1005 : Tetang Kasih dan Sayang
Chekrek...
Seperti hari-hari biasa seorang Ranggatama selalu memotret apa saja yang manurutnya indah, sembari duduk diatas pembatas antara teras kelas dan jalanan menuju lapangan sembari memegang kamera dan memperhatikan objek yang akan ia potret, seperti sekarang ia memotret teman-teman nya yang sedang bermain basket karna keinginan sang sahabat yaitu Amora.
"Oyy.. lagi ngapain nih?" Ucapnya sembari menepuk pundak sang leo membuatnya terkejut dan hampir patah.
"Ish.. Ndra bisa ga usah sambil ngagetin?" Jawabnya dengan nada kesal dan tatapan julidnya.
"Hehe.. kirain ga bakal kaget." Ucap Endra sang teman sekelas.
Echandra Lovius namanya dia adalah teman sekelas Ranggatama yaitu 11 IPS-2 tapi orang-orang menyebutnya Endra biar lebih gampang cenah, tingkahnya konyol dan jail ke semua orang, sifatnya friendly banget saking friendly nya sampe tukang parkir di depan gerbang sekolah pun iya ajak ngobrol. Tapi meskipun tengil dan jahil ia adalah juara 1 dikelasnya, dia juga sangat aktif di Ekskul PD yaitu Perisai Diri. Anaknya ga kenal rasa takut selagi dia belum tumbang tetep gas sampe lawannya tumbang.
"Mata mu." Jawab Rangga sembari membenarkan posisi duduknya.
"Maap maap, jadi lo lagi ngapain nangkring disini?" Tanya Endra sembari melihat apa yang sedang Rangga lihat.
"Lagi ini anu nyuci gue ndra, liat dulu orang ini lagi ngapain kalo masih ga keliatan baru lo nanya pea." Jawab Rangga dengan wajah yang suram, mungkin masih kesal dia sama Endra karna dikagetin.
"Iya iya gue ga bakal basa basi lagi sama lo." Ucap Endra.
"Eh gue mau tanya boleh ga sih?" Tanya Endra dengan wajah Khas nya yang benar benar anak kepo.
"Mau tanya apa emang? biasanya juga langsung tanya ga izin dulu." Balas Rangga dengan kekehan kecilnya.
"Yaa ini menurut gue agak penting buat lo, kayaknya." Ucapnya dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Tanya mah tanya aja sok selagi gue bisa jawab." Ucap Rangga.
"Ini anu... eee... anuu..." Ucap Endra terbata-bata.
"Anu anu anu apa hah?" Ucap Rangga dengan nada tak santai.
(ya anu anu mulu dari tadi😭)
"Itu anu maksud gue lo suka Skyla?" Ucap Endra dengan muka agak ragu dengan pertanyaannya.
Bagai disambar petir siang bolong, Rangga pun terdiam dan mencerna pertanyaan yang datang dari mulut segumpal tanah didepannya ini.
"Hah? suka? maksud lo? gue suka sama Skyla? hahhahahah anj..." Tawa Rangga pecah dan hanya di balas dengan tatapan bingung dari Endra.
"Hahahaha.. ntar itu siapa yang bisa mikir begitu hahahaa... tolong gue hahaha... ga bisa berenti hahaha..." Ucap Rangga masih dengan tawa menggelegar nan membahana tersebut.
Plakk..
Tampa aba-aba Endra menampar pipinya lumayan keras sampai bisa membuat Rangga berhenti tertawa dan mengaduh kesakitan sembari memegang pipinya yang panas.
"Kenapa lo tampar gue?" Tanya Rangga tak santai.
"Kata lo bantu berenti ketawa." Balas Endra dengan wajah tanpa dosanya.
"Tapi ga gini jugaa Ndra, sakit ini." Ucap Rangga dengan memegangi pipi sebelah kirinya.
"Ya maap kekenceng kayaknya." Jawab Endra dengan cengiran lucunya dan hanya menadapat tatapan sinis dari Rangga si korban.
"Yaudah lo tadi nanya kan, gue bukan suka sama Skyla tapi gue sayang sama dia, dia udah gue anggap adek gue sendiri. Dia itu rapuh Ndra dia gampang nangis dan stres." Ucap Rangga dengan menatap Skyla yang sedang bermain dengan tatapan tulus.
"Gue sayang dia karna dia layak menurut gue buat disayang, dia memang ga pernah bilang beban dia dan apa yang dia rasain dibangunan itu. Yang gue tau dia ga baik-baik aja tapi dia berusaha baik baik aja, dia adek gue yang harus gue jaga Ndra. Dia masih kecil untuk dewasa rasanya gue ga rela harus lepas dia nanti. Dunia keras Ndra, Dunia kejam gue ga sanggup liat dia hancur lagi. Cukup masa lalunya yang hancur tapi masa depannya jangan." Lanjut Rangga sepenuh hati.
"Gue bakal usahain apa aja untuk dia, gue mau dia bahagia dan dia capai apa yang dia inginkan dan impikan. Itu pandangan gue ke dia, semoga lo ngerti dan ga ada lagi pertanyaan bodoh gitu." Ucap Rangga sambil berdiri dan menepuk dua kali pundak Endra yang masih mematung dan tak bisa berkata-kata, Rangga pun berlalu menuju sahabat-sahabatnya.
Masih dengan lamunannya Endra menatap 4 sekawan itu dan tersenyum tipis.
"Gue berharap itu terjadi juga." Ucap Endra sebelum berlalu memasuki kelasnya.
•°•°
Seperti biasa sekarang Skyla sedang menunggu Bus untuk pulang ke rumah, tapi bedanya sekarang ia di temani oleh Amora yang sama manunggu jemputan supirnya.
"Eh, La tau ga siswa yang namanya Echandra?" Tanya Amora disela-sela perbincangan mereka.
"Anak kelas mana?" Tanya Skyla balik.
"11 IPS kayaknya" Jawab Amora dengan polos.
"Mor lo nyadar ga?" Tanya Skyla kembali dengan wajah tesenyum terpaksa.
"Apa?" Tanya Amora dengan nada gugup.
"Lo nanyain anak IPS ke anak IPA, agak laen otak lo," Jawab Skyla dengan julid.
"Hehehe.. salah tanya ya," Ucap Amora dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Setelah terdiam beberapa menit ada suara motor yang menuju ke tempat mereka duduk dan membuat Skyla maupun Amora melihat ke arah suara tersebut, motor tersebut semakin dekat dengan tempat mereka dan lajunya mun melambat menandakan akan berhenti tepat didepan mereka.
"Hai, boleh kenalan gak?" Tanya si pengendara itu.
"Hai juga, boleh" Jawab Amora sembari berdiri dari duduknya, ada sedikit lirikan dari si pengendara itu kepada Skyla.
"Nama gue Amora nah yang duduk ini Skyla, kami dari kelas 11 IPA," Ucap Amora memperkenalkan diri dan juga Skyla dengan mengulurkan tangannya.
"Nama gue Echandra panggil aja Endra ya nama asli sama nama panggilan agak beda karna temen temen manggil gitu yaudah, gue dari kelas 11 IPS-2," Balas Endra dengan menerima uluran tangan itu.
'Ouh ini toh' Ucap batin Amora.
'Kek setan diomongin lansung muncul' Ucap batin Skyla.
"Salam kenal ya," Ucap Amora dengan senyuman.
"Oke, lo ga mau kenalan?" Tanya Endra kepada Skyla.
"Udah tadi dikenalin," Ucap Skyla dengan malas. Jujur saja ia malas harus berkenalan dan menganggu waktu ia untuk pulang.
"Eh, yang sopan napa," Ucap Amora menyenggol badan Skyla dengan tangannya.
"Hish.. hai nama gue Skyla Panggil aja Sky atau apalah." Ucap Skyla sembari bangkot dari duduknya lalu mengulurkan tangannya untuk dijabat.
"Gue Endra atau lo bisa panggil gue Sayang," Ucap Endra menjabat tangan Skyla dengan senyum tengil menurut Skyla.
'ih ni orang apaan sih, keren kagak geli gue yang ada' Dengan muka khasnya dan berperang dengan batin pun dimulai.
"Idih si najis baru juga kenal," Jawab Skyla langsung buru-buru melepas jabatan tangannya.
"Hehe.."
"Eh btw lo sekelas sama si Rangga dong," Ucap Amora kepada Endra.
"Yap betul 100 buat lo," Ucap Endra membenarkan.
"Ouh pantes kelakuannya 11 12 sama dia," Ucap Amora memaklumi.
"Apa sekelas lo kalakuannya begini?" Tanya Skyla dengan sedikit sindiran.
"Eh ga boleh begitu cantik, kami nih anak baik-baik kok," Jawab Endra dengan kekehan kecil.
'Bapak kau cantik' Ucap batin Skyla dengan muka yang kentara sinis nya.
"Eh btw butuh tumpangan?" Tanya Endra kepada 2 gadis itu.
"Ga usah gue mah mau dijemput kok, nih si Skyla yang butuh mah," Jawab Amora.
"Apaan sih gue bisa nunggu Bus," Balas Skyla.
"Ikut aja napa sih hemat ongkos juga, gue udah otw pulang ini tuh liat," Balas Amora sambil menunjuk ke arah mobil yang menjemputnya.
"Yaudah ayo, lo ga bakal nyesel ikut gue kok gue juga ga pungut biaya, gratis ongkir ini," Timpal Endra sembari memberikan helm nganggur milik nya. Bisa dibaca dari wajah Skyla rada ragu untuk ikut tapi dia juga ga mau nunggu sendirian jadi terpaksa ia pun menerima ajakan pulang bareng itu.
"Yaudah," Ucapnya sembari mengambil helm ditangan Endra.
"Yaudah bye gue duluan ya, jagain nih temen gue ya jangan sampe lecet," Ucap Amora, lalu ia pun sedikit berlari ke arah mobilnya. Skyla pun menaiki motor itu dengan helm yang sudah terpasang rapi di kepalanya.
"Udah siap?" Tanya Endra dengan menghidupkan mesin.
"Udah" Jawab singkat Skyla.
"Oke kita berangkat," Balas Endra dengan melajukan motornya dengan kecepatan normal menuju rumah yang sudah dinanti-nantikan.
TBC
objek kesayangan Rangga.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro