Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

23. Password

Malamnya, Rista ingat besok ada ulangan harian biologi. Ia juga ingat akan tantangan Takuya. Lantas ia memberitahu sang kekasih melalui chat.

[To : My Beloved
Besok ada ulangan ga?]


Tidak berselang lama kemudian ponselnya kembali bergetar.

[From : My beloved
Ada nih. Geografi. Kenapa?]

[To : My beloved
Wah sama dong. Aku ulangan biologi nih]

[From : My Beloved
Serius? Mau mulai tantangannya kan?]

[To : My beloved
Boleh. Boleh. Okey, udah dulu ya chatting nya. Aku mau belajar. Ehehehe]

[From : My Beloved
Siapp!! Semangat!! ]

Setelahnya, Rista mengambil buku catatannya. Dan membaca-baca materi yang besok akan diujiankan.

***

Dia benar-benar deg-deg-an. Dia harus mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari Takuya. Dia harus menang. Karena dia akan mengajukan sebuah permintaan. Dan dia berharap Takuya akan mengabulkannya.

Rista mengenggam sebuah kertas hasil ulangannya barusan.

87

Nilai yang cukup besar menurutnya. Walaupun tidak lebih besar dari Suzy. Tetapi dia bersyukur, setidaknya ini adalah jerih payahnya sendiri.

Tok tok tok

Dia terlonjak kaget. Segera mungkin melipat kertas itu dan memasukannya diantara lembaran bukunya.

Dia Menengok ke asal suara. Dan mendapati Takuya sedang mengintipnya dari kaca jendela yang berada disampingnya. Rista tersenyum melihat kelakuan kekasihnya itu.

Takuyapun membuka jendela itu dan menyembulkan kepalanya.

"Udah ujiannya?"

"Udah dong."

"Coba liat!"

Rista menggeleng, "Nggak mau."

"Pelit." Rista tertawa.

"Aku belum nih ujiannya. Ntar udah istirahat. Nanti malem aku kabarin nilai aku, ya?"

Rista menggangguk.

"Siap-siap kalah ya!" ucap Takuya diiringi gelak Tawa.

"Jahat." Rista mengerucutkan bibirnya tanda sebal.

"Yaudah aku ke kelas dulu, ya. See you!" Setelah mengucapkan itu, Takuya kembali menutup jendela dan berlari menuju kelasnya yang berada di depan kelas Rista. Yaps, kelas mereka berhadapan. Tepatnya hanya dibatasi oleh lapangan olahraga.

***

Malampun tiba, dan Rista merasa resah. Ia sedang menunggu kekasihnya menghubungi. Karena Takuya berjanji akan menelponnya selepas Isya. Dan disinilah Rista, bersandar pada kepala ranjang sambil memangku sebuah buku. Bukan buku pelajaran, tapi novel.

Matanya tertuju pada buku itu, tapi tidak dengan otaknya. Pikirannya berlari kesana-kemari memikirkan Takuya.

Dan tiba-tiba ponselnya bergetar, membuatnya mengalihkan perhatian dari lamunannya. Ia cepat-cepat membuka lookscreennya dan melihat notifikasinya.

My beloved

Cepat cepat dia mengangkatnya. Dan menempelkeun ponselnya pada telinga kiri.

'Gimana udah siap kalah?'

Rista memutar bola matanya malas. Kekasihnya itu menyebalkan. Kemarin saat Rista belum mengambil keputusan dan terlihat ragu, Takuya menyemangatinya. Dan sekarang, ketika Rista sudah mengiyakan tantangan Takuya, ia malah di bikin down. Menyebalkan!

"Aku pasti menang!!

Serunya optimis. Membuat Takuya terkekeh dari line seberang.

'Nah gitu, dong. Optimis!'

'Kita bacain bareng-bareng, ya nilainya'

"Okey!"

Rista masih dengan optimis dan semangat yang menggebu. Yakin dirinya tidak akan kalah dari kekasihnya. Ya walaupun dia tidak jenius, tapi setidaknya dia faham dalam pelajaran yang diujikan tadi.

'Satu'

'Dua'

'Tiga!'

'85'

"87"

Seketika Rista bersorak bahagia. Dia senang, tentu saja. Akhirnya dia bisa melampaui nilai Takuya. Dan dia bisa meminta apapun padanya.

Sedangkan di line seberang, Takuya tersenyum tipis saat mendengar teriakan kegembiraan Rista dari seberang telpon.

Takuya bahagia jika Rista bahagia. Walaupun nilainya sendiri tidak membahagiakan.

'Jadi kamu mau minta apa?'

Hening. Tidak ada jawaban. Karena Rista kini sedang bergelut dengan fikirannya.

"Emm.. Password." ucapnya ragu.

'Ig?' Tanya Takuya memastikan.

Rista mengangguk walaupun Takuya tidak melihatnya. "I-iya."

'18kelewattamvan03'

Krik-krik-krik

Tiba-tiba ada suara jangkring dari kamar Rista.

Rista tercenung. Tentu saja, betapa kekasihnya ini narsis. Membuatnya terkadang mual dan ingin muntah. Tetapi sebenarnya ia mengakui jika kekasihnya itu tampan. Kelewat tampan malah. Password ig nya memang fakta --dimata Rista.

'Sayang, kok diem?'

"E-eh nggak pa-pa. Kaget aja. Horayyy. Akhirnya. Makasih ya. Hihi," serunya bahagia.

'Sama-sama. Duhh bahagia banget ya dapet password ig nya aku. Jadi gemes denger kamu seneng. Pengen nyubit kan jadinya.'

Rista terkekeh. Dirinya memang bahagia karena sedang merencanakan sesuatu setelah mendapat password instagram kekasih tampannya itu.

"Yaudah kamu tidur, gih! Shuh shuh!"

'Idih ngusir. Gitu ya kalau udah dapet hadiah'

Rista kembali tertawa. Kekasihnya itu memang menggemaskan jika dibuat kesal seperti sekarang ini.

"Udah malem. Besok sekolah lho!"

'Yaudah deh. Good night honey. Muahh'

Rista bergidik ngeri. Dengan kata terakhir yang diucapak kalasihnya itu. Cepat-cepat dia mematikan sambungan telponnya.

Ia kemudian melancarkan aksinya. Membuka akun instagram dan memasukan Id serta password milik Takuya.

Kenapa dia memilih password instagram Takuya untuk hadiah dari tantangannya?

Sebenarnya saat kajadian Suzy yang marah-marah karena memergoki Iching sedang ngiler, Rista stalking instagram Takuya. Seperti biasa, dia membuka komentar satu persatu. Dan tak tahu kenapa dia jadi penasaran. Jika komentar saja yanv bersifat publik mendapat respon. Bagaimana dengan pesan langsung-nya alias DM yang lebih privat.

Ia menyangka bahwa disana pasti banyak sekali orang-orang yang sengaja mengiriminya pesan. Karena kekasihnya itu adalah orang yang ramah. Dan pastinya mereka mendapat balasan.

Dan dari situlah, dia ingin sekali mengetahui isi pesan langsung di instagram kekasihnya.

Instagram Takuya sudah log in. Dan ia buru-buru menuju pesan langsung. Di sana banyak sekali pesan. Dan kebanyakan dari cewek. Tapi matanya tertuju pada pesan teratas. Tentu saja itu dari cewek.

Ia lantas membukanya dan membaca pesan itu. Mereka terlihat sudah lama saling mengenal. Apakah dia juga satu komplek perumahan dengan Takuya seperti Larasati Devi? Atau dia adalah sepupunya Takuya?

Takuya pernah bilang, jika kakeknya memiliki anak banyak. Jadi dia memiliki banyak paman dan bibi. Juga sepupu. Mungkin saja cewek itu adalah sebagian dari sepupunya.

Biasanya dia tidak sepenasaran ini. Tetapi ini membuatnya ingin tahu.

***

Tbc
Ini part terpendek sepanjang perjalanan ff beloved. Chapter awal juga ada sih yang pendek. Hehehehehehe. Aku maksain up karena janji. Mianhae jika tidak memuaskan. Karena saya bukan alat pemuas. :v

Selasa mungkin ya saya up lagi. Bisa lebih cepat atau lebih lambat. Stay aja, ya. Hehehehe.

Tau kok chap itu ga dapet feel. Alur kecepetan. Saya buntu ini wkwkwk.  Tapi janji tetap janji. Dan saya sudah tepatin. Hoho. Ngik

Kalau dia jadi cast bapanya Takuya pantes ga ya? Kependekan kayaknya. Harus setinggi tiang bendera bapanya Takuy mah. Tapi rahangnya mirip ya. Tirus-tirus gimana gitu. Pendapatnya ayok keluarin!

Buat foto tersebut

Dan juga buat part ini

Eh iya krisar juseyoo~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro