Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 23b

Diego menggeleng. "Yang merawatku adalah orang tua angkat. Tidak banyak yang tahu soal ini. Orang tua kandungku mati dalam sebuah kecelakaan. Orang-orang mengatakan itu bukan kecelakaan tapi aku melihatnya demikian. Rumah kecil kami dirusak dan dibakar orang, dengan dalih perampokan."

Suara Diego terdengar berat di kesunyian malam. Tenggorokannya tercekat. Entah kenapa ia ingin membicarakan masalah ini dengan Anastasia. Padahal, sebelum-sebelumnya tidak pernah ingin mengungkitnya. Bertahun-tahun mencari petunjuk dan selalu gagal.

"Apa yang membuatmu yakin kalau itu sebuah kesengajaan?"

"Ancaman dari pelaku. Sebelum menusuk papaku, pelaku yang menutup mata membisikkan kata-kata penuh ancaman. Katanya, papaku terlalu ikut campur urusannya. Aku bisa mendengar karena saat itu terjadi aku berada tidak jauh dari tempat papaku tergeletak. Aku tidak bisa keluar karena terjebak di dalam asap. Aku pingsan dengan luka di kepala. Mereka mengira aku mati, dan meninggalkanku bersama mayat kedua orang tuaku di dalam kurungan api."

Anastasia tercekat, tanpa sadar jemarinya meraih jemari Diego dan meremasnya. Tidak menyangka kalau kisah hidup laki-laki itu begitu mengerikan. Mengalami tragedy di usia yang begitu muda, pasti tidak mudah dan menimbulkan trauma.

"Maafkan aku, Diego. Tidak tahu apa-apa soal orang tuamu."

"Nyonya tidak salah, memang tidak banyak yang tahu. Biasanya aku pendam semuanya sendiri, entah kenapa malam ini ingin bercerita denganmu."

Telapak tangan mereka saling terkait, saling meremas dari balik bayang-bayang pot bunga. Diego merasakan kehangatan muncul dari jemari mungil yang sedang meremasnya. Rasanya sungguh menyenangkan, punya seseorang untuk diajak bercerita. Ia ingin Anastasia merasakan hal yang sama padanya.

"Baru saja aku bertemu kekasihku." Perkataan Diego membuat Anastasia menegang. Jemarinya hampir terlepas dari genggaman Diego. Tapi laki-laki itu menariknya lebih erat. "Mengatakan pada Mili, kalau hubungan kami tidak bisa dilanjutkan."

Anastasia merasa terkejut untuk kedua kalinya malam ini. Diego datang membawa dua kabar yang mengejutkan untuknya.

"Kalian putus? Kenapa?"

Diego menunduk, menatap kakinya yang terbungkus sepatu. Terlalu banyak kesedihan yang dirasakannya malam ini. Pertama kabar orang tuanya, lalu Mili. Seperti dua masalah besar menubruknya bersamaan. Padahal, ia yang meminta putus hubungan dengan Mili tapi dirinya juga yang merasa sengsara. Apakah semua laki-laki sepertinya? Brengsek dan tidak tahu diri atas nama cinta?

"Diego, apa kamu tidak menyesalinya? Kalian sudah cukup lama menjalin hubungan bukan?"

Diego mendongak dan mengangguk. "Kurang lebih dua tahun. Meskipun kami saling mengenal jauh lebih lama dari itu. Bisa dibilang, Mili adalah orang yang paling mengerti tentang perjuanganku. Ada banyak hal yang membuatku ingin memutuskan hubungan dengannya. Aku kasihan kalau dia terus memaksakan diri bersamaku."

Anastasia menghela napas panjang. Diego yang putus cinta tapi dirinya ikut merana. Pasti berat berpisah dengan kekasih yang sudah lama menemani kita.

"Semua masalah ada jalan keluarnya," ucap Anastasia pelan. Mencoba bersikap bijak demi menghibur Diego.

"Mungkin, tapi untuk kasus kami susah. Dari awal orang tuanya tidak pernah setuju dengan hubungan kami. Mantan tantara yang menjadi pengawal pribadi bukanlah calon mantu idaman. Mereka menginginkan seorang pengusaha, pebisnis yang bisa menjamin masa depan Mili. Aku tidak menyalahkan mereka. Setiap orang tua pastti berpikiran sama."

"Dalam hal ini aku setuju. Orang tua memang punya pertimbangan sendiri. Apa alasan keduanya?"

Diego menatap Anastasia lekat-lekat dan menekan jari mereka dengan lembut. "Kamu."

Anastasia terbeliak. "Aku? Kenpa aku?"

"Di hari kita tidur bersama, aku sudah merasa tidak layak sebagai kekasih Mili. Aku sudah mengkhianatinya."

"Tapi, bukan begitu Diego. Kita berdua, hanya fisik. Kenapa harus merasa bersalah?"

"Benarkah hanya fisik? Apakah kamu tidak merasa bersalah setiap kali kita bercumbu? Merasa sudah mengkhianati suamimu? Meskipun dalam kasus kita, suamimu tahu dan mengijinkan. Tapi, Pak Tanaka hanya tahu kita secara professional. Aku dibayar untuk punya bayi denganmu. Masalahnya, hatiku menolak, Anastasia. Setiap kali bersamamu, aku merasa serakah. Ingin selalu dekat dan tidak ingin melepaskanmu. Apakah kamu tidak merasakan hal yang sama?"

Anastasia menggigit bibir, pernyataan perasaan Diego yang blak-blakan menggugah perasaannya. Apakah ia tidak merasakan hal sama? Tentu saja ia pun jatuh hati dengan Diego. Statusnya sebagai istri, tidak memperbolehkannya melakukan itu.

"Diego, aku sudah punya suami," ucapnya pelan.

Diego tersenyum. "Aku tahu itu. Kalau pun kamu tidak merasakan apa yang aku rasakan, nggak masalah. Setidaknya, biarkan aku tetap ada di sampingmu dan menjagamu."

Anastasia mendesah, merasakan hatinya berdebar penuh cinta. Pernyataan perasaan Diego membuatnya bahagia. Tentu saja ia juga ingin selalu bersama dengan Diego. Setiap saat dan setiap waktu berdua. Tapi, norma masyarakat dan statusnya tidak mengijinkannya begitu.

"Kita akan punya anak, Diego," ucapnya sendu.

Senyum merekah di bibir Diego. "Bagus bukan? Aku sangat bahagia, meskipun merasa sedikit takut."

"Takut kenapa?"

Mereka saling pandang dalam keremangan. "Karena kamu sudah hamil, suamimu tidak akan mengijinkan kita kembali bersama."

Anastasia menunduk. "Aku pun punya ketakutan yang sama."

Diego ingin sekali merengkuh perempuan yang disayanginya dalam pelukan, tapi ditahannya. Ada banyak mata di sini, dan tidak ingin memberikan masalah pada Anastasia.

"Nggak masalah kalau anak itu tidak akan pernah mengenalku sebagai papanya. Aku siap untuk selalu berada di sisi kalian. Menjaga kalian seumur hidupku, Anastasia."

Sebuah janji dengan ketulusan yang bisa dirasakan Anastasia. Mungkin aneh bagi kebanyakan orang, tapi ia tidak peduli. Yang terpenting adalah, Diego selalu bersamanya. Untuk ini ia siap menjadi perempuan yang egois. Menginginkan laki-laki lain saat sudah bersuami.
.
.
Tersedia buku di olshop dan versi online di Karyakarsa dan Playbook.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro