23. Menjauh
Latisha tak dapat menyembunyikan keterkejutannya ketika mendengar perkataan Farrel. Gadis itu mencari-cari jawaban yang tepat untuk pernyataan cinta Farrel yang terasa mendadak. Suasana seketika menjadi awkward.
"Nggh--"
"Nggak usah lo jawab." Tatapan dingin Farrel menusuk hati Latisha. Gadis itu memilih diam sesuai yang diperintahkan.
"Gue cuman mau lo tahu perasaan gue." Latisha menunduk untuk menyembunyikan wajahnya enggan menyakiti perasaan Farrel lebih dalam lagi.
Melihat respons gadis di hadapannya, Farrel lantas tersenyum tipis, hal yang sudah jarang dia lakukan. Kemudian, cowok itu memegang puncak kepala Latisha. Hatinya hancur berkeping-keping mendapat penolakan. Namun, inilah keputusannya, menyatakan perasaannya sebelum Latisha utuh menjadi milik sahabatnya.
"Gue cabut duluan," ucap Farrel lalu berlalu meninggalkan Latisha yang mematung. Latisha menatap punggung Farrel yang kian menjauh. Dadanya terasa sesak. Air mata ingin jatuh ke bumi.
"Maaf, Rel," lirihnya ketika Farrel benar-benar telah menghilang dari jarak pandangnya.
***
Dengan detak jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya, Asyra menatap sebuket bunga yang akan dia serahkan kepada seorang gadis yang kini sedang menantinya di ruang musik. Cowok itu mempercepat langkahnya supaya lekas sampai di tempat yang akan menjadi saksi bisu pernyataan cintanya.
"Gue mau ngomong sama lo." Kening Asyra mencetak kerutan-kerutan ketika mendengar suara yang sudah tak asing lagi untuknya. Asyra memilih bersembunyi di balik pintu kayu yang menjadi pembatasnya.
"Gue suka sama lo, Tish." Tepat saat itu, Asyra menatap hampa dua orang yang kini saling berpandangan. Dunianya seakan runtuh saat mendengar Farrel menyatakan perasaannya kepada sang pujaan hatinya. Asyra terdiam cukup lama.
Cowok itu menatap kosong sebuket bunga mawar yang kini berada di genggamannya. Dadanya terasa sesak karena baru mengetahui sahabatnya juga mencintai gadis yang sama. Ada kekecewaan di hatinya yang mulai tumbuh kala melihat Farrel menyatakan perasaannya.
Asyra berjalan menjauh dari ruang musik. Dia membuang bunga mawar yang sebelumnya ingin dia berikan ke dalam tong sampah dekat ruang musik.Kemudian, memutuskan untuk pergi dari tempat itu.
***
Sudah satu jam Latisha menunggu Asyra, tetapi yang ditunggu tak kunjung juga muncul dari pintu kayu itu. Berkali-kali Latisha menghubungi Asyra. Sayangnya, semua dibalas dengan operator.
Suara pintu yang dibuka menarik perhatian Latisha. Gadis itu tersenyum senang. Namun, sedetik kemudian senyumnya memudar.
"Loh? Neng Latisha ngapain di sini?" tanya Pak Ade yang hendak membersihkan ruang musik.
"Ah nggak ngapa-ngapain, Pak. Pak Ade mau bersih-bersih, ya? Mau Latisha bantuin?"
"Nggak usah, Neng. Bapak bisa bersihin sendiri."
"Kalau gitu, saya pamit pulang, ya, Pak. Assalamualaikum."
Latisha memutuskan untuk kembali ke rumah. Ada perasaan kecewa di dirinya saat mengetahui Asyra melupakan janjinya.
***
Semalaman Latisha menunggu pesan balasan dari Asyra. Namun, cowok itu seakan tak berniat membalas pesannya, bahkan membaca pun tidak.
Latisha telah siap dengan seragam SMA-nya. Gadis beriris mata cokelat gelap itu lantas ke luar rumah, berharap Asyra menjemputnya seperti biasa. Sayangnya, apa yang diharapkan tak terjadi. Berusaha berpikir positif, Latisha menunggu hingga akhirnya kegiatan itu berakhir sia-sia.
Latisha pamit kepada Rere yang menatap iba sahabatnya. Sebelumnya, dia meminta Rere langsung menghubunginya apabila Asyra datang menjemputnya.
"Lo kenapa sih, Tish?" Ara yang melihat sahabatnya itu berkali-kali melirik ponselnya lantas bertanya dengan tingkah Latisha yang menurutnya aneh.
"Hah? Enggak." Latisha kembali memusatkan perhatiannya kepada catatan di hadapannya. Namun, ketika mendengar suara pesan masuk, Latisha menghentikan kegiatannya dan beralih ke ponselnya.
Senyumnya memudar ketika membaca pesan dari Rere.
Rere Zahara
Dia ngga dateng.
Oke. Makasih, Re!
Latisha menyimpan ponselnya dengan berat hati. Pikirannya tak lagi berpusat pada catatan yang dia baca. Kini, dia hanya memikirkan seseorang yang tampak menjauh darinya. Orang itu adalah Asyra.
***
Maaf lama update, maaf juga kalau part ini ga memuaskan:" syfrat lagi sakit:" jadi pas nulis ini ya gitu:" kalau part ini jelek nanti syfrat unpublish dan ditulis ulang waktu syfrat sembuh ya.
sekali lagi maaf
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro