1,2...
Cerita ini terinspirasi dari cerita lain,bila ada kesamaan nama dan tokoh harap maklum^^
☠️☠️☠️☠️☠️☠️☠️☠️☠️☠️☠️☠️☠️☠️
Malam sekarang,aku akan pergi kekampus untuk tesan terakhir dari buku ilmiahku.Bukan aku saja,semua temanku juga pergi.Ini akan menjadi tes terakhir dari kuliahku.
Setelah siap,aku pun berangkat menuju kampus.Sudah banyak teman-teman ku yang sudah tiba.Beberapa jam pun berlalu,namun guru kami tidak kunjung datang.Padahal dipesanya ia berkata bahwa lima menit lagi ia akan sampai.kami semua mulai gelisah karena jam sudah menunjukan pukul 22.50 malam.Ini sudah sangat malam.Sampai-sampai aku pun tertidur sebentar.Karena aku sangat merasa suntuk,akupun pergi ketoilet dulu untuk membasuh wajah.Selama aku ditolet,aku mendengar suara teman-temanku sangat gaduh sekali Bahkan sampai ada yang berteriak.Bukanya ini sudah malam?
Karena penasaran,aku pun langsung menghampiri kelas lagi.Namun aneh,kelas tiba-tiba menjadi sepi dan sunyi.Apa semuanya sudah pulang?Tapi,lampunya belum dimatikan.Aku pun berjalan perlahan menuju kelas.Alangkah terkejutnya aku ketika melihat kelas sudah porak poranda.Semua teman-teman ku juga tergeletak tidak sadarkan diri.Ada yang berdarah,ada yang potong tanganya,dan kakinya.Tidak lama kemudian,aku mendengar suara derap langkah kaki yang terasa berat.Karena aku tidak ingin bernasib sama,aku pun berbaring dan berpura-pura mati seperti teman-teman ku.
Dalam diam aku memperhatikan orang itu.Dia seorang perempuan,dia membawa sebuah plastik hitam.Lalu dia berjongkok mengitari semua mayat teman-teman ku.Entah apa yang akan dilakukannya.Yang pasti,aku mulai merasa darahku panas dingin.Rasa takut mulai menjulur keseluruh tubuhku.Kakiku sedikit bergetar.Saat melihat begitu menyeramkanya perempuan itu.Rambut kusut nan panjang,baju gaun putih yang bernoda darah,serta kaki yang lecet-lecet oleh luka.Matanya juga sangat besar.Hingga yang hitamnya terasa seperti sebuah titik.
"1,2..."
Aku tidak tahu mengapa dia berhitung.Namun hanya sampai dua.
"1,2..."
Hitungnya lagi.Aku semakin gemetar saat suaranya agak mendekat kearahku.Aku berusaha memejamkan mataku.Sekuat tenaga aku bertahan.
"1,2..."
Hitungannya ini sungguh membuatku bergetar.Cara dia berhitung sangat berbeda.Suaranya sangat menusuk telinga.
"1,2..."
Dia sudah tepat didekatku!Kupastikan dia akan menghitung ku juga.
"Hai,aku tau kamu belum mati"
Ucapnya dengan tiba-tiba berada didepan wajahku.Refleks aku berteriak.Namun dengan sigap ia menutup mulutku dan mencokel kedua mataku.
"1,2..."
Hitungnya lagi.Kini aku tahu kenapa dia berhitung.
Serem ngga gaesy?
Kalo kurang,hehehe...jujur!aku merinding saat nulisnya!
Hehehe....jumpa lagi:v
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro