Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Start : Kota Bogor, 14 Februari 2021
Assalammualaikum warahmatullahi wabarokatuh..
Apakabar semuanya ? Semoga senantiasa Allah merahmatkan nikmat sehat jasmani dan rohani ya..
Jangan lupa bershalawat untuk Baginda nabi dan baca Al-Qur'an guys 🤗🤗...

_______

"Cinta memang tidak harus memiliki, tapi cinta juga bisa membuat kita buta akan segalanya."


"Khanza, apakah kamu sudah siap?" tanya Ummi Zulaikha yang baru saja datang dengan membawa nampan berisi susu kesukaan putrinya itu.

"InsyaAllah, Khanza siap, Ummi," ucap gadis itu dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Ya Rabb, apakah ini adalah perjalanan awal Khanza untuk membina rumah tangga. Tapi Khanza sama sekali tidak mencintai Mas Gunawan, berilah petunjuk mu ya Rabb," lirih Khanza dengan menutup kedua matanya sambil menetapkan hatinya.

"Diminum dulu susunya, tenanglah sayang. Ini adalah pertemuanmu dengan anaknya pak lurah, kamu masih bisa untuk menolak perjodohan ini jika kamu mau."

Khanza berjalan kearah Umminya lalu menggenggam tangannya, "Ummi, jika Khanza mau pasti akan menolak perjodohan ini. Tapi itu sama saja mempermalukan keluarga kita, Khanza tidak mau itu terjadi. Karena itu Khanza tidak mau jika Abi dipermalukan oleh putrinya sendiri," lirih Khanza.

"Baiklah, jika itu sudah menjadi keputusanmu, Nak. Ummi ikut saja, ayo kita kebawah jangan sampai tamu menunggu lama."

Kedua wanita berbeda usia itu meninggalkan kamar dan berjalan menuju ruang tamu, saat melangkahkan kakinya Khanza hanya memasrahkan semua jalan hidup pada pemilik-Nya. Karena Allah pasti akan mempunyai rencana indah untuk umatnya, memang hingga saat ini setelah kedatangannya kembali ke kota kelahirannya Khanza belum menemukan lelaki yang pas untuk dijadikannya pasangan hidup.

Bahkan sudah lima tahun setelah kelulusan sekolah menengah atasnya, Khanza masih saja mengingat masa-masa kebersamaan dengan lelaki yang pernah dicintainya itu. Namun, karena beberapa perbedaan mengharuskan dirinya untuk mengubur jauh-jauh rasa cinta itu pada masa lalunya.

Khanza duduk disebelah Abi dan Kakaknya, sementara Ummi duduk disebelah Abi dengan istri dari Pak Somad.

"Bagaimana pak Abdullah, putra saya sudah sejak lama mencintai putrimu Khanza. Tinggal kita pilih saja tanggal baiknya," ucap Pak Somad pada Abinya Khanza.

"Saya ingin mendengar sendiri niat baik putramu untuk melamar Khanza," titah Abi sambil memandangi Mas Gunawan.

Gunawan menarik napas untuk menetralkan degupan pada dadanya, "kedatangan saya kesini, dengan niat baik untuk melamar Ananda Khanza Salsabila Daniyah. Saya mencintainya karena paras cantiknya," ucapnya.

"Baiklah nak, tapi semua keputusan ada di tangan Khanza. Bagaimana sayang?" tanya Abi Abdullah.

"Bismillah, Abi, Ummi, dan semua yang ada di ruangan ini. Mohon maaf sebelumnya, bolehkah Khanza meminta waktu terlebih dahulu untuk beristikharah, karena pernikahan bukanlah suatu permainan melainkan awalnya sebuah langkah kami untuk meraih ridhonya Allah."

"Baiklah, saya tunggu jawaban atas pinangan ini selama dua bulan bagaimana?" tanya Gunawan pada Khanza.

"InsyaAllah jika sudah ada jawabannya, sesegera mungkin Khanza akan menjawab. Ummi, Abi, Khanza pamit ke kamar dulu." Setelah pamit pada semua yang ada di ruang tamu, Khanza berjalan memasuki kamarnya dengan gontai.

Naufal yang menyadari bahwa adiknya mempunyai beban yang sangat berat akhirnya hanya bisa pasrah dengan takdir yang harus dijalani oleh Khanza, sebenarnya dia tidak tega melihat adiknya yang belum bisa melupakan masa lalunya bahkan masih menyimpan seribu duka.

Mungkin Naufal memang bukan seorang Abang yang pengertian seperti yang lain, tapi tanpa semua orang tau setiap malam Naufal selalu datang ke kamar Khanza untuk melihat keadaan adik kesayangannya itu. Disetiap tidurnya, Khanza selalu mengigau nama laki-laki dimasa lalunya.

Naufal harus mencari cara mengagalkan perjodohan ini, dan mencarikan lelaki yang pantas untuk bersanding dengan adiknya itu. Tapi siapakah yang pantas menjadi imam untuk adiknya, rasanya kepala Naufal seperti dihantam oleh batu besar karena memikirkan masa depan Khanza.

💐💐💐Cut💐💐💐💐

Hello guys, gimana nih keseruan dari kisah bisikan di setiap sujudku..
Penasaran kan sama bab selanjutnya,, insya Allah akan di update besok ☺️☺️...
Jangan lupa tinggalkan vote dan comment ya..

#membatik

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro