bintang dan langit
2 juli 1997
Ku lihat dia sedang duduk di bangku yang berjarak 3 kursi dari ku. Sebenarnya aku sudah menyukai dirinya sejak lama namun aku hanya bisa melihat dirinya dari jauh. Dia adalah bintang dengan sejuta pesona yang dia miliki, sedangkan aku bukan siapa-siapa di bandingkan dirinya di tambah lagi kita sama.
Seandainya aku bisa memilih aku tidak ingin menyukai dirinya namun aku tidak bisa memilih itu. Hatiku telah jatuh dengan pesona dia. Dia yang bernama bintang sama sepertinya nama yang dia miliki dia juga bersinar di hatiku. Sedangkan diriku bukan apa-apa, walaupun namaku adalah langit. Aku tidak setinggi langit dalam kenyataannya. Mungkin kalian berpikir namaku dan namanya sangat cocok jika bersanding tapi aku merasa tidak seperti itu.
Banyak orang yang bilang nama itu adalah sebuah harapan yang di berikan orang tua saat kecil tapi kenyataannya aku jauh dari sebuah harapan itu. Bahkan untuk menyatakan rasa sukaku kepadanya aku pun tidak berani. Hanya bisa melihat dari jauh dan jika dia melihat balik, aku hanya memalingkan wajah ku. Begitulah setiap hari jika aku ada di sekolah. Ingin rasanya aku menyapa dirinya, namun aku sadar diriku jika di ibaratkan hanya seorang manusia yang hanya bisa melihat bintang dari jauh. Yang bahkan miliyaran tahun cahaya. Sungguh menyedihkan diriku ini.
8 agustus 1998
Satu tahun sudah berlalu, tapi aku tetap sama seperti satu tahun yang lalu. Aku hanya bisa melihat dia dari jauh.
Tiba-tiba saja dia berjalan menghampiriku. Hatiku langsung merasa senang akan hal itu, namun kenyataan tidak berpihak ke padaku ku lihat ke belakang ternyata ada seseorang yang ku kenal sebagai pacarnya. Hati yang awalnya senang tiba-tiba hancur seketika. Kenyataan menyadarkanku bahwa dia bukan untukku.
6 mei 1998
Semenjak kejadian yang waktu itu aku tidak berani untuk jatuh cinta kepada siapapun. Mungkin benar kata orang cinta pertama itu sangat sulit untuk di lupakan dan hal itu juga terjadi juga ke padaku.
Sekarang waktu ku banyak ku habiskan untuk membaca. Karna semenjak patah hati itu aku terus memperbaiki diriku sendiri. Karna aku sempat membaca sebuah kata yang memotivasiku. "Jika dia adalah jodohmu, sejauh apapun jaraknya, seberat apa pun rintangannya. Dia akan datang dengan cara yang mengagumkan dan di waktu yang tepat. Tinggal bagaiman kamu menyiapkan dirimu untuk menyambutnya"
Hanya kata-kata itulah yang menjadi motivasiku hingga saat ini.
2 juli 2015
Sudah 18 tahun berlalu, dan aku masih bertahan akan cintaku itu. Sekarang aku sudah menjadi dokter yang terkemuka dan banyak orang yang mengenalku. Dengan aku menjadi sukses seperti sekarang banyak orang ingin menjadikan diriku sebagai kekasih tapi semua itu ku tolak. Hanya ada satu harapan yang aku ingin cinta pertamaku menjadi kenyataan.
24 juli 2016
Hari ini kegiatan ku sama seperti keseharianku. Namun ada yang berbeda kali ini tiba-tiba saja aku harus menangani seorang pasien kecelakan. Dia adalah seorang perempuan. Ku perkirakan dia seseorang wanita yang cantik, walaupun wajahnya penuh dengan warna merah. Tapi itu semua tidak menghilangkan wajah cantiknya. Dan saat ku ketahui namanya. Dia adalah seorang wanita yang menjadi cinta pertamaku. Karna hal itu aku pun berusaha untuk menolong dia sebisa ku. Namun aku hanya bisa berusaha dan yang menentukan bukanlah diriku. Dia tidak terselamatkan. Namun sebelum dia pergi dia sempat sadar beberapa jam setelah operasi dan dia begitu menyadari bahwa aku adalah langit teman dia. Walaupun saat itu aku menggunakan masker tapi aku tak menyangka bahwa dia mengenal diriku ditambag lagi dia mengatakan "akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi, sebenarnya sudah sangat lama aku ingin mengatakan aku mencintaimu. Mungkin saat ini adalah saat yang tepat untuk aku bilang ke pada dirimu. Maaf....".
Hanya sebaris kata itu yang bisa dia ucapkan dan sisanya hanya terdengar suara tuttt dari mesin mendeteksi jatung. Dan saat mesin untuk berbunyi aku langsung melakukan pertolongan namun sayang aku tak bisa berbuat apa-apa.
Setelah keluar dari ruang operasi itu aku hanya bisa menyesal karna aku tidak sempat mengatakan aku juga cinta dia. Dan sangat aku sesali karna aku tidak bisa mengungkapkan sejak dulu. Bahwa aku tidak bisa menjadi langit untuk dirinya berada. Semua sesalku hanya berbuah dengan air mata kesedihan.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro