. Tempat ini dijadikan untuk lokasi shooting beberapa drama korea, seperti Boys Before Flower dan Stairway to Heaven.
"Wow, aku ingin menaiki semua permainan yang ada di sini!" seru Chang Min semangat.
"Tapi sebelum itu, bagaimana kalau kita makan dulu!" ajak Han Geng, yang disetujui oleh semuanya.
Selain capek karena sudah mendaki gunung, mereka juga lapar karena belum sarapan. Makanya sekarang ini Jong Woon dan Young Woon makan dengan banyak porsi. Mereka lagi-lagi tertawa senang, merasa semua permainan yang ada di Lotte World sudah dinaiki. Sampai akhirnya Dong Hae yang menyukai drama Boys Before Flower teringat dengan arena ice skating, dengan antusias mengajak semua berseluncur diatas es tersebut.
Han Geng dengan sabarnya mengajari Hee Chul, mereka berpegangan tangan terlihat seperti pasangan. Eun Hyuk mengikuti mereka dengan mencoba mengajari Dong Hae, tapi yang terjadi mereka malah terjatuh. Jong Woon yang dengan senangnya merasa sudah bisa malah menabrak pasangan yang sedang asyik-asyiknya menari balet. Mereka adalah Han Geng dan Hee Chul, keduanya terjatuh, lalu tanpa ampun mengejar Jong Woon. Seo Hyun yang selalu ditemani Chang Min dan Jung Soo tertawa melihat kejadian bodoh itu, membuat kedua lelaki di setiap sampingnya ikut tertawa.
Setelah berkeliling di Lotte World mereka mengunjungi Namsan. Sebelum menaiki Namsan Tower mereka masuk ke Museum Teddy Bear, melihat setiap boneka yang dibuat untuk menggambarkan kehidupan Korea dari jaman dulu hingga sekarang dengan media Teddy Bear.
Sesekali Jong Woon berpoto, bahkan sering, sehingga mengganggu pengunjung lain. Dia sempat akan diusir oleh petugas museum. Tapi Jung Soo membantunya agar tidak dikeluarkan, Jong Woon kembali normal walau-pun ia masih mengambil poto teddy bear dengan sembunyi-sembunyi.
Hee Chul dengan bangganya memperlihatkan aegyo (daya pesona)-nya seperti teddy bear yang ia lihat, Chang Min ikut mengikuti dengan kikuk. Namun malah membuat Hee Chul merasa tersaingi, berdecak tak jelas meninggalkan juniornya itu.
Sedang Eun Hyuk dan Dong Hae mengekspresikan setiap teddy bear yang mereka lihat. Han Geng dan Young Woon merasa sudah bosan, lalu mengajak yang lain untuk segera keluar dan langsung menuju Namsan Tower. Han Geng bilang agar ia dan Hee Chul dapat segera memasang gembok cinta diatas Namsan Tower, dan membuang kuncinya dari atas sana.
Jung Soo dan Seo Hyun yang berada paling belakang, terlihat tenang sampai akhirnya Jung Soo menahan langkah Seo Hyun. Dan dengan gugup, ia berkata, "Seo Hyun-ah, ada yang ingin aku bicarakan padamu... a...aku menyukaimu. Akh, tidak, tidak! Aku mencintaimu." pengakuan Jung Soo yang tiba-tiba membuat Seo Hyun terdiam saking terkejutnya.
"Sejak saat kita bertemu di gudang kampus, aku mulai tertarik padamu. Aku tahu ini mungkin terlalu cepat, tapi sekarang aku baru menyadarinya bahwa ini perasaan cinta. Apa kau mau menjadi kekasihku?"
Kali ini Seo Hyun mencoba berbicara. "Hmm, Oppa, aku...-"
To be continued,
Bagaimana readers, semoga suka dengan ceritanya... jangan lupa vote dan commentnya,
Terima kasih sudah mampir, terus nantikan kisahnya ya ^^
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro