1003 : Si Kakak Kelas
Sesampainya di UKS, Rangga pun membaringkan tubuh Skyla dengan hati-hati, Skyla memegangi kepalanya terus menerus karna merasa sakit mungkin juga karna efek tadi pagi hujan-hujanan dan tertimpuk bola juga.
"Eh kenapa nih?" Tanya Penjaga yang ada di UKS.
"Ah ini Bu tadi ketimpuk bola basket." Jelas Rangga menjawab pertanyaan Ibu Penjaga, Ibu Penjaga pun hanya mengangguk mengerti.
"Oke, pusing dek? sebentar ya Ibu ambilin dulu Obat pereda pusing ya." Ucap Ibu itu dan berlalu mencari obat pereda pereda pusing.
Rangga menatap Skyla dengan tatapan khawatir, karna sahabatnya ini punya penyakit yang sering pusing makannya jika Skyla nyeletuk sakit kepala pasti dia langsung menyeret sahabatnya itu ke UKS.
"Sabar ya Ky." Ucap Rangga menenangkan.
"Nah, eh iya harus makan terlebih dahulu, ini dek obatnya Ibu mau buat surat dulu." Ibu itu pun menyerahkan Obat yang telah ia bawa ke tangan Rangga.
"Oh iya bu, makasih." Ucap Rangga berterimakasih.
"Namanya siapa dek?" Tanya ibu itu.
"Rangga bu." Jawab Rangga dengan watadosnya (wajah tanpa dosa).
"Bukan kamu, tapi adek ini yang lagi baring." Jelas Ibu dengan kekehan pelannya.
"Oh hehe maaf bu namanya Skyla kelas 11 IPS-1 bu." Ucap Rangga mantap dengan sedikit garukan dibelakang kepalanya meski tak terasa gatal.
"Tidak apa apa, Ibu duluan jaga temen kamu ya." Setelah berucap Ibu itu pun berlalu ke meja biasa untuk menulis Surat Keterangan Sakit, agar Skyla bisa istirahat terlebih dahulu di UKS.
"Iya bu." Jawab Rangga.
•°•°•°
Sementara itu di kantin sekolah, Adji dan Amora membeli makanan untuk temannya di UKS, karna mereka juga butuh energi untuk beraktifitas.
"Mor, gue bingung pilih makanan." Ucap Adji dengan wajah bingung yang kentara.
"Napa bingung? pilih aja semuanya." Jawab Amora dengan nada santai bak air danau.
Dengan wajah julid Adji pun menjawab. "Gila kali gue pilih semuanya, mana ada duit cuy."
"Yaudah sih pilih yang bisa dimakan." Ucapnya santai dengan memilih banyak makanan.
"Mor, kita makan cuman ber 4 bukan sekampung, itu terlalu banyak ga sih." Ucap Adji menyadarkan Amora yang kalap memilih makanan.
"Yaudah segini aja tuh, udah gue kurangin kalo udah ayo kita langsung ke UKS deh." Balas Amora dengan menunjukan makanan yang jumlahnya lumayan normal.
"Yaudah hayu udah aja." Ucap Adji berlalu menuju kasir untuk membayar makanan yang telah ia pilih, dengan Amora dibelakangnya.
Setelah memilih dan membayar makanan, mereka pun langsung menuju UKS tetapi sebelum keluar kantin mereka mendengan ada yang memanggilnya dari arah belakang.
"Hey kalian berenti dulu." Teriak dari belakang, mereka pun membalikan badan dan melihat orang yang memanggil dengan sebutan 'hey' itu. Ternyata yang memanggil mereka adalah Kakak kelas yang tadi tak sengaja menimpuk kepala Skyla dengan bola yaitu Kak Jevano.
"Ah iya kak kenapa?" Tanya Adji tanpa basa-basi.
"Ini buat Adek yang tadi." Ucap Jevano itu sembari memberikan sekantong jajanan sepertinya.
"Ah gapapa kak ini kita juga udah beli lumayan banyak." Tolak halus Adji tapi tidak dengan Amora yang langsung mengambil kantong itu dengan senyum yang tak pernah luntur.
"Oh oke Kak makasih yaa hehe." Ucap Amora dengan tubuh yang tak bisa diam itu, Jevano pun hanya tersenyum tipis. Adji pun menyenggol pelan lengan Amora dengan muka yang agak kesal dan malu.
"Apa sih." Bisik Amora dengan wajah kesal namun seketika air mukanya berubah ramah lagi.
"Yaudah Kak makasih ya, kita ke UKS dulu mari kak." Ucap Adji dan langsung menyeret Amora keluar area kantin, memang memalukan manusia satu ini.
Di koridor yang banyak siswa-siswi berlalu lalang Adji pun berucap.
"Napa lo terima sih nyet." tak lupa dengan wajah kesal dan julidnya.
"Ya gapapa buat kita juga toh, rezeki kan ga boleh ditolak Ji." Ucap santai Amora sembari menatap senang kantong plastik itu. Adji yang melihat sahabatnya begitu rasanya merinding sebadan badan.
"Kayaknya lo harus diruqiah deh Mor, ngeri gue liat tiap hari makin ningkat aja itu kegilaan." Ucapnya dengan badan seolah-olah bergetar ngeri.
"Ihh.. iri bilang boss." Jawab Amora dengan tatapan sinis dan mempercepat langkahnya meninggalkan Adji dibelakang.
°•°•°
Sesampainya di UKS mereka melihat Skyla yang terbaring lemas dan Rangga yang sedang membaca sesuatu dengan mata yang menyipit.
"Woi nyet lagi ngapain." Ucap Adji dengan menepuk bahu Rangga, alhasil Rangga pun terkejut dan hampir menjatuhkan obat yang sedang ia pegang.
"Ngagetin aja cok, hampir aja latah gue." Jawabnya dengan nada kesal.
"Hehe maap maapp, nih buat si Sky." Ucap Adji santai dan beralih duduk di sebrang kasur, ditemani oleh Amora yang sedang membuka bungkusan yang berisi makanan mereka.
"Ky, bangun dulu lo harus makan terus minum obat." Ucap Rangga sembari menggoyangkan pelan tubuh Skyla.
"Pusing banget coy pen tidur." Jawab Skyla dengan berusaha bangun, dan langsung dibantu Amora.
"Iya nanti lo bisa tidur abis ini, nah makan oh iya tuh itu dikasih Kak Jevano tadi." Ucap Adji dengan menunjuk kantong plastik yang berada dikaki Skyla.
"Hah?." Bingung Rangga.
"Iya itu dari Kak Jevano buat permintaan maaf cenah, gue minta ya La hehe." Jawab Amora diiringi dengan kekehan kecil.
"Iya iya gue ga peduli." Ucap Skyla pasrah karna pusing dikepalanya belum mereda.
"Yaudah lah ayo makan semuanya." Ucap final Rangga.
Mereka pun makan dengan tenang dan sedikit candaan dan gibahan tentang berita yang sedang viral di sekolah mereka.
°•°•°
Pulang sekolahpun tiba siswa-siswi berhamburan keluar kelas dengan tak sabar ingin pulang ke rumah masing-masing, begitu pun dengan 4 bersahabat itu, mereka berpencar di area parkiran Adji dan Rangga menghampiri motor mereka, Skyla dan Amora berjalan menuju gerbang.
Seperti biasa Amora akan dijemput oleh supir pribadinya (yap dia kaya guys) dan Skyla akan menunggu Bus di halte bus sendirian. Sedang enak-enaknya melamun tiba-tiba ada motor yang berhenti dihadapan nya, reflek ia pun langsung menodongkan kepalanya untuk melihat orang yang menaiki kuda besi tersebut.
"Hai dek, buat yang tadi gue minta maaf ya." Ucapnya kepada Skyla yang mematung terkejut.
"Ah iya Kak gapapa kok, cuman pusing dikit." Balas Skyla dengan wajah dipaksa tersenyum itu.
'dikit kek mau pingsan anjeng.' berbeda terbalik dengan apa yang ia katakan di mulutnya.
"Syukur deh, mau bareng ga?." Tawar si Kakak itu.
"Ah ga usah Kak gue naik Bus aja." Tolaknya dengan halus.
"Gapapa bareng aja, oh iya nama gue Jevano." Ucapnya memperkenalkan diri dengan tangan yang mengulur.
'iye tau gue lo yang selalu ikut dan menang olimpiade itu.' Ucap Skyla membatin.
Jevano King dari kelas 12 IPA-1 yang selalu terpilih untuk olimpiade fisika dan selalu berhasil membawa piala kemenangan untuk sekolah ini.
"Skyla Kak." Ucap Skyla dengan menjabat tangan Jevano singkat.
"Oh ini toh yang namanya Skyla, salam kenal ya." Balasnya dengan senyum bulannya.
"Oh? gimana kak?." Tanya Skyla dengan wajah terheran-heran.
"Iya banyak anak kelas 12 yang tau Skyla tapi gue ga tau orangnya yang mana." Jelasnya menjawab semua rasa heran Skyla.
"Ohh..." Balas Skyla dengan menganggung paham.
"Oke sekali lagi lo mau bareng ga? kayaknya kita searah." Tanya Jevano sekali lagi.
"Ga perlu kak biar gue nunggu Bus aja, beneran deh." Ucapnya dengan wajah tak enak. Sebelum percakapan itu berlanjut suara klakson dari belakang motor Jevano mengalihkan atensi mereka berdua.
Tinn.. Tinn..
"Nyet hayu, nyeblak dulu kita." Ucap Rangga dengan menatap Skyla dan memberi kode dengan kedipan matanya, tanpa Rangga hiraukan sepasang mata lagi yang menatapnya dengan wajah datarnya.
"Ah iya Ngga ntar, Kak udah ada Rangga jadi.. gue bareng Rangga aja ya, hehe mari kak." Ucap Skyla berpamitan dan langsung ngacir ke arah morot Rangga dan memposisikan dirinya di jok dengan nyaman.
"Duluan kak." Ucap Rangga dengan senyum ramahnya.
"Iya." Balas Jevano dengan wajah tak terbaca, ia pun melanjukan motornya menuju arah rumahnya.
•°•°
"Anjing Ngga, untung lo dateng gue takut woi sama si Jevano itu." Ucap Skyla membuka percakapan diatas motor itu.
"Kirain manusia semacam lo ga kenal takut, dan ya lo berangkat sama gue jadi balik juga harus sama gue." Balas Rangga dengan lurus kejalanan.
"Gue takut Amora marah sama gue, kan tuh anak cinta banget keknya, iyaa makaseh." Jelas Skyla dengan sedikit mencondongkan wajahnya ke dekat kuping Rangga agar terdengar oleh sang leo itu.
"Naksir sama manusia modelan begitu aneh gantengan gue, yang ikhlas dong." Ucapnya dengan nada sombong.
"Narsis lo gila, iyaa makasihh ya Angga." Balas Skyla dengan nada lembut dan geplakan di helm Rangga.
"Sama-sama cantik." Ucapnya dengan keras.
"Dihh.. kudanil lo mau apa hah? gue tau lo muji gue pasti ada maunya." Ucap Skyla dengan sedikit geplakan di helm Rangga lagi.
"Gue mau lo jadi model gue ye hehe.. besok yee gue bangunin lo." Ucap Rangga cengengesan.
"Idihh.. yaudah karna lo udah nyelametin gue, gue siap jadi model lo tapi lo jajanin gue seblak ya." Balas Skyla bernegosiasi.
"Kek orang miskin lo, yaudah deal ya."
"Oke deal." Final Skyla.
Motor pun berlalu menuju tempat yang mereka rindukan selama setengah hari itu.
Bersambung..
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro