Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#4

CERITA SUDAH DITERBITKAN DI APLIKASI DREAME DAN INNOVEL. SILAKAN MELAKUKAN PENCARIAN DI SANA.

JUDUL: BIG MOMMA
AUTHOR: MONKEYTREE

TERIMA KASIH 😘

Galih menjambak rambutnya gemas. Baru saja dia menyelesaikan syuting di gunung Papandayan, nyaris terperosok ke dalam jurang akibat kurang tidur selama tiga puluh enam jam marathon syuting yang dijalani. Sampai di Jakarta, bukan kasur nyaman dan segelas teh hangat yang diterima malah sebuah kabar―yang potensinya lebih buruk dari fakta Nicholas Saputra kembali ke layar lebar.

"Shit," umpat Galih.

Peony duduk di ujung tergelap kamar, yang jauh dari tatapan sinis penuh luka milik Galih. Dia berusaha memberi ruang bagi pemuda itu menyampaikan isi pikirannya. Tetapi tidak dengan ide meninggalkan Gemintang dan Galih berduaan dalam kamar kos. Gemintang tengah dalam masa labil dan Galih, Peony tahu seberapa kuat omelan Galih jika sudah berkaitan Gemintang.

Gemintang duduk di atas kasur lantai, memainkan jemari kakinya pada lantai yang malam ini terasa lima kali lebih dingin. Padahal kamar kosnya tidak dilengkapi AC dan―secara kebetulan―listrik tengah padam. Satu-satunya alat bantu penerangan dalam ruangan hanya ponsel di atas nakas yang senter belakangnya stand by.

Suara napas Galih berat mengisi kesenyapan. Peony memeluk makin erat kedua lututnya. Gemintang makin menundukkan kepalanya. Seharusnya Galih tidak tahu situasi ini, situasi di luar perkiraan Gemintang.

"Siapa ayah anak itu?" Suara Galih berpacu dengan napas memburu. Jika bukan akibat kurang pencahayaan, Gemintang yakin mata Galih sudah merah penuh amarah.

"Kakak nggak-"

"Kakak nggak tahu," potong cepat Galih sarat akan sindiran. Jawaban itu klise bagi Galih, khas sinetron picisan. Dan kakaknya coba memainkan kisah pasaran itu di depannya. Berengsek, Galih sudah tidak tahan menahan geram. Dari semua kejutan mengapa harus kakaknya mengantar kejutan macam ini.

Gemintang menggeleng kuat. Dia tahu pria yang menjadi ayah jabang bayinya, tetapi dia sudah mengambil sikap akan diam. Bertahan dalam ketidaktahuan ketika dia mengurungkan niat mencari tahu nama si pria malam itu. Jika ini konsekuensi tindakannya, Gemintang siap menerima. Lagipula siapa dirinya, mana ada pria yang mau bertanggung jawab untuk gajah besar begini. Tidak akan ada pria yang mau menikahinya. Sekalipun atas dasar tanggung jawab, berapa lama umur pernikahan itu akan bertahan, Gemintang telah pesimis.

"Dimana kakak bertemu dia? Bagaimana ciri-cirinya? Dimana kalian berhubungan badan? Beri tahu aku, kak!" Galih berdiri, berjalan perlahan mendekati Gemintang yang berjarak satu meter dari tempatnya duduk. Galih berjongkok, menyamakan jarak pandangnya dan Gemintang. "Siapa dia?" Lirih Galih. Tatapannya sendu dan mengiba, berharap Gemintang akan buka suara. Ini bukan soal mencari pertanggungan tetapi setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan pria itu harus menunjukkan taringnya bahwa dia bisa bersikap ksatria dengan menerima kehadiran anak dalam rahim Gemintang.

"Kakak nggak kenal," gumam Gemintang, mati-matian menghindari tatapan sarat makna Galih. Dia akan jatuh dan mengikuti segala perkataan adiknya jika terus menatap sepasang bola mata di hadapannya.

"Kalo nggak kenal, kita masih bisa cari tahu," tegas Galih.

"Aku nggak mau cari tahu."

"Kenapa nggak mau cari tahu?"

"Karena itu nggak penting."

"Bagaimana bisa nggak penting?"

"Kami nggak berhubungan dengan benar."

"Apanya yang nggak benar? Kakak diperkosa?"

Gemintang membatu. Dugaan Galih salah tetapi mulutnya tergagap untuk menyanggah. Ada sedikit celah baginya menghindari konfrontasi Galih jika dia membiarkan dugaan tersebut.

"Gemintang." Peony tidak sanggup bertahan dalam kediaman, ketika akhirnya dia tahu alasan Gemintang terus menutupi fakta pria itu. Dia memang nekad memberi tahu Galih mengenai kondisi Gemintang karena patah arah membuat sahabatnya itu mengakui siapa pria yang menghamilinya.

Peony menggeser badan Galih yang kaku. Dia memeluk Gemintang, mengelus punggung sahabatnya, membagikan sedikit motivasi agar Gemintang bertahan. Dia tidak akan meninggalkan Gemintang karena kehamilan ini.

Galih rasanya ingin mati bunuh diri, mengetahui kakak perempuannya hamil akibat... "ARGH!" Galih berdiri lalu menendang tas yang berada di dekatnya, melampiaskan emosi yang memekakkan kepala.

Gemintang meragu akan keputusannya membiarkan Galih berpikir ayah dari bayinya adalah seorang penjahat kelamin. Alih-alih penjahat, Gemintang malah bersyukur dipertemukan dengan pria berbahu lebar dan kulit seputih susu itu. Untuk pertama kalinya dia mengerti makna kenikmatan duniawi dan merasa begitu diharga, diperlakukan lembut hingga mencapai puncak.

Namun dia harus bertahan dalam diam agar pria itu tidak dikejar Galih untuk sesuatu yang bernama tanggung jawab. Gemintang yang paling bersalah jika pria dengan masa depan cemerlang itu berakhir menjadi bahan olok-olokan setelah menikahinya, si Gajah yang bahkan perasaannya tidak diacuhkan oleh Setyo.

Jika orang yang lima tahun bersamamu tidak bisa memahami isi hatimu, siapa yang menjamin seorang yang baru dengan tingkat kesempurnaan seratus kali lipat bisa menerima dirinya yang buruk.

Tidak!

Gemintang tidak butuh belas kasihan. Bersama Galih, Peony, dan... si calon anaknya, sudah merupakan kesempurnaan tersendiri bagi Gemintang. Orang baru hanya akan hadir dan mengacaukan struktur ternyamannya. Tidak semua orang akan ikhlas berteman dengannya. Contohnya Peony. Dari banyak orang yang dikenal, hanya Peony yang menerima apa adanya Gemintang. Galih, tidak perlu ditanyakan. Galih adalah hadiah terbaik yang diberikan Tuhan.

Keputusan Gemintang bulat, pria asing itu tidak dibutuhkan. Gemintang tidak mau lagi merasa kecil dan terkucil. Dia besar, lihat size badannya. Terkucil? Huh, buang pikiran itu kepada mereka yang tidak menghargai berkah Tuhan. Gemintang siap menjadi ibu terbaik bagi anaknya. Tidak peduli bagaimana tanggapan orang lain. Tidak akan ada lagi episode Gemintang cemburu pada nasib perempuan dalam bodi sintal menggoda. Sekarang, Gemintang tahu makna hidupnya.

Hidup untuk Galih.

Dan...

Hidup untuk calon anaknya.

Itu janji mama!

###

12/06/2018
Si ndut nongol lageeeh...

Ini yakin pada lupa siapa Galih? Udah pada baca cerita pisah nih?

Galih nongol loh di situ, jadi artis, ketemu baby batih bala-bala 😎

Yodah deh kalo pada lupa 😽 Galih emang nongol seciprit doang waktu di pisah nih

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro