Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

6 • Kebebasan Semetara Yeosang

Beku .

Seolah-olah tubuhku tidak mampu bergerak .

Dengan perlahan-lahan aku kembali mencuba membuka mata .

Namun hampa .

Aku menarik nafasku sedalam-dalamnya .

Apa yang terjadi ? Mengapa aku tak larat sampai begini sekali ?

Ah , lelaki itu .

Syaitan !

Tak kuduga dia seorang yang berkelakuan kotor seperti itu .

Kononnya ingin menolongku di tepi jalan , malah dia yang mengapa-apakan diriku .

Sekali lagi aku cuba bangkit .

Mataku terbuka perlahan , rahangku sakit akibat ditumbuk secara kasar semalam .

Puas aku meronta dan merayu namun tetap hasilnya keruh .

Aku terus dilakukan seperti haiwan buangan .

Yang pastinya , dia juga turut rakus seperti binatang liar .

Aku menyandarkan belakang tubuhku di kepala katil .

Sakit ..

Ini malam yang paling sakit sekali pernah aku luangkan .

Lelaki itu .. Keji ..

Aku mula memerhati sekeliling , mujur sahaja jantan tak guna itu sudah tiada .

Hanya tinggal pakaian-pakaianku yang berterbiaran di atas lantai ..

.... dan sebuah sampul surat yang tebal ?

Apa itu ?

Oh , wang .

Bayaranku untuk mimpi ngeri semalam ?

Aku ..

Aku tak mahu ambil , jika aku ambil ..

Haih , Seonghwa , ambil !

Itu upah kau .

Kau dah cukup menderita .

Perlahan-lahan , aku bangkit .

Semoga aku tak berjumpa lelaki itu lagi .

Tapi aku harus tahu namanya .

Sebelum aku keluar dari perkarangan hotel , aku ke kaunter reception untuk memulangkan kad hotel .

" Cik , ini kad bilik 403 , tingkat 4 ya . " , kataku sambil menghulurkan kad itu .

" Saya .. Nak kena bayar apa-apa lagi ke ? " , soalku .

Lelaki semalam kelihatan kaya , jika tidak mana mungkin dia mampu memberiku upah sebanyak RM10,000 secara tunai . Gila !

Semestinya dia sudah membayar bilik hotel semalam bukan ?

" Tiada Encik . Untuk bilik 403 , sudah habis dibayar . " , kata pekerja itu .

" Boleh saya tahu bilik itu didaftar di bawah nama siapa ? "

" Kim Hongjoong . Pemilik Stars & Light Holding . " , jawabnya .

Ah , patutlah .

Sememangnya aku hanya mampu mendiamkan sahaja kejadian ini .

Apa yang mampu aku katakan pada polis ?

Aku digagahi oleh seorang pemilik syarikat gah ?

Aku dipukul dan dipaksa ?

Semestinya polis hanya akan memandang remeh kerana aku hanya pelayan pelanggan di kelab malam .

Setelah mengucapkan terima kasih kepada pekerja itu , aku terus melangkah dengan langkah longlai .

Harapanku punah .

Selama ini , tidak pernah ada sesiapa yang sekasar dan sekeji dia semalam .

Aku masih terima jika pelangganku yang memperlakukan ku seperti itu namun ini tidak , aku tidak mengenali dia .

Dia hanya seorang manusia yang aku jumpa di tepi jalan yang terus meniduriku secara paksa .

Biadab .

.

.

.

" Hyung ! Yeo rindu !

Puas cari hyung , tak jumpa pun ! " , kata Yeosang sambil memeluk Seonghwa .

Mata Yeosang membulat setelah melihat wajah Seonghwa yang lebam dan lengan Seonghwa yang memerah seolah-olah dipalu .

Yeosang terus membawa Seonghwa ke sofa belakang bar dan membantu merawat Seonghwa .

" Hyung .. Hyung ..

Ke-- kenapa ni ? " , soal Yeosang sambil mula mengalirkan air mata .

" Yeosangie , biasalah .

Ni kan kerja hyung . " , balas Seonghwa sambil tersenyum .

Yeosang lantas menarik Seonghwa ke dalam dakapannya sambil tak putus-putus memberikan kata-kata manis dan semangat buat Seonghwa .

Baru sahaja semalam Seonghwa merawat dirinya yang demam namun pagi ini Seonghwa kembali dengan lebam-lebam dan kesakitan .

" Hyung-- "

" Yeosangie , jom kita masuk kerja ya .

Waktu siang hyung kerja sebagai bartender juga di sini . " , pintas Seonghwa yang tidak mahu Yeosang terus bersedih .

" Hyung mandi dan salin kepada uniform dulu ya . "

Yeosang terus memandang belakang badan Seonghwa yang keluar dari ruangan itu dengan tatapan yang sedih .

.

.

.

Sudah sebulan Yeosang bekerja sebagai bartender di sini .

Dan sepanjang itu jugalah dia tinggal di motel khas buat pekerja kelab itu bersama-sama dengan Seonghwa .

Seonghwa hyung , rakan sepejuangannya , rakan sekerjanya dan juga roommatenya kini .

Oh ya , pengajiannya juga dapat dia teruskan secara lancar .

Mujur sahaja Yeosang memang bijak membahagikan masanya untuk bekerja sambil belajar .

Setelah dia dihantar di sini , dia meminta Wooyoung menghantarnya pulang ke apartmen Encik Choi seketika supaya dia boleh mengambil barang-barangan dan peralatan belajarnya di sana .

Mujur sahaja pada ketika itu Jongho tiada di rumah .

Detik ini merupakan kebebasan sementara bagi Yeosang .

Dia dapat meneruskan pengajiannya dengan baik serta terhindar dari sebarang kekasaran Encik Choi .

Yang dia risaukan sekarang hanya satu ,
Seonghwa hyung .

Pemuda cantik itu kelihatan benar-benar terdesak dengan kehidupannya kini .

Pernah dia bertanyakan hal itu kepada Seonghwa namun iyalah , Seonghwa tetap Seonghwa , dia hanya mengatakan bahawa dia baik-baik sahaja .

Tidak mudah bagi Seonghwa untuk keluar dari kancah ini .

Jika benar dia ingin keluar , dia terpaksa dibeli dahulu barulah dia dilepaskan .

Kini , Yeosang sedang merencanakan bagaimana dia ingin membantu Seonghwa .

Jika dia sudah berbaik dengan Encik Choi nanti , mungkin Encik Choi mahu membantunya membeli Seonghwa tapi sememangnya dengan satu syarat . Yeosang perlu membalas kebaikannya itu dengan menjadi hamba Jongho kembali .

Sanggupkah dia , menggadaikan semula kebebasan yang dia miliki kini ?

Atau .. Dia boleh memaklumkan hal ini kepada San , abang tirinya . Supaya San boleh melepaskan Seonghwa . Tapi .. Mustahil San tak akan beritahu pada Wooyoung , kekasihnya itu .

Wooyoung tak boleh tahu .

Dia akan sedih jika mengetahui bahawa abang tirinya , Park Seonghwa selama ini menderita dan terpaksa mengorbankan diri bekerja sebegitu .

" Yeosangie .. Termenung apa tu ? " , soal Seonghwa lembut .

Dapat Yeosang lihat bahawa Seonghwa kini sedang menutup pintu bilik mereka berdua — menandakan bahawa dia baru sahaja masuk ke dalam .

" Oh , hyung . Masuklah . Tak adalah , tengah terfikir , seronok tinggal sini ada Seonghwa hyung , baik je jaga Yeo . " , jawab Yeosang kemudian memaparkan senyuman manis miliknya .

" Yeosang .. Kamu ni baik sangatlah dengan hyung . Hyung tolong mana yang termampu je , lagipun nasib kita lebih kurang je . Kita hanya ada kita jea , Yeosang . " , balasnya .

" Hyung ..  Balik awal pula hari ni ? " , soal Yeosang bertapis .

" Ya , seorang customer perempuan ni batalkan tempahan sebab dia nak lelaki lain , aha . "

" Oh , hyung ambil customer perempuan juga ? " , soalnya kali ini tidak bertapis langsung .

" Ya , Yeosang . Hyung ni serba-boleh . " , katanya disudahi dengan tawa-tawa halus .

" Oh . Macam menarik je . "

" Aip , Yeosang ! Jangan mengada , kamu kerja as bartender je , jangan pelik-pelik . Puas hyung jaga kamu , kamu nak memusnahkan diri sendiri pulak ! " , marah Seonghwa ringkas .

" Hyung .. Yeo memang dah rosak hyung .. "

" Ada orang usik kamu ke kat sini ? Berani dia ! Nanti hyung akan-- "

" Tak hyung . Sebelum Yeo sampai sini lagi . Yeo kan pernah beritahu yang Yeo ni dulu pekerja Encik Choi .. " , balasnya sayu .

" Yeo .. Maaf , hyung tak sengaja . " , kata Seonghwa lalu mendakap Yeosang erat .

Alis mata Yeosang dikucupnya sekilas .

" Yeo .. Nikmati masa kamu dekat sini . Kita tak tahu apa tujuan Encik Jongho hantar kamu ke sini . Bila-bila masa je dia akan ambil kamu semula .

Esok kamu takde kelas , kan ?

Jom , kita keluar jalan-jalan . Tenangkan fikiran . Luangkan masa bersama dengan adik hyung yang comel ni . " , kata Seonghwa ingin memujuk hati Yeosang .

" Baiklah , boleh ! Hyung belanja ! " , usiknya .

.

.

.

" Yeo , kamu makan comotlah . " , kata Seonghwa sambil mengelapkan bibir Yeosang .

Sebaik sahaja mereka selesai menonton wayang , mereka terus ke restoran untuk makan tengah hari bersama .

" Hyung , lepasni kita ke mall seberang sana nak ? Yeo nak cari baju baru , nak matching kan dengan tema Christmas bar & kelab kita bulan depan . "

Seonghwa hanya mengangguk .

Setelah selesai makan , Seonghwa dan Yeosang terus bergerak menuju mall sambil berbual-bual riang dan berpegangan tangan .

Biarlah orang kata apa pada mereka , tapi yang mereka tahu , mereka sememangnya berkasih-sayang ibarat abang dan adik yang memerlukan antara satu sama lain .

" Yang ni hyung approved ! Sesuai dengan kamu . Nampak kemas dan elegan . " , kata Seonghwa .

Seonghwa kemudiannya membuka aplikasi kamera dan mengambil beberapa keping gambar Yeosang yang memakai pakaian berwarna merah putih itu .

" Cuba senyum sikit .

Ke tepi sikit .

Posing macam ni , cuba .

Haaa , betul . Jangan gerak . "

Setelah selesai mengambil gambar , Yeosang dan Seonghwa mula tergelak hebat kerana ragam Seonghwa seolah-olah photographer berbayar .

" Hyung , Yeo sayang hyung .

Moga sama-sama kita boleh bebas dari mimpi ngeri ni nanti .

Buat masa sekarang , Yeo nak nikmati kebebasan Yeo dengan hyung . "

Kemudian Yeosang mengucup pipi Seonghwa lembut — tabiat yang diperoleh daripada sahabatnya , Wooyoung .

Seonghwa kemudiannya merangkul bahu Yeosang dan mula berjalan menuju kaunter untuk membayar pakaian mereka .

Setibanya di kaunter , Yeosang menghulurkan kad debitnya kepada pekerja kedai itu namun cashier itu mengatakan bahawa pakaian mereka berdua telah dibayarkan .

" Eo , siapa yang bayarkan ? "

" Itu . " , tunjuk wanita itu kepada seseorang di balik mereka .

Sebaik sahaja melihat sosok itu , Seonghwa terus mengambil beg pembeliannya dan terburu-buru keluar dari lot kedai itu .

Yeosang yang masih di kaunter itu terpinga-pinga namun sempat dia berpaling melihat orang yang dimaksudkan itu .

Kim Hongjoong , pemilik Stars & Light Holding

dan

brand owner Stars & Light Outlet , tempat mereka membeli pakaian kini .

Ah , ini lelaki yang Seonghwa hyung ceritakan .

Dengan pantas , Yeosang menuju ke arah Hongjoong kemudian menampar pantas dan kasar wajah jejaka berkaliber itu .

Papp !

" Itu kerana engkau menyakiti Seonghwa hyung . "

Papp !

" Itu kerana engkau melayaninya seolah-olah binatang . " , kata Yeosang .

Yeosang kemudiannya melalui ruangan seluar jeans dan mengambil tiga pasang seluar tersebut dan berkata ;

" Alang-alang nak belanja , aku ambil ni sekali . "

Sensor yang berbunyi tidak diendahkan olehnya .

Sensor itu berbunyi kerana tanda harga yang berada pada seluar jeans yang Yeosang bawa keluar itu masih belum dipotong .

Sekelip mata .

Itu sahaja yang Hongjoong boleh katakan .

Baru sahaja tadi dia melihat pemuda cantik itu membeli-belah dengan girang bersama kawannya itu ,

Menyaksikan mereka menuju ke kaunter untuk membayar namun tiba-tiba sebentar tadi dia mendapat dua tamparan di kedua-dua belah pipinya dan tak lupa juga seluar jeans yang sempat dirembat itu tadi .

Berlainan pula dengan Yeosang yang tersengih puas sambil segera mengejar Seonghwa dengan seluar jeans yang dia gulungkan dan masukkan ke dalam beg kertas .

Puas .

Yeosang menikmati kehidupannya kini .

1517 Words
Published : 18th December 2022

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro