Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

♕ ; two


"Yoshiwara, yuk? Temenin, Shinsuke gamau ikut."

Mengerjap-ngerjap sebentar, aku memproses perkataanya. Gak salah dengar kan ya? Dia ajak aku ke Yoshiwara? Tempat para wanita melayani lelaki?

EXCUSE ME. APA-APAAN. Aku menggigit bibir, berusaha buat enggak teriak memaki Kamui. Lagi-lagi, perasaan sesak menyelusup dengan kurang ajarnya pada diriku.

Selalu, selalu begini. Kamui suka tiba-tiba membuatku sesak tanpa mengenal waktu. Tentu, lelaki itu gak bersalah sama sekali. Yang salah disini aku, yang salah itu cuman perasaanku.

"Hoi Rizuuu? Kok bengong? Ikut ah, aku maksa."

Kurang ajar, emang.

Aku tanpa ragu langsung menggeleng. Mataku melotot, yakali aku ikut. Makan hati. "Ogah, gamau. Sama Abuto aja."

"Aku pengennya sama kamu."

Aku melirik sinis. "Tapi Rizu gamau sama kamu."

"Ck, Riz!"

"Apasi!?" Lagi, aku mendelik. Menatap Kamui tak mengerti. Kenapa harus aku? Kemarin juga, dia ngajak aku jalan-jalan keliling planet bumi. Katanya, mau ketemu adik tersayang. Namun, di tengah jalanan, dia dikerubungi sama perempuan. Banyak yang menggodanya.

Kamui mah, seneng seneng aja banyak perempuan yang menggoda dia. Serasa terkenal. Seneng gak kepalang.

Ya aku? PANAS. Iya, aku cemburu. Tiba-tiba merasa emosi, mood berubah gak stabil. Padahal, cuman ditanya sama digoda doang, Kamui gak disentuh. Namun, aku tetap gak terima, panas banget woi hati ini.

Sekarang? Dia malah ajak aku buat nemenin dia ke Yoshiwara. Mau apa dia? Mau bergulat di ranjang terus nyuruh aku buat liatin dia bercinta?

Hah, gila.

Iya, aku sama pikiranku sudah gila.

"Gak mau. Sama yang lain aja. Lagian Takasugi gak bakal bolehin Rizu ke Yoshiwara, ya."

"Loh." Kamui tertawa pelan. "Shinsuke malah yang nyaranin aku buat ajak kamu ke Yoshiwara."

Tak kusangka ternyata abangku mengkhianatiku. So sad.

Ah iya, sekedar informasi. Semenjak aku di pungut sama Takasugi, dia udah jadi kayak abang. Mau aku anggap ayah, tapi gak pantes. Hak asuhku dipegang sama dia soalnya. Jadi, Takasugi secara gak langsung udah menjadi keluargaku.

"Rizu tetap gak mau—--"

"Yaudah ayo kita bertarung?"

"Eh?" Aku mengerjap, menatap Kamui dengan mulut yang sukses menganga lebar. "Ogah dih, jelas kamu bakal menang ya!"

"Belum dicoba, loh." Kamui berdiri. Meregangkan tangannya dan meloncat-loncat kecil. Senyumnya tiba-tiba melebar. Menatapku dengan kilatan menantang. "Kamu juga kan udah terus dilatih sama Shinsuke. Sebelum dipungut sama dia, kamu berhasil ngalahin beberapa amanto hanya dengan belati, kan? Aku jelas tahu kamu kuat, sayang aja pemalas. Jadi kelihatan lemah."

Sialan.

Gak, bukan. Aku bukan mengumpat sama omongannya yang kurang ajar itu. Aku mengumpat karena aura Kamui kembali. Aura penuh karisma, seram dan kegarangannya kembali. Aura yang sama ketika awal kami bertemu. Aura yang sukses membuat dia menjadi berkali-kali lebih tampan.

Ah sial, sial, sial. Aku gak mungkin sebucin ini!

"Jangan ditatap doang dong," ujarnya sambil menarikku berdiri. "Ayo bertarung. Kau kalah, ikut aku ke Yoshiwara. Kau menang, boleh melakukan apapun padaku. Gimana?"

Aku berdecak, akhirnya menurut dan menerima tantangannya. Aku meregangkan tangan, dan mengambil belati yang selalu tersedia di celana.

"Kenapa sih ngotot banget ajak Rizu ke Yoshiwara?" Aku mulai bersiap memasang kuda-kuda, lalu dengan cepat melesat begitu saja tepat kehadapan wajah Kamui. Belati aku acungkan tinggi-tinggi, senyum miring aku ulas di wajah. "Kau mau membuat Rizu jadi pelacur atau apa?"



Mari kita lupakan kamui yang lebih milih makanan daripada wanita....

APASI INI LAZU NGETIK APA.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro