Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

19. Alasannya

Sinar matahari masuk bersamaan dengan Farrel yang baru kembali. Jaket denim yang biasa dia kenakan berada di pelukan cowok itu.

Saat kaki jenjang cowok itu berhenti di depan Latisha, Farrel menyerahkan jaketnya.

"Pakai." Suara dingin--namun tegas--seakan menghipnotis Latisha. Pemilik iris mata cokelat gelap itu lekas memakai jaket Farrel seolah tahu maksud dan tujuan Farrel.

"Siapa?" Farrel menatap lekat manik mata Latisha. Namun, yang ditanya hanya bergeleng kecil. Latisha menunduk sedih, menerka-nerka dalang di balik semua ini.

Helaan napas berat terdengar oleh Latisha. Dia mendongak untuk menatap Farrel. Namun, cowok itu tidak berada di hadapannya. Farrel sedang berjalan ke arah piano yang kokoh berdiri di tempatnya. Warna hitam memberi kesan mewah piano itu.

Bagaikan anak itik yang mengikuti induknya, Latisha berjalan mengikuti jejak kaki  Farrel yang duduk tepat di belakang piano. Ruang kosong di bangku itu menjadi tempat Latisha duduk.

Jemari Farrel menari-nari di atas tuts-tuts, menciptakan melodi yang dapat menyejukkan hati. Seolah tersihir dengan nada yang mengalun lembut, Latisha menikmati tiap detik waktunya.

"Lo kenapa suka main piano?" Pertanyaan Latisha menghentikan Farrel yang sedang menekan tuts. Namun, Farrel melanjutkan kembali gerakannya yang terhenti.

"Buat nyalur kesedihan," ucapnya tanpa memandang wajah Latisha. Latisha terkesiap, dia dapat melihat pandangan mata Farrel yang memancarkan kesedihan.

"Ma--"

"Dengan main piano, gue bisa lupain rasa sakit hati yang gue alami," potong Farrel sebelum Latisha meminta maaf. Rasa sesak terasa di dada Farrel. Dia melanjutkan perkataannya, untuk pertama kali cowok itu berbagi kisah kepada orang lain, selain Raffa, Asyra, dan Garson.

"Gue ditinggal pergi cewek gue. Udah tiga tahun berlalu dan nggak ada satu pun kabar dari dia."

Sekilas Latisha melihat senyum miris di wajah Farrel. Latisha hanya diam mendengar cerita Farrel, hal yang tak pernah sedikit pun terlintas di pikirannya, mengingat sikap dingin cowok itu kepadanya. Kini, Latisha tahu, ada kisah di balik sikap Farrel yang dingin tak tersentuh.

Farrel tak lagi bercerita. Cowok itu memilih bernyanyi sebagai tanda dia sedang mengenang kekasihnya yang meninggalkannya sendiri. Apa mungkin bisa dibilang mantan kekasih?

Untuk pertama kalinya, Latisha mendengar suara Farrel yang entah kenapa dapat menggetarkan hatinya. Suara dingin yang selama ini dia dengar berubah menjadi suara indah bak penyanyi papan atas.

"Kalian ngapain di sini?" Suara lantang menghentikan Farrel yang sedang bernyanyi. Rasa kesal melanda dirinya karena terganggu dengan suara itu.

Wanita bertubuh gempal dengan kacamata yang bertengger di hidungnya berkacak pinggang di pintu masuk. Tatapan tajam bagaikan sebilah pisau terasa menusuk jiwa.

"Cepat kembali ke kelas kalian!" Nada perintah tercetak jelas diucapannya. Latisha dan Farrel lekas berjalan ke luar ruangan, melewati tubuh guru mereka yang menutupi jalan.

Farrel dan Latisha berjalan ke arah yang berlawanan. Seakan teringat sesuatu, Latisha membalikkan tubuhnya, menatap punggung Farrel yang kian menjauh.

"Farrel!" Teriakan Latisha menghentikan langkah Farrel. Cowok berparas tampan itu membalikkan badannya dan menatap heran gadis yang berjarak beberapa meter darinya.

"Makasih untuk semuanya," ucap Latisha tulus diikuti dengan lengkungan seperti bulan sabit dari bibirnya.

Lagi-lagi Latisha terkesiap menyaksikan kejadian sekilas di hadapannya. Karena untuk pertama kalinya, dia melihat wajah tampan Farrel yang tersenyum.

***
Sudah ada benih-benih nih wkwkwk

Team AsyraLatisha atau Team FarreLatisha?

Atau team syfratFarrel? wakakak

btw aku mau bilang kalo yg versi baru ini banyak berubah, dari alur, konflik semua berubah. Kalo ending? Nah itu dia aku masih belum memutuskan wkwkwkwk.

Btw mungkin yang baca versi lama pas bandingin sama yg baru ngerasa cepet banget ya alurnya? wakakka. maap yah:" wkwk dulu aku mau ngasih naskah ke penerbit makanya karena keterbatasan words yaa kudu dipercepat wakakak

Eh tapi!!! Aku gak jadi kirim wakakak. Yaudah ku post saja di wattpad wakakak

jadi nanti di belakang alur agak lambat supaya jiwanya kerasa gitu dey wkwk. okelah sekian curcolnya, babay!!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro