O1 / halte
❝ waktu boleh saja mengambil
semuanya dariku, tetapi
jangan cintaku. ❞
Gusion sangat kesal, ini bukanlah harinya. Daritadi ia dilanda kesialan yang bertubi-tubi.
Pertama; ia bangun kesiangan sehingga ia diomeli sama Pak Bane, kedua; ia lupa membawa uang untuk jajan, dan ketiga; harinya hujan ia tidak bisa pulang kerumah.
Sang lelaki bermarga Paxley itu menggerutu, ia sangat lapar dan ingin pulang namun awan disana berkata hal yang sebaliknya.
Dari kerjauhan terdengar derapan kaki, seorang perempuan berambut jingga dengan pita ungu singgah di halte yang sama dengan Gusion. Itu bukanlah gadis yang asing baginya, Gusion sering melihat gadis itu menunggu di halte ini.
Sang gadis duduk di kursi halte kemudian merapatkan tubuhnya, ia kehujanan saat pergi kemari walaupun sudah sekuat tenaga berlari menembus hujan. Ia hanya bisa berharap tidak diomeli oleh kakaknya saat sampai dirumah.
Suasananya sangat canggung, hanya ada Gusion, sang gadis, hujan dan beberapa saksi bisu lainnya.
Sang pria menghela napasnya bosan, ia memutuskan untuk berbicara dengan sang gadis. "Hai, namaku Gusion."
Sang gadis terkejut kemudian menoleh ke sumber suara, ia belum pernah bertemu dengan lelaki itu, ia ragu untuk memperkenalkan dirinya kepadanya.
"Apakah kau bisu?"
Tetap saja tidak ada jawaban dari sang gadis. Gadis itu mengigit bibir bawahnya, ragu harus berkata apa namun kemudian ia mengumpulkan keberaniannya untuk menjawab.
Baru saja hendak menjawab, sebuah mobil berhenti di depan halte, itu mobil jemputan sang gadis.
"M-maaf, aku harus pergi," ujarnya.
Gusion menoleh. "Apakah kita akan bertemu lagi?"
Mobil itu pergi meninggalkan halte, nampaknya jawaban untuk pertanyaan Gusion itu adalah mungkin.
🌉。
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro