Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1 6 - Memory

hehe, jadi gini 👉👈

aku mentok ngelanjutin cerita ini, terus aku iseng gambar flat vector dan ya jadinya


masih ambyar banget huhu :")

ada yg tau ini siapa?

aku yakin ga ada yang tau wkwkwk.

skip aja author note gajel ini 😋

🎼

happy reading!

🎼

[Randy Gerzat]

Flashback on

Aku menatap pigura kecil di meja kerjaku. Pigura yang berisikan foto keluarga besarku. Siapa aku?

Everybody know me but no well. Keluargaku sendiri saja tidak mengetahuinya. Hanya dia. Seseorang yang bisa menatapku dengan baik.

Raina Zarama.

Aku kira dia bahagia bersamaku ternyata tidak. Dia hanya menganggapku sahabatnya. Jika kalian bilang ceritaku sinetron sekali, memang benar.

Mungkin jika aku hidup di zaman now, ceritaku akan disebut friendzone.

Raina akhirnya menikah dengan kakak tiriku. Ya. Mereka adalah orangtua kandung Diana Zarama.

Lantas siapa Zania Zarama?

Seperti yang pernah dijelaskan di awal, Zania memang bukan anak kandung mereka. Dia datang di tahun kelima Diana lahir.

Ingat Film Smurf? Tentang Smurfette alias smurf perempuan yang hadir mengacaukan dunia smurf. Ya, aku menggunakan Zania semacam smurf itu.

Lalu Zania anak siapa? Dia tetap anak Raina dengan lelaki sialan itu. Anggap saja aku mencurinya dan mengembalikan lagi lima tahun kemudian.

"Hei, Randy!" Kev mengagetkanku dari kejadian lalu yang baru kukenang. Aku menoleh dengan muka datar.

Kini Kev duduk di kursi depanku yang tersedia di kafe tempatku mengenang.

"Aku punya penawaran khusus soal anak itu," bisiknya. Aku bingung mengapa dia berbicara sepelan itu.

Aku menoleh ke samping tepat di meja nomor 27 dan menemukan kamera tersembunyi. Ah, aku paham mengapa Kev berbicara sepelan itu.

"So? Bagaimana?" tanyaku sambil meletakkan buku pusaka Zarama di tengah meja.

Kev menyeringai, "I have someone who has relationship with her. Interested?"

"Mari lakukan adegan berikutnya," ucapku sambil tersenyum kemenangan. Semua ucapan sebelumnya masih dengan bisikan.

Kev mengangguk dengan senyum angkuhnya. "Terimakasih atas kerjasamanya, Pak! Kalau boleh tahu nama anda siapa ya? Biar kami bisa menyelesaikan misi ini."

"South of Ingrediants,itu namaku."

"Apa saya tidak salah dengar? Setau saya nama bapak itu Randy Gerzat, bukankah anda Kepala Sekolah SMA N 78?"

"Ah, bukan! Saya ini pengusaha sukses di industri tekstil dan makanan. Ribuan makanan mengalir dalam pabrik saya seperti lautan. Ini ya, ya contohnya jajanan ringan 'Tiara' lalu 'Anak Mas' dan 'Tic Toc' yang terbuat dari jagung pilihan berpadu dengan bumbu. Uh, delicious!"

"Ya, sudah. Besok kita bertemu lagi di 'City Park', ya Pak Soi, bisa begitu. Besok dini hari juga tamatlah riwayat yang kau minta," aku mendelikkan mataku ke Kev, "Oh, bukan-bukan, bukan kau maksudku, yang ku maksud di dalam tas ini. Perempuan berambut keriting. Okay. Terimakasih sekali lagi atas kerjasamanya."

"Sama-sama. Mari saya temani sampai parkiran."

Aku dan Kev berjalan pelan melewati tiga perempuan yang sangat aku kenali.

Diana Zarama.

Zania Zarama.

Rifa Nasyara.

Ah, mereka pikir aku tak mengenali mereka? Weird.

Aku menepuk - nepuk bahu Kev begitu sampai parkiran. "Drama yang bagus, Kev."

"You'll know it again then," ucap Kev sambil mengenakan helm.

Bruk!

"Ah, ma-maaf, Pak. Saya tidak sengaja," ucap seorang perempuan yang tiba - tiba menabrak Kev. Perempuan itu tak mau menatap seseorang yang sudah ia tabrak.

Kev hanya tersenyum dan berucap, "Ya, sudah. It's okay, Vyta Tiwida."

Perempuan - yang ia sebut sebagai Vyta - mengangkat kepalanya yang tertunduk dan menatap lawan bicaranya dengan tatapan tajam.

"Ke-kev?" ucap Vyta kaget. Ia langsung berlari dan segera ke meja pemesanan.

Aku menoleh ke arah Kev yang kini terkekeh, "Siapa?"

"Itu yang pernah kuceritakan. Neneknya - si pemegang kekuasaan di perusahaanku - aku bunuh. Ya, dan Vyta itu juga memiliki hubungan dengan seseorang yang kubilang tadi."

Aku terhenyak. "Sudahlah. Biar ini jadi urusanku," ia menepuk - nepuk bahuku.

"Lalu, tempatnya di rumah bawah tanah itu lagi, Kev?" tanyaku memastikan ketika Kev sudah duduk di motornya.

"Yap!" Kev menghidupkan motornya, "saya duluan ya?"

Aku mengangguk. Kev pun pergi dengan kuda putihnya itu. Aku menuju ke motorku dan mengusap wajah yang penuh keringat.

"Sebentar, bukankah Vyta salah satu muridku juga?" batinku. Aku tersenyum penuh kemenangan. Vyta juga salah satu pemegang kekuatan. Sama halnya seperti Diana.

Tapi, kekuatan seperti apa yang dimiliki Vyta dan Diana? Dan siapa seseorang yang memiliki hubungan dengan mereka itu?

Aku menepuk dahi. Tanda kelupaan bertanya ke Kev tadi.

🎼

[Secret Person]

Aku menatap kalung dengan lima manik - manik berwarna beda.

Merah.

Kuning.

Hijau.

Biru.

Hitam.

Menyeringai sejenak. "Bagus juga kali ini."

🎼

author note lagi :

HAIII SEMOGA GA BOSEN DENGAN UPDATEAN AKU🤗 (maap sengaja caps biar kebaca, eh?)

by the way, bahasa inggrisnya hancur ga sih? maaf kalo salah. masih belajar hehe 😌

Secret Person. Yah. Dia juga dalang cerita. Ah, masa?

Siapa dia?

1. Diana

2. Zania

3. Vyta

4. Rina

5. Randy

6. Satria

7. Kev

8. Papa & Mamanya Diana

sekian...

see you again on my sadday! heum?

yogyakarta, 12 Juni 2020

salam timutii, calon pacarnya yang lagi ultah sekarang 👉👈

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro