Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Mystic pearl

Setelah beberapa hari setelah pertemuan antara Calestia dan teman-temannya dengan Suvdan dan Dalain.

Mereka sudah menjadi teman baik bahkan mungkin menjadi sahabat.

Dan hari ini, semua anak Cresent School melakukan kunjungan ke Museum kota.

Calestia, Melody, dan yang lain sudah bersiap dengan membawa beberapa buku dan alat tulis yang dibutuhkan disana.
Semua anak sedang berkumpul di tengah lapangan.

Dan datang Ibu Violina yang berdampingan dengan Ibu Mathilda. " baiklah, untuk para murid. Dipersilahkan untuk pergi menuju stasiun kereta. Dan menunggu di depan Museum. Sementara para guru akan menyusul karena ada rapat singkat. Sekian terima kasih" ucap Ibu Violina dengan sedikit berteriak agar semua murid mendengar perkataan nya.

Setelah mendengar itu, Calestia dan teman-temannya pergi menuju stasiun kereta. Lalu masuk kedalam kereta.

Setelah menunggu lama, semua murid tahun pertama sudah masuk ke dalam kereta dan Kereta pun melaju menuju Museum.

Semua melakukan kegiatan masing-masing. Seperti Calestia sedang menggambar sesuatu di buku pribadinya. Melody sedang menikmati musik yang dia dengar melalui headphone miliknya. Yuna dan Leia sedang Mengobrol dengan seru, Jeremmy yang sedang membaca buku dengan tenang, Edward yang sedang tidur di kursi dengan tangan dilipat di depan dada, William yang sedang memberikan saran untuk mendapatkan hati wanita kepada Nylon. Sedangkan Kennard dengan semangat mengajukan banyak pertanyaan kepada Fiorenza, yang hanya dijawab dengan singkat atau hanya anggukan.

Tak lama kemudian, kereta sudah sampai di stasiun dekat Museum.
Semua anak pun keluar dari kereta dan segera berjalan menuju Museum.

Setelah mereka sampai di depan Museum dan menunggu beberapa lama. Akhirnya guru-guru datang dan mengajak semua murid masuk ke dalam Museum.

Semua anak termasuk Calestia dan teman-temannya sudah siap dengan buku tulis dan pena nya.

Yang pertama mereka kunjungi adalah patung seorang dewi yang sedang berdiri dengan memakai baju perang serta memegang tombak ditangan kirinya Dan perisai di tangan kanannya.
Dan di saat itulah Ibu Angela mulai menjelaskan tentang sejarah patung dewi itu. Murid-murid juga sudah mulai mencatat apa yang ibu Angela jelaskan di buku mereka.

" seperti yang kita lihat saat ini, patung belakang ibu adalah patung seorang dewi bernama Athena. Dewi kebijaksanaan, perang, strategi, usaha, kerajinan tangan, dan akal pikiran. Merupakan anak Zeus dan Metis, dia dilahirkan dari kepala Zeus sebagai wanita dewasa dengan pakaian perang. Dia digambarkan memakai helam bersabit, membawa tombak dan perisai aegis. " jelas ibu Angela panjang lebar.

Tak berapa lama setelah ibu Angela menjelaskan, murid-murid sudah selesai mencatat.

" apakah ada yang mau mengajukan pertanyaan? " tanya ibu Angela pada murid-murid nya.

Tiba - tiba suasana menjadi hening. Hanya ada suara derap langkah dari beberapa pengunjung museum.

" saya anggap keheningan ini sebagai jawaban kalian yaitu tidak." ucap ibu Angela

" baiklah, kita lanjutkan ke benda bersejarah lainnya " lanjut Ibu Angela sambil berjalan meninggalkan patung Dewi Athena lalu di ikuti oleh murid-murid nya.

__________________

Setelah mengunjungi berbagai benda bersejarah. Para murid di izinkan untuk pergi melihat - lihat lagi di museum selama 15 menit.

Sekarang, Calestia dan teman-temannya sedang berjalan sambil melihat patung - patung para Dewa dan Dewi.

Dan berhenti di depan patung Seorang gadis berambut panjang yang sedang berdiri memegang sebuah karangan bunga dengan bunga yang berbeda - beda
Dan patung itu terlihat sedang menundukkan kepala nya untuk menghirup bau bunga yang dia pengang.

Calestia pun maju mendekati sebuah tulisan di bawah patung.

' segala sesuatu memiliki keindahan tersendiri, namun tidak semua orang bisa melihatnya. hanya keberuntungan dan kerja sama yang bisa membantu. - Dewi Kebaikan Shinju Mitsuko. '

" ini, adalah patung Shinju Mitsuko" ucap Calestia tak percaya Sambil melihat sekali lagi patung Dewi Shinju.

" tapi, apa maksud dari ucapan Dewi shinju?" tanya William sambil memperhatikan tulisan yang tadi dilihat Calestia.

" mungkin itu sebuah petunjuk" ucap Jeremmy sambil membenarkan letak kacamata nya. Semua menganguk setuju.

" Kita harus memberi tahu Suvdan dan Dalain tentang ini" ujar Melody.
Dan semua temannya mengangguk setuju.

Untuk beberapa saat suasana menjadi hening.

Sampai Nylon melihat jam tangannya dan
Mengusulkan pada teman-teman untuk pergi menuju tempat pertama mereka berkumpul.

Semua temannya pun setuju dan segera pergi meninggalkan patung Dewi Shinju.

_____________________

Setelah sampai di patung Dewi Athena, semua murid juga sudah berkumpul Ibu Mathilda memperintahkan semuanya untuk menuju stasiun kereta.

Sekarang, semua murid, Ibu Mathilda dan Ibu Angela sudah ada di dalam kereta.

" teman-teman, jika boleh aku mengusulkan. Bagaimana nanti malam kita pergi ke museum dan mengajak Suvdan dan Dalain? "
Tanya Kennard ragu - ragu.

" ide bagus " ucap Calestia dan Nylon bersaman gembira.

Semua temannya yang melihat hanya menatap mereka berdua sambil tersenyum penuh arti. Kecuali Fiorenza yang hanya menatap mereka berdua dengan tatapan datarnya.

Sementara dua orang yang sedang di tatap hanya melakukan aktivitas nya sendiri dan berusaha tidak menghiraukan teman-teman nya. Ada yang merdehem sambil melihat ke sembarang arah dan ada yang berpura-pura membaca buku dengan menutup mukanya yang sedikit mendapatkan semburat merah.
" bagaimana dengan kalian. Apa kalian akan ikut nanti malam?" tanya Nylon yang mencoba mengalihkan topik

" aku ikut "

" jika Edward ikut aku pun ikut "

" jika aku ikut pasti akan menyenangkan "

Begitulah jawaban dari teman-teman Calestia.

Tak berapa lama, kereta berhenti di stasiun berikutnya yaitu stasiun dekat sekolah.

Semua murid, Ibu Mathilda dan Ibu Angela turun dari kereta dan langsung pergi menuju sekolah.

" bagi semua murid. Kalian boleh beristirahat terlebih dahulu. Lalu lusa depan, catatan kalian akan di periksa oleh Ibu Angela. Sekian terimakasih " ucap Ibu Mathilda lalu berjalan bersama Ibu Angela meninggalkan para murid.

" kita ke perpustakaan atau ruang makan terlebih dahulu? " tanya Calestia pada teman-teman nya.

" lebih baik kita ke ruang makan dulu, karena kita harus mengisi perut kita dengan makanan. Dan yang kudengar makanan utama siang ini adalah Macaroni scotel "
Ucap Kennard girang.

Teman-teman nya hanya menggeleng pelan melihat tingkah si rambut merah.

" baiklah, ayo kita makan siang setelah itu kita pergi ke perpustakaan " ucap Jeremmy yang disetujui semua teman-teman nya.

_________________

Setelah mereka semua makan siang, mereka pun langsung pergi menuju perpustakaan dan segera masuk ke ruang rahasia.

" hai, kalian sudah kembali " ucap Dalain kepada Calestia dan teman-temannya.

" hai, Suvdan Dalain. Aku dan yang lain sudah kembali dari Museum. Dan kau tahu? Aku sudah melihat patung Dewi Shinju " ucap Calestia.

" benarkah? Apa dari patung itu, kalian mendapatkan petunjuk? " tanya Suvdan.

Melody mengangguk pasti dan menjawab " jika tidak salah, petunjuknya berupa tulisan yang mengatakan..."

Melody berpikir sejenak lalu akhirnya menjawab " tulisan itu mengatakan ' segala sesuatu memiliki keindahan tersendiri, namun tidak semua orang bisa melihatnya. Hanya keberuntungan dan kerja sama yang bisa membantu ' "

Suvdan dan Dalain hanya mengangguk mengerti setelah mendengar perkataan Melody.

" bagaimana jika sekarang kita membaca halaman selanjutnya di Diary itu " Usul Calestia yang dijawab anggukan setuju dari teman-teman nya.

Calestia dan teman-temannya pun segera duduk di sofa dan segera membuka halaman yang belum mereka baca.

' 9 januari
Halo

Mulai saat ini, aku akan menulis di buku ini dengan tulisan latin bukan tulisan kanji lagi. Butuh waktu lama untuk berlatih menulis latin dan juga menggunakan bahasa di pulau ini. Untungnya Bibi Jasmine mau membantuku dalam hal ini.
Aku juga sudah bertekad untuk pergi mencari Mutiara misterius itu, dan satu lagi yang membuat ku senang adalah aku tidak sendirian mencari Mutiara itu, tetapi aku akan pergi bersama Kevin. Kita berdua akan pergi besok pagi. Aku sudah mempersiapkan berbagai macam hal seperti senjata, persediaan makanan dan juga diriku sendiri '

Setelah membaca, Yuna melihat ke arah jam tangannya lalu, melihat kearah semua temannya dan menyarankan untuk segera bersiap - siap karena hari sudah mulai larut. Semua pun setuju dan akan berkumpul di depan perpustakaan setelah makan malam.

__________________

" dimana Suvdan dan Dalain? " ucap laki-laki berambut kuning yang celangak - celinguk untuk mencari Suvdan dan Dalain.

Sekarang, William dan yang lain sudah berkumpul di depan perpustakaan yang sudah tertutup. Mereka semua memakai pakaian berwarna gelap agar tidak terlalu mencolok di saat keluar dari sekolah. Masing-masing dari mereka membawa tas berukuran kecil yang di dalamnya terdapat berbagai benda yang mungkin diperlukan.

" kami disini " ucap Suvdan datar.
Terlihat bahwa William terlonjak kaget karena sekarang Suvdan dan Dalain sudah berdiri di dekat William.

" Se- sejak kapan kalian berdua berdiri di samping ku? " tanya William ketakutan.

Suvdan hanya menghela nafas berat dan menjawab " aku dan Dalain baru sampai disini jadi, kau tidak perlu ketakutan seperti itu "

" sudahlah, kita harus cepat menuju Museum " saran Calestia.

" baiklah, ayo kita pergi. Sepertinya sebentar lagi kereta terakhir akan segera pergi" ucap Melody.

Mereka pun berlari menuju stasiun. Untungnya, mereka tidak ketinggalan kereta jadi, mereka pun bisa pergi menuju Museum.

Setelah sampai di depan Museum, mereka pun masuk dengan dan pergi menuju patung Shinju

Namun, Dalain merasa bahwa ada yang mengikuti mereka dari belakang.

Setelah sampai di patung Dewi Shinju, mereka segera mencari sesuatu di patung Dewi Shinju.
Dan mata Calestia terhenti pada 3 bunga yang sedang di pegang oleh Dewi Shinju karena dari ketiga bunga itu, ada tiga benda berkilau.

" apa kalian lihat sesuatu di bunga itu? " tanya Calestia sambil menunjuk kearah 3 bunga yang sedang di pegang oleh Dewi Shinju.

" iya, aku melihatnya sepertinya ada benda berkilau di situ." ucap Edward.

Tiba - tiba terdengar suara hentakan kaki yang mengema di museum.

Semua yang ada di depan patung langsung berbalik ke belakang.

Suara derap langkah itu semakin dekat dan samar - samar menampakkan wujudnya.

Saat wujud dari si pemilik suara langkah kaki muncul, Calestia dan teman-temannya terkejut bukan main.

" apakah itu sungguhan?"

" sepertinya ini hanya halusinasi ku saja mungkin "

" aku tidak pernah melihat yang seperti ini di buku manapun "

" demi camilan sehat, apa itu?! "

" biar ku perjelas, itu adalah naga yang bisa mengeluarkan api biru"

" dan itu adalah monster suruhan si penyihir "

Benar, si pemilik suara langkah kaki itu bukan manusia. Melainkan seekor naga. Dan sekarang, kelihatannya dia sedang marah dan memperlihatkan deretan gigi tajam nya dan tak lupa badannya yang panjang dan kumis nya itu.

" jika Naga itu ada disini, berarti Mystic pearl ada di antara 3 bunga yang sedang di pegang oleh Dewi Shinju " tebak Nylon.

Setelah Nylon berhasil menebak, sang naga sudah bersiap untuk mengeluarkan api biru dari mulutnya.

" menunduk! " teriak William pada teman-teman nya.

Dan disaat yang bersamaan dengan keluarnya api biru dari mulut naga, Nylon tak sengaja memeluk Calestia dari belakang.
Saat Nylon dan Calestia sadar bahwa mereka dilindungi oleh Dalain dengan membuat dinding yang terbuat dari es.

" ma - maaf tadi aku memelukmu. Itu, aku, tidak sengaja " ucap Nylon gelagapan.

" tak apa, yang terpenting sekarang adalah kita harus mengambil Mystic pearl sebelum jatuh ke tangan orang jahat " ucap Calestia sambil tersenyum pada Nylon.

" Hei cepat ambil Mystic pearl nya. Aku sudah tidak kuat lagi menahan ini " ujar Dalain yang hanpir lengah dalam mempertahankan dinding es nya.
Sementara Suvdan sudah dari tadi melawan naga dengan pedang putihnya.

" sekarang kita harus bagaimana?" tanya Yuna yang sudah berada di depan patung bersama yang lain.

Tiba - tiba terlintas sebuah ide di benak Leia.
" apa kalian masih ingat, jika di buku Diary menjelaskan bahwa saat itu Mystic pearl ada di bunga teratai. Jadi, bisa saja Mystic pearl sekarang berada di antara 3 bunga itu dan mungkin bentuknya hampir sama dengan Bunga teratai. " jelas Leia panjang lebar.

" Fiorenza, menurutmu. Bunga mana yang memiliki kesamaan dengan bunga teratai? " tanya Kennard. " jika kulihat - lihat. Bunga yang mirip ada di bunga pertama dan ketiga " jawab Fiorenza yang masih melihat ke arah 3 bunga itu.

" baiklah, ayo kita ambil. Tapi, itu cukup tinggi. " ucap Calestia.
" jadi, siapa yang paling tinggi diantara kita? " tambah Calestia.

Semuanya melihat kearah Edward yang sedang bersenandung kecil. Merasa diperhatikan. Edward bertanya
" apa? "

" kau harus mengambil Mystic pearl Diantara bunga pertama dan ketiga karena kau yang paling tinggi di sini " ucap Melody dengan wajah yang datar.

" baiklah " ucap Edward lalu berjalan mendekati patung. Lalu sedikit berjinjit untuk mengambil isi dari bunga pertama dan ketiga. Setelah mengambil isi dari bunga pertama dan ketiga, Edward segera berjalan ke teman-teman nya.

" jika kulihat, keduanya memiliki bentuk yang sama. Tetapi hanya warna yang berbeda " ucap Edward yang sedang memegang Dua benda seperti mutiara.

" sepertinya Mystic pearl yang asli berwarna emas karena jika dilihat itu terkesan mahal dan pasti diincar." ucap William.

" tidak, sepertinya kau salah Wily. Kita tidak boleh melihat benda dari penampilan nya saja. Siapa tahu Mutiara berwarna emas itu hanya jebakan " ucap Yuna mulai menebak.

" aku setuju dengan Yuna. Bagaimana jika kita memilih mutiara yang satu lagi " ucap Calestia yang ditanggapi anggukan setuju dari yang lain.

Lalu Mutiara yang dipilih oleh Calestia di masukkan di tas Calestia agar tidak hilang.

" hei, apa kalian sudah menemukan Mystic pearl nya? "
Ucap Dalain yang masih mempertahankan dinding es nya dari api biru naga.

" sudah, sekarang bagaimana?" tanya Nylon

" berikan mutiara yang kalian tidak pilih padaku " teriak Suvdan yang masih melawan naga.

Dengan cepat Edward berlari menuju Suvdan dan memberikan mutiara berwarna emas.

" sekarang, kalian mundur. Aku akan membuat naga ini menjadi sebuah sejarah baru di museum ini" ujar Suvdan sambil tersenyum miring.

Setelah mengatakan itu, Suvdan merapalkan sebuah mantra lalu melempar mutiara emas itu kearah naga.

Dan Suvdan berlari menuju Teman-teman nya. Tepat setelah Suvdan sampai, sebuah cahaya keluar dari tubuh Naga.
Sampai semua yang ada di sana harus menyipitkan mata mereka karena cahaya nya terlalu terang.

Saat cahayanya mulai meredup. Terlihat sang naga sudah menjadi patung.

" Wow, ternyata mutiara emas itu bisa membuat naga itu menjadi patung " ucap William dengan pandangan tak percaya.

" untung saja, aku beritahu. Kalau tidak pasti kita akan menjadi patung karena kau " ucap Yuna membanggakan diri.

" sudahlah, sekarang kita harus pulang karena ini sudah larut malam. Aku takut kalau gerbang sekolah ditutup " ujar Nylon. Semua temannya setuju dan mereka pun pergi dari Museum menaiki kereta lalu masuk ke sekolah.

Untungnya, gerbang sekolah masih terbuka. Mereka pun masuk ke sekolah cara mengendap - endap agar tidak ketahuan oleh penjaga sekolah.

Setelah berhasil melewati gerbang sekolah, mereka berkumpul sebentar di depan Perpustakaan.

" jadi... bagaimana dengan Mystic pearl nya. Dan siapa yang akan menjaganya? " tanya Calestia

" aku " ucap William dan Jeremmy bersamaan. Seketika mereka saling bertatapan tajam.

" simpan saja Mystic pearl denganku. Karena jika Mystic pearl disimpan oleh Jeremmy dia akan menghilangkannya karena pasti dia selalu membaca buku dan tak pernah mempedulikan sekitarnya " ucap William yang masih menatap Jeremmy tajam.

" bukanya kau yang tidak pernah mempedulikan sekitarnya? Jadi, simpan saja Mystic pearl denganku " ucap Jeremmy yang juga melempar tatapan tajam kearah William.

" sudahlah, dari pada kalian bertengkar tidak jelas. Aku saja yang akan menjaga Mystic pearl bersama Buku Diary. Berikan Mystic pearl Calestia " ucap Suvdan dengan nada datar sambil menjulurkan tangan kanannya ke arah Calestia. Calestia pun Membuka tasnya dan mengambil Mystic pearl dan segera memberikan nya ke Suvdan.

" kalian istirahat lah dulu, besok kita akan bertemu lagi " ucap Dalain yang segera pergi dan di susul oleh Suvdan.

" baiklah kita akan bertemu lagi besok. Sampai jumpa " ucap Calestia yang sudah pergi bersama Melody menuju Asrama perempuan.

Begitu juga yang lain yang segera ke kamar masing-masing untuk istirahat.

____________________________________

Hola

Kembali lagi bersama saya yang sudah menghilang beberapa lama.

Maafkan diriku ini jika Typo bertebaran dimana - mana. Atau alur cerita yang membosankan.

Tolong tinggalkan jejak anda di sini berupa Vote dan komentar.
Karena itu diperlukan.
Sekian ^^

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro