6 • Kebebasan Semetara Yeosang
Beku .
Seolah-olah tubuhku tidak mampu bergerak .
Dengan perlahan-lahan aku kembali mencuba membuka mata .
Namun hampa .
Aku menarik nafasku sedalam-dalamnya .
Apa yang terjadi ? Mengapa aku tak larat sampai begini sekali ?
Ah , lelaki itu .
Syaitan !
Tak kuduga dia seorang yang berkelakuan kotor seperti itu .
Kononnya ingin menolongku di tepi jalan , malah dia yang mengapa-apakan diriku .
Sekali lagi aku cuba bangkit .
Mataku terbuka perlahan , rahangku sakit akibat ditumbuk secara kasar semalam .
Puas aku meronta dan merayu namun tetap hasilnya keruh .
Aku terus dilakukan seperti haiwan buangan .
Yang pastinya , dia juga turut rakus seperti binatang liar .
Aku menyandarkan belakang tubuhku di kepala katil .
Sakit ..
Ini malam yang paling sakit sekali pernah aku luangkan .
Lelaki itu .. Keji ..
Aku mula memerhati sekeliling , mujur sahaja jantan tak guna itu sudah tiada .
Hanya tinggal pakaian-pakaianku yang berterbiaran di atas lantai ..
.... dan sebuah sampul surat yang tebal ?
Apa itu ?
Oh , wang .
Bayaranku untuk mimpi ngeri semalam ?
Aku ..
Aku tak mahu ambil , jika aku ambil ..
Haih , Seonghwa , ambil !
Itu upah kau .
Kau dah cukup menderita .
Perlahan-lahan , aku bangkit .
Semoga aku tak berjumpa lelaki itu lagi .
Tapi aku harus tahu namanya .
Sebelum aku keluar dari perkarangan hotel , aku ke kaunter reception untuk memulangkan kad hotel .
" Cik , ini kad bilik 403 , tingkat 4 ya . " , kataku sambil menghulurkan kad itu .
" Saya .. Nak kena bayar apa-apa lagi ke ? " , soalku .
Lelaki semalam kelihatan kaya , jika tidak mana mungkin dia mampu memberiku upah sebanyak RM10,000 secara tunai . Gila !
Semestinya dia sudah membayar bilik hotel semalam bukan ?
" Tiada Encik . Untuk bilik 403 , sudah habis dibayar . " , kata pekerja itu .
" Boleh saya tahu bilik itu didaftar di bawah nama siapa ? "
" Kim Hongjoong . Pemilik Stars & Light Holding . " , jawabnya .
Ah , patutlah .
Sememangnya aku hanya mampu mendiamkan sahaja kejadian ini .
Apa yang mampu aku katakan pada polis ?
Aku digagahi oleh seorang pemilik syarikat gah ?
Aku dipukul dan dipaksa ?
Semestinya polis hanya akan memandang remeh kerana aku hanya pelayan pelanggan di kelab malam .
Setelah mengucapkan terima kasih kepada pekerja itu , aku terus melangkah dengan langkah longlai .
Harapanku punah .
Selama ini , tidak pernah ada sesiapa yang sekasar dan sekeji dia semalam .
Aku masih terima jika pelangganku yang memperlakukan ku seperti itu namun ini tidak , aku tidak mengenali dia .
Dia hanya seorang manusia yang aku jumpa di tepi jalan yang terus meniduriku secara paksa .
Biadab .
.
.
.
" Hyung ! Yeo rindu !
Puas cari hyung , tak jumpa pun ! " , kata Yeosang sambil memeluk Seonghwa .
Mata Yeosang membulat setelah melihat wajah Seonghwa yang lebam dan lengan Seonghwa yang memerah seolah-olah dipalu .
Yeosang terus membawa Seonghwa ke sofa belakang bar dan membantu merawat Seonghwa .
" Hyung .. Hyung ..
Ke-- kenapa ni ? " , soal Yeosang sambil mula mengalirkan air mata .
" Yeosangie , biasalah .
Ni kan kerja hyung . " , balas Seonghwa sambil tersenyum .
Yeosang lantas menarik Seonghwa ke dalam dakapannya sambil tak putus-putus memberikan kata-kata manis dan semangat buat Seonghwa .
Baru sahaja semalam Seonghwa merawat dirinya yang demam namun pagi ini Seonghwa kembali dengan lebam-lebam dan kesakitan .
" Hyung-- "
" Yeosangie , jom kita masuk kerja ya .
Waktu siang hyung kerja sebagai bartender juga di sini . " , pintas Seonghwa yang tidak mahu Yeosang terus bersedih .
" Hyung mandi dan salin kepada uniform dulu ya . "
Yeosang terus memandang belakang badan Seonghwa yang keluar dari ruangan itu dengan tatapan yang sedih .
.
.
.
Sudah sebulan Yeosang bekerja sebagai bartender di sini .
Dan sepanjang itu jugalah dia tinggal di motel khas buat pekerja kelab itu bersama-sama dengan Seonghwa .
Seonghwa hyung , rakan sepejuangannya , rakan sekerjanya dan juga roommatenya kini .
Oh ya , pengajiannya juga dapat dia teruskan secara lancar .
Mujur sahaja Yeosang memang bijak membahagikan masanya untuk bekerja sambil belajar .
Setelah dia dihantar di sini , dia meminta Wooyoung menghantarnya pulang ke apartmen Encik Choi seketika supaya dia boleh mengambil barang-barangan dan peralatan belajarnya di sana .
Mujur sahaja pada ketika itu Jongho tiada di rumah .
Detik ini merupakan kebebasan sementara bagi Yeosang .
Dia dapat meneruskan pengajiannya dengan baik serta terhindar dari sebarang kekasaran Encik Choi .
Yang dia risaukan sekarang hanya satu ,
Seonghwa hyung .
Pemuda cantik itu kelihatan benar-benar terdesak dengan kehidupannya kini .
Pernah dia bertanyakan hal itu kepada Seonghwa namun iyalah , Seonghwa tetap Seonghwa , dia hanya mengatakan bahawa dia baik-baik sahaja .
Tidak mudah bagi Seonghwa untuk keluar dari kancah ini .
Jika benar dia ingin keluar , dia terpaksa dibeli dahulu barulah dia dilepaskan .
Kini , Yeosang sedang merencanakan bagaimana dia ingin membantu Seonghwa .
Jika dia sudah berbaik dengan Encik Choi nanti , mungkin Encik Choi mahu membantunya membeli Seonghwa tapi sememangnya dengan satu syarat . Yeosang perlu membalas kebaikannya itu dengan menjadi hamba Jongho kembali .
Sanggupkah dia , menggadaikan semula kebebasan yang dia miliki kini ?
Atau .. Dia boleh memaklumkan hal ini kepada San , abang tirinya . Supaya San boleh melepaskan Seonghwa . Tapi .. Mustahil San tak akan beritahu pada Wooyoung , kekasihnya itu .
Wooyoung tak boleh tahu .
Dia akan sedih jika mengetahui bahawa abang tirinya , Park Seonghwa selama ini menderita dan terpaksa mengorbankan diri bekerja sebegitu .
" Yeosangie .. Termenung apa tu ? " , soal Seonghwa lembut .
Dapat Yeosang lihat bahawa Seonghwa kini sedang menutup pintu bilik mereka berdua — menandakan bahawa dia baru sahaja masuk ke dalam .
" Oh , hyung . Masuklah . Tak adalah , tengah terfikir , seronok tinggal sini ada Seonghwa hyung , baik je jaga Yeo . " , jawab Yeosang kemudian memaparkan senyuman manis miliknya .
" Yeosang .. Kamu ni baik sangatlah dengan hyung . Hyung tolong mana yang termampu je , lagipun nasib kita lebih kurang je . Kita hanya ada kita jea , Yeosang . " , balasnya .
" Hyung .. Balik awal pula hari ni ? " , soal Yeosang bertapis .
" Ya , seorang customer perempuan ni batalkan tempahan sebab dia nak lelaki lain , aha . "
" Oh , hyung ambil customer perempuan juga ? " , soalnya kali ini tidak bertapis langsung .
" Ya , Yeosang . Hyung ni serba-boleh . " , katanya disudahi dengan tawa-tawa halus .
" Oh . Macam menarik je . "
" Aip , Yeosang ! Jangan mengada , kamu kerja as bartender je , jangan pelik-pelik . Puas hyung jaga kamu , kamu nak memusnahkan diri sendiri pulak ! " , marah Seonghwa ringkas .
" Hyung .. Yeo memang dah rosak hyung .. "
" Ada orang usik kamu ke kat sini ? Berani dia ! Nanti hyung akan-- "
" Tak hyung . Sebelum Yeo sampai sini lagi . Yeo kan pernah beritahu yang Yeo ni dulu pekerja Encik Choi .. " , balasnya sayu .
" Yeo .. Maaf , hyung tak sengaja . " , kata Seonghwa lalu mendakap Yeosang erat .
Alis mata Yeosang dikucupnya sekilas .
" Yeo .. Nikmati masa kamu dekat sini . Kita tak tahu apa tujuan Encik Jongho hantar kamu ke sini . Bila-bila masa je dia akan ambil kamu semula .
Esok kamu takde kelas , kan ?
Jom , kita keluar jalan-jalan . Tenangkan fikiran . Luangkan masa bersama dengan adik hyung yang comel ni . " , kata Seonghwa ingin memujuk hati Yeosang .
" Baiklah , boleh ! Hyung belanja ! " , usiknya .
.
.
.
" Yeo , kamu makan comotlah . " , kata Seonghwa sambil mengelapkan bibir Yeosang .
Sebaik sahaja mereka selesai menonton wayang , mereka terus ke restoran untuk makan tengah hari bersama .
" Hyung , lepasni kita ke mall seberang sana nak ? Yeo nak cari baju baru , nak matching kan dengan tema Christmas bar & kelab kita bulan depan . "
Seonghwa hanya mengangguk .
Setelah selesai makan , Seonghwa dan Yeosang terus bergerak menuju mall sambil berbual-bual riang dan berpegangan tangan .
Biarlah orang kata apa pada mereka , tapi yang mereka tahu , mereka sememangnya berkasih-sayang ibarat abang dan adik yang memerlukan antara satu sama lain .
" Yang ni hyung approved ! Sesuai dengan kamu . Nampak kemas dan elegan . " , kata Seonghwa .
Seonghwa kemudiannya membuka aplikasi kamera dan mengambil beberapa keping gambar Yeosang yang memakai pakaian berwarna merah putih itu .
" Cuba senyum sikit .
Ke tepi sikit .
Posing macam ni , cuba .
Haaa , betul . Jangan gerak . "
Setelah selesai mengambil gambar , Yeosang dan Seonghwa mula tergelak hebat kerana ragam Seonghwa seolah-olah photographer berbayar .
" Hyung , Yeo sayang hyung .
Moga sama-sama kita boleh bebas dari mimpi ngeri ni nanti .
Buat masa sekarang , Yeo nak nikmati kebebasan Yeo dengan hyung . "
Kemudian Yeosang mengucup pipi Seonghwa lembut — tabiat yang diperoleh daripada sahabatnya , Wooyoung .
Seonghwa kemudiannya merangkul bahu Yeosang dan mula berjalan menuju kaunter untuk membayar pakaian mereka .
Setibanya di kaunter , Yeosang menghulurkan kad debitnya kepada pekerja kedai itu namun cashier itu mengatakan bahawa pakaian mereka berdua telah dibayarkan .
" Eo , siapa yang bayarkan ? "
" Itu . " , tunjuk wanita itu kepada seseorang di balik mereka .
Sebaik sahaja melihat sosok itu , Seonghwa terus mengambil beg pembeliannya dan terburu-buru keluar dari lot kedai itu .
Yeosang yang masih di kaunter itu terpinga-pinga namun sempat dia berpaling melihat orang yang dimaksudkan itu .
Kim Hongjoong , pemilik Stars & Light Holding
dan
brand owner Stars & Light Outlet , tempat mereka membeli pakaian kini .
Ah , ini lelaki yang Seonghwa hyung ceritakan .
Dengan pantas , Yeosang menuju ke arah Hongjoong kemudian menampar pantas dan kasar wajah jejaka berkaliber itu .
Papp !
" Itu kerana engkau menyakiti Seonghwa hyung . "
Papp !
" Itu kerana engkau melayaninya seolah-olah binatang . " , kata Yeosang .
Yeosang kemudiannya melalui ruangan seluar jeans dan mengambil tiga pasang seluar tersebut dan berkata ;
" Alang-alang nak belanja , aku ambil ni sekali . "
Sensor yang berbunyi tidak diendahkan olehnya .
Sensor itu berbunyi kerana tanda harga yang berada pada seluar jeans yang Yeosang bawa keluar itu masih belum dipotong .
Sekelip mata .
Itu sahaja yang Hongjoong boleh katakan .
Baru sahaja tadi dia melihat pemuda cantik itu membeli-belah dengan girang bersama kawannya itu ,
Menyaksikan mereka menuju ke kaunter untuk membayar namun tiba-tiba sebentar tadi dia mendapat dua tamparan di kedua-dua belah pipinya dan tak lupa juga seluar jeans yang sempat dirembat itu tadi .
Berlainan pula dengan Yeosang yang tersengih puas sambil segera mengejar Seonghwa dengan seluar jeans yang dia gulungkan dan masukkan ke dalam beg kertas .
Puas .
Yeosang menikmati kehidupannya kini .
• 1517 Words
Published : 18th December 2022
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro