Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

12. Miracle

"Lo ga marah Shin?" tanyaku sedikit ragu.

"Marah soal apa?" Shin malah nanya balik.

"Kan secara tidak langsung gue udah nikung elu," jawabku jujur walaupun sisi lain ada rasa takut yang melanda. Aku takut salah bicara. Aku takut Shin marah.

"Nikung?" tanya Shin

Aku refleks menelan saliva dengan kasar. Apa aku salah ngomong ya? Apa pertanyaanku tidak tepat?  Keringat dingin mulai membanjiri tubuhku. Takut. Aku benar-benar Takut jika tiba-tiba Shin akan marah padaku. Aku tak ingin dibenci olehnya. Aku tak sanggup hidup tanpanya.

"Gue ga ngerasa ke tikung," ucap Shin tiba-tiba yang sontak membuatku kaget.

"Kalaupun iya lu nikung gue, gue gapapa kok kuy. Lagian ini salah gue sendiri, katanya gue suka sama si Rista, tapi gaada pembuktian apa-apa. Gaada tindakan apapun buat mengutarakan perasaan gue ke dia," lanjut Shin. Lalu dia menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan.

Aku menatapnya iba.

"Biasa aja mukanya woi." Dan lagi, dia mengusap wajahku. Aku langsung menurunkan tangannya yang masih nemplok di wajah tampanku.

"Cepetan tembak elah keburu diambil orang," ucap Shin kemudian.

"Iya, gue akan nembak dia." Aku menangguk dengan pasti.

"Awas ya jangan disakitin, kalau lu nyakitin dia. Gue adalah orang yang pertama menghadang lu, ngerti?" ucap Shin penuh ancaman.

"Serem lu ah." Nyaliku tiba-tiba menciut.

"Gue tau kok, lu ga bakal tega buat nyakitin dia." Shin menepuk pundak. "Gue akan ikut bahagia jika kalian bahagia."

"Gue terharu Shin." Saat mendengar kata-kata Shin barusan, aku melihat sinar ketulusan terpancar dari kedua manik matanya. Lalu aku memeluk Shin erat.

"Uhuk." Sangking eratnya Shin sampai terbatuk. Dia pasti kehabisan napas.

"Sorry ya shin," ucapku sambil melepaskan pelukan pada Shin.

"Lu mau bikin gue kempes?" tanya Shin, aku hanya cengengesan dengernya.

"Udah bel, ke kelas kuy," ajakku pada Shin setelah mendengar bel tanda berakhirnya istirahat berbunyi.

Lalu kamipun berjalan beriringan menuju kelas.

***

Hari ini tanggal 6 juli, tepat satu bulannya hubungan Suzy -sahabatnya Rista- dengan pacarnya, Kak Dio. Rista merasa iri dengan nasib sahabatnya yang terbilang mujur. Karena dia bisa mendapat kepastian atas hubungan mereka. Tapi Rista? Memberi kode berkali-kalipun Takuya tak kunjung mengerti. Entah Takuya tak paham. Atau pura-pura bodoh. Entahlah Rista tak pernah tahu apa yang ada di dalam isi kepala pria tampan dan jenius itu.

Hingga muncullah sebuah ide, ide untuk modus terlintas lagi di otak Rista. Konyol. Tapi begitulah Rista. Dia takkan menyerah. Dia akan mencobanya lagi. Moment anniversary sahabatnya adalah inspirasi modusnya.

Lalu moduspun dimulai, dia mulai mengetik pesan WhatsApp kepada Takuya. Lalu dia mengirimnya.

Rista : happy anniversary

Ups, dia pura-pura salah kirim. Dia menutup mulutnya mencegah suara cekikikan lolos dari mulut manisnya. Dia tak ingin suaranya terdengar oleh penghuni rumah lainnya, pasalnya sekarang sudah malam. Waktu menunjukan pukul 21.45. Akan sangat menganggu jika malam-malam seperti ini dia cekikikan.

Lalu Takuyapun membalas pesannya.

Takuy : hah?

Rista tau, Takuya pasti takkan mengerti. Dia pasti akan membalas dengan pertanyaan konyol.

Rista : eh sorry salkim.

Takuy : iya gapapa kok, hehehe. Emang siapa yang anniv?

Rista : itu temen gue si Suzy dia lagi anniv sama pacarnya.

Takuy : emang pacarnya siapa?

Rista : itu kak Dio, kakak kelas kita XII IPA 1.

Takuy : wah selamat ya!

Rista : yang anniv temen gue, kenapa ngucapin selamatnya ke gue 😂

Takuy : oh iya lupa.

Rista : hmm

Takuy : eh btw, gue kalau pacaran belum pernah anniv.

Rista : hah? Maksudnya?

Takuy : iya, gue udah beberapa kali punya pacar, tapi kita belum pernah nentuin tanggalnya. Jadi, kita belum pernah anniv-anniv -an.

Rista : ooh gitu.

Takuy : yaudah kita tentuin kuy.

Rista : boleh.

Takuy : gini aja, besok tanggal jadian kita, jadi bulan depan kita anniv.

Rista : besok tanggal berapa?

Takuy : 7 juli

Rista : o-oh.

Takuy : oke fix , mulai besok kita udah mulai jadian.

Entah ada kekuatan darimana Takuya mampu mengatakan hal itu, mengajak Rista untuk jadian dengan jalan seperti ini tak pernah terpikirkan olehnya. Dia menyadari sepenuhnya bahwa dia bukanlah orang yang romantis. Tapi mau bagaimana lagi, Takuya hanya ingin memberikan suatu kepastian. Walaupun dengan jalan yang sangat tak biasa. Dan sama sekali tidak romantis. Karena Takuya bukanlah tipikal orang yang dengan mudah menuangkan kata-kata romantis dan puitis untuk merenggut hati wanita. Cukup dengan senyuman dan rasa nyaman, semua wanita mampu tertunduk padanya. Termasuk Rista.

Takuya tersenyum lega setelah mengatakan hal itu pada Rista. Lega karena Rista takkan lagi memberi kode-kode aneh lagi. Lega karena kini dia telah mengikat Rista dengan suatu hubungan yang pasti walaupun bukan hubungan yang sah dimata negara.

Malam selasa yang tenang bagi Takuya. Kini ia bisa tertidur nyenyak. Tanpa terganggu oleh perasaan tak enak kepada sahabatnya sendiri. Tanpa terganggu oleh rasa bersalah mengantungkan Rista sekian lama.

Senyuman itu tak luntur dari wajah manis Takuya. Dia teramat bahagia malam itu. Hingga terlelappun senyumnya tak memudar sedikitpun.

Sementara itu, Rista yang ditembak Takuya dengan cara yang terbilang unik meloncat kegirangan. Dia melompat-lompat di kamarnya sambil berteriak kecil. Alahkan bahagianya dia. Hanya mendapatkan kepastian dari Takuya saja sukses membuat Rista menjadi setengah gila. Apalagi jika suatu saat Takuya melamarnya. Mungkin dia akan pingsan ditempat.

Hingga sebuah suara knop pintu membuyarkan kebahagiaanya. Sang Ayah yang masih terjaga membuka pintu kamar Rista. Rista terkaget dan menghentikan aksi kegilaannya tersebut saat tahu sang Ayah menatapnya tajam, Rista segera menuju kasurnya dan menyelimuti tubuhnya. Setelah melihat itu, sang Ayah menutup kembali pintu kamar anak bungsunya itu.

Rista tidak ingat, bahwa hari ini ayahnya sudah pulang dari perjalanan bisnisnya. Dan ia lega karena sang Ayah tak marah padanya. Diapun membaca doa dan mulai berkelana di alam mimpinya.

Lain kamar, lain suasana hati. Rista dan Takuya sedang merasa bahagia karena status mereka yang baru. Sedangkan Shin kini sedang termenung sendiri di kamarnya. Meresapi lagu yang awalnya mengalun indah, namun terasa menyesakan saat menyadari lirik itu bagaikan sebuah sindiran untuknya.

Bait demi bait dalam lagu itu memasuki gendang telinga Shin menerobos ke saraf otaknya dan perlahan melesat ke ulu hati. Sakit. Tersayat. Itu yang dirasakannya.

Semakin lama, petikan gitar tetangganya itu semakin terasa menganggunya. Malam hari yang sunyi membuatnya dengan sangat terpaksa harus merelakan dirinya mendengarkan lagu yang dilantunkan tetangganya itu. Kamar Shin yang berada paling depan seakan mustahil untuk Shin menolak lagu itu terdengar olehnya. Pasalnya tetangganya itu bernyanyi di teras rumahnya.

Seandainya aku bisa
Berkenalan denganmu
Kan ku ambil hatimu
Tapi ku harus
Melupakan dirimu
Semua demi sahabatku♫

Lagu itu sangat pas dengan nasibnya kini. Ada rasa sesal mengingat lirik tersebut, sesal karena dalam lirik tersebut dia tak memanfaatkan kesempatan untuk mengenal seseorang yang ia sukai. Ia hanya memaguminya dari kejauhan. Hingga ia tersadar, ia harus berhenti berharap. Karena ada hati yang tak ingin ia sakiti. Takuya. Sahabatnya sendiri.

"Gue harus melupakan Rista, gue harus mengubur perasaan ini jauh-jauh. Gue tau gue terlambat. Akan gue akhiri rasa menyesalan ini. Gue yakin, diluar sana masih ada Elsa-elsa yang lain yang masih bisa gue dapatkan", racau pemuda yang kini terbaring meringkuk di kamar tidurnya sambil memeluk guling kesayangannya. Dia masih menikmati alunan lagu yang menurutnya sebuah cibiran untuknya. Hingga bulir bening sukses meluncur dari peraduannya. Perlahan matanya tertutup, pemuda itu tertidur dengan air mata tak henti mengalir. Dia menangis tanpa suara dan segukan.

END
Berakhirlah sudah perjuangan seorang Rista mendapatkan hati Takuya. Berakhirlah juga cinta segi banyak yang terlalu rumit ini.
Cukup sampai disini aja kah? Atau masih mau kelanjutannya? Ditunggu ya komentarnya, kritik dan saran sangat dibutuhkan. Terimakasih 🌹 salam cinta dari Takuya 💕

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro