1 3 - Kev dan Vyta
oke, gais zuzur aku pgn hiatus because ntahlah jiwa semangatku turun setiap liat viewer maupun vote :"(
🎼
[Vyta Tiwida]
Aku terkesiap melihat siapa yang ada didepanku ini. Yah, akhirnya aku dapet part cerita sendiri. Suara beratnya membuka kembali kenangan lalu.
Welcome again Vyta Tiwida.
Ya Tuhan, siapa yang ga terintimidasi? Semangatku seolah luruh, pijakanku jatuh, dan hanya rapalan kalimat sama yang bisa menguatkan aku.
Kamu ada di jalan benar, ga akan mengulangi kesalahan lagi. Ucapku di dalam hati.
"Vyta Tiwida? Are you remember me?" tanya seseorang di depanku itu.
Aku mau membuka suara tapi urung begitu mendengar ucapan Satria. "Of course she remember you. Damn. Why you in here again? Oh, maybe this is your task? Right?"
"Satria, Satria. I'm sorry because forget to greet you. Meet again," katanya dengan menyeringai.
"KEV!" teriakku spontan. Ya, dia panglima Kev. Aku tau dia kerjasama dengan musuh Diana. Usia Kev hanya terpaut 5 tahun diatasku. Ah, aku pernah naksir dikit sih.
Kev menoleh ke arahku, "Bukannya udah diperingatin sama Satria buat engga keras - keras?! Anak ini lupa, Sat."
Aku melirik ke arah Satria yang sedikit mengangkat bibirnya lalu buru-buru mengubahnya menjadi datar.
"KEV! KAMU SUDAH KETEMU MEREKA YA?!" teriak temannya Kev. Mungkin sesama panglima?
Tak mau kehilangan kesempatan, aku, Diana, dan Satria langsung berlari ketika Kev menoleh ke belakangnya. Lalu bersembunyi di semak - semak dengan keadaan tiarap.
"Sialan!" desis Kev.
Diana yang ada disebelahku menyikut perutku. "Kenapa sembunyi disini?" ucapnya tanpa suara.
Aish, aku menggeram. Sepertinya Diana belum tau tentang apa yang terjadi disini.
🎼
Flashback on
5 years ago...
"Vyta Tiwida. Bukankah sudah berjuta kali kau aku ingatkan?" suara berat mengintimidasi gadis kecil yang berdiri tegap menghadap senja.
Kini seorang yang mengintimidasi itu melangkah semakin dekat. "JANGAN SOK BERANI! Kalau nenekmu tak ingin kusakiti," ujarnya lagi sambil menebas pedang ke arah angin.
Aku menatap mata Panglima Kev. "Lepaskan."
Panglima Kev mendecih. "Bisa apa kau?"
Aku mengambil pedang yang ada di punggungku. Bersiap menyabet tanpa peduli dia siapa.
"Lepasin atau mau aku bunuh?"
"VYTA BERHENTI!"
Aku menoleh ke belakang. Mengernyitkan kening karena tak kenal siapa yang memanggilku itu. Dia hanya mengenakan seragam sekolah?
Aku melirik badgesnya.
Refadli Satria.
Ending dari hari itu, aku tetap kehilangan nenekku. Luka yang mendalam membuatku kehilangan gairah untuk bertualang lagi.
Hingga aku menemukan buku pusaka Zarama itu. Jujur, aku sedikit menipu. Aku bukannya menemukan buku itu di tempat sampah negara menara eiffel itu, tapi aku menemukan buku itu tergeletak di sebuah cafe.
Aku yakin kepala sekolah, ketinggalan buku itu.
🎼
Flashback off
Aku terhenyak. Bukan, kepala sekolah bukan tidak sengaja meninggalkan buku itu.
AKU TAU RENCANANYA!
DIA SENGAJA! DIA SENGAJA MENEMUKANKU DENGAN KEV LAGI!
Aku beranjak berdiri. "Vyta! Ngapain berdiri sih? Kalo ketauan gimana?" tanya Diana dengan polosnya.
"Kalian duluan aja. Aku mau menyelesaikan apa yang harusnya diselesaikan."
Diana dan Satria menatapku dengan tatapan kaget.
"VYTA!" teriak Satria sambil mencekal tanganku. Aku mendengus sebal.
"Urus aja apa yang harusnya kamu selesain juga, Sat," aku membenarkan anak rambut yang jatuh di dahi, "aku harap kamu benar."
Satria terdiam lagi. Aku cepat - cepat mengambil panah beserta busurnya yang ada di punggungku.
Aku membidik punggung Kev dan melepaskan busur panah yang berisi cairan mematikan itu.
Gagal.
"Kamu mau apa, Vyta? Mau balas dendam huh?"
Aku menggeram. "Aku mau menyelesaikan segalanya."
"Oh ya? Dan membiarkan teman barumu dalam bahaya?"
Aku melirik ke arah persembunyian Diana dan Satria. Tidak ada. Berarti mereka sudah pergi.
Eng, tapi ada yang janggal. Membiarkan teman barumu dalam bahaya.
"Ma-maksudnya? Bukankah memang mereka mau bertemu dengan kepsek sialan itu?"
"Hahahaha. Dangkal sekali pikiranmu."
Aku kembali memutar kejadian - kejadian di dunia bawah tanah ini.
Shit!
Lagi - lagi aku membiarkan dia dengan bahaya.
🎼
the end-
pengennya end gitu, huhu, zest for my self!
kota kenangan, 11 Mei 2020
timutiii, calon pacarnya Abun hehe
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro