Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1 5 - The Real Situation

selamat lebaran semuanya <3

aq terkacangi disini

maapkan aku update lagi 🙃

🎼

Diana dan Satria masih melewati jembatan dengan panjang kurang lebih 1 km itu.

Sedangkan, Zania masih di balkon. Memandangi matahari yang sebentar lagi akan terbit. Setidaknya mimpi buruknya sebentar lagi akan selesai.

🎼

[Rifa Nasyara]

Aku memandangi Zania dari pintu. Kuharap semua selesai. Benar - benar selesai.

Aku mengambil fotoku bersama kedua orangtuaku yang sudah meninggal. Iya. Aku mendengar semua percakapan kepala sekolah di ruangan kala itu.

"Benar kan dugaanku. Semua siap-siap dengan pertahanan kalian! Siaga 1!" teriak Kepala Sekolah. Tanpa ia sadari,seseorang sedang mengintip mereka, ia hanya bisa mengembuskan napasnya. (Part 7)

"Bagus, jangan sampai ada orang yang tahu, dan kita akan berhasil menguasai keluarga Zarama." ucap Kepala Sekolah

Dan tanpa mereka sadari, ada seseorang yang mendengar percakapan mereka. (Part 10)

Sebenarnya aku tidak habis pikir, kenapa Kepala Sekolah membuat rencana itu? Bahkan dia juga yang membajak pesawat yang ditumpangi orangtuaku.

Apa untungnya?

Cuma demi harta? Sampai segitunya?

Dunia ini memang aneh. Ketika dilahirkan untuk berburu amal, kita malah berburu harta. Iya sih, aku mengakui harta itu penting.

Tapi buat apa jika nanti kita telah tiada?

Ah, balik ke Zarama. Aku menduga ada kekuatan spesial di diri Diana dan Zania hingga Kepala Sekolah berbuat keji seperti itu.

Yang dimasalahkan kenapa orang yang membantu Kepala Sekolah, harus orang yang memiliki kaitan masa lalu dengan seseorang.

"PAK RANDY!" teriak seseorang dari lantai bawah. Pasti Panglima Kev!

Aku buru - buru turun ke lantai bawah. Begitupun dengan Zania yang tadi melamun.

Aku terdiam di tangga paling bawah. Panglima Kev mengajak siapa?

Seorang perempuan yang memiliki tinggi sepertiku. Sebentar, bukankah itu Vyta? Anak kelas 11 IPA 3? Wait. Untuk apa?

Vyta pun tersenyum dengan manisnya.

"Heii?" tanya Kepala Sekolah keluar dari kamarnya.

"Apa kabar, Tiwida?" tanyanya lagi.

Vyta maju selangkah ke arah Pak Randy. "Perlu aku jawab seperti apa kabarku?"

Panglima Kev di belakangnya mengacungkan pedang. Kepala Sekolah mengangkat tangan kanannya. Menyuruh berhenti.

Kepala Sekolah menurunkan tangannya dan beralih mengulurkannya ke arah Vyta, "Teman bukan, Vyta Tiwida?"

Vyta masih diam. Zania kini sudah ada disampingku, ikut memandangi kejadian ini.

"Atau, kamu mau apa, Vyta?"

Vyta menepis tangan Kepala Sekolah, "Kalau aku ingin nenekku kembali. Apa kau bisa mewujudkannya?"

"Tentu, tentu," ucap Kepala Sekolah dengan kekehan pelan dibelakangnya.

Kini tangan Kepala Sekolah mengambil sebuah tombol kecil di sakunya. Memunculkan proyektor transparan dengan gambar di dalamnya.

Aku ikut mendekat. Ingin melihat apa yang ditampilkan proyektor itu.

Jembatan panjang dengan pos rumah pohon yang bawahnya terdapat jurang. Aku mengernyit. Buat apa Kepala Sekolah menampilkan itu?

Kali ini dia menzoom kearah jembatan. Aku menutup mulut. Itu Diana! Dan siapa lagi seorang cowok disebelahnya?

Sepertinya aku pernah melihat. Ah! Tapi siapa? Terlalu banyak kejutan tokoh yang dihadirkan Kepala Sekolah.

"Kalau aku jatuhkan jembatan ini bagaimana?" tanya Kepala Sekolah ke arah Vyta. Memang licik sekali dia!

Pas kecil dikasih apaansih? Mesti nih pas kecilnya digadoin micin terus ditontonin sinetron 24/7. Nah, pas besarnya jadi gini! Kepala Sekolah terlicik.

Mungkin kalau besok dia tobat jadi judul azab kali ya? Kepala Sekolah dengan dunia bawah tanah yang gila harta dan kekuatan, kuburannya penuh cacing dan bau bangkai di sekitarnya.

Wih. Otakku kayaknya perlu dikuras.

Vyta bersuara lagi, "Jatuhkan saja jika itu maumu. Bukannya anda mengincar kekuatan spesial keluarga Zarama?"

"Maksudnya apa?" tanya Zania dengan polosnya.

Zania menoleh ke arah Kepala Sekolah, "Bukannya kita hanya ingin melihat Diana menderita, Kepala Sekolah? Bukannya dari awal, biar aku yang mendapat perhatian orangtuaku? Bukankah itu tujuannya?"

Kali ini Kepala Sekolah terdiam. Aku ikut angkat suara, "Siapa yang membuat rencana, Kepala Sekolah? Anda? Atau ada yang lain?"

"Siapa yang lain, yang kau maksud? Bukannya kita semua yang membuat rencana? Aneh!" ujar Kepala Sekolah dengan geram.

Aku mengernyitkan kening. Paham akan situasi yang asli.

🎼

author note :

HWAAAA KALO PAS KONFLIK AJA OTAKKU JALAN DENGAN LANCAR😌

harus selesai pokoknya cerita iniiii!!!

ayo, habis ini part dari sudut pandang Kepala Sekolah!

plot twistnya harusnya ketebak :") ketebak jelaslah pasti siapa yang ngrencanain semua ini ^^

bye <3

kota kenangan, 24 Mei 2020

timutiii, kali ini calon pacar devano🙄

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro