Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

♕ ; three

Jelas, tak usah ditanya. Aku kalah. Walau sempat membuat beberapa goresan di sekitar tubuh Kamui. Tetap saja, aku kalah. Kamui menendang perutku dan sukses membuat tubuhku terpelanting di dek kapal. Dia mendekat pada aku yang masih terbaring saat itu, dan mengacungkan payung andalannya.

Hanya dengan waktu lima menit. Pertarungan kami selesai. Aku kalah telak. Sial, pengen nangis.

Kamui berjongkok di sampingku yang masih terbaring. Ia kembali seperti semula, aura seramnya hilang entah kemana. Dia tersenyum miring, dan berkata, "Jadi ikut, kan?"

Aku memalingkan wajah, terlalu malas untuk menatap dia. "Gak."

"Cuman nganterin doang Riz, kenapa kamu males banget gitu?"

Aku memejamkan mata. Merasa tiba-tiba sangat muak. Malas? Iya, aku malas. MALAS SEKALI. Yaiya, dia enak di Yoshiwara liat yang bening bening.

Kembali, aku merasa sangat emosional. Aku marah, aku cemburu. "Gak mau, gak mau ikut. Rizu gak mau, tahu gak?"

"Kenapa sih?"

Aku tertawa sinis, akhirnya kembali menatap Kamui. Ah, mataku terasa panas. "Rizu gak mau lihat kamu sama cewek lain! Bikin muak. Makannya Rizu gamau ikut. Nanti yang ada malah cemburu, emosi gak stabil. Atau kalau khilap, bisa bisa Rizu ngebunuh salah satu wanita yang deket sama kamu!"

Dalam satu tarikan napas, aku berkata. Dadaku naik turun, ngos-ngosan. Aku berbicara terlalu cepat, seperti sedang melakukan rap.

"Kok, kamu nangis?"

Aku mengerjap, memegang pipiku yang ternyata sudah basah. "Eh?"

"Kamu kok cemburu?" Kamui menarikku untuk duduk, dia menatapku intens. Tak lupa mulutnya lagi-lagi tersenyum miring. "Hee kamu suka aku? Rizu jatuh cinta sama aku?"

Aku terkesiap. Refleks berkata, "Gak!"

"Halah." Kamui mendecih, sesudahnya ia tersenyum simpul sembari menepuk-nepuk mahkota hitam putihku. "Aku tahu kok kamu suka aku. Ajakan ke Yoshiwara cuman pancingan doang biar kamu cemburu."

Mataku seketika membelalak. Tak lupa mulut yang ikut terbuka menganga lebar. "Hah? Apa? Ih apasi?"

"Aku sama kayak kamu." Kamui berdiri, tangannya kembali menarikku untuk ikut berdiri. Dia menangkup wajahku, lalu kembali berkata, "Aku jatuh cinta sama kamu, semenjak aku ngajak kamu berkelahi waktu awal bertemu. Yah, kau badass sekali, sialan. Aku sukses jatuh cinta."

Bentar, aku masih gak ngerti. Kenapa otakku tiba-tiba berjalan dengan sangat lambat sih. Maksud Kamui apaan, ngomongnya belibet amat.

Kamui menghela napas, mungkin dia tahu kalau aku gak ngerti omongan dia. Ya memang.

"Aku juga cinta sama kamu, jadi milikku, oke? Oke."

"IH APASI!" Aku mengelak, menggeleng tak terima. Walau tak bisa dipungkiri wajahku sudah seperti kepiting rebus.

"Hm? Rizu, you're mine, i'm yours." Ringan, Kamui berkata. Lalu ia mengecup bibirku pelan dan kembali bersuara, "Ayo ke Yoshiwara. Aku lapar."

Kenapa balik ke Yoshiwara, sialan.

"Kok Yoshiwara lagi sih!? Kenapa gak ke restoran di planet bumi aja!?"

"Ah, aku lupa. Yang kuingat cuman Yoshiwara."

Aku memutar mata, dan menyeletuk, "Bodo amat bajigur." Lalu sesudahnya, aku berjalan mengikuti Kamui yang mulai mempersiapkan kapal kecil untuk berangkat ke planet bumi.

Aku tarik kembali perkataanku, jatuh cinta tidak semenyebalkan itu. Rasanya ternyata bahagia, membuatku senang tidak kepalang. Walaupun menyebalkan, itu hanya sesaat.

Oh tentu saja, jatuh cinta akan selalu menyebalkan dan membuat muak, jika kau sendiri yang terjatuh.

Namun, kalau jatuh bersama. Rasanya akan menyenangkan, kok.

♕ finished ♕

SELESAI DENGAN TIDAK JELASNYA. HIIIHHHH.

Lazu ngambil kata; emotional, jealous, resentful. Cocok gak ya? Ah cocok deh :0

Terima kasih sudah memperbolehkan Lazu mengikuti project banana yang kedua ini.

Maaf bila ini rada cringe dan ooc. Aku lupa cara nulis ff):

Kalau ada typo atau kesalahan, tolong koreksi, ya!

Sekian, terima kasih!

With love,
Lazu.
25 Mei 2019.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro