Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

12. Permainan di Mulai

Maaf updatenya pagi pagi buta gini ya:( Dan maaf lama update:(

***

Matahari masih bersembunyi di balik awan gelap. Udara pagi yang sejuk terasa menyegarkan karena masih sedikit polusi yang ada. Latisha, dengan seragam khas SMA yang membaluti tubuhnya, hendak pergi ke tempatnya bertuntut ilmu.

"Gue berangkat, ya, Re. Assalamualaikum," ucapnya sambil membuka kenop pintu. Ketika pintu terbuka lebar, sosok tak terduga sedang duduk di atas motornya dengan senyum yang merekah.

"Asyra? Ngapain ke sini?" tanya Latisha karena terkejut melihat kehadiran Asyra pada pagi buta ini.

"Jemput lo. Ayo, naik!" Latisha melongo tak percaya. Kaki jenjangnya masih berdiam di tempatnya.

"Kok, belum be--" ucapan Rere terputus saat mengetahui ada orang lain di depan rumahnya. Senyum jahil terukir jelas di wajah cantiknya. "Ternyata pacarnya jemput, toh." Rere mengangguk-angguk seolah paham dengan apa yang terjadi.

"Bukan pacar, ih!" bela Latisha karena Rere tidak kunjung juga percaya. Namun, ekspresi Rere membuatnya ingin mencakar wajah cantik Rere. Lihat saja, kedua alis Rere terangkat, bibir merah mudanya tersenyum penuh arti, serta tatapannya sarat dengan rasa jahil. Latisha mendesah lelah.

"Ya udah, ayo, berangkat!" Latisha beranjak ke motor Asyra.

"Berangkat dulu, Re. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Asyra melajukan motornya, membelah kota yang selalu dipadati kendaraan. Hanya saja, saat ini, jalan tampak lengang karena waktu yang masih menunjukkan pukul 05.28. Hawa dingin pada pagi hari menusuk-nusuk tubuh Latisha, padahal Asyra melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Suasana pagi di kota Jakarta lebih indah dibandingkan ketika matahari telah berada di atas kepala. Macet, polusi, takkan mungkin meninggalkan kota ini ketika hari telah siang. Itulah sebabnya Latisha lebih memilih berangkat saat matahari belum terbangun dari tidur lelapnya.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi mereka untuk tiba di sekolah bertaraf internasional ini. Gerbang tinggi yang terbuka lebar menyambutnya. Asyra memarkirkan motornya di tempat yang tersedia. Motor seharga puluhan juta itu terparkir sempurna dan terlihat mewah di bawah pohon rindang yang tumbuh subur di parkiran.

***

Riuh pikuk mendominasi ruang kelas XII-MIPA 1. Tiap murid duduk bersama dengan kelompoknya masing-masing.  Suara nyaring dari penggaris kayu yang dipukul-pukul ke papan tulis membuat ruangan itu hening seketika.

Seorang pria setengah baya berdiri di depan papan tulis. Kepalanya yang botak membuat sinar lampu terpantul. Pria itu membenarkan kembali letak kacamatanya yang merosot dari hidungnya. Kumis lebat tumbuh di atas bibirnya.

"Tugas kalian hari ini adalah membuat presentasi tentang HAM." Suara bariton Pak Tio menggelegar hingga ke penjuru ruangan. Salah satu murid yang duduk di barisan paling depan mengacungkan tangannya.

"Dikumpulin kapan, Pak? Presentasinya dalam bentuk apa?"

"Presentasinya bebas dalam bentuk apa saja. Bisa dalam bentuk power point, drama, mind map, itu semua tergantung imajinasi kalian. Yang jelas,  tiap kelompok harus berbeda-beda jenis penyampaiannya." Suara riuh kembali terdengar ketika Pak Tio menyampaikan peraturannya. Lagi, dia memukul keras penggaris kayu ke papan tulis.

"Saya tidak mau tahu. Minggu depan tugas kalian harus selesai," ucapnya tanpa berbelas kasihan. Pria paruh baya itu duduk kembali karena kakinya yang semakin kurang mampu menahan berat tubuhnya sendiri.

"Jadi, kita mau buat apa, nih?" Russel membuka pembicaraan terlebih dahulu.

"Gimana kalau kita buat yang gampang aja, pres--"

"Kelompok gue power point!"

"Kelompok gue mind map!"

"Kelompok Nisa buat video!"

Ucapan Ara terputus ketika mendengar teriakan dari anggota kelompok yang lain. Apa yang ingin dia sampaikan telah direbut terlebih dahulu.

"Yah, power point udah ada yang make. Kalau drama? Gimana?" Latisha, Russel, dan Bimo menggeleng kuat, menolak mentah-mentah usul Ara.

"Kalau drama kita mau ngapain? Mau drama pembunuhan? Ah, susah! Yang lain aja," ungkap Bimo yang mendapat anggukan setuju dari yang lain. Mereka harus berpikir keras ketika kelompok lain telah mendapatkan ide presentasi.

"Gue tau! Gimana kalau kita wawancara aja?" usul Latisha yang menarik perhatian tiga temannya.

"Wawancara? Maksudnya gimana?" tanya Ara tak paham. Dengan sabar, Latisha menjelaskannya kepada teman-temannya.

"Oke! Kita wawancara!" ucap Bimo bersemangat. Bimo berteriak untuk memberi tahu kepada kelompok lain. Lalu, mereka kembali berdiskusi, menentukan waktu mereka untuk melaksanakan kegiatan.

***

Hari libur yang tenang diisi dengan kesibukan. Latisha, Ara, Bimo, dan Russel baru saja selesai mewawancarai Bu Siti, salah satu korban tindak kekerasan dari suaminya. Bu Siti adalah tetangga Bimo sehingga mereka dengan luwes dapat bertanya-tanya untuk tugas PpKN.

Wanita itu sering sekali mendapatkan tindak kekerasan dari pria yang menikahinya. Tak jarang tubuhnya memar karena dipukuli.

"Kasihan, ya, Bu Siti," ucap Ara ketika mereka telah menjauh dari rumah mewah itu. Yang lain mengangguk setuju.

“Iya, tega banget, ya, suaminya. Untuk apa nikahin Bu Siti kalau untuk disiksa doang. Pokoknya, nanti kalau gue udah gede, nggak mau kayak dia!” ucap Russel menggebu-gebu. Mereka tertawa melihat tingkah lucu Russsel. Namun, suara dering pesan masuk menginterupsinya.

Latisha merogoh-rogoh tasnya untuk mencari benda pipih tersebut. Matanya menatap heran layar ponsel yang menampilkan sebuah pesan dari nomor tak dikenal.

From : 08**********
Let’s play the game.

Kening Latisha berkerut seraya membaca pesan tak bermakna itu. Aura bingung terpancar jelas dari tubuh gadis berparas ayu.

“Lo kenapa?” tanya Ara khawatir dengan perubahaan gerak-gerik Latisha.Gadis beriris mata cokelat gelap itu bergeleng kecil. Dia lekas menelpon nomor yang tertera. Sayangnya, hanya suara dari operator yang membalas. Tidak ingin mengambil pusing, Latisha menyimpan kembali ponselnya ke dalam tas ransel abu-abunya.

***

Dentuman musik yang berputar tidak membuat seseorang yang sedang menunggu itu terganggu. Dia seolah menikmati musik yang ada. Sesekali kepalanya ikut menari-nari mengikuti irama yang ada. Wangi alkohol yang tercium menciptakan nikmat sendiri baginya. Sudah satu botol dia tenggak habis. Dunianya seakan berputar-putar.

“Mau sampai kapan lo minum terus?” Suara yang tidak asing lagi menginterupsi gerakannya yang hendak menenggak kembali segelas alkohol. Tatapan sinis dia layangkan untuk orang yang saat ini sedang mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya.

“Ke mana aja lo? Gue udah nunggu lama,” omelnya sambil meracau tak jelas.

“Biasalah, ada urusan sebentar,” ucap seseorang beriris mata abu-abu itu. Asap rokok dia embuskan sehingga menyebar ke sembarang arah.

“Gue ngga sabar buat jatuhin dia.” Senyum miring terlukis di wajah sosok yang saat ini kembali menenggak habis cairan beralkohol itu. Tidak dapat dia sembunyikan rasa puas dari rencana demi rencana yang telah disusun sedemikian rupa˗˗rencana yang akan menjatuhkan seseorang.

Semua akan dimulai keesokan harinya, sesuatu yang siap membuat hidup orang itu menjadi berubah. Hanya dengan membayangkan wajah kepedihan targetnya dapat membuat orang yang tengah dilanda mabok itu tersenyum-senyum.

“Gue udah nggak sabar lihat dia menderita.”

“Sabar. Besok permainan sudah dimulai.”

***

Halo maaf baru update lagi! Yang udah tau itu di atas siapa jangan sebut sebut yaww wkwkwk.

Oh iya syfrat boleh minta tolong ngga?:" Jadi syfrat lagi ikut lomba:" Terus disuruh cari vomment:" Kalau kalian berkenan syfrat mohoooooooon banget untuk vote cerita syfrat:"

Kalian gapapa kokk jadi siders di sini:" tapi kalau bisa di cerita yg syfrat lombakan kalian bisa pencet bintang alias vote yaa:"

Kalau kalian mau bantu syfrat, kalian bisa ke akun wattpad @cindypitaloka terus ada works yg judulnya "Satu Bulan Penuh Karya" Nahhhh habis itu ada deh nanti part yang judulnya "Juan Alian" nah itu punya syfrat

Ingett "Juan Alian" sisanya itu punya orang lain:(

Kalau yang mau bantu syfrat banyak, besok syfrat lanjut deh post bts nya:( Gabisa hari ini bikos syfrat ga ada kuota wakak.

Btw maaf yaaa postnnya pagi pagi buta:" maklum kuota malam.

Dan makasih buat kalian yang udah mau nolong syfrat lomba dengan cara vomment.

Kalian bisa comment di sini bilang aja kak udah di vote wakakak jadi aku bisa liat deh kira kira dah banyak yg bantu ato engganya wkwkwk.

Sekali lagi makasih semuahh mwah mwah mwah

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro